kesabaran yang di lakukan seorang istri untuk suaminya, yang gemar bermain wanita, bahkan di saat dirinya baru melahirkan!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Intan Gemilang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
"GELAGAT ADIT"
setelah puas bercengkrama dengan ayah dan ibu.
aku pun memutuskan untuk pulang
"Udah sore. Tari mau pulang"
"Biar Ayah antar"
"Makasih yah"
ayah pun menghidupkan motor nya. dan aku mencium tangan ibu dan memeluknya
aku pun menaiki motor ayah sebelum motor tersebut membelah jalanan yang di lalui nya.
sepanjang perjalanan ayah menanyakan pernikahan Ku. dan bagai mana aku memperlakukan Adit.
nampak nya Ayah sangat menyayangi menantunya ini. sampai dia memastikan bagai mana aku memperlakukan Adit.
beberapa saat kemudian motor ayah pun tiba di pekarangan rumah.
Adit nampak tengah duduk di teras depan sambil memainkan ponsel nya.
tak biasanya dia pulang di jam segini.
ku perhatikan Adit sedikit kaget melihat ku bersama ayah.
"Ayah. ayo masuk dulu"
"Makasih. nanti saja ayah mampir nya. Ayah ada urusan dulu"
"Oh iya yah"
"Makasih yah udah antar Tari"
"Iya. kalian baik baik ya"
ayah pun pergi melajukan motor nya hingga tak terlihat. aku lekas masuk ke kamar.
"Kamu dari rumah ayah?"
"Iya"
"Kok gak bilang?"
"Memang nya kenapa?"
"Eemm gak apa apa?"
kenapa aku merasa Adit menyembunyikan sesuatu? dia seperti ketakutan terlebih saat aku kembali bersama ayah.
"Oh iya. Ayah tadi nanyain utang kamu?"
sengaja aku bicara begitu. aku ingin tahu untuk apa dia meminjam uang pada ayah.
"eemm utang?"
"Iya. katanya kamu pinjam buat modal aku usaha?"
"eemm anu. itu aku"
"Apa?"
"Aku pinjam uang itu untuk membetulkan motor ku"
"Memang nya motor kamu kenapa?"
"Eemm rusak seminggu lalu?"
dia bilang seminggu yang lalu
berarti uang yang dia bicarakan adalah uang yang 500 ribu.
"Seminggu yang lalu? bukan nya kamu meminjam uang 3 juta pada ayah 2 bulan yang lalu?"
"Oh iya maksud aku 2 bulan yang lalu"
sungguh tingkah yang Adit perlihatkan membuatku curiga?
"motor kamu rusak apanya sampai habis 3 juta?"
"Eemm itu. anu rusak mesin nya"
"padahal dari pada di benerin habis besar gitu.mending di tukar tambah"
"Iya ya. aku gak kepikiran"
"kamu benerin motor di mana?"
"Di bengkel pinggir toko material di pertigaan jalan"
"Oh di sana. mungkin kamu kena tipu tuh. masa servis motor sampai mahal gitu"
sengaja aku bertanya banyak hal.
agar aku mendapatkan jawaban atas kecurigaan ku.
terlebih sikap Adit yang nampak menyembunyikan sesuatu?
"Oh iya mungkin"
"Memang nya kamu punya utang ke ayah berapa?"
"Gak ada kok cuma itu saja"
ternyata Adit berbohong padaku
dia bilang tak ada. lalu seminggu yang lalu untuk apa dia berhutang pada ayah 500 ribu.
"Kirain kamu masih punya hutang yang lain"
"nggk ada kok "
"Bagus lah. jangan terlalu banyak berhutang. bukan nya kerjaan kamu sedang tidak baik baik saja. buktinya kamu hanya bisa memberiku uang belanja 300 ribu"
ada rasa bersalah pada ibu dan ayah.
apa Allah akan marah padaku. karna aku berbicara sedemikian rupa pada suamiku.
bukan nya surga akan menolak para istri yang tidak menerima pemberian suaminya.
tapi rasa penasaran ku membuat ku hilang kendali.
aku pun berlalu pergi ke kamar mandi untuk mandi. dan meninggalkan Adit sendiri dengan ucapan ku tadi.
ada rasa bersalah. mungkin saja Adit memberiku uang segitu karna dia memang kesusahan dalam pekerjaan nya.
harusnya aku tidak bicara begitu
bodoh nya aku. mengapa aku sampai hilang kendali seperti ini?
dalam kamar mandi aku menyesali sikap ku pada Adit. .mungkin saja benar. motor nya rusak parah sampai menghabiskan uang 3 juta rupiah.
ampuni hamba Ya Allah.
maaf kan Tari Ayah Ibu.
setelah beberapa saat aku bergelut di kamar mandi.
aku pun selesai. dan bergegas pergi ke kamar dan ingin meminta maaf pada Adit atas ucapan ku tadi.
namun aku malah tidak menemukan sosok Adit di rumah.
apa dia pergi karna marah.
ya ampun. mengapa jadi begini.
karna hari memang sudah sore. aku pun memutuskan untuk masak buat makan malam. karna kebetulan tadi pagi aku hanya masak nasi goreng dan telor ceplok.
setelah selesai dengan menu makan malam Ku. ku putuskan untuk ke kamar. dan melihat ponsel ku.
benar saja ada beberapa notifikasi masuk.
rata rata para reseller ku.
aku membalas pesan mereka satu persatu
namun saat ku scroll ke bawah ada pesan dari Desi masuk.
"Tar. di pasar ada yang mau nyewain ruko bekas toko sepatu. kali kamu minat?"
wah tawaran Desi bagus juga. mungkin jika aku berjualan di ruko bukan hanya pembeli dari reseller ku. tapi juga orang yang pergi ke pasar. dan kemungkinan besar dagangan ku makin laku akan semakin besar.
"Berapa perbulan nya Des?"
"Katanya 1 juta"
"Ada no telpon nya gak?"
tak lama Desi pun mengirim kan no telpon pemilik ruko tersebut.
aku pun menelpon pemilik ruko tersebut. dan menawari harga sewa nya.
setelah beberapa saat berbicara lewat sambungan telpon. pemilik ruko mengirim kan foto ruko nya.
dan sepertinya lokasinya aku suka. baik lah aku akan menemuinya besok.
aku pun mencari buku tabungan ku.
karna uang yang ku tabung bisa di cairkan sehari sebelum nya.
aku pun bergegas pergi ke bank yang tertera dalam buku tabungan ku.
berharap jika bank tersebut belum tutup.
dengan menelpon ojek langganan ku aku memintanya datang cepat ke rumah untuk mengantarku.
tak butuh waktu lama Abang ojek sudah sampai.
aku bahkan tak memiliki waktu untuk ganti pakaian. hingga hanya memakai piyama tidur.
"Pak antar saya ke bank"
"Baik neng ayo"
tanpa waktu lama setelah ku tutup pintu dan menaiki motor. motor pun melaju ke bank. dengan kecepatan yang seperti kilat motor ini di lajukan.
sepertinya si Abang ojek tahu aku sedang buru buru. mungkin dia juga tahu takutnya bank yang ku tuju keburu tutup.
beberapa saat kemudian kami pun sampai di bank.
aku langsung masuk ke dalam
dan langsung menghampiri bagian resepsionis nya.
"Kak saya mau mencairkan uang tabungan apa masih bisa" ucapku sedikit ngos-ngosan
"Bisa saya lihat buku tabungan nya"
aku pun memberikan buku tabungan dan pegawai itu mengerjakan tugas nya.
aku mencairkan uang sebesar 5 juta.
separuh untuk menyewa ruko dan separuhnya lagi untuk berbelanja tambahan produk.
setelah beberapa saat. akhir nya besok aku bisa mengambil uang.
aku pun keluar dan berencana pulang ke rumah.
saat aku hendak menaiki motor ojek ku. tak sengaja aku menangkap Adit di sebrang sana.
ia tengah duduk dengan beberapa remaja lelaki dan perempuan.
apa aku salah lihat? ku kucek mata ku berkali kali. ternyata penglihatan ku tidak salah. itu memang Adit
sedang apa dia kumpul di warung kopi itu?
ahh mungkin saja dia sedang mencari angin.
mungkin saja karna pertanyaan ku tadi.
siapa nama BPK adinda..
gercep la Tar....
gemes aqu...
iya iya saja..
nuruttt aj ma Adit
kasian kamu Tarii..m
jgn berat2 la konfliknya,Thor
hidup ini sdh sulit ..
terbuka lah terima lah dgn ikhlas