NovelToon NovelToon
Kebahagiaan Yang Hilang

Kebahagiaan Yang Hilang

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Anak Yatim Piatu / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Keluarga / Cinta Murni
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Gita Simamora

Kehidupan manusia memang dipenuhi dengan penderitaan. Namun apakah manusia akan selalu menangis dengan hal itu?
Jawabannya tidak, penderitaan yang datang bukan untuk ditangisi namun untuk bangkit menjadi sosok yang kuat dan mandiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gita Simamora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kahadiran Gio

..."Terkadang orang yang datang tiba-tiba memberi kita rasa kebahagiaan yang tidak bisa kita lupakan."...

...Embun di kaca jendela mulai menguap, menyisakan jejak kabur yang diterpa matahari. Hari itu adalah hari minggu sehingga jika bangun kesiangan tidak menggangu aktivitas Nala. Nala langsung membuka jendela supaya matahari pagi menyinari tempat tidurnya. Saat itu, Nala menghampiri pamannya yang sedang duduk di teras rumahnya sambil minum kopi....

..."Selamat pagi paman!" sapa Nala kepada sang paman...

..."Selamat pagi Nala, kamu ya bisa-bisanya baru bangun jam segini." ucap sang paman...

..."Ngakpapa paman, kan hari Minggu!" jawab Nala dengan tegas kepada sang paman....

..."Iyalah... Daripada kamu di rumah aja, mending pergi bermain sama tema kamu!" pinta pamannya sambil mengelus kepala Nala....

..."Aku ngak suka paman" ucap Nala sambil melangkah meninggalkan pamannya....

...Nala melihat seekor kucing kecil yang sedang kesakitan di area rumput depan rumah mereka. Kucing tersebut terluka karena kawat duri yang tidak sengaja di lompatnya. Dengan antusias Nala mengambil obat merah dan perban untuk membungkus kaki kucing yang terluka....

..."Kasian sekali kamu kucing, masih kecil tapi pisah dari ibumu. Mana kamu terluka lagi." "Kamu senasib dengan aku kucing, aku sekarang sendirian karena di tinggal ayah dan ibuku tapi aku masih punya pamanku. Sekarang kamu punya kami ya, aku akan merawat kamu dengan baik! Ucap Nala kepada kucing dengan sangat antusias. ...

...Dibalik itu, Nala teringat ayah dan ibunya yang telah meninggalkan dirinya. Nala merasa senasib dengan seekor kucing yang ia temukan. ...

..."Mulai sekarang nama kamu adalah manis sebab kamu itu sangat lucu dan cantik!" ucap Nala sambil mengelus buku kucingnya yang sangat halus. ...

...Saat masih duduk memperhatikan luka yang dialami si manis, pamannya tiba-tiba memanggilnya. ...

..."Nala, kamu ngapain disana? sini dudukum sama paman!" panggil pamannya. ...

..."Iya paman, bentar!" sahut Nala dengan nada kuat. ...

...Nala menggendong si manis dengan penuh kehati-hatian. ...

..."Paman, perkenalkan ini si manis tadi aku ketemunya di rumput sana. Lihatlah kakinya terluka paman, aku bawa masuk ya paman!" ...

...rintih Nala kepada pamannya. ...

..."Iya Nala.. langsung kasih makan aja ya!" pinta sang paman. ...

..."Terimakasih paman! Aku sayang sama paman" ucap Nala sambil tersenyum. ...

...Nala membuatkan tempat tidur untuk si manis, supaya dia tidak kedinginan. waktu berlalu dengan cepat hingga jam mengarah ke pukul 4 sore. Tiba-tiba terdengar suara mengetuk pintu, dengan cepat pamannya membuka pintu tersebut. Ternyata itu adalah Gio yang terlihat sudah pulih. ...

..."Paman, apakah Nala ada di rumah?" tanya Gio kepada pamannya ...

..."Iya.. dia ada di rumah. Masuklah!" pinta sang paman kepada Gio...

..."Nala, sini dehh.. Disini ada teman kamu Gio!" ujar sang paman. ...

...Nala langsung keluar kamar, setelah mendengar nama Gio. ...

..."Hai Nala.." sapa Gio dengan santun ...

..."Iya.. Kamu udah sehat ya?" tanya Nala...

..."Seperti yang kamu lihat."...

..."Nala ayo keluar dengan ku! Aku bawa sepeda kok. Jadi kita bisa naik sepeda!" ajak Gio kepada Nala. ...

..."Bos yang ngatur." liriknya kepada sang paman. ...

..."Boleh saja Nala, cepat pulang ya!" ujar sang paman. ...

..."Siap paman!" jawab Nala. ...

...Saat itu memang Nala sudah mulai pengen membuka diri terhadap oranglain. Apalagi sama Gio yang beberapa hari ini, Nala mengkhawatirkannya karena sakit. Nala memang sulit di ajak setelah kepergian ayahnya, makanya pamannya merasa heran di kala itu. Akan tetapi di balik keheranan sang paman, ia senang karena Nala mu keluar rumah. ...

...Di sore hari itu, Gio membonceng Nala sambil keliling menikmati udara sore hari. Kala itu, udara sangat indah ditambah keakraban mereka berdua membuat suasana kian romantis. Nala menceritakan mengenai kucing yang dijumpainya ke Gio. Gio sangat senang mendengarkan selain menolong Gio, Nala ternyata perhatian dengan binatang. ...

...Karena kelelahan mereka duduk di kursi dekat danau yang ternyata Gio sering disana menikmati udara sejuk. Gimana tidak, udara disana sangat bagus adanya pohon rindang ditambah kupi-kupu yang beterbangan. Selain itu, Gio dapat menikmati danau yang sangat jernih. Sesekali Gio naik perahu supaya tidak terlihat sepi.....

...Saat itu Gio tiba-tiba berbicara kepada Nala yang asik menikmati suasana di area danau tersebut. ...

..."Kamu tau ngak Nala, jika sedih aku sering sekali datang kesini. Menurutku tempat ini membawa ketenangan bagiku." ucap Gio kepada Nala....

..."Oh ya?? Memang tempat ini sangat nyaman." ...

..."Oh.. iya..kamu sedih karena apa?" tanya Nala penasaran. ...

..."Terkadang aku tidak suka sama perlakuan ayah dan ibuku. Mereka sering kali tidak membiarkanku pergi kemana-mana, ini saja aku kabur dari rumah. Kalo di rumah terus aku merasa bosan Nala." Jawab Gio dengan penuh jujur. ...

..."Tapi ayah dan ibumu seperti itu karena mereka tidak mau kamu kenapa-kenapa Gio." jawab Nala....

...Saat Gio ingin berbicara Nala langsung memotongnya. ...

..."Kamu tahu aku kehilangan orangtuaku karena kecelakaan 3 bulan yang lalu. Aku merasa menyesal kala itu. Andai saja kami tidak pergi berlibur pasti tidak akan terjadi. Dulu aku selalu melawan saat mereka mengingatkanku. Sekarang aku pengen sekali bertemu dengan mereka. Kalo aku bertemu mereka, aku akan menuruti segala perintah mereka." ucap Nala sambil menghela napas untuk menahan kesedihannya. ...

..."Pasti berat sekali yang kamu rasakan Nala, semngat ya. Kalo ada apa-apa cerita aja sama aku ngakpapa kok." Jawab Gio dengan penuh perhatian. ...

...Tiba-tiba suasana menjadi sedih membuat Gio ingin mengajak Nala naik perahu bersamanya. Senja di sore hari yang mulai muncul memberikan ketenangan bagi mereka di atas perahu. Air danau memancarkan warna jingga matahari yang hampir tenggelam, membuat suasana hangan bagi mereka berdua. Nala duduk di ujung perahu sedangkan Gio asik mendayung perahu. ...

..."Kamu tahu Gio, aku sangat menyukai senja. Aku merasa bahwa senja menunjukkan adanya sesuatu yang harus aku tunggu." ucap Nala. ...

..."Seperti apa kamu bilang Nala?" tanya Gio dengan suara lembut. ...

..."Seperti sesuatu yang indah tapi tidak bisa aku menjelaskannya. Indahnya seperti hari ini kita naik sepeda, duduk menikmati udara dan naik perahu sambil menikmati senja yang indah" jawab Nala dengan sedikit tersenyum. ...

..."Aku juga merasa senang. Ini adalah hari pertama aku bersamamu Nala dan hari ini harus menjadi tanggal persahabatan kita." Ucap Gio dengan semangat. ...

..."Terimakasih Gio, aku merasa terhibur. Setiap hari, aku biasanya hanya di kamar merenungi nasibku yang sedang ditinggal ayah dan ibu." jawab Nala dengan senyum terpaksa...

..."Kamu harus kuat ya Nala!" jawab Gio yang kemudian kehilangan kendali yang membuat perahu tiba-tiba goyang. ...

...Akhirnya mereka tertawa bersama sambil pegangan tangan. Langit yang sudah mulai gelap membuat Gio membawa perahu itu ke daratan. Di tepi danau mereka berjanji tidak akan saling meninggalkan. Mereka akan terus bersama menjadi sosok sahabat yang saling membantu. ...

...Mereka pulang dengan membawa kisah yang indah di hari itu, sampai Nala lupa akan pinta sang paman untuk cepat pulang. Gio dan Nala mengetuk pintu rumah Nala dengan suara pelan mereka takut dimarahi sang paman. Saat pamannya membuka pintu, Nala langsung bersembunyi dibelakang Gio....

..."Nala, kamu ngapain di belakang Gio?" tanya sang paman. ...

..."Paman ngak marah sama aku?" tanya Nala balik. ...

..."Ngapain paman marah, tapi lain kali harus cepat pulang. Tengok tuh udah magrib, ngak bisa anak-anak pulang jam segini apalagi perempuan" ucap pamannya menasehati Nala. ...

..."Iya paman, aku minta maaf" jawab Nala dengan wajah mungilnya. ...

..."Ya sudah.. Kamu mandi dan kamu Gio pulang ya. Titip salam sama ayah dan ibumu" ucap sang paman. ...

...Gio akhirnya pulang setelah pamitan dengan pamannya dan juga Nala. Sebelum mandi, Nala memberi makan si manis dan mengoleskan obat merah di area luka kakinya. ...

...Setelah mandi, Nala dan paman makan malam sambil menceritakan pengalaman Nala satu hari ini. ...

...Pamannya hanya menggelengkan kepalanya karena merasa Gio anak yang baik sehingga dapat menghibur Nala yang sedang dalam kedukaan. Malam itu, Nala langsung tidur karena besoknya harus cepat bangun untuk berangkat ke sekolah. ...

...Sebelum tidur ia mengucapkan, "Selamat malam ayah dan ibu semoga kalian tenang disana. Aku sangat merindukan kalian. I Love You."...

...Bersambung......

1
Robitasari
hai kak mampir di karya aku juga yuk
✨Wyn한✨
Karakter-karakter ini begitu kuat, membawa cerita menjadi hidup.
Gita Simamora: Terimakasih, ditunggu selanjutnya ya.
total 1 replies
JustReading
Aku nunggu update terbaru setiap harinya, semangat terus author!
Gita Simamora: Pastinya, ditunggu ya!
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!