Bisu Tawanan Hartawan

"Benar, Bos. selama ini Angelina menerima perlakuan buruk dari kedua orang tuanya dan juga kakaknya. setiap kali Angela dan Angelina bertengkar Alex dan istrinya pasti menghukum Angelina," jawab Louis.

"Bertengkar? bukankah Angelina tunawicara?" tanya Aaron.

"Tidak, Bos. sesuatu telah terjadi saat diusianya tujuh belas tahun, Alex Hamilton ingin memperko*sanya karena niatnya gagal, maka demi menutup mulut gadis itu, ia menuangkan sebotol cairan ke dalam mulut Angelina dan memaksanya menelannya. dan cairan itu adalah obat yang membuatnya bisu," kata Louis.

"Alex Hamilton ingin memperko*sanya, apakah dia adalah binatang?" tanya Aaron yang menghentakan mejanya.

Brak...

"Dia lebih dari seekor binatang, karena dia tidak ingin diketahui oleh istri dan anaknya, dia meracuni Angelina menjadi bisu hingga sekarang. gadis itu sangat menderita selama ini. pembantu rumah tangganya juga mengatakan bahwa Alex Hamilton sering mengambil kesempatan ingin memperko*sa gadis itu. kata pembantu itu setiap malam Angelina ketakutan sehingga tidak berani memejamkan matanya dan hanya duduk di samping lemari sampai pagi," lanjut Louis.

"Pantas saja selama ini dia memohon jangan pulangkan dia ke rumah itu," ujar Louis.

Aaron mengingat kembali saat gadis itu yang memohon padanya akan tetapi dia tolak dengan tanpa ragu. perasaannya mulai menyesal karena selama ini ia menolak mengabulkan permintaan gadis itu.

"Kita akan mengeluarkan dia dari sana," ujar Aaron yang melangkah dengan cepat menuju ke mobilnya.

Di sisi lain Angelina lagi-lagi menjadi korban kekerasan dari kedua orang tuanya.

Monaliza menampar wajah gadis itu berkali-kali.

Plak...

Plak...

Plak...

Tamparan berkali-kali dari Monaliza meninggalkan bekas pada wajah Angelina.

"Kurang ajar, kau seperti pela*cur saja, berani sekali kau mengoda suamiku. untuk apa aku membesarkanmu," bentak Monaliza yang menyeret tubuh Angelina dengan dibantu oleh Angela.

Monaliza yang emosi berniat ingin menyiram Angelina dengan air yang sedang dimasak di dapur.

"Wanita tidak tahu malu, lihat saja kau bukan saja menjadi bisu. kau juga akan menjadi cacat seumur hidup. agar kau tidak bisa lagi mengoda suami orang," bentak Monaliza yang melepaskan tangannya. ia ingin mengambil panci yang airnya sedang mendidih.

Angelina yang sedang menderita karena efek obat yang menyerangnya, dia berusaha melawan dua wanita itu. ia melihat ibunya sedang mengangkat panci itu.

"Rasakan air panasnya," ketus Angela menarik lengan Angelina dan memaksa adiknya berdiri agar disiram oleh ibunya.

"Ma, cepat siram wajah dan tubuhnya, agar dia menjadi cacat," ujar Angela yang menahan Angelina.

Angelina berusaha melawan dengan mendorong Angela dan menyebabkan tubuh kakaknya itu menabrak panci yang berisi air panas. pegangan Monaliza langsung terlepas dan tersiram putrinya dan juga diri sendiri.

"Aarggh...," teriakan Angela yang kesakitan. wajah dan tubuhnya tersiram air panas.

"Aarrggh...," teriakan Monaliza yang juga terkena air panas.

"Monaliza, Angela...," teriak Alex yang langsung berlari ke arah istri dan anaknya.

Angelina yang ketakutan ia pun melarikan diri menuju ke pintu utama.

"Jangan pergi!" teriak Alex yang mengejar gadis itu.

Angelina yang sangat menderita ia berusaha ingin melarikan diri dari keluarga sadis itu, akan tetapi ia yang baru menginjak tanah halaman. dirinya ditarik oleh Alex masuk ke dalam rumah.

Setelah masuk ke dalam, Alex mengunci pintu utamanya.

"Ingin lari setelah menimbulkan masalah di sini," bentak Alex yang menarik rambut Angelina dan menaiki anak tangga.

"Aku ingin melihat dengan cara apa lagi kau melawan," bentak Alex dengan kesal.

Angelina yang ingin melawan, ia tidak berdaya sama sekali, selain menderita efek obat. tubuhnya juga kesakitan karena terseret di anak tangga yang menuju ke lantai atas.

Di sisi lain Aaron sedang melajukan mobilnya menuju ke kediaman Hamilton. wajahnya berubah begitu menakutkan karena mencemaskan gadis malang itu. sementara Louis berpegangan pada handle atas mobil dengan erat. asisten Aaron sangat cemas karena kelajuan yang digunakan oleh atasannya itu sehingga menerobos lampu merah.

"Bos, aku tahu dirimu sedang cemaskan gadis itu, tapi kenapa kamu tidak mencemaskan diriku yang sedang ketakutan ini? aku bahkan tidak berani memejamkan mataku karena aku takut setelah sadar aku sudah berada di alam lain," batin Louis.

Alex yang menarik Angelina ke kamar dan menghempaskan gadis itu ke lantai.

Angelina sangat kepanasan sehingga berkeringat yang telah membasahi tubuhnya, gadis itu berusaha melawan efek obat. ia masih dalam kondisi sadar.

Angelina merangkak mendekati meja. Alex melepaskan celana panjangnya dan tidak ingin melepaskan kesempatan untuk menikmati tubuh gadis itu.

"Kali ini aku ingin melihat bagaimana kau bisa lari lagi, aku telah menunggu selama dua puluh tahun lebih," kata Alex yang menarik lengan Angelina dengan kasar dan mendorongnya ke tempat tidur.

Gadis itu yang melihat pria itu yang mulai melepaskan bajunya, ia berusaha mengapai sesuatu yang ada di meja samping kasur.

Saat Alex ingin menciumnya, Angelina langsung mengunakan lampu meja itu menghantam kepala pria yang ingin memperko*sanya.

Brugh...

"Aarrgghh...," jeritan Alex yang kesakitan.

Angelina mendorong tubuh Alex dan kemudian dirinya langsung bangkit. ia menghampiri pintu kamar dan kemudian memutar kuncinya.

Sementara Aaron telah tiba di depan rumah keluarga Hamilton, dia dan Louis mendengar suara keributan dari dalam kediaman itu.

"Sepertinya terjadi sesuatu," ujar Louis.

Aaron dan Louis menghampiri pintu utama, akan tetapi di saat mereka ingin membukanya pintu telah terkunci dari dalam.

"Buka pintunya...," teriak Louis sambil mengedor pintu.

"Sakit, Ma...," teriak Angela yang dari dalam.

"Aarrgh...," teriakan Monaliza.

"Alex, apa yang kau lakukan? kenapa kau bukan membawa kami ke rumah sakit, dan untuk apa kau membawa gadis itu ke kamar," teriak Monaliza yang didengar oleh Aaron dan Louis yang berada di luar.

Aaron yang mendengar suara wanita itu, ia langsung mencari pintu masuk melalui samping rumahnya yang besar itu.

Aaron berjalan di samping rumah dan mendapati ada jendela kaca yang di sana. kemudian Aaron mengambil pot bunga yang di halaman dan melempar mengenai kaca jendela itu.

Prang...

Suara pecahan kaca jendela yang berkeping-keping.

Aaron kemudian melompat masuk dari jendela itu. kemunculan Aaron mengejutkan Angela dan Monaliza yang berada di lantai.

"Aarrgghh...," teriak Monaliza dan Angela yang ketakutan.

"Kau siapa?" tanya Monaliza yang ketakutan.

Aaron mengabaikan dua wanita itu, ia membuka kunci pintu utama dari dalam.

"Di mana Angelina?" tanya Aaron pada Monaliza dengan tatapan aura membunuh.

Monaliza yang ketakutan ia menunjuk ke arah lantai dua.

Sementara Angelina yang telah melangkah keluar dari kamar, ia terjatuh akibat ketakutan yang dia alami. kakinya menjadi lemas karena efek obat itu yang membuat dia merana.

Alex menghampirinya dengan senyum jahat, dan di saat yang sama Aaron mendekati Alex dengan melayangkan satu pukulan.

"Alex Hamilton...," teriak Aaron.

Brugh...

Brugh...

Dua pukulan keras yang dilakukan oleh Aaron langsung menjatuhkan pria itu.

"Aarrggh...," jeritan Alex yang terkapar dan kesakitan.

"Binatang yang tidak tahu malu," bentak Aaron.