Warning : Tolong jangan Boom Like ya
Kimberly adalah seorang gadis berusia 25 thn, dia adalah seorang juara bela diri tingkat dunia, Kimberly berhasil menjadi juara bela diri tingkat dunia selama 5 tahun berturut turut, selain hebat dalam bela diri Kimberly juga seorang hacker yang sangat handal.Dimasa kekayaannya Kimberly tiba-tiba dinyatakan mati tanpa alasan, tapi hal aneh terjadi saat dia membuka mata Kimberly dia terbangun di sebuah kelas dan terlihat seorang guru perempuan memarahinya tanpa alasan jelas
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @hartati_tati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Quick Master
Vanessa sudah sampai di mansionnya saat melewati ruang tengah ia melihat beberapa orang cowok sedang mabar dengan asiknya, vanessa hanya melewati nya saja tanpa ada niat untuk menyapa, saat menaiki tangga seseorang memanggil namanya dan vanessa pun menoleh, cowok tersebut tersenyum manis menatap vanessa kemudian cowok tersebut menghampiri nya.
"lo vanessa adiknya kaiden kan"
"ya"
Mendengar jawaban singkat dari vanessa cowok tersebut hanya tersenyum, tangannya terulur mengajak vanessa berkenalan.
"kenalin nama gue Huxley, gue teman kaiden"
Vanessa membiarkan tangam huxley yang menggantung di udara karena tidak mendapatkan balasan dari vanessa, huxley pun menari tangannya kembali lalu dia tertawa canggung karena vanessa terus saja melihatnya dengan ekspresi datar.
"lalu", Setelah cukup lama terdiam vanessa akhirnya membuka mulutnya untuk bertanya, namun pertanyaan dari vanessa malah membuat bingung huxley.
"maksudnya"
"ck, buat apa lo memperkenalkan diri ke gue, tidak mungkin lo manggil gue lalu memperkenalkan diri jika tidak ada tujuan sama sekali."
"ah itu anu", Huxley menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena rasa grogi yang tiba-tiba menghampiri nya.
"gue mau minta nomer handphone lo boleh, ahh tunggu lo jangan salah paham dulu, gue minta nomer lo karena gue kesusahan menghubunginya, dia sering menolak dan mengabaikan telpon dan chat dari gue."
"lalu", Tanya Vanessa lagi
"ma-maksudnya"
"lalu apa hubungannya dengan gue, kenapa lo nggak minta nomer sekretaris kak kai saja, kenapa harus gue"
"emm itu itu emm... itu karena kaiden melarang sekretarisnya ngasih nomernya ke gue"
"lo yakin"
"ya, buat apa gue bohong"
Vanessa diam beberapa saat lalu tangannya terulur seperti meminta sesuatu, huxley langsung mengerti dan menyerahkan handphone nya pada vanessa, jari vanessa menekankan angka pada layar handphone, setelah selesai vanessa melempar handphone nya pada huxley, untungnya refleks huxley cukup bagus dia bisa menangkap handphone nya yang dilempar oleh vanessa.
"terimakasih" huxley tersenyum tulus pada vanessa, baru beberapa langkah handphone vanessa bergetar ia pun mengambilnya dan melihat nomer asing di layar handphone nya.
"itu nomer gue jangan lupa di save ya"
Vanessa mengabaikan perkataan huxley kemudian ia kembali melangkahkan naik menuju kamarnya.
Huxley tersenyum puas matanya menata layar handphone nya yang tertera nomer vanessa, huxley tersentak kaget saat seseorang menepuk pundak nya dengan sangat keras dan kuat, dia pun menoleh dan melihat kaiden yang menatap nya dengan tajam.
******
Di kamarnya vanessa sedang mengganti seragam olahraga sekolahnya, vanessa menggunakan kaos oblong dengan kemeja panjang serta celana jeans longgar dan sneakers.
Setelah selesai vanessa mengambil sebuah tas punggung berwana hitam yang dia pakai di bahu sebelah kirinya kemudian dia melangkah keluar dari kamarnya.
Saat turun dari tangga ternyata ruang tengah sudah kosong tidak ada satu orang pun, vanessa tersenyum senang karena dia bisa pergi dengan mudah dan dia juga tidak harus berbohong, dengan langkah kaki yang cepat vanessa melangkah keluar dari mansion tersebut. Sebuah mobil terpakir di depan gerbang mansion tersebut.
Vanessa memanggil satpam untuk membuka pintu gerbang agar dia bisa keluar, vanessa juga memberitahu pada satpam tersebut jika ada yang bertanya kemana dia pergi satpma beritahu saja dia sedang ada tugas kelompok di rumah temannya, stapam tersebut hanya mengangguk dan membuka gerbangnya.
Vanessa langsung keluar dan masuk kedalam mobil yang sudah menunggunya, mobil tersebut langsung bergerak pergi saat vanessa sudah masuk kedalam.
"kita pergi ke club quick master nona"
"ya antar saya kesana secepatnya"
"gue harus memeriksa cctv tersebut secara langsung, rekaman yang gue dapatkan masih belum sempurna, gue juga akan menggunakan kesempatan ini untuk mencari tau identitas cowok tersebut", Batin Vanessa, matanya terus menatap jalanan dari kaca mobilnya.
"gue akan membalaskan dendam gue apapun caranya, arganto tunggu saja kehancuran lo"
****
Vanessa berdiri didepan sebuah bangunan yang cukup besar, kepala vanessa mendongak menatap billboard yang bertuluskan Quick Master, kaki vanessa melangkah masuk kedalam gedung tersebut dengan wajah datar dan tatapan penuh dendam dan kebencian.
Vanessa tersenyum polos dan menyapa arganto yang sedang memarahi para muridnya, wajah arganto terlihat lelah dengan lingkaran hitam di area bawah mata terlihat cukup jelas dan menjelaskan kondisi arganto yang kura beristirahat.
"halo tuan arganto" sapa vanessa dengan senyum ceria dan polosnya, tatapan vanessa bertemu dengan tatapan arganto mereka saling memandang selam beberapa detik hingga arganto sadar dan mengalihkan tatapannya saat melihat senyum smirk vanessa, walau samar tapi arganto yakin jika vanessa tersenyum smirik ke arahnya.
"senang bertemu dengan anda lagi tuan arganto"
"ah iya, ada apa nona vanessa ke sini"
"saya ingin melihat lihat club bela diri anda saja"
"hanya itu"
"ya hanya itu, apa tidak boleh"
"tentu saja boleh, saya akan meminta salah satu anggota club untuk mengajak nona berkeliling"
"terimakasih tuan arganto"
"felix kamu ajak nona vanessa berkeliling dan melihat lihat setiap sudut club ini dan pastikan kamu melayaninya dengan baik"
"baik guru"
Mendengar felix yang menyebut arganto guru vanessa tidak bisa menahan senyum sinisnya, baginya arganto sama sekali tidak layak untuk dipanggil guru.
"nona vanessa anda akan ditemani oleh murid saya, namanya felix dia yang akan memandu anda dan dia juga akan melayani nona dengan baik"
"hmm"
"kalo begitu anda bisa pergi melihat lihat club ini sekarang, saya sedang sibuk jadi saya tidak bisa menemani anda"
"sibuk memarahi para murid kan"
"ah tidak saya tidak memarahi mereka, anda jangan salah paham, saya sedang menasihati mereka dan memberikan pelatihan agar bisa menjadi juara"
"menasihati dengan nada tinggi dan membantak, wow saya baru ada cara menasihati orang seperti itu, apa itu cara baru, apa itu efektif"
" sebaiknya anda segera berkeliling nona, saya sedang sibuk maaf atas kelancangan yang saya lakukan, saya permisi"
"sebaiknya kita juga pergi, kita mulai tour club ini".
Vanessa tersenyum manis agar tidak di curigai oleh felix, karena vanessa aka kimberly sangat lama berada di club ini tentu dia tau seperti apa sifat para anggota club, felix hanya diam dan meminta vanessa untuk mengikutinya.
"kita mulai pencariannya sekarang"