Klarissa anak kandung dari keluarga yang cukup kaya raya, namun sejak sepupunya datang dan di angkat sebagai anak angkat oleh kedua orang tuanya, Klarissa Tersisikan.
Kedua orang tuanya mengabaikan dan tidak peduli, saudara-saudara kandungnya, pacarnya bahkan sahabatnya tidak ada yang peduli pada Klarissa bahkan mengabaikannya.
Mampukah Klarissa hidup dalam keterabaian dari orang-orang terdekatnya??...
Apakah masih ada yang peduli pada Klarissa?...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia Papendang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 33
Pagi pun beranjak ke malam, semua keluarga Klarissa berkumpul diruang tamu untuk menyambut kedua orang tua Morgan. Klarissa di kamarnya masih mengetik novel karena pembacanya menginginkan up double tiap harinya.
Jesika memanggil bik narti "Bik... Tolong panggilkan Klarissa, suruh turun untuk menyambut kedua orang tua Morgan!" Tutur Jesika
"Baik nyonya!" Jawab bik narti
Bik narti bergegas kekamar Klarissa Tok... Tok... "Non Klarissa...!" Panggil bik narti
Tak lama Klarissa membuka pintunya masih dengan posisi mengetik dihandphonenya "Ada apa bun?' tanya Klarissa
" Non... Nyonya menyuruh Non kebawah untuk menyambut kedua orang tua den Morgan!" Tutur bik narti
"Iya bun... Sebentar Klarissa akan turun, Klarissa masih ada kerjaan bentar!" Jawab Klarissa
"Iya Non... Kalau begitu saya mau menyiapkan makanan dulu!" Ujar bik narti
"Iya bun!" Singkat Klarissa
Klarissa pun mempercepat mengetik setelahnya Klarissa sedikit merapikan penampilannya karena ingin menyambut kedua orang tua Morgan. Saat Klarissa bergabung diruang tamu tak lama kedua orang tua Morgan datang.
"Assalamu'alaikum!" Ujar Seifi mama Morgan
"Waalaikumsalam!" Jawab semuanya
Seifi datang bersama Anggara dan Morgan, seifi mendekati Klarissa"Sayang... Kamu cantik banget malam ini, wah rambutnya fresh banget sayang!" Tutur seifi mencium pipi Klarissa bergantian
"Tante bisa saja!" Jawab Klarissa tersenyum
Kirana mengepalkan tangannya melihat mama Morgan melewatinya, lalu kirana mendekati mama Morgan "Tante!" Kirana mencium tangan seifi
Seifi memberikan tangannya lalu mencium pipi kiri dan kanan Kirana "Wah... Lama nggak ketemu tambah cantik ya!" Tutur seifi ke Kirana
Mama Morgan lalu menyapa mama Klarissa.."wahhh jeng tambah cantik!.. Tutur mama Morgan
"Kamu juga tambah cantik, ayo silahkan duduk!" Ujar Jesika
Seifi duduk dengan Klarissa dengan merangkul Klarissa, selfi dari kecil sangat menyayangi Klarissa bahkan sudah menganggap Klarissa anaknya sendiri "Klarissa... Gimana sekolahmu yang baru?" Tanya seifi
"Enak kok tante!" Jawab Klarissa
"Kenapa nggak cerita kalau ikut drama musical, kalau tante tau pasti tante datang kok... Aktingmu sungguh bagus Klarissa... Apalagi saat menyanyi sungguh suaramu bagus sayang!" Tutur seifi
Klarissa tersenyum "Kenapa nggak nelpon om sayang... Om juga mau lihat!" Ujar anggara
"Om dan tante tau darimana Klarissa mengikuti drama musical?" Tanya Klarissa
"Medsos sayang... Viral lo sekarang, apalagi saat kamu menyanyi sama temanmu yang cowok itu!" Jawab seifi
Klarissa hanya mengangguk, semua diruangan itu terkejut mendengar perkataan seifi dan anggara "Kamu ngambil jurusan apa
Sayang di sekolahmu yang baru?" Tanya seifi
"Sastra tante!" Jawab Klarissa
"Apa sastra... Kenapa kamu ambil sastra Klarissa bukannya IPA dan IPS kayak kakak-kakakmu!"
Ujar Jesika
"Sastra nyawa saya, kalian mana tau!" Jawab Klarissa
Jesika menahan emosi begitu juga dengan Harry "Wah... Cita-citamu mau jadi apa sayang?" Tanya seifi
"Penulis tante!" Jawab Klarissa
"Oh... Kenapa nggak jadi artis atau penyanyi saja sayang, kamu sangat cocok!" Ujar seifi
"Tidak tante!" Jawab Klarissa
Sesekali seifi mencium kening Klarissa
"Sekarang anak kita sudah SMA pa!" Tutur seifi
"Iya ma... Klarissa kalau sudah lulus sekolah kamu mau menikah dengan siapa?" Tanya anggara sedikit bergurau
"Sama siapa ya... Sama laki-laki yang sangat mencintaiku om!" Jawab Klarissa tersenyum
"Eh... Kok jawabannya beda, biasanya kalau om bertanya seperti itu kamu akan menjawab mau menikah dengan kak Morgan!"
Tutur seifi tersenyum
"Itu kan waktu Klarissa kecil tante...
Sekarang udah gede yang pasti jawabannya sudah beda!" Jawab Klarissa
Deg
Morgan diam dengan memandang Klarissa "Kok rasanya sakit ya!" Batin Morgan
"Iya deh, oh iya kita hampir lupa maksud kedatangan kita kesini!" Tutur seifi
Anggara tersenyum "Begini... Maksud kedatangan kami ingin melamar kirana untuk
Morgan!" Tutur anggara
"Iya kirana sudah menyampaikannya pada kami, Kira-kira kapan acara pertunangannya akan dilaksanakan?" Tanya Harry
"Minggu ini di gedung J, semua sudah kami persiapkan!" Tutur anggara
"Baik-baik!" Jawab Harry
Kirana tersenyum mendengar pertunangannya akan dilaksanakan di gedung Hj
Morgan sesekali memandang Kirana dan Klarissa "Kirana sangat lembut, cantik tapi Klarissa sangat cantik, manis meskipun agak tomboy!" Batin Morgan
"Ayo kita makan malam bersama!" Ujar Jesika
Merekapun berkumpul makan bersama, Klarissa masih duduk dengan seifi. Klarissa lebih dekat dengan seifi ketimbang Jesika mamanya sendiri. Seifi memberikan nasi dan lauk pauk untuk Klarissa "Makan yang banyak sayang!" Tutur seifi mengusap rambut Klarissa
Klarissa tersenyum "Ya allah... Rasanya sungguh nyaman, mamaku sendiri tidak pernah melakukannya untukku!" Batin Klarissa
"Tante mau yang ini?" Tanya Klarissa
Seifi mengangguk "Boleh sayang... Kamu masih inget kalau tante suka iga bakar?" Tanya seifi
"Ingatlah tante sama om kan orang yang Klarissa sayangi!" Tutur Klarissa sambil tersenyum
Merekapun makanan bersama dengan obrolan hangat.
Sedangkan ditempat lain David, martha dan Bima makan bersama dirumah evelyn untuk merencanakan pertunangan Bima dan evelyn.
"Kita akan mengadakan pertunangan evelyn dan Bima di gedung Hj dalam minggu ini!" Ucap David
"Boleh... Apa kamu sudah menghubungi pihak gedungnya?" Tanya samuel
"Sudah kami sudah mempersiapkan semuanya!" Jawab David
Evelyn tersenyum memandang Bima sedangkan Bima tak menghiraukan semua disekitarnya. Setelah makan malam evelyn mengajak Bima keluar "Bima... Kita duduk diluar yuk!" Ajak evelyn
Bima mengangguk, evelyn memegang tangan Bima "Bima... Akhirnya impian terbesarku akan terjadi juga!" Ujar evelyn
Bima diam lalu melepaskan tangan evelyn "Kenapa diam?" Tanya evelyn
"Aku mau pulang evelyn, aku capek bilang sama mama dan papa kalau aku pulang duluan!" Tutur bima langsung berlari mengambil motornya
"Lho... Tunggu bima!" Ujar evelyn
Bima langsung melajukan motornya, saat dijalan Bima berteriak "Aaakkkkhhh...!"
Pikiran Bima seolah buntu di melajukan motornya kerumah Klarissa sesampainya dirumah Klarissa, Bima menelpon Klarissa "Hallo... Sayang aku ada didepan rumahmu!" Ujar Bima
Klarissa "Oh... Sebentar aku keluar dulu!"
Lalu Bima mematikan sambungan telponnya, Klarissa bergegas keluar rumahnya menemui Bima karena kedua orang Morgan dan Morgan sudah pergi dari rumah Klarissa. Klarissa tersenyum melihat Bima "Sayang!" Panggil Klarissa
Bima menoleh kearah Klarissa "Kamu udah tidur ya, maaf ya tiba-tiba aku kepengen bertemu denganmu!" Ujar Bima
"Belum... Lagi kenapa kok kayak suntuk gitu mukanya!" Telisik Klarissa
Bima menatap lekat Klarissa "Mau masuk kedalam rumah?" Tanya Klarissa
Bima mengangguk, Klarissa mengajak Bima duduk di teras depannya "Bentar ya... Aku mau ambil camilan dulu!" Ujar Klarissa
Bima memegang tangan Klarissa "Jangan sayang... Aku sudah kenyang, duduk saja tidak perlu repot!" Tutur Bima
Klarissa mengangguk menatap Bima "Tidak terasa ya... Hubungan kita udah jalan hampir sebulan!" Ujar Klarissa menghembuskan nafasnya
Bima tersenyum "Kamu bahagia nggak selama kita berhubungan?" Tanya Bima
Klarissa mengangguk "Iya aku sangat bahagia!" Jawab Klarissa
bima "Aku juga sangat bahagia sayang!" Ujar
Klarissa
Klarissa tersenyum "Andai kita terus bersama Bima, pasti aku akan sangat bahagia!" Batin Klarissa
Beberapa jam pun mereka hanya diam dan saling memandang hingga larut
"Sayang pulanglah besok kita akan camping!" Tutur Klarissa
Camping!" Tutur Klarissa
"Iya aku pulang dulu ya, besok aku akan menjemputmu!" Ujar Bima
Klarissa "Iya... Hati-hati ya jangan ngebut!" Tutur
Bima mengangguk lalu melajukan motornya, Klarissa menatap kepergian Bima dengan meneteskan air matanya "Aku akan selalu mendoakan kebahagianmu bima... Terimakasih sudah membuatku terlihat berharga!" Batin Klarissa
Klarissa menghapus air matanya lalu masuk kedalam rumahnya.