"Kenapa kau pergi, Al? Bagaimana nasib anak kita yang sebentar lagi akan lahir? Kenapa semesta sangat tega! Kenapa kau meninggalkan kami, Alan!" Angelina Blaire menangis histeris sembari memeluk kemeja yang biasa dipakai oleh suaminya.
Angelina yang terpukul mengalami gangguan mental di penghujung kehamilannya. Ia selalu menganggap bahwa Alan masih hidup. Bahkan, salah mengira jika Adam adalah suaminya.
Hal itu membuat Damian Jackson, menganjurkan agar putra pertamanya itu menikahi istri dari mendiang putra keduanya.
Bagaimana kehidupan rumah tangga mereka selanjutnya, setelah Angelina menyadari bahwa selama ini suaminya bukanlah Alan, melainkan Adam?
Sekuel dari novel Salah Kamar ( Adik iparku, Istri ku )
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chibichibi@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 24. Menyusui Baby Ar. ( Granny Katie )
Malam ini adalah pekan ketiga.
Adam dan Angelina mulai terbiasa menjadi orang tua bagi baby Ar. Meskipun, Katie mempekerjakan suster untuk membantu Angelina mengurus bayinya. Akan tetapi, wanita paruh baya yang telah kehilangan satu putranya itu tetap membantu menantunya itu untuk merawat baby Ar.
Seperti saat ini, Katie tengah memberikan susu melalui botol pada baby Ar, cucu tampannya itu. Ya, masih bayi saja baby Ar sudah sangat terlihat cikal bakal ketampanannya. Hidung mancung dengan bulu mata lentik. Alisnya juga tebal membingkai kontur wajah yang pas dengan rambut yang banyak dan sudah berbentuk macam dari salon saja.
Katie terus memperhatikan sang bayi yang perlahan mengendurkan isapannya pada dot. Lama-kelamaan, air mata menggenang di pelupuk matanya.
"Kamu ini, benar-benar seperti papa dan juga pamanmu ketika kecil. Kamu mengambil ketampanan dari kedua pria hebat milik Granny. Sayang, papamu sudah tidak ada di sini. Jika dia melihatmu, pasti akan sangat bahagia sekali," ucap Katie lirih. Hingga perlahan tapi pasti kristal bening itu mengalir melewati pipinya yang tirus.
Katie menarik botol susu yang sudah kosong itu perlahan. Kemudian mengangkat baby Ar untuk mendekatkan bayi itu ke dekat wajahnya. Setelah itu, Katie memberikan kecupan dalam di ceruk leher bayi tersebut.
"Kamu wangi banget sih, sayang. Mama kamu ternyata pinter juga mengurusmu. Padahal, Granny sangat khawatir sebelumnya. Tetapi, sekarang tidak lagi. Kalian, berhak bahagia. Cepatlah tumbuh besar, jadilah anak yang baik, penyayang yang juga selalu dapat menghormati orang lain," ucap Katie di sertakan harapannya. Hingga, wanita itu melabuhkan lagi kecupan demi kecupan, sampai baby Ar menggeliat.
"Maaf ya, Granny ganggu bobo kamu. Habisnya sih, kalau sudah mencium sekali, maunya terus-menerus," kekeh Katie. Lalu meletakkan bayi itu perlahan ke dalam box bayi. Katie mengintip Angelina yang masih pulas di atas tempat tidurnya.
Ia pun memanggil sang suster pengasuh agar mengawasi baby Ar. Sementara, Adam sudah kembali ke rutinitasnya di kantor. Bulan depan, Damian akan mengundurkan diri. Pria penuh kharisma yang selalu minim ekspresi di wajahnya itu, ingin menikmati masa tuanya di rumah.
Bermain dengan cucu-cucunya saja kelak. Setidaknya, Damian bisa melakukan hobi yang selama ini ia tinggalkan. Damian akan menunjuk Adam untuk menggantikannya. Lalu, Adam akan menunjuk seseorang untuk menempati kedudukannya yang lama.
Asisten dari Damian yang bernama Aziel Bramantyo. Pria itulah yang akan menempati kedudukan Adam sebelumnya. Pria yang sangat berdedikasi tinggi terhadap Damian dan juga perusahaannya.
Di sebuah tempat.
Tepatnya, di apartemen murah yang agak kumuh.
Seorang wanita menghisap rokok dalam-dalam di atas balkon. Sementara, sang anak perempuan yang berada di dekatnya, sudah sangat frustrasi melihat sang ibu seperti ini.
"Seharusnya kau mendekam di penjara, Ma. Bukan malah asik merokok tanpa rasa bersalah. Kenapa, aku harus menemukan kenyataan ini setelah kembali padamu. Aku menemuinya karena masih menganggapmu sebagai ibu!" pekik perempuan dengan pakaian formalnya itu.
"Kurang ajar sekali kau! Apa pantas berbicara begitu pada orang yang pernah meneteskan darahnya untukmu! Seharusnya pada saat itu kau mendengarkan, untuk merebutnya. Mungkin pada saat ini pria itu masih hidup!" ungkap wanita paruh baya dengan rambut yang keriting tapi di gelung asal. Badannya nampak kurus kering karena lelah dengan segala rencana balas dendamnya.
Kebencian itu telah menggerogoti tubuh cantik nan seksinya. Meski, sebenci apapun pada sang ibu, namun seorang anak tetaplah harus berbakti padanya.
"Lalu, apalagi yang akan kau rencanakan. Kenapa mama menghabiskan uang pemberianku untuk membayar penjahat? Seharusnya gunakan untuk kehidupan Mama agar lebih baik dari ini!" kesal perempuan itu hingga tak sanggup lagi menahan tangisnya. Dia pun tergugu di atas kursi udang yang tergeletak di sana begitu saja.
Di lain tempat, namun pada waktu yang sama.
Angelina sontak membuka matanya. Kelopak itu melebar ketika, ia melihat sesuatu di alam bawah sadarnya.
...Bersambung...
akhir yg membahagiakan utk semuanya
terimakasih author
Author kreji up hari ini .
Mohon dukungannya ya, like, komen, gift dan juga votenya.
Beri rating bintang lima juga.
Terimakasih.
Nantikan sekuelnya yang akan menceritakan tentang Laura dan Asisten kaku Aziel.
Sayang kalian banyak-banyak.