NovelToon NovelToon
Rahasia Menantu Billionaire

Rahasia Menantu Billionaire

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Menantu Pria/matrilokal / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:3.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: JBlack

Abraham Barraq Alkahfi, pria berusia 28 tahun yang bekerja sebagai seorang montir dipaksa menikah dengan seorang Aura Falisha dari keluarga terpandang.
Demi identitas tetap tersembunyi dan keberadaannya tidak diketahui oleh banyak orang. Akhirnya Abraham yang tidak sengaja merusak mobil milik Aufa Falisha menerima pernikahan paksa tersebut.

Selama menjadi suami Aufa. Abraham mendapatkan hinaan, cacian dan direndahkan oleh keluarga Aufa. Bahkan Aufa sendiri benci padanya dan menolak kehadirannya. Sampai akhirnya semua mulai berubah saat identitas Abraham terbongkar.

Bagaimana reaksi semua orang saat mengetahui siapa sebenarnya Abraham Barraq Alkahfi lalu bagaimana perasaan Aufa, apakah dia mulai luluh atau dia memilih berpisah?

Update rutin : 09.00 & 14.00
Follow instagram author : myname_jblack

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JBlack, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Otak Omes Abang

...Aku pernah melihat bagaimana sakit yang pernah ibuku rasakan dan aku berjanji tak akan membuatmu merasakan hal yang sama....

...~Abraham Barraq Al-Kahfi...

...****************...

Kicau burung terdengar begitu merdu. Suasana yang begitu cerah dan terang sangat amat terasa indah di luar sana. Begitupun dengan di dalam kamar.

Sepasang suami-istri terlihat masih asyik memejamkan matanya dengan tenang. Selimut tebal menutupi tubuh keduanya yang polos. Mereka berdua seakan saling memeluk dan tak ingin menjauh antara satu dengan yang lain.

Dinginnya pagi yang merambat dari celah jendela mengganggu seorang perempuan yang mulai menggerakkan tubuhnya. Dia mengusap wajahnya di sebuah benda yang begitu empuk dan hangat.

Jangan lupakan tangannya yang melingkar erat di tubuh sang pria membuat perlahan mata yang semula tertutup kini mulai terbuka.

Dia merasa remuk redam tapi saat matanya menatap sebuah perut dengan gundukan roti sobek yang sangat menggoda membuat bibirnya tersenyum. Ingatannya memutar, memutar ke kejadian dimana semalam penyatuan mereka berdua.

Kejadian yang baru pertama kali dia rasakan. Kenikmatan yang baru kali ini dia peroleh setelah sepanjang dirinya hidup.

"Ternyata tak seburuk apa yang Mala katakan," Kata Aufa dalam hati.

Dia mengusap perut itu dengan perlahan. Tanpa dirinya tahu jika Abraham telah membuka matanya. Pria itu sedikit melirik ke bawah dan melihat kepala istrinya yang masih tenang tidur di atas dadanya.

Semakin lama elusan itu merambat ke bawah. Entah kenapa Aufa melakukan itu dengan sengaja hingga selimut yang menutupi tubuh Abraham mulai turun.

Wanita itu tersenyum kecil saat perlahan sesuatu yang sudah membuatnya lelah itu terlihat. Bibirnya menatap barang yang begitu nikmat itu dan mampu membuatnya tidur hanya beberapa jam.

"Apa kamu menginginkannya lagi?" Bisik Abraham yang membuat Aufa terkejut.

Wanita itu spontan menarik selimut itu kembali dan mengangkat tubuhnya untuk menatap wajah Abraham yang ternyata sudah terbangun dan menatap ke arahnya.

"Sejak kapan kamu bangun?" Tanya Aufa dengan muka yang memerah bak kepiting rebus.

Bibir Abraham tersenyum. Dia mulai menyukai wajahnya imut, lucu dan malunya Aufa.

Tanpa diduga pria itu membalikkan keadaan sampai akhirnya Aufa ada di bawahnya. Perempuan itu menarik selimut dengan jantung berdebar kencang.

"Sejak kamu mengusap perutku," Jawab Abraham dengan tatapan menggoda.

Aufa menelan ludahnya paksa. Dia merasa mulai terancam bahaya. Pria ini benar-benar entah kenapa tatapannya selalu mampu membuat hatinya terombang ambing.

"Apa kamu ingin mengusapnya lagi? Apa kamu menyukai perutku? Atau kamu ingin kejadian semalam… "

"Mesum banget sih!" Sela Aufa sambil menutup mulut Abraham dengan mata melotot.

Abraham rasanya ingin meledakkan tawanya. Namun, sebisa mungkin dia menahannya dan perlahan menurunkan tangan Aufa yang menutup mulutnya.

"Kenapa? Apa kamu malu punya suami mesum kayak aku?"

Aufa membelalakkan matanya tak percaya. Apa yang barusan dia lihat?

Abraham mengedipkan matanya ke arahnya. Seperti seorang pria cantik yang begitu tampan dan… . Seksi.

"Jangan lakukan itu pada wanita lain!" Seru Aufa dengan mata melotot.

"Melakukan apa?" Tanya Abraham dengan wajah polosnya.

"Mengedipkan salah satu mata!" Seru Aufa dengan nada mengancam. "Jangan lakukan itu atau mereka akan terpesona denganmu! Paham?"

Sepertinya cinta Aufa terus bertambah. Ya wanita itu sadar jika mulai detik ini, menit ini, jam ini dan hari ini. Dia semakin mencintai Abraham. Ya dia menyadari semuanya. Dia menyadari bahwa cintanya benar-benar telah bertumbuh besar.

Ditambah penyatuan mereka semalam semakin membuat hati keduanya tak bisa berjauhan.

"Aku tak akan meninggalkanmu, Sayang. Aku berjanji. Aku masih disini, bersamamu, dan tak akan berpindah pada wanita lain!" Kata Abraham dengan serius.

"Aku percaya padamu tapi aku tak percaya pada wanita centil diluar sana!" Seru Aufa posesif.

Wanita itu tanpa diduga melingkarkan tangannya di pinggang Abraham sampai tubuh keduanya saling menempel.

"Jangan mengedipkan mata, jangan terlalu tampan, jangan banyak gaya jika keluar tanpa aku. Jangan kemana-mana karena aku gak mau jauh dari kamu!"

Abraham tersenyum. Bukannya dia tertekan tapi pria itu malah menahan tubuhnya dengan satu tangan lalu tangan yang lain menyingkirkan anak rambut Aufa yang menutupi jidatnya.

"Baik, Ibu Ratu. Hamba tak akan tebar pesona dan hamba hanya milik Ibu Ratu!" Kata Abraham yang berhasil membuat keduanya tertawa bersama.

"Terima kasih. Terima kasih selalu menjaga kepercayaanku. Aku sangat mencintaimu," Kata Aufa sambil menarik tubuh Abraham dan berhasil memeluknya sampai tubuh polos keduanya saling menyentuh.

Abraham tentu pria normal. Dia merasakan sesuatu yang hangat, empuk di dadanya dan jangan lupakan sesuatu di bawah sana yang terasa di kulitnya dan membuat pria itu mulai menelusupkan wajahnya ke leher Aufa.

"Eukkh!" Erangan Aufa saat dia merasa gigi Abraham mengigit di lehernya.

"Kamu menggodaku?" Bisik Abraham yang membuat Aufa terkejut.

"Menggoda apa?"

Tubuh Abraham sedikit menjauh. Dia memegang tangan Aufa lalu menurunkannya sampai menyentuh sesuatu miliknya yang berdiri tegak.

"Abra!" Pekik Aufa tak percaya.

"Kamu tak bisa lari, Sayang. Kamu harus tanggung jawab!" Ujar Abraham sebelum akhirnya terjadilah lagi masa kenikmatan itu di dalam kamar dengan ditemani waktu pagi hari yang sangat indah.

...****************...

Waktu terus beranjak naik. Jarum jam sudah menunjukkan pukul dua belas siang. Terlihat seorang perempuan baru saja keluar dari dalam kamar dengan bibir yang mengomel.

"Dia benar-benar ingin membuatku sakit. Kamu memakanku sepanjang hari dan membuatku lapar!" Kata Aufa mengomel saat langkah kakinya mulai mengarah ke arah dapur.

Namun, bibirnya perlahan tertahan saat dia melihat seorang pria tengah bergerak kesana kemari di dalam dapur, berkecimpung dengan alat memasak dan bahan makanan.

Aufa tertegun. Dia bisa melihat sosok sang suami, sosok yang membuatnya lelah dan tak bisa berjalan itu tengah memakai celemek dengan kaos ketat membalut tubuhnya serta celana pendek itu terlihat begitu tampan.

Aufa bisa melihat aura suaminya semakin menguar dengan cara seperti ini.

"Akhirnya kamu bangun," Kata Abraham yang baru melihat istrinya berdiri beberapa langkah dari meja makan.

Aufa tersadar dari lamunannya. Dia berjalan ke arah meja makan dan langsung duduk dengan tenang.

"Tentu. Aku baru bangun dan itu semua salahmu," Kata Aufa mengomel dan membuat Abraham tersenyum.

Pria itu memegang piring berisi sebuah makanan dan berjalan ke arah meja makan dengan pelan.

"Untuk menebus malam indah kita dan membuatmu lelah. Aku membuatkan makanan ini khusus untukmu, Sayang," Kata Abraham sambil meletakkan sebuah makanan di atas meja tepat di depan Aufa.

Perempuan itu menelan ludahnya paksa saat sepiring nasi goreng dengan sosis dan telur yang begitu menggugah selera. Belum lagi aroma nikmat tercium di hidungnya yang semakin membuat perut Aufa meronta meminta makan.

"Selamat makan, Sayang. Makan yang banyak karena hari ini, aku tak akan membuatmu istirahat dengan cukup!" Kata Abraham dengan suaranya yang sangat amat seksi.

~Bersambung

1
Novie Achadini
lebay lo mel sok Kecakepan
Rulli Widyatmoko
bagus
Anisa Sudarwanto
nyesel bacanya..si semi belum dpt balasan eh sdh ending,,gimana si
Novie Achadini
bara dan almeera judulnya apa
Anonymous
Katanya org kaya tpi kok pekok
Siti chotijah
ga asyik akhir critanya, gantung bngt
Wulan Sari
Luar biasa
Sapna Anah
jod
Sapna Anah
bagus Thor ceritanya 💪💪💪❤️🤭
anton prasetya
luar biasa
Azril Parmen
Luar biasa
Azril Parmen
Lumayan
erlina herliani
Luar biasa
Ma Em
Aufa ngidamnya terlalu manja sdh Abraham tdk suka baunya eh malah disuapin suruh makan, biar nanti Abraham nya pingsan tau rasa baru nangis nangis
Syamsu Rizal
Luar biasa
Revana
kog bisa tahu adiknya diperkosa dan tau pelakunya tapi dibiarkan sj. ceritanya jadinya tdk bagus. padahal katanya sich bilionert ...👎
Ma Em
Luar biasa
Ma Em
Pertama aku baca langsung suka ceritanya bagus lanjut thor
ilusi
enaknya pnya mbl bgs
FHR
Jadi kangen saudara saudara laki lakiku.. 😢
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!