NovelToon NovelToon
MARNI

MARNI

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Horror Thriller-Horror / Roh Supernatural
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Its Zahra CHAN Gacha

Cinta memang gila, bahkan aku berani menikahi seorang wanita yang dianggap sebagai malaikat maut bagi setiap lelaki yang menikahinya, aku tak peduli karena aku percaya jika maut ada di tangan Tuhan. Menurut kalian apa aku akan mati setelah menikahi Marni sama seperti suami Marni sebelumnya???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23. Ajeng

"Hari ini ada dua undangan tahlilan, jadi gak mungkin kan kalau aku semua yang harus pergi. Kamu harus menghadirinya salah satu. Soalnya gak enak kalau tidak ada perwakilan keluarga yang datang, jadi kamu harus pergi sekarang,"

Amar menghela nafas panjang, padahal ia berpikir ada sesuatu yang terjadi padanya. Tidak tahunnya Paijo hanya kebingungan untuk menghadiri acara tahlilan.

"Fiuh, aku kirain ada apa, Ya sudah biar aku yang pergi ke acara tahlil Parjo," jawab Amar

Saat ia hendak berpamitan kepada istrinya, justru Marni memintanya untuk ikut.

"Ini kan acaranya hanya di hadiri oleh para pria dek, terus kamu mau apa di sana?" ucap Amar

"Aku bisa bantu-bantu di dapur kan mas," jawab Marni

"Yaudah terserah kamu lah," jawab Amar

Tak mau melarang niat baik istrinya, Amar pun mengajaknya ke acara tahlilan. Seperti biasa kedatangan Marni selalu menjadi pusat perhatian semua orang.

Orang-orang mulai bergosip tentang kematian Parjo dan mengaitkannya dengan Marni. Wanita itu hanya tersenyum sinis tanpa menanggapi ucapan mereka.

Marni segera masuk ke dalam, berbaur dengan ibu-ibu yang sibuk menyiapkan jamuan.

Semua orang tampak menjauh saat wanita itu menghampirinya.

"Ngapain sih Si Marni datang kemari, memangnya ada yang ngundang dia!" celetuk salah seorang warga

"Gak ada, paling dia datang buat nyari simpati. Pencitraan!" timpal yang lainnya

Namun mereka segera diam saat Marni menghampiri mereka.

"Ada yang bisa saya bantu??" tanya Marni

Namun bukannya menjawab orang-orang itu justru pergi meninggalkannya.

Marni tersenyum getir melihat perlakuan mereka. Namun ia tak peduli, ia justru melanjutkan pekerjaan Mereka. Ia dengan telaten memasukan satu persatu kue ke dalam piring kemudian menyusunnya dengan rapi.

"Duh mbak Marni, jadi ngerepotin. Mending mbaknya duduk saja biar aku aja yang lanjutin," ucap istri Parjo

"Gak apa-apa Mbak, aku bisa kok," jawab Marni

"Oh, ya sudah kalau begitu, silakan dilanjutkan," ucap wanita itu kemudian meninggalkan Marni

Sementara itu dari kejauhan sesosok wanita paruh baya tampak memperlihatkan Marni.

"Marni,"

Marni langsung menoleh saat mendengar seseorang memanggil namanya.

Seorang wanita paruh baya datang menghampirinya. Aroma wangi melati menyebar ke seluruh ruangan saat wanita memasuki ruangan.

"Ternyata benar kau ada di sini,"

*Grep!!

Marni seketika merasa kepanasan saat wanita itu menggenggam lengannya.

Buru-buru ia melepaskan lengan wanita itu dan berlari meninggalkannya.

"Jangan menghindar Marni!" seru wanita itu berlari mengejarnya.

Namun langkah Marni begitu cepat hingga ia kehilangan jejaknya.

"Sial, kemana lagi kamu akan menghindari ku nak!" pekiknya

Saat acara selesai Amar dibuat bingung dengan menghilangnya Marni. Ia sudah mencari keberadaan istrinya di setiap sudut rumah namun tak menemukannya . Ia bahkan bertanya kepada ibu-ibu yang ada di dapur namun tak seorangpun yang melihatnya.

"Mungkin dia sudah pulang Mar, soalnya aku lihat dia langsung keluar saat melihat Mba Ajeng," ucap istri Parjo

"Mbak Ajeng?" Amar mengerutkan keningnya

"Siapa dia??" imbuhnya

"Dia itu masih kerabat jauhnya almarhum Mar,"

"Oh begitu, ya sudah makasih Mbak," jawab Amar

Ia segera bergegas pulang untuk memastikan apa benar Marni sudah pulang atau belum. Setibanya di rumah ia melihat Marni sudah terlelap tidur.

"Syukurlah kamu sudah tidur," ucapnya

Amar melirik kearah jam dinding di kamarnya.

"Baru pukul sepuluh, masih ada dua jam lagi," ucapnya

Ia kemudian mengambil sebuah kelapa hijau yang sudah di buka sedikit dan meletakkannya di bawah kolong tempat tidur.

Tak lupa ia memasang tikar di bawah kolong untuk menunggu siluman kalajengking itu keluar. Malam ini adalah malam ke empat dimana Amar sudah selesai menjalani tirakatnya.

Selesai mempersiapkan semuanya ia pun segera masuk ke kolong ranjangnya menunggu kemunculan siluman kalajengking.

Seperti anjuran Ustadz Rasyid, Amar menunggu dengan berdzikir.

"Jangan tidur, Makhluk itu hanya keluar jika sekejap saja, jadi pastikan kau melihatnya," pesan Rasyid

Malam semakin larut, rasa kantuk pun mulai menyerang Amar. Amar berusaha menahan kantuknya.

Ia terus berdzikir meksipun sesekali matanya terpejam karena tak kuasa menahan kantuk. Suara alarm jam tangannya membuat ia terjaga. Ia buru-buru melihat jam tangannya. Senyumnya seketika mengembang saat melihat jarum jam menunjukkan angka dua belas.

"Sudah waktunya," Ia kemudian keluar dari bawah tempat tidur untuk melihat apa makhluk itu sudah keluar atau belum.

Tepat saat Maeni menggeliat seekor kalajengking keluar dari tubuh wanita itu. Kali ini kalajengking itu muncul dengan wujud kecil, tidak seperti saat malam Selasa Kliwon dimana ia muncul dengan ukuran sangat besar. Binatang itu dengan cepat turun dari atas ranjang.

Amar tersenyum tipis dan bersiap untuk menangkap buruannya itu.

"Kalau wujudnya kecil seperti ini aku yakin bisa menangkapnya," gumamnya

Ia pun segera menggiring kalajengking itu agar masuk kedalam kelapa yang sudah ia pasang di bawah kolong. Seperti ucapan Rasyid binatang itu mengikuti arahan Amar menuju ke kolong tempat tidurnya.

Namun sayangnya karena terlalu bersemangat hingga kepalanya membentur ranjang.

*Dug!!!

Tubuh Amar seketika jatuh lunglai ke lantai. Mendengar suara berisik Kalajengking yang sudah masuk kedalam kelapa pun keluar lagi dan kembali masuk kedalam tubuh Marni.

"Mas, bangun.... Mas!" Marni mencoba mengguncang tubuh suaminya yang tak kunjung bangun.

"Mas!"

"Hmm," Amar perlahan membuka matanya.

"Kamu gak kerja?" tanya Marni

"Kerja dek, memangnya sekarang jam berapa?" tanya Amar

"Jam tujuh,"

"Astaghfirullah," Amar buru-buru bangun dan menuju kamar mandi.

Tidak lama ia keluar lagi dan memakai seragamnya.

"Sayang aku berangkat dulu ya!" ucapnya kemudian mengecup kening Marni

"Kamu gak sarapan dulu Mas,"

"Nanti saja di kantor dek, assalamualaikum!" seru Amar kemudian bergegas pergi..

Marni berdiri termangu menatap kepergian suaminya.

Sementara itu dari kejauhan sesosok wanita terus mengamatinya.

"Ternyata kau tinggal di sini cah ayu??"

Wanita itu kemudian melangkahkan kakinya menuju kediaman Paijo.

Ia tersenyum di depan pintu saat melihat Marni duduk menatapnya tajam.

Wanita itu membalas tatapan nyalang Marni dengan senyum manisnya. Ia kemudian duduk di hadapannya.

Jari lentiknya mengeluarkan sebuah bungkusan dari tas kecilnya.

Daun sirih, pinang, dan juga kapur sirih ia letakan diatas meja. Marni pun segera mengambil sirih itu dan mengunyahnya diikuti oleh wanita itu.

"Kenapa kau mencari ku??" ucap Marni dengan tatapan sinis

"Tentu saja karena aku sangat merindukanmu cah ayu?" jawab wanita itu tersenyum licik

"Jangan bilang semua kekacauan di kampung ini adalah ulah mu,"

Wanita itu seketika tertawa mendengar ucapan Marni.

"Jangan suudzon Nyai, kau yang lebih tahu siapa yang melakukan semua ini," bisik Ajeng kemudian terkekeh menertawakan Marni

1
⸙ᵍᵏ 𝐙⃝🦜zі𝖿ᥱі ᴼʳᵃ ᶠᵒᵗᵒᵍᵉⁿᶦᶜ
siapa Ajeng ya
⸙ᵍᵏ 𝐙⃝🦜zі𝖿ᥱі ᴼʳᵃ ᶠᵒᵗᵒᵍᵉⁿᶦᶜ
ada korban lagi
Al Fatih
trus.....,,trus.....,, gimana kelanjutannya kak
mars
asu asu sopo neh iki🤭
⸙ᵍᵏ 𝐙⃝🦜zі𝖿ᥱі ᴼʳᵃ ᶠᵒᵗᵒᵍᵉⁿᶦᶜ
khodam penjaga Marni
⸙ᵍᵏ 𝐙⃝🦜zі𝖿ᥱі ᴼʳᵃ ᶠᵒᵗᵒᵍᵉⁿᶦᶜ
kesambet kayanya si amar
⸙ᵍᵏ 𝐙⃝🦜zі𝖿ᥱі ᴼʳᵃ ᶠᵒᵗᵒᵍᵉⁿᶦᶜ
Marni bukan itu ya
⸙ᵍᵏ 𝐙⃝🦜zі𝖿ᥱі ᴼʳᵃ ᶠᵒᵗᵒᵍᵉⁿᶦᶜ
ko suami Kartini kena imbasnya 🤔
⸙ᵍᵏ 𝐙⃝🦜zі𝖿ᥱі ᴼʳᵃ ᶠᵒᵗᵒᵍᵉⁿᶦᶜ
di bilang jangan keluar dari kolong
cici cici
sebenernya Marni ini mahluk apa🤭
cici cici
penasaran ih
💞<_
bkin penasaran binggowww ceritanya nih 😱😱😱
Heri Wibowo
kok Marni pasang susuk lagi ya
Al Fatih
mulai terkuak satu per satu rahasia Marni dan ajeng
Heri Wibowo
percuma saja pasang susuk pemikat kalau di sentuh suami sendiripun tak bisa.
mars: iya. bener apa gunanya pake susuk coba
total 1 replies
Al Fatih
lho koq jadinya kayak gini yaa,, Marni berasa sendiri,, khodamnya kemana,, merajuk yaa,, kmrn di pertanyakan sama emak2...,, kau itu baik atw jahat sama amar....
⸙ᵍᵏ 𝐙⃝🦜zі𝖿ᥱі ᴼʳᵃ ᶠᵒᵗᵒᵍᵉⁿᶦᶜ
cemilannya bunga melati
⸙ᵍᵏ 𝐙⃝🦜zі𝖿ᥱі ᴼʳᵃ ᶠᵒᵗᵒᵍᵉⁿᶦᶜ
badannya Marni penghuninya nenek2
Heri Wibowo
Apakah Kodam penjaga Marni benar-benar sudah menghilang
⸙ᵍᵏ 𝐙⃝🦜zі𝖿ᥱі ᴼʳᵃ ᶠᵒᵗᵒᵍᵉⁿᶦᶜ
wanita kebaya itu setannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!