NovelToon NovelToon
Jodohku Mas Duda Jutek

Jodohku Mas Duda Jutek

Status: tamat
Genre:Duda / Pernikahan Kilat / Tamat
Popularitas:7.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Asri Faris

Setelah kepergian istrinya, Hanan Ramahendra menjadi pribadi yang tertutup dan dingin. Hidupnya hanya tentang dirinya dan putrinya. Hingga suatu ketika terusik dengan keberadaan seorang Naima Nahla, pribadi yang begitu sederhana, mampu menggetarkan hatinya hingga kembali terucap kata cinta.

"Berapa uang yang harus aku bayar untuk mengganti waktumu?" Hanan Ramahendra.

"Maaf, ini bukan soal uang, tapi bentuk tanggung jawab, saya tidak bisa." Naima Nahla

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asri Faris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Minggu asyik untuk Pak Hanan dan keluarga kecilnya. Selain bisa quality time bersama keluarga, tentu sebagai ajang istirahat di rumah setelah lima hari sibuk bekerja.

"Kopinya Mas," ujar Nahla mempersilahkan di meja suaminya. Pria tiga puluh lima tahun itu tengah duduk di halaman belakang sembari menenteng macbook di tangannya melihat berita terkini pagi ini.

Sementara Icha tengah berjemur di dekat kolam buatan berisi ikan-ikan hias kesayangan ayahnya.

"Makasih, sini aja Dek, mau ke mana?" kata Hanan begitu Nahla beranjak.

"Nanti Mas, lagi nyalain kompor," ujar perempuan itu hendak membuat sesuatu untuk sarapan. Minggu simbok tidak berangkat, waktu untuk keluarganya juga. Jadi, Nahla berinisiatif membuat sarapan sendiri dari pada harus beli di luar yang belum tentu pas dengan seleranya.

"Mas mau sarapan apa? Biar aku buatin sekalian," tawar Nahla mumpung ada kesempatan.

"Sarapan kamu. Hehehe." Hanan nyengir becanda sementara Nahla langsung terdiam menatap horor.

"Gitu banget natapnya, enggak Dek, becanda, eh nggak ding setengah serius lapar. Buat apa aja nanti aku makan," kata pria itu senyum gaje memperhatikan raut khawatir istrinya. Tidak setega itu, Hanan pun harus bisa memberi waktu untuk Nahla istirahat. Walau tidak bisa dipungkiri, hasrat itu masih mumpuni.

"Mama kenapa Pa? Kok Papa senyum-senyum?" tanya Icha sembari sibuk memberi pakan pada ikan warna warninya.

"Nggak ada sayang, mama lucu," jawab Hanan beranjak. Mengekor Nahla yang masih setia menampakan wajah datar.

"Mau dibantuin?"

"Nggak usah Mas, cuma mau buat kupat tahu kok, suka nggak?"

"Kupat tahu?" tanya Hanan teringat makanan kesukaan mendiang istrinya. Ibunya Icha sangat menyukai itu dan biasanya membuat sendiri juga saat libur begini.

"Iya, kenapa? Tidak suka ya, ya udah aku buat yang lain aja."

"Suka, suka banget malah," jawab Hanan antusias sekali.

"Kalau suka beneran, aku buatin ya sekarang," ujarnya menyiapkan bahan-bahannya.

Dengan semangat Nahla membuat makanan itu. Hanan sendiri membantunya sebentar, tetapi karena terusir oleh Nahla jadi minggir. Kembali duduk di halaman belakang sembari memperhatikan Icha yang masih asyik bermain.

Sejenak pria itu tersenyum, menatap Icha yang mempunyai garis wajah mirip dengan ibunya. Bahkan selalu ia kirimkan doa di setiap sujud panjangnya.

"Astaghfirullah ... maafkan aku ya Rab, tidak ada maksud hati untuk membagi perasaan ini. Aku sadar Engkau telah memberikan ganti yang tak kalah baik, maafkan diriku yang bila masih selalu mengingatnya," batin Hanan merasa sangat berdosa. Dia sadar, Nahla adalah masa depannya, tidak ingin pula membuat hatinya terluka, hanya saja kenangan masa lalu di hari-hari tertentu kadang membuatnya teringat.

"Mas, ini sudah jadi, silahkan dicoba. Icha mau?"

"Nanti saja Ma, Icha udah minum susu belum lapar," jawab gadis kecil itu masih sibuk sendiri.

"Mas, kok nggak dimakan, katanya suka, nggak enak ya?" Nahla menginterupsi suaminya.

"Enak kok, pasti enak, makasih sayang," ucapnya membuat rona di pipi Nahla.

"Gimana?" tanya perempuan itu memastikan. Walau tadi sempat dicicipi dan menurutnya pas, belum tentu selera pria itu sama.

"Enak kok, enak! Uhuks!" sahut Hanan tersedak. Pria itu nampak tidak fokus, memuji tetapi seperti memikirkan hal lain.

"Pelan-pelan Mas, ini minum," ujar Nahla mendekat. Mencoba mengusap punggungnya menenangkan. Namun, sepertinya pria itu spontan membuat gerakan menghindar, hingga membuat Nahla kebingungan. Apakah suaminya anti sentuhan dirinya? Bukankah bahkan pria itu sudah lebih dari menyentuhnya.

"Aku nggak pa-pa kok," jawab Hanan beranjak meninggalkan meja. Masih sedikit terbatuk, bahkan mengabaikan air putih yang Nahla bagikan.

Tersinggung? Sedikit, mungkin karena hanya sedang merasa lelah, jadi agak baper. Namun, tak ingin mengambil hati lebih baik masuk saja dari pada berpikir dengan praduganya sendiri.

Daripada merenung sendiri, Nahla siang itu mengabari teman-temannya untuk hadir di acara syukuran pernikahannya yang akan digelar minggu ini. Perempuan itu sedikit nimbrung di grub alumni dan juga sahabat lainnya yang masih sering berkabar.

Hari H makin dekat, kesibukan tentu bertambah. Baik Hanan dan Nahla sama-sama sibuk mempersiapkan, beruntung sudah halal, dan benar saja banyak keterlibatan kedua belah pihak sebelum hari H.

Keluarga Pak Subagio juga mempersiapkan tak kalah repot. Menantu putri pertama dengan penuh suka cita. Mengundang banyak tamu undangan dari kerabat, dan kenalannya di pasar.

Akhirnya hari yang ditunggu pun tiba, hampir semua kerabat dan sanak saudara, ikut tumpah memberikan doa terbaik untuk pernikahan mereka. Teman-teman Nahla dan juga rekan kerja sesama guru di tempatnya mengajar juga nampak hadir bersama-sama memberikan doa dan selamat.

Tak terkecuali itu, sahabat Hanan dan kerabat juga nampak hadir. Beberapa karyawan dirinya di sahabat motor juga nampak hadir memberikan selamat untuk owner mereka.

"Wah ... istrinya Pak Hanan masih muda sekali. Dengar-dengar seora6 tenaga pendidik," kata salah satu tamu undangan membicarakan pengantinnya.

Tentu buka topik tabu, yang tengah menjadi ratu dan raja sehari itu akan menjadi icon di acara itu dan buah bibir, baik ucapan doa ataupun tak kalah seru ingin tahu kepoin kedua mempelai.

"Iya, cantik ya tak kalah cantik seperti ibunya Icha," timpal lainnya. Kondangan sembari bergosip, ibu-ibu luar biasa.

Acara berlangsung hingga menjelang sore, beberapa sahabat dekat malah datang di paling akhir. Mereka menyempatkan hadir entah dari yang mana saja sembari ajang silaturahmi yang lama tak bersua karena kesibukan masing-masing.

"Alhamdulillah ... akhirnya ada temannya lagi buat begadang," ucap salah satu sahabat Hanan memberikan doa.

"Terima kasih sudah datang," ucap Hanan yang sore itu sudah turun dari panggung pengantin. Bergabung dengan teman dan sahabat yang lainnya.

"Wah ... langsung trabas ini pasti nanti malam. Puasa lama bro!" ucapnya tertawa cekikikan sembari memberikan bingkisan yang cukup mencurigakan.

Suasana nampak riuh saling tertawa, Nahla sendiri hanya mampu tersenyum tipis menghadapi tingkah gokil menjurus obrolan dewasa tersebut. Beruntung sudah dieksekusi lebih dulu, jadi perkataan mereka tidak begitu tabu di telinga Nahla.

"Eh, selamat ya Mbak, aku pikir Hanan tidak akan bisa move on, ternyata bisa juga sama kamu. Banyak loh ya yang tertolak mentah-mentah sahabat satu kita ini." Diberikan selamat karena berhasil dipilih ayahnya Icha dari perempuan itu, kenapa mendadak hati Nahla malah kepikiran. Terlebih sikap Mas Hanan yang kadang posesif, tetapi kadang juga aneh.

"Terima kasih," jawab Nahla mendadak galau. Apalagi kedekatan Nahla dengan Hanan sebelumnya nol persen, nyaris tak mungkin. Hanya karena Icha mereka terhubung. Apakah saat ini pria itu juga belum move on?

"Deg!" Mendadak hati Nahla terusik. Melihat senyum sahabat suaminya serasa hambar dan penghiburan saja.

1
Sandisalbiah
hah.. makanya jd suami itu jgn labil, udah tua juga kok gak bisa konsisten dgn hati dan perasaanya sendiri...
Sandisalbiah
walau langkah yg di ambil Nahla itu salah tp sebagai perempuan normal pasti akan mendukung tindakan Nahla.. buat apa bertahan kalau keberadaan kita gak di anggap juga gak di hargai.. apa lagi adanya Nahla dlm hidup Hanan adalah murni keinginan laki² egois itu sendiri, hasil paksaan dia malah.tp begitu Nahla masuk dlm kehidupannya justru di kecewakan, hanya dianggap sebagai pelampiasan... berengsek banget si Hanan emang..
Sandisalbiah
lagi² egois juga kepala batu.. harusnya kalau dia emang peduli dan menganggap Nahla itu istrinya saat tau Nahla belum pulang dia langsung cari in, lha ini kok nunggu sampe besok.. nampak sekali dia gak peduli dgn keadaan Nahla... dasar suami gak waras..
Sandisalbiah
Hanan egois.. gak peka sama istri... kasihan Nahla
Sandisalbiah
hah.. Hanan hangat di awal aja ya.. awas aja kalau sampai dia nyakiti hati Nahla... sadar gak sih kalau sikapnya itu sudah aneh.. dasar Hanan
Sandisalbiah
padahal udah sempat beristigfar lho si Hanan tp begitu nyicip ketupat tahu kok langsung bersikap aneh.. sadar gak dia itu udah menyakiti istrinya.. semoga sikap anehnya gak makin menjadi dan berlarut².. kasihan Nahla... secara pernikahan ini juga termasuk hasil dr paksaan Hanan walau tdk secara langsung
Sandisalbiah
hah.. mantan duda yg udah lama puasa.. pengen buka, ada aja gangguan.. 🤭
Sandisalbiah
sempet kawatir kalau Hanan bakal menyebut nama Almarhumah saat penyatuan mereka krn Hanan kan belum move on sepenuhnyaa dr sang mantan terindah walau sudah beda alam
Sandisalbiah
readers ikut salting gegara mas Hanan
Sandisalbiah
pinter banget mas Hanan baca situasi, pasang strategi dadakan buat mengikat neng Nahla nya... gak tanggung².. langsung ijab lho..
Sandisalbiah
bener² gak mau buang² waktu ya mas Hanan... semua kudu di segerakan.,
Sandisalbiah
pak duda meresahkan ya Na... buat jantung jd gak normal
Sandisalbiah
tuh kan.. mulai kelihatan kan gelagat² kang gombalnya 🤭L
pak duda mah jutek nya cuma kamuflase, aslinya dingin dingin empuk dia
Sandisalbiah
𝚒𝚗𝚒 𝚍𝚞𝚍𝚊 𝚖𝚊𝚙𝚊𝚗 𝚕𝚑𝚘 𝙼𝚒𝚜𝚜... 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚐𝚊𝚔 𝚗𝚎𝚔𝚘² 𝚍𝚒𝚊 𝚌𝚞𝚖𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚊𝚓𝚊 𝚓𝚞𝚝𝚎𝚔 𝚙𝚕𝚞𝚜 𝚍𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗.. 𝚝𝚙 𝚜𝚊𝚙𝚊 𝚝𝚊𝚞 𝚙𝚊𝚜 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝙼𝚒𝚜𝚜 𝚗𝚊𝚗𝚝𝚒 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚝𝚊𝚑𝚞 𝚓𝚍 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚑𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝...
Koni Dwi N
jaga image dong
Sandisalbiah
𝚒𝚗𝚒 𝚘𝚛𝚐 𝚗𝚐𝚊𝚓𝚊𝚔 𝚗𝚒𝚔𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚌𝚎𝚖 𝚗𝚐𝚊𝚓𝚊𝚔 𝚋𝚎𝚕𝚒 𝚌𝚒𝚕𝚘𝚔, 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚖𝚊𝚔𝚜𝚊 𝚕𝚊𝚐𝚒.. 𝚑𝚎𝚛𝚊𝚗...
Any Puji
hamil tuh kan habis haid dgass trus sama si duda..bulan madu ya gagal
Any Puji
rumah kamu na dari duda jutek
Ray
🤣🤣🤣🤣🤣 yang udah puluhan tahun aja bakalan ingat. itulah perempuan, terkecuali dah pikun
Ray
seandainya anaknya si Icha gak rewel, lain lagi ceritanya, aku yakin pak Hanan akan bodo amat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!