Membunuh banyak orang! Keyla Abraham, sang ketua mafia kejam yang meninggal ditangan sahabatnya sendiri.
saat terbangun, ia justru menempati tubuh anak perdana menteri Xia yang lemah dan jelek.
Xia Re, anak perdana menteri Xia Fang. kakak kandungnya begitu membencinya, ayahnya tidak peduli dengannya. selalu ditindas dan difitnah saudara/i tirinya. bahkan sang tunangan berselingkuh dengan adik tirinya. ibu dan adiknya dibunuh.
bagaimana cara Keyla membalaskan dendam Xia Re?
dapatkah Keyla mengungkap dalang kematian ibu dan adik Xia Re?
dapatkah ia kembali kezamannya untuk membalas dendam kepada para pengkhianat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bini'nya Boboiboy Reverse 🔪☠️, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.26
Xia Re, gadis itu tengah berjalan ditempat sepi.
"sebenarnya siapa mereka?" gumam Xia Re.
semenjak ia melangkahkan kakinya keluar dari kediaman, ia merasa diikuti seseorang.
"Tong Tong, apa kau tau siapa mereka?" gumamnya.
Tong Tong muncul tiba-tiba didepan Xia Re.
"mereka adalah sekelompok pembunuh bayaran profesional. mereka dikirim oleh Xia Rang untuk membunuh Anda, tuan." jelas Tong Tong.
"Xia Rang? Hm, Menarik!" Xia Re mengeluarkan smirknya.
Ia masih terus berjalan.
"Tuan, didepan sana adalah Jurang. sebaiknya anda jangan kesana!" peringkat Tong Tong. tapi, sepertinya Xia Re tidak mendengarnya.
"Tuan... Tuan... Tuan..." teriak Tong Tong seraya terbang kearah Tuannya.
"Diamlah, makhluk kecil. kita ikuti saja alur cerita ini." ujar Xia Re.
Xia Re berhenti berjalan kala melihat jurang didepannya. ia membalikkan badannya, dan langsung disuguhkan sekelompok laki-laki yang menggunakan penutup wajah.
"oh, Kalian. apa yang ingin lakukan?" ujar Xia Re santai.
sekelompok pembunuh itu tertawa mendengar pertanyaan Xia Re.
"kalau aku ingin nyawamu bagaimana? gadis kecil." ujar salah satu dari mereka.
"kalian, siapa yang mengirim kalian?" tanya Xia Re basa basi. tentu saja ia harus pura-pura tidak tahu.
"kau tidak perlu tau."
"sudah, kita habisi saja dia. lagipula dia tidak akan bisa lari."
sekelompok pembunuh itu berjalan mendekati Xia Re, tidak lupa pedang ditangan mereka masing-masing.
"Keyla, ada apa ini! si-siapa mereka!?" tanya Xiahantu yang tiba-tiba muncul.
"tuan, bagaimana ini?" Tong Tong mulai panik kala sekelompok pembunuh itu mendekati tuannya.
"Keyla, kenapa kau diam saja!" kesal Xiahantu yang melihat Xia Re hanya berdiam saja.
Xia Re menatap mereka satu persatu. ia menyeringai kecil.
"Zhang Fang ku sayang, kita mainnya nanti, oke." Gumam Xia Re seraya mengeluarkan Zhang Fang nya.
"Yah, Tuan. lawan mereka. habisi-- TUAN!!!"
"KEYLA!!!"
Teriak Tong Tong dan Xiahantu bersamaan kala melihat Xia Re menjatuhkan dirinya kejurang.
"Tong Tong, apa yang ada dibawah sana?" tanya Xia Re santai.
"Dibawah sana terdapat Sungai."
"Keyla, apa kau bodoh! kau bisa mati, Key!" ujar Xiahantu.
Xia Re tersenyum lalu menutup matanya. "Kita ikuti saja permainannya." ujarnya
'Byurrr'
Tubuh Xia Re terjatuh kesungai. dalam hati Xia Re berkata. "Setelah ini, tiada ampun untuk kalian."
"Tuan, bagaimana ini?" tanya salah satu pembunuh bayaran.
"sudahlah, dia pasti tidak akan selamat. dibawah sana adalah Sungai berbahaya. kalaupun selamat, dia tidak akan tahan lama karena... dibawah sana adalah Hutan terlarang."
Fan Zhuang, laki-laki tampan itu sudah 3 hari berbaring diatas ranjangnya.
"Xia Re, kenapa gadis itu tidak menemuiku." gumamnya.
"apa jangan-jangan dia melupakanku? Ah sial! Xia Re, jika kau tidak menemuiku... maka aku yang akan menemuimu." gumamnya lagi.
"Zhuang, bagaimana keadaanmu?"
Fan Zhuang menatap kesumber suara.
"sudah lebih baik, kakak kedua." jawab Fan Zhuang.
Fan Zui, ia berjalan kearah adiknya itu seraya menyerahkan sekeranjang buah-buahan.
"Cepatlah sembuh." ujar Fan Zui lalu pergi dari kamar Fan Zhuang.
Fan Zhuang menatap datar kepergian kakak keduanya itu.
"dasar, Kutub." umpatnya.
Hyoung Sensei, laki-laki tampan itu tampak bingung. ia sedari tadi mondar mandir dipaviliunnya.
"Bagaimana ini, kenapa Rere tak kunjung kembali..." gumamnya cemas.
Jensung yang tidak sengaja lewat didepan Paviliun Hyoung Sensei, dapat melihat Hyoung Sensei yang tengah mondar mandir.
"Sensei, apa yang terjadi?" tanyanya.
Hyoung Sensei berhenti mondar mandir, ia menatap Jensung.
"Jensung, apa kau melihat Rere?"
"Rere?" beo Jensung.
"Bukankah dia bersamamu?" tanyanya balik.
"tidak. dia bilang ingin keluar sebentar, tapi, dia tak kunjung kembali."
"APA!!!" Jensung terkejut mendengarnya. entah mengapa ia merasa sesak di dada nya. ia khawatir Adiknya itu kenapa-kenapa.
"Sensei, lebih baik kita cari Rere. aku takut, dia dicelakai orang."
keduanya pun pergi mencari Xia Re.