NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Duda Tampan

Terpaksa Menikahi Duda Tampan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Ibu Pengganti
Popularitas:31.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Nadziroh

Lintang Anastasya, gadis yang bekerja sebagai karyawan itu terpaksa menikah dengan Yudha Anggara atas desakan anak Yudha yang bernama Lion Anggara.

Yudha yang berstatus duda sangat mencintai Lintang yang mengurus anaknya dengan baik dan mau menjadi istrinya. Meskipun gadis itu terus mengutarakan kebenciannya pada sang suami, tak menyurutkan cinta Yudha yang sangat besar.

Kenapa Lintang sangat membenci Yudha?
Ada apa di masa lalu mereka?
Apakah Yudha mampu meluluhkan hati Lintang yang sekeras batu dengan cinta tulus yang ia miliki?

Simak selengkapnya hanya di sini!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24. Berhutang

Lintang menarik lengan kekar Yudha dan membawanya masuk ke dalam rumah. Membuka pintu kamar ibunya dengan pelan. Jari telunjuknya menunjuk ke arah wanita yang terbaring lemah dengan mata terpejam. Tubuhnya nampak kurus dengan kulit keriput. 

Sudah waktunya Yudha tahu semuanya, termasuk keadaan Ibunya yang sudah lima tahun menderita karena ulahnya.

Tidak ada yang berbeda, di mata Yudha dia tetap ibunya Lintang, wanita sederhana  yang waktu itu menolak tawarannya. Bahkan dengan lantang mengusir dirinya yang tak sopan.

"Dulu dia adalah perempuan yang hebat. Sanggup mengemban beban yang  menerpa. Mengayomi anak dan menjaga cinta suami. Tapi sekarang lihatlah, dia tak berdaya. Tidak mempunyai masa depan hanya karena ulah seseorang yang tak bertanggung jawab," ucap Lintang berteriak, meluapkan amarah yang membelenggu jiwa.

Lima tahun ia hanya diam memendam semua masalah yang menampar. Namun kini, semua orang harus tahu apa yang bersembunyi di balik senyumnya. Kelemahan di balik keceriaannya. 

Lintang menjeda ucapannya lalu mengusap air matanya, mencengkeram kemeja Yudha hingga kusut.

"Sekarang katakan! Apa yang harus saya lakukan untuk membuat ibu kembali? Bagaimana caranya supaya ibu bisa mengenalku lagi sebagai putrinya? Katakan!" teriak Lintang sejadi-jadinya. Menumpahkan sisa air matanya. Meledakkan semua yang terpendam hingga membuat dadanya sesak. 

Yudha tertunduk lesu, tak menyangka jika ibu Lintang benar-benar gila seperti yang ia katakan tadi. 

"Maaf." Hanya kata itu yang meluncur di sudut bibir Yudha. 

Lintang melepaskan cengkeramannya dengan pelan lalu menatap wajah Yudha dengan tatapan membunuh. 

"Kata maaf saja tidak bisa mengembalikan  semuanya. Ibu saya gila karena bapak, dia tidak bisa menikmati hidupnya lagi setelah penghinaan dari Bapak. Sekarang lebih baik Bapak pergi dari sini." Terus mendorong tubuh Yudha hingga terhempas di dinding. 

Pintu depan terbuka lebar, sosok mungil yang ada di gendongan Andreas tersenyum saat melihat Lintang.

"Tante cantik," seru Lion mengulurkan tangannya ke arah Lintang. 

Yudha termangu di tempat. Ia masih mencerna setiap perkataan Lintang yang jelas ditujukan padanya. Mulai menyadari apa yang sebenarnya terjadi. Karma, mungkin bisa disebut seperti itu. Putranya sendiri kini terikat pada seseorang yang pernah ia tolak. 

Bagaimana Lintang bisa lepas dari Lion. Hatinya terlalu lembut dan tak tega untuk menyangkut pautkan semua nya. 

Lintang menghampiri Lion. Mengambil alih bocah itu dari tangan Andreas dan membawanya duduk. Sesekali melirik Yudha yang nampak termenung. 

"Tante nangis?" Tangannya meraba pipi Lintang yang masih dihinggapi sisa cairan bening. 

"Tadi tante kelilipan, nggak papa nanti juga sembuh," ucap Lintang  asal, tak mau membuat Lion ikut bersedih. 

"Lebih baik Lion pulang, pasti lukanya masih sakit?" Lintang menyentuh perban yang melingkar di kepala bocah itu. Mengecupnya berkali-kali, berharap  cepat sembuh. 

"Nggak mau, aku mau tidur dengan tante cantik," rengek Lion sembari merengkuh perut lintang. 

Andreas menatap Lintang dan Yudha bergantian, lalu menatap Lion yang menyandarkan kepalanya di dada Lintang. 

Bakalan sulit nih, kalau urusannya dengan Lion, keluh Andreas dalam hati. 

Senja menghilang berganti dengan langit yang gelap, namun Lion belum juga mau pulang. Ia memilih menunggu luluhnya hati Lintang di mobil bersama sang papa dan Andreas. 

Usai menjalankan kewajibannya, Lintang menghampiri Ibunya menyuapi makan malam. Sejenak membuka tirai jendela menatap mobil Yudha yang masih terparkir di halaman rumahnya. 

Tak lama kemudian, Lintang melihat mobil datang dan berhenti di samping mobil Yudha. 

"Mobil siapa itu?" gumam Lintang. 

Saking penasarannya, Lintang keluar dari kamar ibunya dan membuka pintu depan. 

Yudha nampak berbicara serius dengan dua orang yang memakai seragam putih. 

"Itu seperti dokter, tapi untuk apa dia ke sini, jangan-jangan Lion __" 

Tanpa pikir panjang, Lintang berlari menghampiri Yudha dan Andreas, rasa khawatirnya pada Lion mengalahkan segalanya. 

"Lion kenapa, Pak?" tanya Lintang cemas, menempelkan punggung tangannya di dahi Lion yang ada di gendongan Yudha. 

"Lion tidak kenapa-napa, mereka adalah  dokter dari rumah sakit jiwa." Yudha mengucapkannya dengan ragu, takut Lintang tersinggung. 

Lintang menatap dua pria yang tersenyum padanya lalu menatap Yudha, meminta penjelasan. 

"Mereka yang akan merawat ibumu sampai sembuh. Jangan khawatir, aku yang yang akan membayar  biayanya." 

"Apa ini adalah cara bapak merendahkan saya lagi. Bapak membayar semua biaya ibu yang pasti tidak sedikit, dan setelah itu bapak menjatuhkan saya dan ibu karena sudah menerima bantuan bapak. Tidak, saya tidak mau itu terjadi, saya akan mencari uang sendiri  untuk biaya ibu."

Lintang berjalan  hingga menjauh dari Yudha dan yang lain. 

"Lintang, jangan egois," teriak Yudha menghentikan langkah gadis itu. 

Yudha mendekat dan berdiri di belakang Lintang. Menatap punggung kecil itu di antara kegelapan malam. 

"Aku tidak bermaksud apa-apa. Ini semua demi ibu kamu. Aku ingin dia bisa mengenalmu lagi, aku ingin dia hidup normal seperti dulu."

"Tapi saya tidak mau berhutang. Saya tidak mau di kasihani," ucap Lintang tanpa membalikkan tubuhnya, takut Yudha melihatnya menangis  untuk yang kesekian kali. 

Mau sampai kapan kamu keras kepala. 

"Aku tidak pernah kasihan padamu. Kamu gadis yang kuat. Jika kamu tidak mau berhutang padaku, kembalilah bekerja di kantor untuk melunasi hutangmu. Untuk kali ini saja, aku mohon pikirkan ibumu, berikan dia kesempatan untuk menikmati hidup yang sesungguhnya," bujuk Yudha panjang lebar. 

Ibu kamu harus segera dirawat dengan khusus, jika terlalu lama dibiarkan, nanti ingatannya akan sulit kembali. 

Ucapan dokter waktu itu kembali terngiang-nginang di telinga Lintang. Pasti akan lebih menyakitkan jika itu sampai terjadi. 

"Baiklah, saya terima tawaran, Bapak. Saya akan bekerja di kantor bapak untuk melunasi hutang itu."

Senyum mengembang di bibir Yudha. Akhirnya ia bisa memecahkan hati Lintang yang bak batu karang di lautan. 

"Pak, silahkan, ibu ada di dalam."

Dua pria yang berbaju putih itu masuk  mengikuti Lintang dan Yudha. 

Sesampainya di kamar, Lintang berhamburan memeluk ibunya yang duduk di ranjang. Tak henti-hentinya mencium pipi sang ibu. 

"Untuk sementara waktu kita akan berpisah, sebentar lagi ibu akan sembuh, dan kita akan hidup bersama lagi."

Mengecup kening Bu Fatimah dengan lembut dan lama. Menyalurkan kasih sayangnya yang tak bisa diukur dengan apapun. 

"Pastikan kamar ibu mewah dan nyaman, besok aku akan ke sana untuk mengecek semuanya. Jika ada kekurangan sedikit saja, kalian yang akan bertanggung jawab," pesan Yudha pada dua orang yang ia percayakan untuk merawat bu Fatimah. 

"Baik, Pak. Kami akan menjaga Bu Fatimah dengan baik. Saya jamin dia akan mendapatkan perawatan yang spesial." 

Semoga ibu bisa sembuh seperti dulu, doa Lintang sambil menatap mobil yang sudah berlalu menerjang kegelapan malam. 

1
Sophia Aya
mampir Thor
M. Namikaze
meranalaaaaah... aku merana....
M. Namikaze
teriak aja reader juga pada tahu
M. Namikaze
tahu lantai 10, kan kemarin ikut nyari
🌹🪴eiv🪴🌹
astoge, apa ini
🤡 lawak kali kau thor
🌹🪴eiv🪴🌹
aku tidak pernah
🌹🪴eiv🪴🌹
sialan si Yudha, sudah kena pelet cinta mama e lion (kok lali aku karo jenenge) 😜
🌹🪴eiv🪴🌹
wah,,ada prahara di balik nama Anggara
Dinda Putri
Luar biasa
Mita Karolina
Tak kiro bilang gini “kamu siapa?”
Bunda Aish
🤦 astaga......
Bunda Aish
gila' si Claire ini,laki orang disembunyikan, segitu terobsesi nya sampai tega begitu😡
Hayati
sampai pembaca pun ikut nangis 🤭🤭🤭
Bunda Aish
ceroboh 🤦
Bunda Aish
capek lho Lin kayak gitu terus, mending jujur deh, kalau memang sahabat sejati gak mungkin mereka nuduh kamu yg bukan-bukan
Bunda Aish
wanita pilihan kakek mu malah jauh lebih baik dari pilihan mu sendiri ya Yudha
Bunda Aish
diatas langit masih ada langit pak jul..... sombong amat 😡
Bunda Aish
tidak semua wanita silau dengan harta
Bunda Aish
perlakuan Yudha setidaknya disadarkan lewat anaknya sendiri
Bunda Aish
sekarang berbalik ya Yudha....anak mu yang bergantung pada orang miskin yang pernah kamu hina
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!