NOVEL NUANSA BARAT‼️
"Jodoh putriku ada diantara kedua putramu." Itu kalimat terakhir yang dikatakan Verharg kepada Johan sebelum meninggal.
Leah Gracella, setelah kematian kedua orang tuanya ia diangkat menjadi bagian dari keluarga bangsawan Royce. Johan meyakini apa yang dikatakan Verharg, sehingga setelah Leah dewasa ia menjodohkan nya dengan putra sulung yaitu Austin Royce.
Johan sudah yakin pilihannya tepat. Namun tanpa sepengetahuannya suatu hal besar telah terjadi, Leah terlibat one night stand dan diam-diam tengah mengandung anak dari putra kedua Johan yaitu Alister Royce.
Lalu bagaimana anak itu? bagaimana hubungan mereka?
.
SIMAK KISAH SELENGKAPNYA>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 32
Hari pesta pertunangan pun tiba, hari yang dimana sangat dinantikan oleh keluarga Royce.
Tamu-tamu undangan datang membludak, yang diundang bukan orang sembarangan. Mereka adalah para keluarga bangsawan dan para petinggi ternama di negara itu yang sangat menghormati keluarga Johan Royce.
Kini semua orang sudah tahu lah siapa sosok Leah, sosok wanita cantik nan jelita yang selama ini dirahasiakan kehadirannya sebelum pada akhirnya menjadi calon istri dari putra pertama Royce. Johan dan Lady Belly bergandengan serasi menyapa para tamu, terlihat mereka semua tampak antusias.
Sebelum keluar ruangan untuk menyapa mereka semua, Leah menatap dirinya pada cermin besar. Tidak bohong ia sangat cantik dan mempesona, para pelayan saja sampai terbelalak melihat itu. Leah menghela nafas panjang, di lubuk hatinya yang paling dalam ada rasa hambar yang berasal dari rasa keterpaksaan.
"Nona, tuan Austin sudah tiba."
Leah pun mengembangkan senyum manisnya, ia berusaha menahan diri untuk tak memikirkan perasaannya lagi karena ini sudah tidak ada gunanya. "Baiklah."
Pintu dibuka, dan keluarlah Leah... Austin tak berkedip melihat calon istrinya itu. Austin tersenyum dan mengulurkan tangannya, mengecup tangan Leah untuk segera menuruni anak tangga menuju aula. "Mari, lady.."
"Iya."
Semua orang yang berada di aula seketika riuh saat melihat mereka berdua turun, sorak sorai sambutan menggema. Semua mata tertuju pada Leah.
"Ya ampun lihatlah wanita itu pantas saja tuan Austin tidak berpaling sejak kecil, Leah sangat cantik. Bukan hanya wajahnya tetapi yang ada pada tubuhnya juga." Heboh mereka.
"Jari lentiknya lihat! terlihat lembut dan manis. Ah aku menginginkan putri seperti dia."
"Bukankah dia putri tunggal keluarga Verharg itu?."
"Benar, kini ia telah dewasa. Johan merawatnya dengan baik."
"Wah... Perpaduan yang luar biasa, ku dengar mendiang istri tuan Verharg bukan dari negara sini."
"Iya, dia dari luar negeri."
Tak henti-hentinya mereka berbincang menyambut dengan sorak yang meriah. Johan dan Belly tersenyum saat Austin dan Leah turun.
Mata hazel Leah melihat ke bawah, dimana banyaknya tamu yang luar biasa telah hadir menyaksikan pesta pertunangannya.
Sejenak kemudian mata indah itu terkunci pandangannya saat bertemu dengan mata seseorang. Di sana terlihat Alister yang duduk tanpa ekspresi menatapnya lekat. Sebuah getaran berhasil menyentuh hati Leah yang hambar, ini pertama kalinya Leah merasakan getaran asing sampai merasa cukup resah.
Ia tahu Alister tidak akan pernah buka rahasia tapi ini bukan soal itu, Leah tak mengerti dengan dirinya apalagi sorot mata itu yang seolah-olah menguncinya tanpa berniat melepaskan. Seketika Leah langsung mengalihkan pandangan, ini tak terduga Leah harus bisa menahan diri.
Setibanya di tempat utama yang telah disediakan, Austin dan Leah menyapa mereka semua. Hingga puncak acara yang dinantikan telah tiba, Austin melamar Leah di hadapan banyak orang dan melingkarkan cincin berlian pada jari manisnya.
Resmilah hubungan mereka berdua dan diketahui secara luas oleh publik.
Semua orang bertepuk tangan meriah, bibi Maria menyeka air matanya yang keluar. Mungkin waktunya dengan Leah tinggal sedikit lagi karena Leah juga akan menikah dengan Austin. "Tapi asal kau bahagia, bibi bahagia Leah."
"Silahkan nikmati waktunya, pesta ini membawa kebahagiaan untuk kita semua!." Ujar Johan mengangkat satu gelas minuman untuk cheers. Para tamu pun ikut mengangkat gelas.
"Cheers!.."
Di sana sedang berlangsung acara dansa. Selain Austin dan Leah, semua orang bisa bergabung dengan pasangannya. Alunan musik biola terasa lembut dan hangat.
Sementara itu..
Alister dan para teman-teman bangsawan mengobrol sambil minum menikmati jamuan.
"Apa kau tidak mau mengajak wanita lain untuk berdansa? ada banyak sekali putri bangsawan yang sepertinya sedang menunggu dirimu Ali." Ujar salah satu dari mereka melihat para ladies di sana.
Alister hanya diam tidak ada yang menarik perhatiannya kecuali wanita yang sedang berdansa dengan Austin.
"Aku tidak minat."
"Oho! apa sebenarnya kau sudah memiliki kekasih sehingga tak melakukannya karena tak mau berpaling?."
"Ya, aku sudah bertemu dengan wanita yang ku inginkan. Walaupun wanita itu selalu keras dengan dirinya tetapi aku tetap menyukainya." Lirih Alister dengan pandangan yang tak lepas dari Leah.
"Aku tak sabar melihatnya, pasti wanita itu cantik seperti Lady Leah."
Sudut bibir Alister terangkat. "Nantikan saja."
Mereka lanjut mengobrol, hingga pada akhirnya teman Alister ikut bergabung untuk berdansa dengan ladies lain.
Han dan Chris saling tatap.
"Kau tahu Chris? bukankah ini sudah jelas. Kita bisa mengobrolkan nya secara terang-terangan." Ujar Han.
Chris yang selalu ceria dan humoris ia baru pertama kali merasa bimbang, Chris setuju dengan yang Han ucapkan. "Ya, tuan Alister menginginkan Leah. Kita datang ke negera ini juga bukan hanya untuk melaksanakan proyek di istana kenegaraan."
"Aku tak tahu apa yang akan tuan Alister rencanakan, jika kedatangan dia ke negara ini untuk Leah bukankah ia tak akan membiarkan wanita itu jatuh begitu saja ke tangan tuan Austin?."
"Benar."
Han dan Chris menghampiri tuannya.
"Apa suasana hatimu sudah membaik, tuan?." Tanya Chris. "Mau ku ambilkan segelas lagi?."
"Tidak perlu."
"Leah menyetujuinya untuk melangsungkan pertunangan, dan acara pernikahan mereka akan berlangsung dua bulan lagi." Jelas Chris.
"Aku menghargai itu." Lirih Ali tanpa ekspresi.
Chris dan Han saling tatap, walaupun Ali berucap demikian tapi ada aura mencekam yang tak bisa dijelaskan. "Awal bulan ini kita harus kembali lagi ke Spanyol. Lalu apa yang akan tuan lakukan?."
Ali tak langsung menjawab. "Walaupun situasi ini memuakkan tapi Leah belum melangsungkan pernikahan, setelah kembali dari Spanyol aku akan merebut kembali pengantinku dari tangan pria itu."
Chris dan Han terbelalak, mereka seperti menemukan jalan dari rasa bimbang yang melanda. "Baik tuan!."
iseng2 krna bosen aku coba buka lg eh ktmu novel author yg ares sm naomy kok bagus akhirnya aku liat2 karyanya dan untuk bacaan yg ke 2 aku pilih yg leah alister ini, emg dasarnya aku sk novel dg latar LN ah sprtinya aku bklan candu untuk bc karya author yg lain
semangat thor salam kenal kau pantas dpt 🎁