Jangan lupa tambahkan ke rak favorit ya! Like, komen, kasih ulasan dan ikuti sebelum membaca.
Di usahakan jangan baca lompat-lompat ya!
...
Novel ini merupakan sekuel Di Anggap Mandul, Hamil Setelah Menikah Lagi!
Yang pasti nya tidak kalah seru dari cerita orangtua mereka.
Bagaimana jadi nya seorang CEO dingin, yang terkenal dingin dan tidak tersentuh oleh wanita. Tiba-tiba menghamili seorang gadis.
"Mereka memasukan obat perangsang kedalam minuman ku," Racau Arthur yang sudah tidak bisa menyeimbangi tubuh nya.
Namun pada saat Arthur sedang tidak sadar karena efek obat, ada seorang wanita yang menolong nya.
Tanpa Arthur sadari, ia membawa paksa wanita tersebut kedalam mobil nya, sang wanita itu sudah melawan, namun nihil. Gadis itu sangat malang!!
Guys, cerita ini gak kalah seru dari cerita perjalanan cinta Aira dengan Samudra.
Jangan lupa like, vote, dan ikuti yaw...
instagram:Coretanluka65
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
"Bu, kita akan mengatakan apa pada tetangga, kalo menanyakan tentang Elisha?" tanya Amar.
"Katakan saja, dia saudara dari ayah mu," jawab Siska.
"Apa mereka akan percaya?" tanya Amar.
"Semoga saja percaya, kita yakinkan saja, dari pada kita di gerebek warga karena membawa seorang gadis kedalam rumah," jawab Siska.
"Baiklah, nanti aku akan melaporkan ke pihak RT," ujar Amar.
"Baguslah, ibu setuju," jawab Siska.
"Nak kamu sekarang tinggal bersama kami disini, kalo ada yang menanyakan tentang dirimu, katakan saja kamu saudara ibu ya," ucap Siska.
Elisha mengangguk.
"Dia masih saja tidak bicara, aku heran," ujar Amar.
"Sut, dia masih bingung, nanti juga dia akan bicara," jawab Siska.
"Anggap dia adik kamu, jangan macam-macam," ancam Siska.
"Iya bu, aku tidak akan macam-macam kok," jawab Amar.
"Nanti ibu akan membawakan baju untuk nya, dari butik ibu," ucap Siska.
"Antarkan dulu dia ke kamar nya bu, kasihan," ujar Amar.
Siska mengangguk.
"Elisha, ayok kita ke kamar kamu," ajak Siska.
Elisha mengikuti Siska, karena ia masih bingung harus mengatakan apa.
"Nah ini kamar kamu, nanti ibu akan bawakan baju untuk kamu ya," ucap Siska.
Elisha menganguk paham.
"Ibu pamit dulu ya, mau ke butik," pamit Siska.
Lalu Siska meninggalkan Elisha di kamar nya.
"Amar, kamu jaga Elisha dulu, ibu mau ke butik," ucap Siska.
"Baik bu, aku akan menjaga Elisha," jawab Amar.
Lalu Siska meninggalkan rumah itu, lagi pula Siska sudah lama tidak mengunjungi butik,karena ia sibuk mengelola cabang butik nya di Paris.
"Kenapa rasanya aku seperti tidak asing dengan wajah anak itu, tapi mirip dengan siapa dia?" gumam Siska.
Semoga nanti tidak akan menjadi masalah, karena aku hanya menolong anak itu, bukan membawanya kabur.
***
Sedangkan disisi lain, Fera sudah berada di Jakarta.
"Kamu sedang melamun apa?" tanya Hendra, melihat istrinya.
"Aku hanya merasa tidak percaya dengan kepergian Emillie," jawab Fera.
"Aku juga sama, anak itu sangat ceria," ujar Hendra.
"Rasanya tidak masuk akal, karena jenazah Emillie wajah nya sudah hancur," ucap Fera.
"Tapi bukti mengatakan kalo mayat itu Emillie," sahut Hendra.
Fera menghela napas berat, "Aku tidak bisa membayangkan, bagaimana kehilangan seorang anak," ucap Fera.
"Semoga kita tetap berkumpul, tidak kehilangan apapun," jawab Hendra.
Tok..
Tok..
Fera membuka pintu, ia melihat Zayn yang datang, Zayn adalah anak pertama Aisyah dengan Leo.
"Zayn ayok masuk," ajak Fera.
Kemudian Zayn masuk kedalam rumah milik Fera dan juga Hendra.
"Ada apa Zayn?" tanya Fera, karena Zayn sangat jarang main kerumah nya. Meskipun Fera selalu bilang kalo Zayn boleh kapan pun kerumah nya.
"Bagaimana dengan bibi Aira? Apakah sudah membaik?" tanya Zayn, mengkhawatirkan sahabat bunda nya.
"Kak Aira sudah sedikit membaik Zayn, sudah mau bicara, tidak seperti beberapa minggu yang lalu," jawab Fera.
"Syukurlah kalo bibi Aira sedikit baikan," jawab Zayn.
"Zayn bibi tahu kalo kamu sangat mencintai Emillie," ucap Fera.
"Aku masih mencintai Emillie bi, meskipun dia sudah tiada, sampai detik ini aku belum percaya kalo Emillie sudah meninggalkan kita," ucap Zayn.
"Kita semua merasakan seperti itu, karena sangat mendadak," ujar Fera.
"Aku menyesal meninggalkan dia sendiri," ucap Zayn.
"Semua nya sudah berlalu, kamu harus membuka lembaran baru, mencari gadis baru, jangan terus berlarut," ucap Fera.
"Seperti nya Emillie tidak akan tergantikan bi, aku akan selamanya sendiri," jawab Zayn.
Kehilangan Emillie, sungguh membuat Zayn sangat terluka, gadis yang ia cintai sedari kecil, kini sudah meninggalkan nya untuk selamanya.
***
Sedangkan disisi lain, Elisha menatap dirinya di cermin.
"Kenapa aku tidak mengingat apapun, saat aku mencoba mengingat nya, kepala ku sangat sakit," gumam Elisha.
"Jangan memaksa kan untuk mengingat semua nya El," ucap Siska.
"Bu aku benar-benar tidak mengingat apapun," ucap Elisha, yang kini sudah mau bicara dengan Siska dan juga Amar.
"Jangan di paksa kan, nanti juga akan ingat kembali, yang paling penting kamu sehat dulu," ucap Siska.
"Terima kasih bu sudah menolong aku, dan membawa aku bersama kalian," ucap Elisha.
"Sama-sama, kami senang menolong kamu," ucap Siska.
"Ayok kita makan dulu," ajak Siska.
Lalu Elisha mengangguk, mengikuti Siska.
"Ayok duduk, kita makan," ucap Siska.
"Terima kasih sudah menolong ku, meskipun aku belum tahu siapa diriku," ucap Elisha.
"Tidak perlu di pikirkan, kami senang menolong mu, rumah ini tidak sepi lagi," jawab Siska, tersenyum.
"Aku bisa membantu apapun, aku akan belajar membereskan rumah, agar aku tidak terlalu menyusahkan kalian, dan berguna untuk kalian," ucap Elisha.
"Jangan, kamu disini tamu, bukan pembantu, kamu hanya cukup istirahat, agar kamu kembali pulih," jawab Siska.
"Tapi aku ingin berguna bagi kalian," ucap Elisha.
"Setiap hari akan ada pembantu yang akan membereskan rumah ini, kamu istirahat saja ya," jawab Siska.
Elisha pasrah dengan yang Siska katakan, karena Elisha tidak mau membantah orang yang sudah menolong nya.
Amar tersenyum manis menatap Elisha, Amar terpesona dengan kecantikan Elisha.
"Benar kata ibu, kamu istirahat saja," sahut Amar.
"Baiklah," jawab Elisha pasrah.
Lalu mereka bertiga makan dengan khidmat, seperti seorang keluarga.
"El, sebentar lagi bibi yang akan beres-beres dirumah akan kesini" ucap Siska.
"Baik bu, aku harus melakukan apa?" tanya Elisha.
"Tidak, katakan kalo ibu dengan Amar sudah pergi ke butik," ucap Siska.
"Baik bu," jawab Elisha.
"Yasudah kami pergi dulu, kamu hati-hati dirumah ya," ucap Siska.
"Iya bu, kalian juga hati-hati," kata Elisha, tersenyum.
Lalu Siska dengan Amar pergi meninggalkan Elisha sendiri.
"Aku harus ngapain agar tidak bosan ya," ucap Elisha, menghela napas.
Elisha sudah berusaha mengingat siapa dirinya, namun nihil, Elisha tidak mengingat nya, yang ada Elisha selalu merasakan sakit kepala.
"Aku jalan-jalan saja disekitaran perumahan ini," gumam Elisha.
Lalu Elisha keluar dari rumah, karena sebagaian warga disana sudah tahu kalo Elisha adalah saudara ayah tiri Amar.
Elisha menghirup udara segar, baru kali ini ia keluar dari kamar nya.
Saat Elisha sedang jalan-jalan disekitar perumahan, tidak sengaja seseorang melihat dirinya.
"Emillie.." ucap nya tidak percaya, ia mengucek mata nya.
Lalu ia mendekati wanita yang ia sebut Emillie itu.
"Emillie.." panggil nya.
Elisha menatap laki-laki itu, lalu ia melihat-lihat tidak ada orang lain selain dirinya.
Elisha menunjuk dirinya.
Laki-laki itu Zayn, Zayn langsung memeluk Elisha.
"Maaf tuan.." ucap Elisha, melepaskan pelukan Zayn.
"Maaf, aku kira tadi kekasih ku," ucap Zayn.
"Tidak apa-apa," jawab Elisha.
"Kamu mirip sekali dengan kekasih ku Emillie, dia baru saja meninggal," ucap Zayn.
Elisha tersenyum, "Tidak apa-apa." jawab Elisha.
***
triple gitu kak
authornya pun ramah dan asik
semangat authorku
tp aku lupa apakah dia sahabatnya Aira jg atau Fera atau apa
aisss
..
ini Emillie anaknya airakan
trus Amelia anaknya Aisyah
tp kok anaknya Fera manggil mereka berdua aunty?
seharusnya kakakkan,karena Fera adeknya samudra
aunty itukan panggilannya dlm b.indo bibikan
maaf thor koreksi lg kalo salah soalnya seingat aku kegitu