Bagaimana rasanya kalau kamu mencintai seseorang yang tidak pernah menganggapmu ada, padahal kamu mencintainya dengan sangat tulus. Kecantikan Ara tidak bisa membuat hati Revan luluh.
Ara Anastasia selama beberapa bulan ini tanpa lelah mengejar cinta seorang Most Wanted sekaligus ketua OSIS di sekolahnya SMA Negeri Harapan 1 bernama Revan Prayoga. Tetapi sayangnya Revan sudah mempunyai gadis yang ia sukai bernama Angel.
Usaha Ara untuk bisa mendapatkan cinta Revan sia-sia ketika pria itu menyuruhnya berhenti mengejarnya. Ara yang merasa kalah dengan perasaannya sendiri akhirnya mengabulkan permintaan Revan dan mulai menjauh.
Tetapi setelah Ara menjauhi Revan selama beberapa waktu membuat cowok itu uring-uringan tidak jelas. Angel sang kekasih turut menjadi korban kekesalannya hanya karena Revan melihat Ara berpelukan dengan salah satu cowok populer dan sahabat baiknya sendiri.
"Gue bisa gila Ra, kalau Lo terus bersikap kayak gini!"
"Emang sikap Gue kenapa Van? ada yang salah?" Tanya Ara menaikkan sebelah alisnya.
"Jangan jauhin Gue dan jangan deket sama cowok lain!" Ara tertawa sinis.
"Lo lupa Van, Bukannya Lo sendiri yang nyuruh Gue buat ngejauhin Lo?"
Skakmatt! Revan tidak bisa menjawab.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Navizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 ( Modus )
Happy Reading 😊
Ara mendorong tubuh Revan dengan keras sampai hampir terjungkal, bahkan dia memukul lengan pria itu berkali-kali karena merasa di bodohi.
"Aawww!! Sakit, Ra!" Revan menghindari pukulan Ara yang bertubi-tubi itu.
"Lo ngerjain gue, kan? ngapain pake ngebut-ngebut segala tadi, biar gue bisa meluk lo, gue tahu lo cuma modus!!" seru Ara masih memukul Revan dengan membabi buta.
'Bukan cuman bisa dipeluk sama lo aja, Ra... gue berasa kaya tidur di kasur yang empuk, nagihin,' batin Revan tersenyum.
"Ngapain lo senyum-senyum kek gitu!! Seneng lo ya, udah modusin gue!"
Revan hanya bisa menahan sakit tanpa bisa melawan pukulan dari Ara, gara-gara gadis itu marah karena kebut-mengebut yang di lancarkan Revan tadi. Revan dengan sengaja melakukan hal itu, tentu saja agar Ara bisa nemplok di punggungnya.
Flashback.
Revan merasakan gelenyer aneh yang belum pernah dia rasakan selama ini. Masih senyum-senyum sendiri merasakan gundukan besar dan kenyal milik Ara yang menempel ketat dipunggung nya erat.
Ara memang mempunyai bentuk tubuh yang proporsional, tinggi 160cm, body goals dengan dada yang besar berisi. Wajah cantik menawan, kulit kuning Langsat khas wanita jawa, bibir pink mungil dan hidung yang mancung termasuk paras yang mempesona.
Ara belum sadar dengan kejahilan Revan yang masih mengebut hingga sampai di depan toko buku.
Revan menghentikan motornya, Ara masih belum sadar ketika motor nya telah berhenti. Revan merasa jantungnya berdegup kencang, tangan Ara masih melingkar erat di perutnya. Cowok itu tersenyum senang darahnya berdesir hingga ke pusat ini, hanya karena pelukan Ara yang kuat.
Entah mendapatkan keberanian dari mana, tiba- tiba tangan Revan terangkat untuk menyentuh tangan Ara, dan menggenggam perlahan.
Ara langsung sadar seketika dan langsung menarik dirinya.
"Kita udah sampai? Kenapa lo gak nyuruh turun! Malah diem aja!" seru Ara langsung melompat dari atas motor dengan rasa malu karena baru sadar dia sudah memeluk Revan selama perjalanan.
"Mungkin lo keenakan nemplok di punggung gue, jadi lupa deh!"
"Brengsek lo, Van!"
Akhirnya setelah memukul Revan dan malu akan perbuatannya yang seakan mencari kesempatan dalam kesempitan, Ara langsung masuk begitu saja ke dalam toko buku tanpa menghiraukan Revan.
Revan mengekor di belakang Ara dengan senyum mengembang di sudut bibirnya, meskipun dulu Angel sering nemplok kaya cicak saat di bonceng Revan, tapi kalau sama mantan kekasihnya itu, sama sekali tidak ada rasa apapun.
Tapi entah kenapa saat bersama Ara rasanya berbeda. Revan benar-benar merasakan perasaan luar biasa.
Inikah yang di namakan perasaan cinta? Jujur setiap bertemu Ara, jantung Revan langsung melompat dari tempatnya. Terkadang seperti banyak kupu-kupu yang terbang menggelitik perut. Ya, Revan sangat yakin kalau dia benar-benar jatuh cinta pada Ara.
###
Ara dan Revan sudah selesai membeli beberapa buku yang di butuhkan, masih dengan wajah masam Ara berjalan keluar dari toko buku itu.
"Ra, naik, kamu mau jalan kaki ke rumah!" seru Revan saat melihat Ara berjalan melewati motor nya begitu saja.
"Gue janji, gak bakalan kek tadi lagi!" Ara menghentikan langkahnya.
Sebenarnya dia juga sudah lelah dan ingin segera pulang ke rumah apalagi cuaca saat ini sangat panas. Kalau harus pulang dengan taksi saja dia akan menunggu lagi, tapi Ara tidak ingin pulang bersama Revan, rasa malu masih menghantui dirinya.
"Ya udah, kalau gitu kita jalan bersama," Ara menoleh ke samping dan melihat Revan berjalan sambil menuntun motor sport nya yang lumayan berat itu.
"Kenapa lo ikut jalan? Bodoh banget sih, kan bisa naik motor!" ucap Ara kembali menatap lurus ke depan.
"Iya, gue emang bodoh, Ra,, lebih bodoh lagi kalau gue naik motor tapi melihat cewek yang gue suka jalan kaki sendiri" Ara langsung menoleh ke arah Revan.
Dahinya mengernyit mendengar ucapan yang baru saja Revan katakan. "Cewek yang lo suka udah di rumah, mana tau lo kalau dia jalan kaki!!" ucap Ara sangat kesal.
Dia paham dengan gelagat Revan yang selama beberapa hari ini terlihat sangat berbeda. Apalagi Revan sudah mengatakan menyesal dan meminta maaf padanya, tapi bagi Ara semua itu sudah tidak ada artinya.
"Ra, please,, lo tahukan kalau cewek yang gue maksud itu Elo!" Ara menghentikan langkahnya.
"Tapi gue udah gak suka sama Elo, Revan Prayoga! Jadi gak usah gombal atau berusaha nyuri hati gue, karena semua rasa yang dulu elo tolak mentah-mentah, udah gue gembok rapat-rapat!" ucap Ara penuh dengan penekanan.
Bersambung.
Maaf, baru bisa up lagi 🙏🙏😟
Parah kali Cere cuma Krena masalah yg sbenarnya gaada😭 rill miss komunikasi+salah paham ini sampe kandas prnikahaan🤦