Sakit hati sang kekasih terlibat Cinlok (Cinta Lokasi) hingga berakhir di atas ranjang bersama lawan mainnya, Ameera bertekad menuntut balas dengan cara yang tak biasa.
Tidak mau kalah saing lantaran selingkuhan kekasihnya masih muda, Ameera mencari pria yang jauh lebih muda dan bersedia dibayar untuk menjadi kekasihnya, Cakra Darmawangsa.
Cakra yang memang sedang butuh uang dan terjebak dalam kerasnya kehidupan ibu kota tanpa pikir panjang menerima tawaran Ameera. Sama sekali dia tidak menduga jika kontrak yang dia tanda tangani adalah awal dari segala masalah dalam hidup yang sesungguhnya.
*****
"Satu juta seminggu, layanan sleep call plus panggilan sayang tambah 500 ribu ... gimana?" Cakra Darmawangsa
"Satu Milyar, jadilah kekasihku dalam waktu tiga bulan." - Ameera Hatma
(Follow ig : desh_puspita)
------
Plagiat dan pencotek jauh-jauh!! Ingat Azab, terutama konten penulis gamau mikir dan kreator YouTube yang gamodal (Maling naskah, dikasih suara dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 01 - Bukan Sembarang Iklan
“Julio!!”
“Ameera? Sa_sayang aku bisa jelaskan!!”
Bak mimpi di siang bolong, lutut Ameera lemas kala melihat pemandangan di depannya. Tidak pernah menjalin hubungan bersama lawan jenis, sekalinya memiliki kekasih Ameera merasakan sakit yang luar biasa. Datang dengan maksud mengantar makanan dan obat pada Julio, wanita itu justru mendapati sang kekasih tengah bercinta dengan wanita lain.
Gosip tentang Julio yang terlibat cinlok (cinta lokasi) sejak beberapa bulan terakhir memang sudah beredar, bodohnya Ameera yang terlalu bodoh dalam mencintai Julio lebih mempercayai penjelasan pria itu.
Tepat hari ini, Tuhan benar-benar membuka mata Ameera, tidak hanya sekadar mengobrol berdua, Ameera justru menangkap basah Julio tengah bercinta bersama salah-satu aktris baru debut yang merupakan rekan kerja mereka, Anita.
Masih dengan air mata yang terus membasahi wajahnya, Ameera melangkah tanpa arah dengan kaki lemas seakan tidak lagi bertenaga. Teriakan Julio yang memanggil namanya sembari membenarkan celana dan menyeka keringat tidak lagi dia pedulikan.
“Ameraa tunggu!!”
Tanpa rasa malu, Julio tetap mengejar Ameera yang jelas-jelas telah menyaksikan perbuatan tak senonohnya. Dia yang menggila di atas tubuh wanita lain secara di hadapan Ameera harusnya tidak berani memperlihatkan muka di hadapan sang kekasih saat ini.
"Sayang, please dengar dulu penjelasanku."
“Lepaskan aku!! Singkirkan tangan kotormu itu!” sentak Ameera berontak dan benar-benar merasa jijik kala Julio menarik pergelangan tangannya.
Semakin dia tatap mata Julio, semakin hatinya terasa sakit, bahkan sangat sakit. Keringat masih bercucuran dan membasah di dada bidangnya, rambut acak-acakan dan napas Julio yang terburu-buru seakan menegaskan jika sisa kenikmatan usai pergulatan panasnya bersama Anita masih begitu terasa.
“Aku bisa jelaskan, Ra … tolong dengar sebentar saja, Sayang," tutur Julio begitu lembut, dia menatap lekat mata Ameera yang saat ini memperlihatkan sejuta kekecewaan padanya.
“Jelaskan apa? Mau membantah pakai alasan apa sekarang? Tidak mungkin kalian tengah membangun chemistry dengan cara menjijikkan semacam itu!” pekik Ameera dengan suara yang bahkan terputus. Julio yang berbuat asusila, tapi justru dia yang merasa tidak punya muka.
Sejak awal isu tentang Julio sampai ke telinga Ameera, dengan cepat Julio membantah dan mengatakan jika kedekatan mereka hanya trik marketing agar drama yang sedang mereka bintangi benar-benar naik. Kebetulan, di dalam drama tersebut Anita dan Julio memang pemeran utama, sementara Ameera figurannya.
Tentang hal itu awalnya Ameera biasa saja dan percaya karena memang sudah tidak asing lagi di dunia mereka. Sedikit pun dia tidak menaruh curiga dan percaya bahwa cinta Julio tulus padanya.
"Ya Tuhan, sebodoh ini aku?"
Bagaimana Ameera tidak tertipu? Cara Julio memperlakukannya juga sebaik itu, tidak sedikit yang iri dengan manisnya hubungan mereka, bahkan mendapat penghargaan sebagai pasangan termanis bulan lalu.
Karena alasan itulah Ameera masih bisa menerimanya, tapi untuk saat ini jelas saja Julio tidak lagi punya cara. Sejuta alasan yang dia berikan benar-benar terbantahkan, Ameera telanjur jijik dan membencinya bahkan menatap saja sudah tidak sudi.
“Ra! Ini tidak seperti yang kamu bayangkan! Percayalah, hubungan kami hanya saling-saling menguntungkan, dia butuh popularitas dan aku butuh mainan yang bersedia membuatku puas, dimana salahnya?” Sudah Ameera minta untuk diam, Julio masih terus bersuara dan memberikan penjelasan yang semakin menunjukkan seberapa rendah kualitas otak Julio.
"Kamu tidak malu bicara semacam itu di hadapanku?" Jika bukan khawatir tangannya kotor, mungkin sudah sejak tadi Ameera tampar sekuat tenaga.
"Kenapa harus malu? Justru ini bukti jika aku menyayangi kamu, Ra … dengan cara ini kehormatanmu akan tetap terjaga sampai nanti kita menikah, benar kan?" Begitu besar rasa percaya diri Julio di hadapan Ameera, dia berpikir dengan cara itu Ameera akan luluh, nyatanya semakin benci.
Miris sekali, sepicik itu otaknya dalam memandang wanita, seakan tidak ada harganya di mata Julio. Ameera tertawa hambar, bukti cinta yang Julio tunjukkan membuat tidak habis pikir, entah kenapa dia bisa mencintai pria ini sejatuh-jatuhnya selama dua tahun belakangan. “Simpan bualanmu, kita putus!!”
"Ra, Aku tidak mau, kembali, Ra!!" Julio berusaha menahan kepergian Ameera, di saat yang sama Anita yang sama-sama tidak memiliki rasa malu memanggil Julio dengan suara yang mendayu dan semakin menyesakkan dada Ameera.
"Sudahlah, Sayang ... itu maunya, selagi masih ada aku kamu baik-baik saja."
Semudah itu Julio berpaling, Ameera menyeka kasar air matanya. Sedikit pun tidak akan ada penyesalan dalam diri Ameera tentang keputusan yang dia ambil malam ini.
.
.
Keputusan Ameera tidak dapat ditawar, tekadnya untuk mengakhiri hubungan sudah begitu bulat. Tidak peduli meski rasa cinta itu masih ada, semua terganti dengan kekecewaaan yang membelenggu batin Ameera.
Tepat dua tahun, bertepatan dengan hari anniversary hubungan mereka kandas dengan cara yang paling menjijikkan. Ameera berlalu pergi meninggalkan apartemen Julio dengan hati yang luar biasa hancur, bahkan dia tak kuasa menjelaskan apa yang terjadi pada Jihan, asisten pribadinya ketika masuk ke dalam mobil.
"Jangan katakan apapun, Jihan, kumohon!!"
Sakit yang Ameera rasa jelas tidak bisa dilupakan begitu saja, mengingat wanita pilihan Julio lebih muda, dendam seolah menggebu dalam hati Ameera. Meskipun Julio beralasan jika Anita hanya pelampiasan, tapi hati kecil Ameera merasa sang kekasih berulah mungkin karena dia yang sudah begitu dewasa.
Kendati demikian, apa mungkin Ameera merasa kalah saing? Sejujurnya iya, tapi hanya sebentar. Sepanjang perjalanan pulang dia berpikir keras bagaimana cara membuat Julio menangis darah dan menyesal telah bermain api di belakangnya.
Sejak dahulu jiwa pendendam Ameera sudah melekat, mewarisi sikap kakaknya yang mana gigi harus dibayar gigi, nyawa dibayar nyawa dan begitu juga dengan perselingkuhan. Ya, jika Julio bisa mendapatkan yang lebih muda, maka Ameera juga bisa. Bukankah hal mudah baginya? Dia cantik, menarik bahkan digilai banyak pria dari berbagai kalangan.
Namun, apa mungkin bisa secepat itu dia menentukan akan berpacaran dengan siapa? Rasanya tidak. Ameera memang digilai banyak kalangan, tapi jika dia menawarkan sesuatu pada laki-laki yang dia kenali agaknya kurang realistis, terlebih lagi Julio termasuk pria yang paling tampan di lingkungan hidup Ameera.
Sepanjang perjalanan dia terus berpikir tentang hal itu. Namun, sebelum mendapatkan pengganti, Ameera membuka akun sosial media miliknya dengan rencana ingin menghapus semua postingan tentang Julio di sana.
Niat hati hanya menghapus postingan, Ameera lanjut berselancar di laman sosial media demi melupakan sejenak kesedihannya. Entah kebetulan atau memang algoritma sosial media mengerti perasaan Ameera, belum juga lima menit Ameera berselancar di sosial media, dia menemukan sebuah postingan dari akun @jalan_cinta yang cukup menarik perhatian wanita itu.
“Sewa pacar?”
.
.
- To Be Continued -
bukannya ponselnya masih belum kembali? /Doubt/