Sequel Dihamili Tuan Impoten!
Keysa Bintang hidup berdua dengan neneknya yang sakit-sakitan. Sedari kecil dia bekerja banting tulang demi membiayai pengobatan sang nenek.
Tak sampai disitu, hidup Keysa semakin rumit ketika seorang pemilik hotel tempat ia bekerja memperkosanya hingga hamil. Hidup Keysa benar-benar hancur saat itu juga, bahkan pria yang menghamilinya dengan teganya tak ingin mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Saya sedang hamil anak anda, tuan Erlangga Dirgantara!" --- Keysa Bintang.
"Tidak mungkin, bagaimana bisa pria mandul dan impoten seperti diriku bisa menghamili mu. Aku berani bersumpah kalau anak yang kamu kandung bukan anakku!. Jadi untuk apa aku bertanggungjawab!" --- Erlangga Dirgantara.
"AKU BERSUMPAH KAU MANDUL DAN IMPOTEN SELAMANYA!" ucap Keysa dengan suara meninggi lalu melenggang pergi.
Yuk simak kisahnya hanya dicerita Anak Kembar Tuan Impoten!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 AKTI
"Cepat bersihkan lantai yang ini. Cucuku tak sengaja menjatuhkan minumannya disini." ucap Oma Miranda dengan galaknya memerintah sosok cleaning service di hadapannya.
"Baik nyonya" ucap Cleaning Service itu dengan sopan. Dimana Cleaning Service itu adalah Keysa.
"Apa kamu tahu siapa cucuku?" tanya Oma Miranda dengan ketusnya.
"Maaf nyonya, saya tidak tahu." ucap Keysa dengan pandangan tertunduk dan tak berani menatap wajah wanita tua itu yang begitu galak menurutnya.
"Baiklah, aku akan memberitahumu. Cucuku pemilik dari hotel ini, namanya Erlangga Dirgantara." ucap Oma Miranda dengan bangganya bahkan menyebut nama cucunya dengan nada penekanan.
Sementara Keysa tidak memperdulikan ucapan wanita tua itu, lebih tepatnya dia tidak mendengar jelas ucapan wanita tua itu, karena sedang fokus pada pekerjaannya.
"Setelah selesai, bersihkan juga kamar yang ditempati oleh cucuku." ucap Oma Miranda tegas sambil bertolak pinggang memperhatikan cleaning service yang mulai mengepel lantai.
"Baik Nyonya." ucap Keysa disertai anggukan kepala dengan pandangan terus tertunduk dan fokus membersihkan lantai kotor.
"Awas kalau sampai tidak bersih. Aku tidak segan-segan laporkan kamu ke Daniel." ucap Oma Miranda disertai ancamannya.
Keysa hanya mampu menghembuskan nafas kasar tanpa menimpali ucapan wanita tua super galak itu. Seharusnya dia sudah pulang ke rumah seperti rekan-rekannya yang lain, namun karena wanita tua ini memanggilnya, mau tak mau dia harus menjalankan perintahnya. Padahal ini sudah pergantian pemain, namun apa boleh buat, dia harus profesional mengerjakan pekerjaannya.
"Maaf nyonya, kamar mana yang harus saya bersihkan?" tanya Keysa yang baru saja selesai membersihkan lantai kotor.
"Di lantai 20, lebih jelasnya kamar 2025. Aku akan menunjukkan langsung kamar cucuku." ucap Oma Miranda dengan ketusnya lalu melangkah masuk ke dalam lift yang akan membawanya ke lantai yang dimaksud.
Deg!
Keysa membulatkan kedua matanya mendengar ucapan wanita tua itu. 'Lantai dua puluh' bukannya di lantai tersebut dia mendapatkan pelecehan.
"Hei...kenapa masih bengong, cepat masuk!" tegur Oma Miranda pada cleaning service tersebut.
Dengan ragu Keysa melangkahkan kakinya masuk ke dalam lift yang sama dengan wanita tua itu. Dia berdiri di belakang wanita tua itu dengan pikiran kemana-mana. Yang jelasnya dia tidak ingin menginjakkan kakinya di lantai tersebut.
"Ya Tuhan, apa Daniel tidak salah memperkerjakan cleaning service yang pendiam dan hobi melamun!." gumam Oma Miranda dengan kesalnya dan sengaja menyindir cleaning service tersebut.
Keysa merasa tidak nyaman berada di dalam lift, keringat dingin mulai bercucuran di keningnya melihat angka yang mulai berganti menuju lantai yang akan mereka tuju. Apalagi wanita tua ini kembali mengingatkannya pada malam kelam yang menimpanya.
Ya Tuhan, aku harus bagaimana?. Aku tidak mau menginjakkan kakiku di lantai itu, karena aku sangat yakin kamar pria brengsek itu yang akan kembali ku bersihkan. Berarti wanita tua ini nenek dari pria brengsek, yang bajingan dan sialan itu. Batin Keysa disertai makian, bahkan raut wajahnya tampak cemas sambil meremas ujung bajunya.
Tlingg
Pintu lift terbuka, Oma Miranda bergegas keluar dari lift, diikuti Keysa yang tampak uring-uringan mengekor di belakangnya.
Keysa menatap penuh kebencian pintu kamar nomor 2025, di dalam kamar inilah dia diperkosa, bahkan tak ada satu orangpun yang menolongnya.
"Ayo masuk, aku tidak akan berlama-lama di hotel EQueen. Cucuku sudah pulang duluan. Tapi, aku sangat penasaran dengan kamar yang ditempatinya. Semoga aku menemukan bukti kecurigaan ku terhadapnya di kamar ini." ucap Oma Miranda panjang lebar, sedangkan Keysa hanya mampu menghela nafas yang kembali merasakan sesak di dada setiap kali mengingat kejadian kelam itu.
Tubuh Keysa bergetar ketakutan saat melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar tersebut, bahkan raut wajahnya sudah berubah pucat.
Oma Miranda yang tak sengaja melihat kearahnya langsung mengerutkan keningnya melihat raut wajah Cleaning Service tersebut.
"Apa kamu sakit?" ucapnya dengan nada khawatir sambil mendekati Keysa, sedang Keysa hanya menggelengkan kepalanya pertanda kalau dia baik-baik saja.
"Lalu kenapa tangan mu gemetaran?" ucap Oma Miranda penuh selidik yang belum puas dengan respon wanita muda itu. Bahkan terus memperhatikan tingkah Keysa.
"Aaah tidak apa-apa Nyonya, ini pertama kalinya saya membersihkan kamar dari pemilik hotel EQueen, makanya saya sedikit grogi." ucap Keysa berbohong demi menutupi ketakutannya dalam kamar tersebut.
"Ha ha ha, rupanya cleaning service bisa juga grogi ya. Santai saja, tak ada penjahat di kamar ini." ucap Oma Miranda disertai gelak tawa dan merasa lucu yang diucapkan wanita muda ini.
Justru cucu anda lah seorang penjahat nyonya, dia sudah merenggut kesucian ku yang selama ini ku jaga. Batin Keysa sambil mengepalkan tangannya.
Keysa hanya mampu tersenyum sinis melihat wanita tua itu begitu senang mendengar kebohongannya. Bagaimana kalau wanita tua ini sampai tahu bahwa cucunya memperkosa seorang cleaning service seperti dirinya.
"Apa ini?, kenapa ada kancing baju disini?" ucap Oma Miranda berdiri di dekat sofa dan tak sengaja menemukan kancing baju seseorang setelah memeriksa kamar yang ditempati cucunya. Tidak mungkin jika kancing baju seperti ini milik cucunya.
"Sudah selesai nyonya, apa saya sudah bisa pergi?" tanya Keysa dengan sopan.
"Ya, ini tip untukmu. Aku suka dengan hasil kerjamu." ucap Oma Miranda dengan pujiannya sambil menyodorkan beberapa lembar uang kepada Keysa.
"Tidak usah nyonya, ini sudah menjadi pekerjaan saya." tolak Keysa secara halus.
"Ayolah ambil saja, tak baik menolak rejeki. Saya selalu memberikan tip pada pelayan dirumah." tegur Oma Miranda tak ingin dibantah, membuat Keysa terpaksa menerima tip darinya lalu bergegas keluar dari kamar yang penuh luka dan membuatnya sakit hati.
Keysa meneteskan air matanya setelah berhasil keluar dari kamar hotel tersebut, dia berlari melewati lorong hotel dengan perasaan campur aduk, dia ingin segera pulang ke rumahnya.
Sementara Oma Miranda sendiri masih menatap kancing baju ditangannya dengan pikiran bercabang-cabang.
"Aku harus mencari tahu siapa pemilik kancing baju ini." ucap Oma Miranda dengan penuh kecurigaan lalu memasukkannya ke dalam saku bajunya.
*
*
*
Sudah sebulan pasca kejadian kelam yang menimpa Keysa. Perlahan-lahan wanita pekerja keras itu mulai melupakan kejadian tersebut. Dia bertekad pada dirinya sendiri untuk mengubur semuanya tanpa tersisa dan hanya fokus melanjutkan hidup bersama nenek tersayangnya.
Tapi sayangnya takdir tak berpihak kepadanya. Setelah beberapa hari terbaring sakit di rumah, dia pun putuskan untuk periksa ke klinik terdekat berkat dorongan neneknya. Namun hal tak terduga dan tak pernah dia bayangkan sebelumnya malah terjadi.
Bagaimana tidak, sebuah surat keterangan dokter yang menyatakan bahwa dirinya sedang hamil. Itu sungguh-sungguh sangat membuatnya syok setengah mati. Kejadian naas itu membuatnya mengandung anak dari pria brengsek nan bajingan itu.
"Apa yang dikatakan dokter?" tanya Mbah Sukarni dengan raut wajah khawatir saat melihat cucunya masuk ke dalam rumah dengan mata sembab. Dimana Wanita tua itu sedang duduk di kursi reyot di ruang tamu dalam kontrakannya.
Keysa tidak menjawab pertanyaan neneknya, dia hanya mampu menangis tersedu-sedu lalu bersimpuh di bawa kaki neneknya dan berhambur memeluk kaki neneknya.
"Maafin Keysa nek...hiks....hiks." ucap Keysa berderai air mata.
"Apa yang terjadi nak" ucap Mbah Sukarni bingung sambil mengelus punggung cucunya.
"Ak-aku hamil nek." ucapnya berderai air mata dengan perasaan hancur berkeping-keping. Dia tidak mungkin menyembunyikan rahasia sebesar ini dari neneknya, karena lambat laun perutnya akan membesar.
"Apa! Si-siapa yang sudah menghamili mu, nak!" ucap Mbah Sukarni dengan mata berkaca-kaca dan terkejut mendengar ucapan cucunya.
Keysa hanya mampu bungkam dan tak berani menjawab ucapan neneknya. Dia sangat-sangat tidak mau menyebut nama pria brengsek itu.
"Katakan! Siapa orangnya?" ucap Mbah Sukarni sambil memegang pundak cucunya.
"Pemilik hotel tempatku bekerja nek." ucap Keysa dengan jujurnya.
"Ya Tuhan! Kamu harus minta pertanggungjawaban darinya, nak." ucap Mbah Sukarni sambil meneteskan air matanya, membuat Keysa hanya mampu menggelengkan kepalanya. Keysa tidak ingin lagi berurusan dengan pria brengsek itu.
*
*
*
Mohon maaf baru update, soalnya othor lagi fluber.🙏