NovelToon NovelToon
Apocalypse (Bertahan Di Hari Terakhir Umat Manusia)

Apocalypse (Bertahan Di Hari Terakhir Umat Manusia)

Status: tamat
Genre:Tamat / Spiritual / Zombie / Epik Petualangan / Perperangan / Anime / Penyelamat
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Baby samuel

Samuel adalah seorang mantan atlet bela diri profesional, selain itu ia juga bekerja paruh waktu sebagai kurir makanan, namun semuanya berubah saat kiamat zombie yang belum di ketahui muncul dari mana asalnya membawa bencana bagi kota kota di dunia.
Akankah Samuel bertahan dari kiamat itu dan menemukan petunjuk asal usul dari mana datangnya zombie zombie tersebut?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baby samuel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pembentukan tim pembasmian zombie "Guardian"

Dengan ancaman yang terus mengintai di luar tembok perlindungan, suasana di dalam kota perlindungan semakin tegang. Setiap hari, para penjaga gerbang mengamati jumlah zombie yang berkeliaran di sekitar kota, mulai dari mereka yang masih lambat dan terhuyung-huyung hingga yang telah bermutasi menjadi lebih kuat dan gesit. Zombie-zombie ini seperti terus mengalir masuk ke kota dari berbagai penjuru, seolah-olah ditarik oleh sesuatu yang tak terlihat. Meskipun saat ini mereka belum mendekati atau menyerang gerbang dengan serius, para penjaga gerbang khawatir akan 

kemungkinan terburuk.

Semakin banyak zombie yang bermutasi, dan kini ada beberapa yang mulai menunjukkan perilaku yang berbeda, seakan memiliki insting baru yang lebih terarah. Hal ini menimbulkan keresahan, karena jika mereka mulai bersatu dan menyerang dengan pola yang lebih cerdas, tembok perlindungan mungkin tidak akan cukup kuat untuk menahan mereka. Situasi ini mendorong para penjaga gerbang untuk membuat pengumuman kepada semua warga.

Pagi itu, suara penjaga gerbang terdengar melalui pengeras suara yang dipasang di setiap sudut kota perlindungan. “Perhatian kepada seluruh warga! Kami membutuhkan sukarelawan yang berani untuk bergabung dengan kelompok Guardian, pelindung yang akan bertugas mengendalikan populasi zombie di luar tembok perlindungan. Ini adalah misi berbahaya yang hanya bisa diambil oleh mereka yang memiliki keberanian dan tekad kuat. Bagi warga yang berminat, segera daftarkan diri kalian di distrik 13!”

Mendengar pengumuman itu, Samuel dan Darius langsung tergerak. Samuel, yang kini merasakan kekuatan baru dalam dirinya, merasa terdorong untuk berkontribusi lebih bagi kota perlindungan. Sementara itu, Darius yang juga menyaksikan ketangguhan Samuel kini merasa lebih percaya diri, terutama setelah semua pengalaman berbahaya yang telah mereka lalui bersama. Keduanya sadar bahwa ancaman dari luar tidak bisa diabaikan, dan mereka ingin menjadi bagian dari solusi.

Lara, di sisi lain, memutuskan untuk tidak ikut dalam misi berbahaya ini. Sebagai mantan dokter, ia lebih memilih untuk memanfaatkan kemampuannya di bidang medis dan membantu warga dengan cara yang lebih sesuai dengannya. Dengan senyum lembut, ia berkata kepada Samuel dan Darius, “Aku akan berguna sebagai dokter. Lagipula, jika kalian terluka, seseorang harus ada untuk merawat kalian, bukan?”

Samuel dan Darius mengangguk, memahami sepenuhnya keputusan Lara. Setelah perpisahan singkat, mereka bertiga berjanji untuk bertemu kembali setelah pendaftaran selesai. Lara menuju ke distrik 11, tempat yang ditunjuk sebagai lokasi pencalonan dokter, sementara Samuel, Darius, dan Scrappy pergi ke distrik 13, tempat di mana perekrutan Guardian akan berlangsung.

Sesampainya di distrik 13, Samuel dan Darius terkejut melihat kerumunan warga yang telah berkumpul. Banyak dari mereka adalah orang-orang tangguh yang siap mempertaruhkan nyawa demi melindungi kota, sementara yang lain tampak ragu-ragu, tetapi tetap menunjukkan tekad yang kuat di wajah mereka. Di antara kerumunan itu, mata Samuel tertuju pada sosok yang tidak asing—pria sombong yang pernah ia hajar hanya dengan satu pukulan di pos perlindungan.

Pria itu menatap Samuel dengan pandangan yang sinis, senyum penuh ejekan terpampang di wajahnya. Ia melangkah mendekati Samuel, tubuhnya yang besar dan kekar seolah ingin menunjukkan bahwa ia lebih tangguh. “Oh, jadi kau datang juga, ya? Guardian, huh?” katanya dengan nada merendahkan. “Kau mungkin punya pukulan kuat, tapi jangan berpikir hanya karena satu pukulan, kau bisa menghadapi para zombie di luar sana.”

Darius, yang berdiri di samping Samuel, tidak bisa menahan emosi. Rahangnya mengeras, dan matanya menyala penuh kemarahan. “Kau mau mencoba lagi? Samuel bisa menghajarmu kapan pun ia mau,” ucapnya tajam, nada bicaranya penuh tantangan.

Namun, Samuel hanya menempatkan tangan di bahu Darius, menenangkannya. “Tenang, Darius. Fokus kita bukan untuk membuktikan diri pada orang seperti dia,” ucap Samuel dengan suara tenang, pandangannya tetap lurus ke depan, mengabaikan provokasi pria itu.

Pria sombong itu tampak tidak senang melihat Samuel tidak terprovokasi, namun ia tak melanjutkan pernyataannya. Dalam hati, ia merasa kesal karena meskipun ia pernah kalah dengan satu pukulan, ia masih merasa dirinya lebih baik dan berhak menjadi Guardian.

Hari itu, setelah proses seleksi yang panjang dan penuh ketegangan, akhirnya 25 kelompok Guardian diumumkan oleh para penjaga gerbang. Setiap kelompok terdiri dari tujuh orang, dan tugas mereka adalah memastikan bahwa ancaman zombie di luar tembok perlindungan bisa dikendalikan. Samuel dan Darius berhasil masuk ke dalam kelompok yang sama, bersama dengan beberapa rekan lainnya yang juga menunjukkan tekad dan kemampuan yang mumpuni.

Para penjaga gerbang kemudian memberi pengarahan kepada semua kelompok yang terpilih, menekankan betapa pentingnya misi mereka. “Kalian adalah Guardian, pelindung terakhir bagi semua warga di sini. Ingatlah bahwa tugas ini bukan hanya tentang keberanian, tetapi juga tentang ketekunan, kerja sama, dan pengorbanan. Kalian akan bertempur tidak hanya untuk diri kalian sendiri, tetapi untuk seluruh kota ini.”

Samuel menatap sekeliling, melihat wajah-wajah penuh harapan dan kecemasan. Dalam hati, ia merasakan tanggung jawab besar yang kini ia emban. Darius di sisinya tersenyum kecil, berusaha meyakinkan Samuel bahwa mereka mampu menghadapi semua tantangan yang ada di depan.

Malam itu, setelah perekrutan resmi diumumkan, Samuel, Darius, dan Scrappy kembali ke tempat perlindungan mereka. Mereka bertemu dengan Lara yang telah selesai mencalonkan diri sebagai dokter di distrik 11. Lara tampak lega, namun juga cemas, terutama setelah mengetahui bahwa Samuel dan Darius telah resmi menjadi Guardian.

“Berhati-hatilah, kalian berdua,” kata Lara dengan nada lembut, matanya penuh kekhawatiran. “Aku tahu kalian berdua kuat, tetapi ancaman di luar sana semakin besar setiap hari.”

Samuel hanya tersenyum dan menepuk pundak Lara dengan lembut. “Kita akan baik-baik saja, Lara. Kita sudah melalui banyak hal bersama, dan aku percaya bahwa kita bisa melewati ini juga.”

Darius, yang biasanya lebih keras dan sering kali angkuh, kali ini tampak serius. “Kami akan kembali dengan selamat, Lara. Dan jika sesuatu terjadi, kau tahu bahwa kami punya alasan untuk terus berjuang.”

Scrappy, yang berada di samping mereka, menggonggong seolah-olah mengerti pembicaraan itu. Anjing setia ini sudah menemani Samuel dalam banyak pertempuran, dan ia tampak siap untuk menghadapi apa pun yang ada di depan.

Malam itu, mereka bertiga menghabiskan waktu dalam keheningan, merenungkan perjalanan yang baru saja dimulai. Samuel tahu bahwa menjadi Guardian bukan hanya tentang melawan zombie, tetapi juga tentang melindungi mereka yang tak mampu melindungi diri sendiri. Di dalam hatinya, ia merasa bangga, tetapi juga menyadari betapa besar tanggung jawab yang ia emban.

Dan di luar tembok kota, bayangan zombie yang semakin banyak mulai menjadi ancaman yang nyata, menunggu saat yang tepat untuk menyerang.

1
Mia
Excelente
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!