Mohon dukungan nya untuk karya ini...
Nama ku Ayu puspita bisa di panggil Ayu, aku di jodoh kan dengan Gilang askar pratama.
Keluarga mertua ku berwatak keras terkecali bapak mertua ku, beliau sering membela ku saat aku sedang di marahi oleh ibu.
Sedang suami ku tidak pernah membela ku ketika aku sedang di pojokan oleh keluarga nya.
"apa pun yang aku kerjakan selalu salah di mata ibu, padahal aku sudah sebaik mungkin mengerjakan pekerjaan yg di beri kan ibu." monolog ayu.
suami aku juga begitu,kalau aku sedang mengutara kan kegundahan hati ku dia malah ikut memojokan ku.bukan malah membela aku.
Masalah terjadi saat Gilang yang tiba-tiba menikah lagi dengan adik bos nya, tanpa sepengetahuan ku dan ibu. Gilang juga sudah main tangan.
Harus kah aku bertahan dengan suami ku atau aku harus mencari kebahagian yang lain?
Ayo semua ikutin cerita ini sampe habis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yeti kusmirah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 Ingin di manja
Setelah beberapa hari ibu di perboleh kan pulang oleh Dokter.
"Ibu Nur sudah boleh pulang yah, obat nya di minum sesuai anjuran yah, terapi nya yang rutin, nanti 3 hari lagi cek up lagi yah" ucap Bu dokter dengan panjang lebar.
"Iya Dok, terima kasih" ucap Gilang.
Gilang menelpon paman Marno mengabar kan bahwa ibu sudah boleh pulang dan minta tolong di jemput ke rumah sakit.
Selama berhari hari juga Ayu ikut menjaga ibu di rumah sakit hingga dia kelelahan dan jatuh sakit.
"Mas, aku sakit" rengek Ayu.
"Ah...manja amat sakit apaan sih, udah bawa tidur saja tar juga sembuh." jawab Gilang sarkas.
Ayu hanya bisa menggelengkan kepala nya, bibir Ayu mengerucut karna kesal pada Gilang.
"Mas....Mas..... orang sakit itu di periksain ke dokter bukan cuma di suruh tidur." gerutu Ayu pada suami nya.
"Tidak usah kayak anak kecil deh kamu Yu, sakit begitu aja di manjain banget." ujar Gilang dengan emosi.
"Bukan di manjain Mas, aku cuma butuh kamu memperhati kan ku di saat aku sakit." ucap Ayu.
Oh cerita nya kamu cari perhatian begitu Yu." ucap Gilang.
Ayu hanya menganggukan kepala nya. sambil tersenyum ada Gilang.
"Aku juga ingin di manja oleh kamu Mas, jangan kamu mulu yang di manja saat kamu sakit." ujar Ayu panjang lebar.
Gilang kembali diam dan menerawang jauh ke depan, apakah benar yang Ayu katakan itu.
Pagi hari nya....
"Yu, Ibu tolong buatin teh manis panas yah sama beliin bubur yang di ujung jalan sana yah" ujar Ibu.
"Bu klo bubur biar Mas Gilang saja yang beli yah" ucap Ayu dengan nada yang lembut.
"Tapi Gilang lagi ibu suruh ke rumah paman Marno untuk meminjam mobil"ujar ibu.
"Saya kalo beli bubur jalan kaki lama loh bu, belum antri nya. Ibu di sini tidak ada yang jagain nanti kalo kenapa-kenapa Ayu yang di salahin sama Mas Gilang, di bilang Ayu tidak becus jaga ibu.mohon mengerti lah bu." ucap Ayu panjang lebar pada Ibu, semoga mau mengerti.
Baik lah Yu kalo kamu tidak mau di suruh biar ibu pergi sendiri beli bubur itu. ujar Ibu dengan rasa sedih karena merasa tidak berguna.
"Bukan begitu Bu, maksud nya. Ya sudah lah biar Ayu pergi beli Bu, pinjem motor tetangga biar cepet." ucap Ayu dengan pasrah.
Ayu pun beli bubur dengan menggunakan motor milik Bu Siti tetangga sebelah rumah.
Sampai di sana Ayu mengantri beli bubur setelah dapat Ayu buru-buru pulang.
Takut kalo Gilang pulang lebih dulu, dan ketauan ibu di tinggal sendiri.
Sesampai nya di rumah, benar saja Gilang sudah ada di rumah menunggu diri ku di teras depan dengan raut muka marah.
"Kamu dari mana Yu, kenapa ibu di tinggal sendiri? kamu kan tau ibu lagi sakit tidak bisa ngapa-ngapain." ujar Gilang dengan suara yang melengking memekakan telinga.
"Saya habis beli bubur untuk Ibu, di ujung gang sana Mas. kenapa kamu marah sama saya? saya sudah jelasin ke ibu biar nunggu kamu pulang dari rumah Paman, Ibu tidak mau malah maksain ingin pergi sendiri ke tukang bubur." ucap Ayu menjelaskan pada Gilang.
"Terus kalo kamu jadi saya apa yang kamu laku kan?" tanya balik Ayu.
Gilang hanya diam setelah mendengar penjelasan dari Ayu.
Ayu berjalan ke dalam rumah untuk menyiap kan bubur yang tadi di beli. karena sekarang sudah jam minum obat ibu.
Bersambung...
Mohon dukungan nya gaes untuk karya ini. dengan cara like, komen, saran dan kritik juga boleh.
Terima kasih yang udah dukung
*****Salam pejuang receh*****