Karena ditinggalkan oleh kekasihnya dalam keadaan hamil, Felinova terpaksa setuju menikah dengan lelaki pilihan orang tuanya untuk menutupi aib keluarga.
Faisal Ramadhan, lelaki pekerja keras yang hidup sebatang kara dan pernah diasuh oleh keluarga Handoko pada akhirnya menikah dengan putri tunggal keluarga konglomerat itu sebagai bentuk balas budinya.
Kehidupan pernikahan yang dingin dan tanpa cinta membuat Feli tersiksa, terlebih setelah ia diasingkan di desa kecil bersama suaminya yang lebih tua 15 tahun darinya.
Sanggupkah Feli bertahan dan jatuh hati pada ketulusan Faisal? Atau pernikahan itu akan usai setelah si bayi lahir seperti kesepakatan di awal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon UmiLovi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tak Ada Titik Temu
Tadinya Feli ingin mengajak Ajeng ke apartemen Jonas, namun setelah dipikir-pikir akhirnya ia memutuskan mengantar Ajeng pulang lebih dulu ke rumah orang tuanya sementara Feli akan melanjutkan perjalanan ke apartemen Jonas seorang diri.
L 268.
Sudah hampir 1 jam Feli duduk di samping pintu apartemen. Berkali-kali Feli mengetuk namun tak seorang pun membukakan pintu. Tadi Feli sempat bertanya ke resepsionis dan mereka bilang Jonas masih belum kembali sejak terakhir kali Feli mencarinya 4 bulan yang lalu.
Tapi Feli tak begitu saja percaya, ia memutuskan menunggu Jonas sampai tertidur di depan pintu apartemennya. Entah sudah berapa lama Feli menunggu, ia terbangun saat seseorang mengguncang pundaknya.
"Jonas?" Feli memicingkan mata untuk melihat dengan jelas sosok yang tengah berdiri di depannya.
"Mohon maaf, Kak. Beberapa penghuni melapor kepada kami bila anda cukup mengganggu kenyaman mereka. Mohon maaf sebelumnya, silahkan anda pergi sebelum kami melapor pada--"
Feli buru-buru bangkit dan merapikan blousenya yang kusut. Ia tak ingin menambah masalah.
"Baik, saya akan pergi. Maaf bila saya mengganggu!" cetus Feli sebelum kemudian berbalik dan bergegas pergi.
Dan belum selesai rasa penasarannya akan keberadaan Jonas, kedatangan Faisal yang tiba-tiba membuat dunia kecil Feli terguncang lagi. Padahal tadinya Feli sudah tenang karena telah kembali berada di rumahnya sendiri.
"Kamu pergi menemui lelaki itu?" tanya Faisal to the point.
Feli tak menyahut, tangannya terlipat di dada dengan wajah acuh tak acuh.
"Feli ..."
"Iya, aku pergi menemuinya."
Faisal menghela napasnya yang tiba-tiba terasa sesak. Feli masih berpaling dan tak menatap Faisal sama sekali.
"Jadi dia sudah kembali?" lirih Faisal. "Lantas apa alasannya meninggalkanmu dulu?"
"Bukan urusan Kak Ical. Lagian Kak Ical nggak perlu terlalu ikut campur ke dalam urusanku." Feli memberanikan diri mengawasi manik netra cokelat milik Faisal. "Seperti selama ini Kak Ical nggak mau dikorek tentang Sarah, jadi jangan korek apapun tentang Jonas!"
"Sarah?"
"Sudahlah lupakan!" Feli bangkit dengan geram. "Sudah nggak penting buat dibahas!"
Faisal sontak menarik pergelangan tangan Feli ketika istrinya itu hendak berpaling pergi.
"Aku ingin memperjelas hubungan kita, Feli."
"Hubungan apa lagi? Sudah jelas kita menikah hanya karena bayi ini." Feli menepis tangan Faisal yang mencengkram erat pergelangan tangannya.
"Begitu?"
"Iya, begitu! Jadi jangan lagi kita membahas masalah ini. Aku dan Kak Ical seperti minyak dan air, sampai kapanpun akan tetap seperti itu dan tak akan bisa bersatu!"
Faisal melepas cekalannya perlahan. Entah mengapa ia jadi terluka oleh perkataan Feli yang sangat jujur malam ini. Sekomplek itukah perbedaan keduanya hingga tak bisa disatukan? Padahal tadinya Faisal berharap Feli juga mau membuka hati.
"Bukannya Kak Ical bilang nggak akan pernah menjemputku kalo aku nekat pergi? Kenapa sekarang malah ada di sini?" sindir Feli ketus.
"Karena tadinya aku pikir kita masih bisa memperbaiki hubungan ini, Feli."
Feli tersenyum kecut. "Sudah terlambat, Kak Ical. Aku sudah nggak berharap apapun lagi."
Faisal tak menyahut, debaran hangat yang tadi muncul ketika melihat Feli, mendadak berubah menjadi hujaman belati. Sakit dan perih.
"Baiklah. Aku akan meralat kembali harapanku padamu."
Feli melirik Faisal dengan sengit, dan ketika menyadari sepasang mata itu justru tengah menatapnya penuh kasih, napas Feli mendadak sesak lagi.
"Istirahatlah. Kamu pasti lelah seharian ini. Besok pagi aku akan pulang ke rumah kita, semoga aku masih sempat melihatmu sebelum pergi," tutur Faisal sebelum kemudian berbalik dan memutuskan untuk tidur di kamarnya sendiri.
Feli mengawasi tubuh jangkung dan berisi itu melangkah keluar dari kamarnya. Tunggu, Faisal bilang apa tadi! Rumah kita?? R.U.M.A.H K.I.T.A??
...****************...
Otor aja meleleh kalo ditatap kek gini sama Kak Ical 🫠. Ini bibir auto manyun pen dicium 😂
Plak!
Otor langsung digampar sama Feli.
wahh sumpah y kak ical jd knytaan mlh lgsung nikah y jg ma kak ical bkn dgn yg mirip sma dia🤣🤣🤣
ku fkir jonas mw bicara klo dia ga akn bw feli k amerika degh krn dia jg ga tega misahin feli n love dr haikal