NovelToon NovelToon
My Genius Twins Baby And CEO

My Genius Twins Baby And CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / cintamanis / patahhati / Balas Dendam / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:38.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lunoxs

Haura, seorang gadis pengantar bunga yang harus kehilangan kesuciannya dalam sebuah pesta dansa bertopeng. Saat terbangun Haura tak menemukan siapapun selain dirinya sendiri, pria itu hanya meninggalkan sebuah kancing bertahtakan berlian, dengan aksen huruf A di dalam kancing itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MGTB And CEO BAB 3 - Azzam Dan Azzura

Tujuh bulan kemudian.

Kini, kehamilan Haura sudah memasuki usia 9 bulan. Bulan dimana ia akan segera melahirkan.

Dulu, pertama kalinya Haura menginjakkan kaki di desa ini ia bertemu dengan nenek Aminah. Aminah yang tinggal sebatang kara meminta Haura untuk tinggal bersamanya saja, dibandingkan harus mengontrak rumah milik kepala Desa.

Dengan senang hati Haura menerima tawaran Aminah. Bahkan, Haura menceritakan semua kisah hidupnya hingga akhirnya ia sampai disini.

Tempat yang baginya adalah sebuah pengasingan.

Aminah makin merasa iba, sejak saat itu keduanya hidup rukun layaknya seorang nenek dan cucu kandung. Haura bahkan membantu Aminah yang bekerja sebagai buruh tani. Susah senang mereka jalani berdua.

Di desa terpencil ini, Haura merasakan kedamaian yang tak pernah ia dapatkan selama tinggal di kota Jakarta. Disini, Haura merasa diterima dengan tulus, tanpa memandang apa yang ia punya dan tanpa menilai apa kekurangannya.

"Haura, nenek pulang dulu ya, nenek capek sekali," ucap Aminah, kini ia dan Haura sedang bekerja memanen cabe di kebun milik pak Hante, kepala Desa disini.

"Iya Nek," jawab Haura seraya mengangguk kecil. Kebun ini terbilang luas, hingga yang bekerja bukan hanya Haura dan Aminah. Masih ada 8 orang lain selain mereka.

Mendekati waktu sore, mungkin sekitar jam 3 sore Haura merasa begitu lapar, sementara bekalnya sudah habis saat makan siang tadi.

"Sepertinya kita harus ke hutan lagi sayang," gumam Haura sambil mengelus perutnya dengan sayang.

Saat memeriksakan kandungan, Haura dibuat terkejut ketika dokter mengatakan bahwa ia hamil anak kembar. Air mata Haura luruh saat itu juga. Dulu, ia pernah berpikir untuk menggugurkan kandungannya, mengingat hal itu Haura benar-benar merasa bersalah. Nyaris saja ia membunuh 2 nyawa.

Semenjak saat itu juga, Haura benar-benar menerima kehamilannya dengan sepenuh hati. Ia bahkan mengupayakan segala cara agar anaknya tetap sehat di dalam sana.

Selesai memanen cabe, Haura memutuskan untuk kembali masuk ke dalam hutan. Kebiasaan yang sudah sering ia lakukan. Di dalam hutan ini begitu banyak menyimpan makanan, buah-buahan selalu ia temukan di setiap penjuru.

Haura, tak punya cukup uang untuk membeli makanan lebih, sementara ia selalu saja merasa lapar. Akhirnya, hutanlah tujuan Haura untuk membuat anaknya merasa kenyang.

"Alhamdulilah, di sana ada buah sayang," gumam Haura saat ia baru saja memasuki hutan.

Buah kecil-kecil berwarna merah terang, pohonnya merambat mengelilingi pohon besar. Haura menarik buah itu dan banyak pula semut-semut yang memakannya. Jika hewan-hewan ikut memakan buah yang ia incar, Haura yakin buah itu tidak beracun.

"Hem, agak kecut ya sayang, tapi lumayan manis," kata Haura lagi, ia memang selalu berbicara dengan kedua anaknya.

Haura tak menghabiskan buah itu, sengaja ia sisa untuk para semut-semut.

Lagi, Haura berjalan lebih masuk ke dalam. Tak lama kemudian iapun menemukan beberapa buah. Saat langit mulai menggelap, Haura memutuskan untuk pulang.

Disepanjang jalannya itu sudah banyak kunang-kunang yang bertebangan. Haura, pulang membawa jamur hutan yang ia bungkus dengan daun besar.

Hampir magrib, Haura baru sampai di rumah. Aminah menyambutnya dengan penuh amarah.

"Kamu ke hutan lagi?" tanya Aminah tepat di depan pintu. Matanya menyalang menatap tajam.

Haura, ia malah tersenyum lebar menampakkan gigi-giginya.

"Maaf Nek, ini aku dapat jamur," jawab Haura lalu mengangkat tangan kanannya yang membawa sebungkus jamur.

Melihat itu, Aminah hanya menghembuskan napasnya kasar. Bukan apa-apa, ia begitu khawatir dengan kondisi Haura. Apalagi kini kehamilannya sudah memasuki usia sembilan bulan dan hanya tinggal menunggu hari.

Tapi seolah memiliki tenaga ekstra, Haura tetap saja tidak bisa diam. 2 janin didalam perutnya sama sekali tak membuatnya terbebani.

"Ibu yang ceroboh dan anak-anak yang pintar, ayo masuk," ajak Aminah dengan menggandeng Haura untuk masuk ke dalam rumah.

Pintu itu ditutup dan seketika itu juga adzan magrib berkumandang.

Aminah, langsung saja mengolah jamur yang Haura bawa saat Haura sedang mandi. Malam ini, mereka makan menggunakan jamur itu.

"Aduh Nek, kok perutku sakit ya?" tanya Haura dengan merintih, baru saja keduanya selesai makan malam, dan kini Haura merasakan kesakitan.

"Ya Allah Haura, jangan-jangan sekarang saatnya, kata bidan Sanja kan bisa saja lahirnya maju," jawab Aminah dengan raut wajah cemas.

Haura tak menjawab, perutnya makin terasa sakit.

"Ayo Nak, kita ke rumah bidan Sanja sekarang," ajak Aminah, ia mencoba tenang dan mulai membantu Haura berdiri.

Tak ada kendaraan yang bisa mereka gunakan, malam itu Haura dan Aminah berjalan menuju rumah Sanja, bidan satu-satunya di desa.

Rumah Sanja cukup jauh, butuh waktu 20 menit untuk mereka sampai di sana.

"Nek, sakitnya makin terasa," lirih Haura saat perjalanan mereka baru sampai ditengahnya.

"Sabar Nak, sebentar lagi kita sampai," Aminah terus menyemangati Haura, meminta untuk tenang dan sabar.

Jangan mengeluh, karena sebentar lagi ia akan bertemu dengan kedua anaknya.

Haura mengangguk, keluhannya ia ubah menjadi zikir yang selalu ia ucapkan. Kakinya begitu lemas seolah tak mampu lagi berjalan, namun Haura tetap melangkah sekuat tenaga.

Tubuhnya basah dengan keringat dingin, namun ia mencoba tak merasakannya.

"Assalamualaikum, Bidan Sanjaa!" teriak Aminah saat mereka sudah sampai di rumah Sanja.

Berulang kali Aminah memanggil hingga akhirnya pintu itu terbuka.

"Nek Inah, Haura, masya Allah kamu sudah mau lahiran Ra?" tanya Sanja dengan cemas.

Tanpa babibu lagi, Sanja membawa Haura masuk ke ruang persalinan. Aminah dengan setia menemani Haura di dalam sana.

Satu jam, waktu yang Haura butuhkan untuk berhasil mengeluarkan kedua anaknya. Bayi laki-laki dan perempuan yang begitu menawan.

Rumah sepi Sanja berubah jadi riuh dengan tangisan kedua anak itu.

Haura, Aminah dan Sanja tersenyum penuh syukur.

"Selamat Haura, kamu wanita yang hebat, anak-anakmu lahir dengan begitu sehat, tanpa kekurangan sesuatu apapun," jelas Sanja saat semuanya sudah beres, ia menggendong kedua bayi itu dan memberikannya pada Haura.

Melihat sang anak, air mata Haura pun akhirnya jatuh juga, padahal sedari tadi saat kontraksi hingga melahirkan ia tidak meneteskan sedikitpun air mata.

"Anakku," guman Haura penuh syukur.

Haura lalu melihat ke arah Aminah yang masih menangis haru.

"Nek," panggil Haura lirih dan Aminah mendekat.

"Mereka adalah cicit-cicit Nenek Inah, jadi Haura mohon, Nenek yang memberi nama untuk mereka berdua," pinta Haura, mendengar itu Aminah langsung memeluk Haura dengan sayang.

Betapa ia merasa sangat dihargai oleh Haura.

Sanja yang melihat itupun tersenyum, seraya menghapus air bening yang mengalir di sudut matanya.

"Bayi laki-laki ini akan nenek beri nama Azzam, sedangkan yang perempuan bernama Azzura."

AZZAM DAN AZZURA.

1
yuhuuu
Luar biasa
Ari_nurin
belum boleh klu blm balig jd imam ..
Rahma Lia
Luar biasa
Panut Bkl
anak SMA sebelum pindah ke jakarta, sedangkan zzura masih TK umur 5 tahun
putri wijaya
hampir semua karya mu sudah sy baca semua. bagus 2 semua nya. semangat 🥰🥰🥰
Panut Bkl
Luar biasa
Ahmad Symsul
anakx mengerti..
Les Tary
ngapain nuduh Luna mempengaruhi Adam..emang Adam bego...ada ada aja monica
キMaxîm鍵🦅
komen nya sedikit banget padahal novel nya ramai
Cindy Cindy
Luar biasa
tyar
Haura, ibuku cincin nikahnya udah dijual. aku pun sama, gimana nnti aku kasih buat mantuku ya... 😁🙏
Nartyfauzi ruliyadi
bagussss
Sa Tokkin
Luar biasa
Nunik Wahyuni
gairah sang Casanova udh baca bgs seru juga 👍😍💃
Nunik Wahyuni
udah baca Ajeng seruuu rame aku suka😍😍😍
Nunik Wahyuni
thorrr sungguh adil kpd smuax .....smua dpt jodoh sesuai dgn karakter nya msg msg .....bisa menerima kekurangan dan kelebihan pasangan serta bisa memaafkan kesalahan masa lalu utk masa depan.....biar tdk hdp dgn bergumul dendam sepanjang hdp 👍🙏😍
Nunik Wahyuni
mas sayang siap menikahi putrimu papa Aufar 👍🙏😍
Nunik Wahyuni
smoga mrk juga bahagia dan Monica bisa merawat mama papa nya 😍😍😍
Nunik Wahyuni
Azzam dr sikapnya yg sok galak ternyata berjodoh ma Arabella gadis manja manis kesayangan mama Sarah ....😂😂😂
Nunik Wahyuni
yuhuuuu 😅😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!