NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Ayah Sahabat Ku

Menikah Dengan Ayah Sahabat Ku

Status: tamat
Genre:Tamat / Ketos
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.4
Nama Author: Mey(◕દ◕)

Ganti judul: Bunda Rein-Menikah dengan Ayah sahabat ku

"Rein, pliss jadi bunda gue ya!!" Rengek Ami pada Rein sang sahabat.

"Gue nggak mau!" jawab Rein.

"Ayolah Rein, lo tega banget sama gue!"

"Bodo amat. Pokok nya, gue nggak mau!!" tukas Rein, lalu pergi meninggalkan Ami yang mencebik kesal.

"Pokoknya Lo harus jadi bunda gue, dan jadi istri daddy gue. Titik nggak pake koma!" ujarnya lalu menyusul Rein.

Ayo bacaa dan dukung karya iniii....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mey(◕દ◕), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Rein dan Ami saat ini sedang dalam perjalanan menuju rumah Ami.

"Nginap ya, awas aja Lo bohong," Rein mengangguk malas. Sehabis mata kuliah terakhir tadi, ia di paksa menginap oleh sang sahabat dengan alasan di rumah sendiri.

"Emang bokap lo kemana?" tanya Rein heran.

Ami terdiam, alasan apa yang harus ia berikan, agar sahabat nya ini percaya kalau ia nanti sendiri di rumah.

"Mm daddy mungkin lembur, ah iya tadi katanya mau lembur di kantor sampai malam hehe."

Rein memicingkan mata curiga sambil menatap Ami yang cengengesan tidak jelas.

"Mati gue, semoga daddy beneran lembur," batin Ami.

***

Sesampainya di bangunan besar bertingkat 2, Rein dan Ami langsung memasuki rumah itu.

"Ke kamar aja, gue mau ke dapur bentar," ujar Ami sambil mendorong tubuh Rein pelan.

"Sabar, nggak usah dorong-dorong," Rein langsung berjalan menuju kamar Ami yang berada di lantai 2.

Rein memang beberapa kali menginap disini, jadi ia sudah hafal letak kamar Ami.

Ami yang melihat Rein sudah menaiki tangga menuju kamar nya, langsung berlalu menuju kamar sang daddy.

"Syukurlah daddy nggak ada," ucap nya sambil melihat isi kamar daddy nya yang sunyi.

Sebuah pesan masuk, membuat Ami dengan cepat merogoh saku celana nya.

Ting

^^^Daddy💸^^^

^^^Daddy lembur, mungkin jam 8 malam baru pulang. Nanti makan duluan aja, nggak usah tunggu daddy.^^^

"Yes!" pekik Ami senang.

"Kenapa Lo?" tanya Rein, sambil mengernyitkan keningnya heran.

"Eh, hehe nggak papa kok. Oh iya, masakin dong Rein, gue lapar banget," ucap Ami dengan wajah melas nya.

"Enak ya lo, jadiin gue babu!" tukas Rein, namun tetap berjalan menuju dapur, diikuti Ami yang cengengesan.

"Marah-marah mulu nggak baik bund, cepat masakin anak gadis mu ini," ucap Ami.

Rein menghela nafas, cape juga meladeni ucapan sahabat nya ini.

Rein sibuk berkutat dengan peralatan dapur. Ami yang melihat itu langsung memotret nya, dan mengirim kan nya pada sang daddy.

***

Ami

Dad, Rein cocok kan jadi bunda Ami hehe...

Davin yang sudah mengetahui tingkat sang anak hanya menggeleng pelan. Jari nya menekan foto yang dikirim Ami.

"Cantik" satu kata yang terlontar saat melihat foto Rein yang sedang memotong daging.

Bibir nya menyunggingkan senyum tipis, saat melihat senyum Rein yang sangat manis.

"Astaga, apa-apaan ini, dia sahabat putri ku. Bisa-bisanya aku berpikir yang tidak-tidak!" gumam Davin sambil meletakkan ponsel nya di atas meja kerja.

Tak terasa jam menunjukkan pukul 8 malam, Davin melangkah menuju parkiran kemudian melajukan mobil nya menuju rumah.

Hingga tak lama kemudian, Davin memasuki pekarangan rumah.

Pria tampan itu langsung berjalan memasuki rumah nya dengan raut lelah.

"Ami seperti nya sudah tidur," gumam Davin, kemudian langsung melangkah menuju kamar nya, setelah itu ia membersihkan tubuh nya yang sudah sangat lengket.

***

"Lah, habis."

Rein menatap teko kosong itu kemudian menghela nafas pelan.

Mata nya memandang Ami yang sudah tertidur dengan pulas.

"Mi, bangun dulu, temenin gue ke dapur ambil air," ucap Rein, sambil mengguncang pelan tubuh Ami.

Bukan nya bangun, Ami malah tambah mengeratkan selimut nya, membuat Rein menghela nafas.

Agak nya sekarang ia lebih sering menghela nafas, pikir Rein.

Rein langsung melangkah keluar menuruni anak tangga untuk menuntaskan rasa haus nya. Rein tidak sadar bahwa ia masih memakai baju tidur berbentuk kimono dengan motif bunga-bunga yang sangat pendek, sehingga menunjukkan belahan dada serta kaki jenjangnya, dan juga baju itu sangat tipis.

Ruangan tampak gelap, membuat Rein segera menuju ke dapur untuk mengambil minum.

Setelah mendapatkan air, Rein langsung meminum nya tak lupa juga ia mengisi nya di dalam teko, untuk di bawa ke kamar.

Duk

"Aduh" pekik Rein saat ia menubruk sesuatu yang keras.

"Eh, kau tidak apa-apa?" Tanya seseorang yang berdiri di hadapan nya dengan telanjang dada.

Rein refleks mendongak, matanya membulat saat mendapati bahwa ayah dari sahabat nya ini sedang berdiri di hadapan nya.

***

"Ada yang sakit?" tanya Davin khawatir.

Ia tadi ingin mengambil air di dapur, tapi malah bertemu dengan sahabat anak nya.

Rein menggeleng, sambil memegang kening nya. Mata nya menangkap dada bidang Davin serta em beberapa roti sobek yang biasa ia lihat di drama-drama kesukaan nya namun sekarang terpampang jelas di matanya, membuat nya refleks melihat sekeliling nya dengan kikuk.

"Kamu ngapain malam-malam di dapur?" tanya Davin, membuat Rein langsung menunjukkan teko yang ia bawa.

"Ambil minum. Om sendiri ngapain di sini?" tanya Rein gugup.

"Saya mau minum, bisa minta tolong ambilkan juga, nanti antar ke sofa depan sana ya."

Setelah mengatakan itu, Davin langsung melangkah meninggalkan Rein yang masih cengo di tempat nya.

"Anak sama bapak sama aja," gerutu nya kesal.

***

"Ini om air nya," Davin langsung melihat Rein, namun pandangan nya bukan tertuju pada gelas melainkan baju yang di gunakan Rein.

Glek

Davin memejamkan matanya saat sesuatu di bawah sana terasa sesak.

"Om kenapa, sakit?" tanya Rein, sambil meletakkan tangan nya di kening Davin.

"Dingin kok," gumam nya.

Rein sebenarnya memiliki tubuh yang sedikit berisi, apalagi di bagian tertentu, membuat nya tampak semakin seksi saat menggenakan pakaian minim.

"S-saya nggak sakit atau semacam nya," ujar Davin terbata.

Rein mengangguk mengerti. "Ya sudah, saya balik ke kamar om."

Sreekk...

Davin menarik tangan Rein, membuat nya langsung terduduk di sofa tepat di sebelah nya.

"Astaga, untung air nya nggak tumpah," gerutu Rein.

"Bisa temani saya nonton sebentar, saya belum ngantuk," pinta Davin sambil menatap sahabat anak nya itu.

Rein terdiam sebentar, dia juga sudah tidak mengantuk. "Iya om."

Kedua nya langsung duduk dan menikmati film yang berada di benda persegi besar itu.

Rein yang tak tau mereka sedang menonton apa, hanya diam saja mengikuti alur film.

"O-om ini film apa?" tanya Rein saat melihat bahwa tokoh utama nya menggendong seorang wanita yang sedang mabuk menuju mobil.

Davin menggeleng tak tahu, ia memang asal memilih film sebenarnya.

"Sudah nikmati saja."

Rein hanya mengangguk lalu kembali menikmati film, yang kini sudah tengah menunjukkan adegan ciuman yang panas di dalam mobil antara tokoh utama dan sang wanita.

"K-kenapa film nya gini, om saya mau balik ke kamar aja," Rein hendak berdiri namun Davin langsung menahan tangan nya.

"Di sini saja, kau kan sudah dewasa, ini hanya adegan ciuman saja, bukan?"

Rein bergerak gelisah namun kembali mendudukkan tubuh nya.

"Ayo nikmati film nya, jangan terlalu gugup begitu."

Rein memang sering melihat adegan ciuman di Drakor yang sering ia tonton, tapi itu saat dia sendiri atau tidak saat dia bersama dengan Ami.

Namun sekarang ia melihat nya dengan seorang pria matang, membuat nya memerah malu.

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, Rein menguap sambil menyandarkan tubuhnya di sofa.

Perlahan mata nya terpejam, meninggalkan Davin yang masih fokus ke film yang tinggal beberapa menit lagi akan selesai.

TBC...

1
Hillong 1983
Luar biasa
남성
luar biasa
Yola Yosy
Kecewa
Yola Yosy
Buruk
Arin
/Heart/
Ariva
apaan dah
alay bgt
Linda Liddia
Terlalu lebay gak sih buat surprisenya
Nur baeti
Luar biasa
bhunshin
bejubuneeeeng maen nyosor Bae dah tuh bibir duda😅🤣
bhunshin
si rein yg di cium,pipi aku yg merah jadinya😅
Nuy
Ayah anak koplak seru 😅😅🤪🤪🤪🤪
nana supriyatna
Luar biasa
Solaya
ah.. ami nama ibuku.. jdi sulit mmbayangkan jika ami sbg anak gadisnya
Qaisaa Nazarudin
Akhir nya kebongkar,Udah ku duga kalo Fitriana itu bukan ibu kandungnya Davin,Mana ada ibu kandung yh jahat banget sama cucu fan anaknya,..Jangan nilang kalo Carissa meninggal juga ulahnya..
Qaisaa Nazarudin
Oh Ternyata kembaran toh,Semoga aja yg ini baek orangnya..
Qaisaa Nazarudin
Pasti Fitriana nyuruh Rein ninggalin Davin tuh, Karena dia pengen Davin nikah sama Bella,percaya deh..
Menurut Davin tetlalu lelet utk nikahin Rein,Kenapa juga harus nunggu wisuda dulu,Bisa aja kan nikah dulu,Resepsinya baru nunggu Rein wisuda..yg penting udah di halalin Biar Fitriana gak bisa recokin lagi hubungan kalian..
Qaisaa Nazarudin
Sejak kapan ngakuin Cucu?? Katanya ANAK HARAM lah,PEMBAWA SIAL lah...lha ini malah ngaku2..
Qaisaa Nazarudin
Harus gitu ya DRAMA ya,Gak masuk akal banget,Walaupun niatnya Aldo ingin meliat Ami cemburu tapi gak harus juga dengan bercumbu gitu,Kalo aku jadi Ami langsung aja aku tolak,Persetan dengan Cinta..
Qaisaa Nazarudin
Lumayan
Qaisaa Nazarudin
Duuh aku ikut deg degan nih thor..Pasti lamaran dari Aldo kan? Tapi sebelum itu akan ada DRAMA nya kan...😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!