Alya, wanita karir yang kesepian, mengalami kecelakaan dan meninggal ditempat. Namun, saat membuka mata, dia sangat terkejut karena jiwanya malah masuk ke tubuh seorang wanita asing yang bernama Alexa. kagetnya lagi, dia melihat seorang pria duduk dengan seorang anak digendongannya dan memandangnya dengan tatapan tajam.
"Berhentilah berakting, aku tidak akan pernah tertipu lagi dengan trikmu." ucap Kevin Orlando yang merupakan suami dari Alexa sendiri.
"Ayah apa ibu akan memukulku lagi?" cicit seorang anak laki-laki yang berusia empat tahun, yang berada digendongan Kevin.
Satu yang baru dia ketahui: tubuh baru ini menyimpan banyak dosa.
Apa yang harus Alya lakukan setelah terjebak ditubuh seorang iblis seperti Alexa?.
Memperbaiki hubungan dengan orang-orang yang pernah disakiti Alexa, atau dia kabur dengan tubuh ini.
ikuti terus cerita ini, jangan lupa pencet 👍. see you next chapter 😙
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon waya520, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Bantu Suami
Kevin menelan ludahnya dengan susah payah. Astaga Kevin buang pikiran kotormu. Ucapnya dalam hati saat melihat istrinya yang tidak memakai baju didepannya.
"Cepatlah." ujar Alexa yang malu saat pria itu menatapnya dengan tajam. Sedangkan Kay masih memeluk tubuhnya dan wajah anak itu menghadap ke belakang, dia tidak ingin Kay melihat aktivitasnya dengan Kevin.
Perlahan Kevin mulai mendekatkan wajahnya pada area da da istrinya. "Maaf." ucapnya sebelum meraup benda itu.
Alexa meringis karena rasanya cukup aneh berbeda sekali dengan Kay saat menghisap da da nya.
Benar kata Dimas, hisapan Kevin lebih kencang dibandingkan Kay dan perlahan dia merasa ada yang keluar dari da*danya. Apa Kevin berhasil.
Kevin sendiri kaget saat sesuatu mulai keluar dan masuk kedalam mulutnya. Hangat dan hambar, tapi enak.
Eh
Sepertinya asi alexa sudah keluar. Perlahan dia melepaskan kulumannya. Matanya melirik ke arah Alexa yang wajahnya sudah memerah.
"Sudah keluar?" tanya wanita itu malu-malu, Kevin mengangguk lalu menarik tubuh anaknya. "Kay hisap itu sudah ada susunya." ujar Kevin dan mengarahkan Kay untuk menyusu pada ibunya.
Kay menurut dan matanya membulat saat menyadari jika ada susu ditubuh ibunya. Dengan semangat anak itu menyedotnya.
Kevin tersenyum lebar saat anaknya sudah bisa menyusu pada ibunya.
Tugasnya sudah selesai, dia segera memundurkan tubuhnya, berniat untuk pergi ke kamar mandi, biasa menyelesaikan sesuatu.
Grep...
Matanya melirik ke arah sang istri yang menahan tangannya. "Kenapa?"
"Satunya belum." gumam Alexa dengan malu-malu. Masalahnya da*danya ada dua dan satunya masih nyeri. Jadi dengan menghilangkan rasa malunya dia meminta Kevin untuk membantunya lagi.
Dengan ragu pria itu kembali mendekat ke arah Alexa. Wanita itu dengan cepat menutup mata Kay dengan tangannya, agar anak itu tidak melihat apa yang dilakukan ayahnya.
Saat merasa sudah aman, dengan cepat Kevin memasukan benda itu kedalam mulutnya.
"Akh." ringis Alexa spontan.
...
"Kay tidak mau sekolah." ucap anak itu setelah selesai menyusu pada ibunya. Kevin sendiri sampai frustasi karena anak itu keras kepala seperti dirinya.
"Nanti Kay tidak jadi anak pintar kalau tidak sekolah." ujar Kevin yang sudah rapi dengan baju kerjanya, Kay sendiri sudah siap dengan seragamnya tapi saat akan di gendong, anak itu tiba-tiba berlari dan meminta gendong ibunya. Dan menolak untuk berangkat sekolah.
"Tapi Kay lelah sekolah terus ayah." ucap anak itu terdengar sangat menyebalkan. Sedangkan Alexa sendiri bingung, dia tidak mengerti bagaimana cara menyuruh anak itu sekolah.
"Cepatlah Kay, ayah sudah hampir telat ini." Kevin melirik jam tangannya, jika anaknya terus mengulur waktu dia bisa-bisa telat.
"Kay sekolah ya." itu Alexa yang bicara. Sepertinya tidak berhasil karena anak itu malah menggelengkan kepalanya.
"Kenapa Kay tidak mau sekolah?" tanya Kevin yang sudah mendekat ke arah anaknya. Dia tidak bisa memaksa Kay, dia sudah berjanji untuk tidak memperlakukan anak itu dengan kasar.
"Kay mau menyusu sama ibu."
Astaga.
Kepala Kevin sekarang yang berdenyut-denyut. Anaknya itu benar-benar.
Hah.
"Tidak ada susu sampai Kay mau sekolah." ancam Alexa membuat anak itu menatapnya tidak percaya.
"Tapi Kay mau sama ibu." anak itu mulai merengek. Membuat Alexa menghela nafas lelah. Astaga dia lelah sekali.
"Mau sekolah atau ayah akan membawa ibu pergi." ancam Kevin sedikit keras. Dia tidak punya banyak waktu lagi.
Kay merengut kesal, kemudian turun dari pangkuan ibunya dan berjalan keluar dengan kaki yang di hentak hentak. Anak itu tengah merajuk.
"Lucu sekali." ujar Alexa sambil terkekeh kecil.
Kevin sendiri sampai speechless melihat tingkah ajaib anaknya.
"Aku berangkat dulu, jaga rumah baik-baik jika ada apa-apa kau bisa menelpon ku." ucap Kevin sambil mengelus rambut Alexa. Membuat wanita itu tertegun, ini pertama kalinya Kevin berpamitan dengannya dan bahkan menyentuhnya dengan lembut.
"Ah iya, em hati-hati." jawab Alexa sedikit terbata-bata karena canggung.
Dan yang tidak terduga sebelumnya.
cup.
Kevin mencium dahinya dengan lembut. Membuat wanita itu kembali terperangah "Terimakasih mau berubah." ucap Kevin dengan serius. Dia segera meraih jas nya dan segera pergi meninggalkan istrinya yang masih diam dan mencerna apa yang baru saja terjadi.
Alexa memegang keningnya dengan tangan kanannya. "Dia baru saja mencium ku." gumamnya tidak percaya.
...
Sekolah
"Kay ingat, jangan nakal, belajar dengan baik dan menurut sama Bu guru." seperti biasa Kevin memberikan anaknya wejangan sebelum masuk kelas.
Dengan bibir yang sudah maju, Kay mengangguk kecil lalu berbalik dan segera masuk ke dalam kelasnya.
"Dasar anak itu." kesal Kevin saat Kay masih merajuk padanya.
Puk...
Seseorang menepuk pundaknya dari belakang. Kevin langsung menoleh dan mendapati orang itu adalah kakak iparnya.
"Mana Alexa?" tanya Lia sambil menggandeng Malik, mereka baru berangkat.
"Dirumah." jawab pria itu singkat.
"Sana masuk." ucap Lia pada anaknya. Malik mengangguk kecil lalu berjalan menuju kelasnya yang bersebelahan dengan kelas Kay.
Setelah memastikan anaknya sudah masuk. Lia kembali menatap ke arah Kevin. Membuat pria itu sedikit risih.
"Jadi bagaimana tadi pagi?" tanya Lia yang langsung membuat wajah Kevin memerah. Astaga dia lupa dengan keberadaan kakak iparnya tadi pagi. Wanita itu jelas disamping Dimas dan mendengar semua percakapan mereka.
"Kudengar kau dan Alexa sudah berbaikan, ku harap itu benar, kasihan Kay jika memiliki orangtua yang tidak akur." ucap Lia yang membuat Kevin langsung diam. Sepertinya dia melupakan hal itu.
...
Rumah
"Nyonya ini paket anda." Alexa yang sedang bersantai didepan televisi langsung menoleh ke kiri, melihat pelayan yang membawa paket miliknya.
"Bawa sini bi." wanita paruh baya itu meletakkan beberapa kotak itu ke atas meja. Dengan cepat Alexa berusaha membukanya.
"Itu apa nyonya?"
"Pompa asi." jawab Alexa santai, dia tidak menyadari jika para pelayan menatapnya kebingungan. Untuk apa nyonya mereka memesan pompa asi. Tidak ada bayi di rumah ini.
...
Kantor
"Vin, ada mertua mu dibawah." ucap Bima yang tanpa permisi nyelonong masuk ke ruangan CEO. Mungkin jika orang lain sudah Kevin pecat, sayangnya pria itu sepupunya sendiri.
Kevin segera menutup berkasnya dan berjalan keluar menuju lantai satu.
....
Bram tersenyum lebar saat mendapati menantunya yang sudah datang.
"Ada apa yah?" tanya Kevin tanpa basa-basi, dia segera duduk disamping pria tua itu.
Tumben sekali ayah mertuanya datang tanpa memberitahunya jauh-jauh hari.
Bram tersenyum kecut saat menyadari bahwa Kevin masih saja bersikap acuh padanya.
"Begini nak, perusahaan ayah sedang ada masalah, ayah minta bantuan mu." ucap Bram yang menunjukkan wajah memelasnya.
Kevin menyeringai kecil. "Boleh, tapi ada syaratnya."