Amelia Angelica nama yang diberikan oleh kedua orang tuaku, berkat nilai-nilaiku yang bagus sejak SMP kini aku menempuh pendidikan di King's College London dengan beasiswa tahap akhir. Namun kesalahan fatal aku lakukan dan kembali ke tanah air. Disitulah segalanya berawal.
Memulai hidup dengan mengabdikan diri disebuah Rumah Sakit swasta, pada awalnya semua berjalan dengan baik sampai kemudian takdir berkata lain.
Penasaran????? simak yuk ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin MangaToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili Mangatoon sendiri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 5. Pertemuan Kembali
Dua hari sejak kedatangan direktur baru di rumah sakit Abraham Healthy, hampir setiap hari Amelia selalu mendengar gibahan dokter-dokter wanita yang masih single membicarakan sang direktur namun Amelia hanya menanggapi dengan senyum.
"Amel,,,,udah pernah bertemu dengan direktur baru kita ???' tanya Citra antusias setiap kali membicarakan direktur yang katanya tampan paripurna
"Belum ,,,,kan ketika kedatangan beliau pasien tak dapat aku tinggalkan ". jawab Amelia sambil tersenyum seperti biasanya, saat merkea hanya berdua terbiasa dengan berbicara menggunakan kata aku
"Ck,,, Amel rugi lho, padahal waktu itu tuan besar mencarimu ". ujar Citra tersenyum penuh arti
"Oh,,,,wajar aja tuan besar bertanya karena mungkin cuma aku yang tidak hadir pada saat itu " kata Amelia yang selalu berpikiran positif pada semua orang
"Menurutku bukan karena itu deh, Amel sayang,,,,,I think about something different behind the question " ujar Citra mesem-mesem sendiri
"Maksudnya ????" tanya Amelia tak mengerti arah pembicaraan Citra
"Pikir aja sendiri,,,udah ah aku mau kerja dulu, takut dipecat kalo kedapatan bergossip ". kata Citra segera berlalu dari hadapan Amelia karena jam kerja sesuai aturan rumah sakit tersisa 5 menit lagi.
Amelia pun berjalan ke ruang prakteknya untuk bersiap-siap berkeliling memeriksa pasiennya, namun seketika badannya kaku dan jantungnya berdetak kencang melihat sosok tinggi menjulang berjalan dengan angkuh kearahnya.
'setelah bertahun-tahun bagaimana mungkin aku melupakan wajah yang memberiku seorang malaikat kecil yang wajahnya pun bagaikan pinang dibelah dua, kenapa Tuhan mempertemukan kita kembali, semoga kamu bukan pasienku.' batin Amelia meringis
Amelia kemudian mempercepat langkahnya guna menghindari ayah biologis anaknya Rafiangelo. Amelia berharap semoga pria itu tak mengenalinya.
Rodrigo yang melihat Amelia tersenyum tipis bahkan teramat tipis sehingga orang tak mengetahui jika dia sedang tersenyum
'hari ini dia tak melihatku tapi sebentar lagi mau tidak mau kamu pasti melihat dan mengenaliku gadis nakal' batin Rodrigo dengan smirknya.
Diruang prakteknya, Amelia kembali memegang dadanya agar detak jantungnya kembali normal, pasien yang sudah mulai mengantri membuatnya tersadar dan harus bersikap profesional meskipun rasa gugup melingkupinya.
"Dok,,,sudah bisa dimulai ???" tanya suster yang mendampinginya.
"Silahkan suster,,,,," ujar Amelia yang telah memakai snellinya dan duduk menunggu pasien yang akan dipanggil.
Karena terlalu banyak pasien yang mengantri sedangkan telah masuk jam istirahat, membuat Amelia menghentikan sejenak pemeriksaaan karena dia juga membutuhkan asupan makanan.
Dikantin rumah sakit yang dikhususkan untuk para dokter dan petinggi rumah sakit pun sudah mulai ramai, Citra yang tiba lebih dulu menempati meja yang menghadap ke pintu masuk kantin. Ketika melihat Amelia dan Angga yang beriringan masuk segera memberi kode dengan melambaikan tangannya.
"Amel,,,Angga,,,sini " Citra setengah berteriak memanggil kedua rekannya.
"Ck,,,,kamu tuh ya, gak ada kalem-kalemnya jadi wanita " protes Angga setelah mereka tiba di meja Citra
"Aku pesan makanan langsung biar cepat ". kata Amelia kembali berdiri meninggalkan keduanya
"Kamu gak makan???' tanya Citra yang melihat Angga duduk dengan nyaman dikursinya
"Bentar lagi diantarkan, tadi aku pesan lewat telpon sama bu Rika " jawab Angga santai karena memang dia paling tidak suka mengantri makanan.
Tak lama kemudian Amelia kembali dengan nampan yang berisi makanan lengkap dengan lauk dan minumannya, bersamaan dengan pesanan Angga yang diantar oleh pelayan kantin.
Mereka kemudian makan dengan tenang, Amelia segera menyelesaikan makannya karena pasiennya masih banyak yang menunggu sedangkan dirinya harus pulang tepat waktu karena Rafi pasti menunggunya.
"Sssssttt,,,,Amel,,,,liat tuh sang pangeran datang " kata Citra dengan mata berbinar
"Pangeran apa,,,," ujar Amelia tak mengerti
"Jangan ikut-ikutan sinting sama Citra, Mel,,," kata Angga sewot melihat Citra yang seperti orang tidak waras melihat direktur mereka
"Maksudnya apa sih,,,," tanya Amelia semakin tak mengerti
"Balik badanmu, Mel,,,,liat direktur kita tampannya bikin jantungku kebat kebit " kata Citra yang sukses membuat Amelia terkikik geli sambil menolehkan badannya.
Seketika tawa Amelia hilang entah kemana berganti dengan rasa gugup, untungnya kedua rekannya tak memperhatikan kegugupannya, tatapan mata mereka bertabrakan dan terkunci satu sama lain, setelah Amelia tersadar segera mengalihkan pandangannya, dan segera keluar dari kantin seolah tak melihat kehadiran Rodrigo.
"Cit,,,,,Angga,,,,aku duluan, kasian pasienku menunggu " pamit Amelia segera berlalu dari hadapan mereka
"Tunggu Mel,,,,aku juga buru-buru kasian pasienku " seru Angga mengikuti langkah Amelia.
Rodrigo menatap dingin kearah Amelia yang berlalu melewatinya tanpa melihat kearahnya.
'apa dia tak mengenaliku??? tapi bagaimana mungkin,,,,aku yang pertama memasukinya, aku yang memerawaninya, tapi kemungkinan untuk tak mengenaliku memang bisa jadi toh dia dalam keadaan mabuk waktu itu'. batin Rodrigo bermonolog
Dalam setiap langkah Amelia selalu merutuki dirinya yang harus bertemu lagi dengan pria itu. Pria yang melewatkan satu malam yang istimewa bersamanya dengan memberikan benih pada rahimnya.
🥀🥀🥀🥀🥀
hai readers yang budiman,,,,selamat menikmati ceritaku, ya,,,,
jangan lupa feedback-nya,,,
like, komen, vote ataupun boom like sangat author harapkan sebagai bentuk support para reader.
salam hangat selalu dari author
Teruslah & semangat berkarya..