NovelToon NovelToon
My Lovely Husband

My Lovely Husband

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Suami ideal / Tamat
Popularitas:447.3k
Nilai: 5
Nama Author: AfkaRista

"Kita akan menikah dua bulan lagi, sampai kapan kita akan merahasiakan ini pada Raya?"

Deg

Raya mematung. Kakinya tiba - tiba melemas. Jantungnya seolah berhenti berdetak mendengar kalimat yang keluar dari mulut sang sahabat. Haidar dan Sintia akan menikah? Bahkan pernikahan mereka sudah didepan mata. Bukankah itu artinya hubungan mereka sudah pasti terjalin sejak lama? Tersenyum miris, Raya merasa jadi manusia paling bodoh yang mudah dipermainkan.

Pulang dengan luka hati, siapa sangka tiba - tiba datang lamaran dari Axelio, anak sahabat lama Papanya. Akhirnya, dengan berbagai pertimbangan singkat, Raya memutuskan menerima pinangan Axel.

Lantas, akankah kehidupan rumah tangga Raya dan Axel bahagia? Bagaimana cara Axel membuat Raya move on dan berubah mencintainya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AfkaRista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Regina mempersilahkan Raya masuk. Suasana apartemen Regina tampak sepi dan sedikit berantakan. Perempuan itu membersihkan sofa dari beberapa bungkus makanan ringan sebelum mempersilahkan Raya duduk

"M-mau minum apa?" tawar perempuan itu

"Tidak usah", Raya menatap Regina dengan datar, "Kenapa tidak meminta pertanggungjawaban pada Axel kalau kamu memang mengandung anaknya?"

Regina menunduk sambil meremas kedua tangannya

"Kamu butuh bantuanku untuk mengatakan ini pada Axel?"

"K-kamu tidak keberatan jika aku dan Axel-"

"Tidak ada wanita manapun yang tidak keberatan jika suaminya akan memiliki anak dari wanita lain. Tapi bagaimanapun aku juga punya hati dan perasaan. Aku tidak mau anakmu ... Tidak memiliki ayah yang jelas"

Regina menatap Raya dengan sorot mata yang sedikit tajam, "Anakku jelas siapa ayahnya. Dan maaf kalau ini menyakitimu, tapi hubungan antara aku dan Axel terjalin sebelum dia menikah denganmu"

Raya mengangguk, "Maksudmu, aku yang merebut Axel darimu?"

Regina bergeming

"Seharusnya jika Axel memang mencintaimu, dia akan menikahimu dulu sebelum menyentuhmu. Bukan seperti membuangmu setelah benihnya tumbuh dalam rahimmu! Kamupun tidak seharusnya menyerahkan diri pada pria dengan begitu mudahnya. Seorang pria, akan memilih wanita yang baik untuk dijadikan pendamping hidup. Bukan wanita gampangan"

"Kamu mengataiku gampangan?! Bagaimana pun aku sedang mengandung anak Axel!", sergah Regina tak terima

"Benar! Tapi asal kamu tahu, anak dari hasil hubungan di luar pernikahan dia tidak memiliki hubungan hukum dengan ayah biologisnya!"

"Aku tidak menginginkan harta Axel sama sekali!"

Raya kembali mengangguk, "Lalu apa yang kamu harapkan dengan memberitahukan hal ini padaku? Axel tidak menginginkanmu bahkan anakmu tidak bisa mendapat waris darinya. Jadi, apa yang kamu inginkan?"

Regina mengepalkan tangan, dia jelas tersinggung mendengar perkataan Raya

"Berikan suamimu padaku!"

Raya tertawa, akhirnya apa yang Regina inginkan keluar juga dari mulutnya. Jadi dia menginginkan Axel dengan dalih bahwa ia mengandung anak Axel?

"Aku akan membantumu mengatakan hal ini pada Axel. Tapi aku tidak menjamin, apakah Axel akan menerimamu atau tidak. Kamu mengenalnya lebih dulu dari pada aku, kamu jelas tahu jika Axel tidak suka dipaksa. Berdoa saja semoga Axel mau berubah pikiran. Walau bagaimanapun, ada darahnya yang mengalir dalam darah anakmu!"

Raya beranjak, dia hendak keluar dari apartemen Regina, "Kamu benar - benar akan membantuku?"

Raya berbalik, ditatapnya wajah Regina yang tampak penuh harap, "Tentu. Aku pasti akan membantumu. Tunggu kabar dariku, kita akan bertemu dan membicarakan hal ini lebih lanjut nanti"

"Terima kasih"

Raya tetap berjalan tanpa menghiraukan ucapan Regina. Dengan langkah pelan, Raya keluar dari apartemen. Raya langsung menuju ke mobilnya

"Bagaimana hasilnya? Apa yang perempuan itu katakan?" tanya Lia penasaran

"Sepertinya tidak sesuai dengan apa yang kamu inginkan", tebak Teo

Raya tampak mengetik pesan yang entah dikirim pada siapa.

"Aku akan mengantar kalian pulang" ucap Raya

"Jadi kamu hanya mengajak kita kemari untuk duduk didalam mobil dan menunggumu sampai bosan?"

Raya menatap sahabatnya, "Maaf Sayang. Tapi masalah ini tidak serumit dugaanku. Dan aku bisa mengatasinya sendiri"

"Kamu yakin?", tanya Teo

"Tentu saja. Tunggu apa yang akan terjadi" Raya tersenyum sinis

"Kenapa aku merasa kamu semakin misterius?"

Raya tertawa, "Kamu harus tahu, orang jahat berasal dari orang baik yang terus - terusan di sakiti!"

Lia dan Teo saling tatap kemudian tersenyum, "Baiklah, sekarang kita pulang kan?"

"Lebih tepatnya, kalian yang pulang"

Ketiganya terkekeh bersama

🌿🌿🌿

Setelah mengantar Teo dan Lia pulang, Raya mengunjungi beberapa tempat. Entah apa yang perempuan itu kerjakan. Dia baru tiba dirumah pukul empat sore. Mobil Axel sudah berada di carport, itu tandanya suaminya sudah berada di rumah. Raya bergegas masuk kedalam. Begitu tiba dikamar, Axel tidak ada disana. Raya tidak memusingkan itu, dia langsung membersihkan diri karena tubuhnya sudah terasa begitu lengket.

Sampai selesai berganti pakaian, Raya belum juga melihat suaminya. Perempuan cantik itu segera pergi ke dapur, dia akan memasak untuk makan malam.

Tiga puluh menit kemudian, Raya sudah selesai memasak makan malam. Tidak banyak karena Papa Brama sedang ke luar kota. Hanya ada diriny dan Axel dirumah.

Raya kembali ke kamar untuk menunaikan ibadah sholat maghrib, namun hingga selesai shlat, Axel masih belum kembali ke kamar.

"Dia kemana?" tanya Raya pada dirinya sendiri

Raya keluar kamar kemudian mengecek kamar sebelah yang merupakan ruang kerja suaminya. Pintu tertutup rapat membuat Raya tak bisa mengintip apa yang Axel kerjakan.

Ceklek

Axel menarik Raya masuk, perempuan itu memekik karena kaget.

"A-apa yang kamu lakukan?"

Axel menatap Raya dengan senyum manisnya, "Memangnya apa? Aku hanya memeluk istriku. Salah?"

Raya menatap wajah Axel dengan tatapan yang tak bisa di artikan. Seperti biasa, Axel selalu terlihat sempurna.

"Kenapa memandangku seperti itu?"

"Tidak ada"

Axel mengelus pipi Raya dengan lembut, "Kamu tidak melakukan hal - hal aneh seharian ini, kan?"

Raya memalingkan pandangan, "Memangnya apa yang aku lakukan?"

Axel masih menatap Raya dengan tatapan lekatnya. Namun kali ini, tidak ada senyum seperti tadi.

"Kenapa aku merasa kamu sedang menyembunyikan sesuatu dari, hm?"

Raya bergerak gusar, "Apa Axel mencurigaiku?" tanya Raya dalam hati

"Kamu tidak merindukanku, Sayang?"

"Sudah waktunya makan malam" Raya turun dari pangkuan suaminya. Jika biasanya Axel akan menahannya, kali ini pria itu membiarkan saja

"Aku tunggu di bawah"

Tidak ada jawaban dari Axel, di hanya menatap kepergian Raya sampai istrinya itu hilang di balik pintu. Begitu Raya sudah tak terlihat, pria itu tersenyum menyeringai. Entah apa yang Axel pikirkan, hanya dia sendiri yang tahu.

🌿🌿🌿

Makan malam berjalan seperti biasa, Axel makan dengan lahap.

"Tadi jadi kerumah Mama?"

"Tidak" jawab Raya jujur

"Lalu kamu kemana seharian ini?"

"Aku pergi dengan Lia"

Axel mengangguk, dia masih menikmati makan malamnya dengan santai

"Apa saja yang kalian lakukan?"

Raya menghela nafas, "Kami pergi ke-"

"Tadi Mas seperti melihat mobilmu masuk ke kawasan apartemen. Benar kamu atau Mas memang salah lihat?", potong Axel cepat

Raya menatap suaminya kemudian tersenyum, "Mas sepertinya salah lihat. Aku tadi pergi ke butiknya Mas Teo, lalu makan siang di Cafe Noura"

Axel mengangguk, "Sepertinya memang salah lihat. Tapi herannya plat nomornya sama persis"

Raya tersedak mendengar penuturan Axel,

"Hati - hati", Axel menyodorkan segelas air pada sang istri

"Terima kasih"

Keduanya kembali melanjutkan makan malam. Tepat pukul setengah delapan, mereka selesai makan. Raya hendak mencuci piring kotor, namun Axel melarangnya,

"Biar Mas saja"

"Aku saja"

Axel diam sejenak, "Bukankah kamu sedang menyelidiki sesuatu? Siapa tahu orang suruhanmu sudah mendapatkan informasi yang kamu minta"

Deg

1
Sunny Kwok
Luar biasa
Khoerun Nisa
kasian Haidar sbnrnya tidak bnr2 slh cm GK jujur aja tp klu aku juga akan bingung gmn cara untuk jujur takut bnr2 raya ninggalin..
raya keburu ngambil keputusan Nerima lamaran harusnya meminta penjelasan dulu..
Atiah arini
good
Lina Herlina
dulu Haidar gak punya malu...skg sintia
Lina Herlina
ada hadirnya Sintia aja Haidar gak bisa mencintai...apalagi ini Sintia gak ada di sisinya selama beberapa lama waktunya...ya lebih memudahkan Haidar untuk mencintai perempuan lain.
Lina Herlina
regina kok gak takut ya cari gara2 ma Axel lagi
Lina Herlina
Haidar jadi laki2 terlalu PD /Facepalm//Facepalm/
Lina Herlina
keren axel
Chris Antono
lanjut
Chris Antono
Luar biasa
Suci Imas Sadah
katanya mau pindah kluar kota ..ko msh dsitu2 aj s haidar sama klrgany
Kosong
Emak emak gilaaaa
Kosong
Si ida ini bener2 gilaaaaa

Wkwkwkwkw Seram memang ada mak mak yg begini
Hiiiiiiiii
Kosong
Yg salab besar disini itu orang tua sinta dan haidar
Orang tua egoissss
Kampreeet
Nenie Chusniyah
luar biasa
Kosong
Axel bangkeeeeee
Kosong
Aaaaaaa gkseru dramanyaa
Enakan di axel
Evi
seperti suami ku GK suka,,
klw dandan selalu ditanyak adek mau kemana dandan cantik",, maksud hati mau nyenengin suami tapi kata suami gk usah, nanti klw ada yg naksir gimana?? 😜😜😜😜
suamiku lebai amat yah 😄😄😄😄😄
Royani Arofat
Nyesrlnya sampe mati ya haidar...

jgn2 ...nnti kmu mati d tgn sintia pas ngrlindungi raya.gpp kl gitu.biar mamamu nyadar bahwa sintia yg dia elu2kan malah bunuh anaknya
@Amey _dhea _457
ceritanya bagus, bikin sedih, bahagia, ❤❤❤❤❤❤❤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!