Warring!!! 21+++
Ajeng Maisya adalah seorang gadis yatim piatu yang diusir oleh ibu tirinya dari rumahnya sendiri.
Dia harus berjuang keras untuk menyambung hidup. Hingga kejadian naas itu pun terjadi. kesuciannya harus direnggut secara paksa oleh CEO di perusahaan tempatnya bekerja. Dia pun pergi menjauh untuk melupakan kejadian naas itu. tanpa disadarinya dirinya telah mengandung anak dari CEO tersebut.
Ajeng sangat menyayangi putranya, dan dia tidak ingin CEO itu tahu. Putranya sangat tampan sejak lahir. Dan dia memiliki kecerdasan diatas rata-rata untuk usianya yang 3 tahun.
Namanya Mr.Zero, Dia adalah hacker handal dan pencipta alat-alat canggih yang sering digunakan oleh agen rahasia. Alat ciptaannya sudah mendunia.Sehingga pundi-pundi uang terus mengalir. Siapakah Dia?
Ikuti terus ceritanya gengks...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rima Andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PAMZ 10
Hari ini Ars minta izin kepada Mami nya untuk jalan-jalan dengan mengajak Alex bersamanya. Ajeng pun mengizinkannya karena menurutnya Alex bisa menjaga Ars mengingat Alex adalah seorang mantan tentara militer.
Sebenarnya Ars mengajak Alex untuk pergi membeli sebuah rumah di suatu tempat yang memiliki ruang bawah tanah di dalamnya.
Ars ingin memiliki ruang rahasia sendiri. Karena dirumahnya hanya ada gudang belakang yang dia gunakan untuk eksperimen-eksperimennya. Dan itu sangat berbahaya bila Mami dan aunty nya tahu dengan apa yang dia lakukan selama ini. Karena Ajeng pasti akan melarang Ars karena khawatir dengan keselamatan putranya itu mengenai hal yang dilakukan putranya itu.
Seperti yang dilakukan saat ini.Ars sedang mendapat tugas dari agen intelijen negara untuk melacak jejak kelompok mafia Black Devil.Kelompok tersebut adalah kelompok mafia paling kejam. Karena mereka telah menculik perdana menteri Inggris.
Menurut desas desus, ketua mafia tersebut memiliki dendam dengan perdana menteri Inggris di masa lalunya. Ketua mafia itu mengancam anggota dewan dan keluarga sang perdana menteri.
Saat ini sedang di tayangkan secara langsung saat mafia tersebut menyiksa perdana menteri Inggris. Seluruh hacker handal sudah dikerahkan untuk menemukan keberadaan sang menteri itu, namun belum satu pun dari mereka yang bisa melacak keberadaan para mafia tersebut.
Dan agen intelijen menyerahkan sepenuhnya kepada Mr. Zero untuk menemukan lokasi perdana menteri Inggris tersebut. Karena bila sampai terlambat perdana menteri akan tinggal namanya saja.
Dengan lincah dan cepat Ars mengotak atik komputernya, dan hasilnya sangat memuaskan. Dalam sekejap Ars dapat menemukan keberadaan mafia itu.
Disaat bersamaan saat para agen dan anggota militer menangkap ketua mafia itu. Sang ketua mafia mengetahui bahwa Mr Zero yang telah membantu agen intelijen menemukan keberadaannya.
"Aku akan membalasmu Mr Zero, kau tunggu saja!", ucap Jacob ketua geng mafia tersebut.
Ketua agen intelijen dan letnan jendral militer bersaing merebut hati Mr Zero agar bergabung dengan mereka. Banyak uang yang mereka berikan kepada Mr Zero, namun semua ditolak.
Mr Zero hanya akan membantu orang-orang yang dia kehendaki saja.
Malam hari, Ars dan Alex pulang kerumahnya.Ars masuk kedalam rumahnya, dan saat Ars membuka pintu rumahnya, disana sudah ada Ajeng dan Nani yang langsung menatapnya tajam.
" Ars, apakah kau tahu jam berapa sekarang!? ",tanya sang Mami.
Ars langsung menciut saat Maminya menatapnya tajam.
" Ya, dari mana keponakan aunty ini, apa kalian sangat bersenang-senang?!"Nani menimpali.
"Maaf Mam, aunty,Ars terlambat pulang". Ucap Ars menunduk. Dan itu membuat Alex terkekeh. Di rumah, Mr Zero takut dengan Maminya, tapi di luar sana tak ada yang ditakutinya,begitulah pikir Alex.
" Alex!, apa kau bisa menjelaskannya kemana kalian pergi sampai selarut ini baru pulang! ",Tanya Ajeng yang kini juga menatap Alex dengan tajam.
Alex menelan salivanya saat sang nyonya besar sudah marah." Itu Nona, tadi kami tersesat saat ingin pulang ",Alex berbohong kepada Ajeng.
" Iya Mam, tadi kami tersesat ",ucap Ars menimpali ucapan Alex.
Ajeng dan Nani mengerutkan keningnya. Mereka memang jarang memperbolehkan Ars untuk keluar rumah lebih jauh lagi. Karena putranya itu hanya tahu jalan ke restoran, atau kalau tidak saat Ajeng dan Nani mengajaknya jalan-jalan. Ajeng menimang perkataan Alex.Tapi bukankah jaman sudah canggih?, Ponsel saja kini di lengkapi dengan penunjuk jalan?.Apa mereka sedang berbohong?.
Ajeng dan Nani saling berpandangan. Dia tahu Ars dan Alex pasti berbohong.
" Baiklah kali ini kami memaafkan kalian, lain kali jangan sampai kalian pulang larut malam lagi, atau kalau tidak, kalian tidak akan pernah kami izinkan untuk pergi keluar lagi! ".
" Baik Mam,aunty "
"Baik Nona".
Keesokan harinya,Ajeng berangkat menuju mansion Jonathan dengan malas. Kalau bukan karena ancaman Jonathan, mungkin Ajeng tidak akan pernah mau menemuinya.
" Nani, aku berangkat dulu ya, aku takut monster itu akan marah-marah padaku ",ucap Ajeng yang sudah siap.
" Ok, kamu hati-hati ya Je, aku takut tuan Jonathan lambat laun akan mengetahui keberadaan Ars ",ucap Nani.
" Aku sudah mengatakan padanya bahwa aku sudah memiliki suami dan anak,dan kupikir dia percaya ".
" Yasudah yang penting kau lebih hati-hati lagi ".
" Iya Na, aku berangkat ya, dadah",Ajeng melambaikan tangannya kemudian berlalu.
Sepeninggal Ajeng, Ars turun kebawah untuk sarapan pagi. Ars bertanya kepada Nani dimana Maminya. "Aunty, mana Mami?"
"Mamimu sudah berangkat bekerja sayang", ucap Nani sambil menyiapkan sarapan untuk Ars.
" Bukankah biasanya aunty dan Mami selalu berangkat bersama? ".
" Mamimu kan sudah tidak bekerja di restoran uncle Andrew Ars ",ucap Nani keceplosan.Dia kemudian membekap mulutnya sendiri.
Ars terkejut, Maminya memang tidak memberitahu Ars bahwa Maminya itu sudah berhenti bekerja di restoran.
" kenapa Mami tidak bekerja disana lagi aunty?, apa uncle memecat Mami?",tanya Ars. Ars berpikir Andrew memecat Maminya karena Maminya berulang kali menolak lamaran darinya.
"Tidak Ars, uncle Andrew tidak memecat mamimu. Mamimu mendapat tawaran bekerja sebagai koki dirumah Tuan besar di kota ini", ucap Nani.Dia sengaja tidak menyebutkan nama Tuan Jonathan.
" Siapa Tuan besar itu aunty?".
"Maaf Ars aunty tidak begitu paham siapa dia, Mamimu bercerita pada aunty", ucap Nani berbohong. Nani tidak ingin Ars bertemu dengan Jonathan.
Ars sesungguhnya tidak ingin Maminya bekerja. Dia tidak tega melihat Maminya bekerja keras membanting tulang setiap hari untuknya. Ingin sekali Ars menghentikan Maminya, dan berkata 'uang Momy banyak, berhentilah bekerja!',itulah kata-kata yang sejak dulu ingin Ars katakan. Namun dia juga tidak ingin Maminya mengetahui tentang rahasianya.
Ars belum siap jika Maminya mengetahui semuanya. Yang ada nanti Maminya akan melarang dan menghawatirkan pekerjaan Ars saat ini.
Ars mengambil segelas susu dan menandaskan minumannya. Kemudian Ars turun dari kursinya.
" Mau kemana Ars, kau belum memakan sarapanmu nak? ".tanya Nani. Dia mengerutkan dahi karena biasanya Ars segera melahap sarapannya.
" Bukankah aunty sebentar lagi juga akan pergi bekerja? ",Aku tidak ingin memakan sarapanku sendirian aunty,Ars akan mengajak Paman Alex untuk bergabung dengan Ars".
Nani lega, dirinya pikir Ars sedang merajuk. Tapi ternyata Ars ingin mengajak Alex untuk menemaninya sarapan bersama.
" Yasudah, kalau begitu aunty pamit duluan sayang, taksi aunty sudah menunggu di depan",Ucapnya pada Ars. Nani mencium pipi kanan dan kiri Ars, kemudian mengambil tasnya dan berlalu dari sana.
Ars mengelap pipinya,terkadang dia tidak suka menjadi seorang anak kecil, karena Mami dan aunty nya itu selalu seenaknya mencium pipinya.
Ars pun berjalan menuju ke kamar Alex yang letaknya disamping rumahnya. Ars pun mengajak Alex untuk sarapan bersama.
"Paman,Ars ingin ingin Paman nanti menemui orang yang bernama Vino, Dia asisten papaku", ucap Ars yang sudah selesai dengan sarapannya.
" Baiklah Tuan muda ".
" Paman Al, jangan memanggilku Tuan muda. Bukankah Ars sudah pernah bilang ",ucapnya cemberut.
" Tapi Anda adalah orang yang hebat. Bahkan dunia memperebutkanmu Tuan muda".
"Tapi ini dirumah Paman, dan Ars ingin Paman bersikap sewajarnya saja. Panggil Ars saja Paman?", rengek Ars.
Alex pun terkekeh dan mengalah." Baiklah Ars".
"Nah itu lebih bagus", ucap Ars menyunggingkan senyumnya.
Alex benar-benar tidak menyangka, ternyata anak sekecil Ars yang terlihat polos dan menggemaskan ternyata adalah Mr Zero. Orang yang dielu-elukan dan menjadi rebutan dunia.