Menjadi tulang punggung keluarga membuat Hanum harus berpikir kritis untuk mencari uang sedangkan dia juga kuliah demi menerus kan cita-cita nya.
Datang dari kampung dengan wajah polos membuat Hanum kesulitan mencari uang,biaya berobat yang mendesak membuat Hanum memilih menjadi sugar baby dari pengusaha kaya dan sukses.
Bagaimana kisah hidup Hanum selanjutnya yuk mampir di cerita terbaru ku Sugar Baby
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menemani
"Bukan nya kamu sudah janji akan menemani ku satu bulan ini Full di rumah sayang kenapa sekarang malah pergi ini belum lagi satu Minggu"ujar Daniel kecewa
"Mas kamu harus bijaksana dong,mama sedang sakit dan dia butuh aku mas untuk menemani nya,kamu mau jadi menantu durhaka dan di kutuk jadi batu"
"Sayang,bukan masalah durhaka nya tapi aku masih butuh kamu di sini,aku masih kangen,apa kamu tidak kangen kita berjauhan begini"rengek Daniel manja
"Malu kalau di lihat Adit mas, kamu bukan seperti papa tapi adik untuk Adit,kamu harus mengerti mas keadaan ku,jika mama butuh aku harus ada! bukan nya kamu dulu sudah janji akan menerima keputusan ini"
"Sayang, ayolah aku masih mau bersama kamu,Satu Minggu lagi saja,kita buat adik untuk Adit dulu" mohon Daniel
"Adit saja sudah cukup mas,kamu sudah tua" jawab Susan cepat, memang Daniel sudah beberapa kali meminta Susan untuk hamil lagi agar dia mengurangi aktivitas nya tapi Susan tidak mau dia tidak ingin tubuh nya melebar kemana-mana dia sangat menjaga penampilan nya agar selalu cantik.
"Ayo lah sayang,aku masih kuat membuat mu KO di ranjang"
"Mas,kamu ini manja benget deh, nggak malu apa sama umur! palingan Minggu depan aku sudah pulang lagi mas,jaga Aditya ya bilang jangan telat makan nanti maag nya kambuh"ujar Susan mencium pipi Daniel lalu mengambil tas nya sedangkan Daniel menghela nafas berat dia kecewa dengan keputusan Susan yang lebih memilih mama nya tapi Daniel tidak boleh egois Susan juga punya keluarga yang sedang membutuhkan nya.
Setelah kepergian Susan,Daniel segera menghubungi Roni meminta Roni menemani nya malam ini,Susan selalu saja membohongi nya,dia akan baik pada Suaminya jika menginginkan sesuatu jika sudah di penuhi dia akan meninggalkan Daniel dengan alasan mama nya sakit.
"Akhirnya keluar kandang juga loe bro"ejek Roni
"Nanti malam gue tunggu di club,bete gue bro"
"Kenapa gue,kan loe udah ada Hanum,ya manfaatkan lah, percuma bayar mahal-mahal kalau masih bete" ucap Roni membuat Daniel tersadar kalau dia sudah punya sugar baby.
"Gue lupa bro"
"Jadi setelah hari itu loe nggak pernah temui Hanum lagi?" tanya Roni
"Nggak"
"Hubungi dia kasihan Hanum nungguin kabar dari Loe"
"Ya... nanti gue hubungi lagi" ujar Daniel menutup ponselnya lalu mencari kertas yang dia simpan kemarin.
Daniel mencoba menghubungi Hanum tapi panggilan pertama tidak ada jawaban dan Daniel mencoba menghubungi lagi.
"Hallo" jawab Hanum dengan suara serak nya
"Kemana saja kamu?"
"Ha....si-"
"Saya tanya kemana saja kamu? di hubungi tidak ada jawaban"
"He, it-u"
"Temani saya sore ini,kirim alamat kamu saya jemput " potong Daniel lalu menutup ponselnya
"Gila nih orang, datang dan pergi sesuka hati nya terus marah-marah, nggak tau apa aku masih ngantuk" gerutu Hanum lalu meletakkan ponsel nya dan mengulangi tidur nya kembali tapi tak berselang lama ponsel Hanum bunyi kembali.
"Hallo"
"Apa kamu tuli? saya bilang kirim alamat kmu saya jemput sore ini"
"Om jangan sore ini"
"Apa kamu lupa di perjanjian kalau saya berhak atas diri kamu selama masa kontrak dan kamu tidak boleh menolak"
"Ya tapi-"
"Sekarang!!!" titah Daniel menutup ponselnya lagi membuat Hanum semakin kesal dengan sugar Daddy nya ini, ternyata pekerjaan seperti ini di tuntut kesabaran yang extra.
Hanum segera mengetik alamat nya dan bangkit untuk bersiap-siap.
Tak berselang lama mobil sedan mewah terparkir di depan kost Hanum dan perempuan cantik itu segera keluar,Daniel melihat penampilan Hanum yang sangat sederhana tapi dia tidak berniat untuk mengubah nya toh dia dan Hanum juga tidak akan kemana-mana,hari ini Daniel ingin membeli satu apartemen untuk basecamp mereka.
"Kemana om?" tanya Hanum saat Daniel berhenti di suatu bangunan tinggi.
"Mall" jawab Daniel asal
"Tapi ini bukan tempat belanja deh om"
"Jangan banyak tanya turun!" perintah Daniel membuat Hanum meregut kesal
"Untung saja kaya kalau nggak husf udah aku jitak kali,ketus banget" batin Hanum
"Kalau mau ngomongin orang nya langsung jangan berani nya di belakang" ucap Daniel membuat Hanum terkejut.
"Om punya indra ke enam ya?"
"Jangan kan ke enam sepuluh juga punya" jawab Daniel lagi membuat Hanum terdiam tak berani berkata apa-apa.
Hanum masih melirik kiri kanan mencari Mall yang di katakan Daniel tadi.
"Lihat apa?" tanya Daniel
"Mall! tadi om bilang kan Mall"
"Astaga anak ini kelewatan polos nya" gumam Daniel pelan,dia hanya menjawab asal tapi justru Hanum menganggap itu serius.
"Di mana Mall nya om?"
"Di ujung jalan"jawab Daniel lagi dia melangkah kan kaki nya masuk kedalam Lift dan di ikuti Hanum cepat takut pintu lift nya keburu tertutup.
Di dalam lift hanya mereka berdua membuat jantung Hanum berdegup kencang saat Daniel memandangi nya lekat untung saja pintu lift cepat terbuka kalau tidak bisa-bisa Hanum mati berdiri.