NovelToon NovelToon
Bayi Satu Milliar Milik CEO

Bayi Satu Milliar Milik CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: Banggultom Gultom

Malam itu, Ajela dijual oleh ibunya seharga satu miliar kepada seorang pria yang mencari gadis perawan. Tak ada yang menyangka, pria tersebut adalah aku! Aku yang membeli Ajela! Dia dipaksa menjalani sesuatu yang belum pernah dia lakukan sebelumnya, dan Mama masih tega menganggap Ajela sebagai wanita panggilan?

Ajela dianggap tak lebih dari beban di keluarganya sendiri. Hidupnya penuh penderitaan—dihina, diperlakukan tidak adil, bahkan sering dipukuli oleh ibu dan kakak tirinya.

Demi mendapatkan uang, Ajela akhirnya dijual kepada seorang pria yang mereka kira seorang tua bangka, jelek, dan gendut. Namun, kenyataan berkata lain. Pria yang membeli Ajela ternyata adalah pengusaha muda sukses, pemilik perusahaan besar tempat kakaknya, Riana, bekerja.

Bagaimana Riana akan bereaksi ketika menyadari bahwa pria yang ia incar ternyata adalah orang yang membeli Ajela? Dan bagaimana nasib Ajela saat malam kelam itu meninggalkan jejak kehidupan baru dalam dirinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Banggultom Gultom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sandiwara Itu Luar Biasa

Hallo semua, sepertinya cerita yang berjudul BAYI SATU MILLIAR MILIK CEO sangat banyak disukai pembaca.

Saya sangat berterimakasih kepada pembaca dapat meluangkan waktunya untuk membaca cerita ini.

Tapi ada satu cerita yang tidak kalah menarik dengan cerita yang satu ini yaitu, JERAT PESONA DUDA BERANAK 1. Mohon dukungannya untuk pembaca sekalian 🙏, agar author semangat menulisnya🙏. Jangan Lupa mampir❤️❤️

Tapi selesaikan dulu bab yang satu ini💚💚💚

HAPPY READING 👋 💚

***

**

*

Bak tersambar petir di siang bolong, Riana merasakan seluruh tubuhnya gemetar. Wajahnya yang terpoles makeup tampak memucat. Kening dan tangannya basah oleh keringat. Wanita itu cepat-cepat menjatuhkan tubuhnya di kursi kosong tepat di sebelah Mama Veny. Paling tidak ia harus memohon dengan memasang wajah paling sedih terbaiknya.

"Mah, aku benar-benar minta maaf. Aku akui aku salah, dan aku bisa jelaskan semua ini." Riana merengek sambil memeluk lengan Mama Veny. Namun, wanita itu bereaksi cepat dengan menghempas tangan Riana.

Riana tergugu. Mama Veny yang selama ini bersikap sangat lembut terhadapnya mendadak berubah sangat dingin. "Kamu mau memberi penjelasan apa lagi? Kamu sudah menipu saya mentah-mentah selama ini! Saya benar-benar kecewa sama kamu, Riana!"

Air mata Riana mulai menganak sungai. "Aku melakukan semua ini karena aku mencintai Alvian, Mah."

"Mencintai Alvian atau mencintai hartanya," sinis wanita itu. "Kalau kamu memang mencintai Alvian tidak seharusnya kamu berbohong sampai sejauh ini. Sebelumnya saya tidak pernah memberi syarat bahwa kamu harus terlahir dari keluarga kaya, kan?"

"Aku berbohong supaya Mama tidak menjodohkan Alvian dengan perempuan lain."

"Cukup, Riana! Saya tidak mau dengar apapun penjelasan kamu lagi!"

Hendak pergi, Mama Veny bangkit meninggalkan tempat duduknya. Secepat kilat Riana mengikuti. Mengekor di belakangnya. Biasanya ia sangat pandai mencuri hati wanita itu dengan permainan katanya yang manis bak madu.

"Mah, tolong dengar aku dulu! Aku benar-benar minta maaf!"

Plak!

Telapak tangan Mama Veny mendarat mulus ke pipi Riana.

Meninggalkan tanda kemerahan di sana. Riana merasakan pipinya kebas dan panas. Belum lagi rasa malu yang ia dapatkan, sebab pengunjung kafe sedang menatap ke arahnya.

"Sekali lagi saya ingatkan, jangan panggil saya mama!" bentak wanita itu. Berulang-ulang ia menarik napas demi mengurai amarah yang mengendap di hati.Menyesakkan dada.

Riana mulai terisak dalam keheningan. Satu tangannya menyentuh pipi.

"Saya benar-benar bersyukur cepat mengetahui semua kebohongan ini, sehingga Alvian tidak perlu terjebak dengan wanita licik seperti kamu."

Flashback off

Lamunan Mama Veny membuyar. Kejadian di restoran tadi benar-benar membuat amarahnya meledak. Dalam hitungan detik bola matanya kembali digenangi cairan bening. Hatinya penuh sesal, hampir saja ia melakukan kesalahan besar menjodohkan Alvian dengan wanita penipu seperti Riana.

"Nyonya panggil saya?"

Perhatian Mama Veny teralihkan ke arah sumber suara. Bik Nana tampak berdiri di ambang pintu yang memang tidak tertutup. Sejenak, wanita itu menyeka ujung matanya yang basah.

"Iya, saya mau membicarakan sesuatu yang penting dengan kamu. silahkan masuk!"

Ragu-ragu, Bik Nana melangkah memasuki kamar itu.

Bertanya-tanya dalam hati tentang hal penting apa yang hendak dibicarakan majikannya itu. Sebab tidak biasanya.

"Ada apa, Nyonya?"

Tatapan menghujam pun dilayangkan Mama Veny ke arah wanita itu. Ia memindai Bik Nana dari ujung kaki ke ujung kepala. Geram rasanya dengan wanita satu ini.

"Kamu bilang punya seorang anak gadis, kan?"

Untuk beberapa detik Bik Nana diam. Hatinya semakin dipenuhi tanda tanya. "I-iya, Nyonya. Saya punya seorang anak perempuan."

"Di mana anak kamu itu?"

"Ada di rumah, Nyonya," jawabnya ragu-ragu.

"Bisa kamu kenalkan dia dengan saya?" Permintaan bernada perintah itu membuat sekujur tubuh Bik Nana terasa meremang.

Otaknya menjelajah ke mana-mana demi menjadaptkan sebuah alasan masuk akal tentang putrinya.

"Em ... anak saya itu agak pemalu, Nyonya. Saya tidak yakin kalau dia mau ke sini."

"Kenapa? Jadi, karena anak kamu pemalu, apa kamu akan menyewa seorang gadis untuk pura-pura menjadi anakmu seperti kamu membayar Sumarni untuk berpura-pura menjadi maminya Riana?"

Sontak saja bola mata Bik Nana membeliak mendengar nama yang disebutkan sang majikan.

"Kenapa kamu diam saja?"

tanya Mama Veny. Kali ini dengan bonus tatapan menghujam.

Bik Nana menundukkan kepala. seluruh tubuhnya mendadak gemetar. Dari intonasi sang majikan, ia dapat menebak bahwa semua sandiwara yang mereka mainkan sudah terbongkar. Tapi, bagaimana bisa?

Pagi tadi Riana mendatangi rumah itu dan segalanya baik-baik saja.

"Maksudnya apa, Nyonya?

Saya tidak mengerti," tanyanya pura-pura bodoh.

Mama Veny berdecak pelan. "Sudah ketahuan masih bisa mengelak. Tidak perlu ada sandiwara lagi! Saya sudah tahu semua kelakuan Riana," ujar Mama Veny tanpa basa-basi.

Semakin pucat saja wajah Bik Nana. Ingin rasanya menyembunyikan wajah di kerak Bumi terdalam. Tamat sudah riwayatnya beserta Riana.

Bik Nana memberanikan diri menatap wanita di hadapannya. " Maafkan Riana, Nyonya. Awalnya saya juga terkejut melihat Riana datang ke rumah ini."

"Dan bisa-bisanya kamu mendukung kebohongan anak kamu itu! Bahkan kamu sampai menyewa orang lain untuk menyamar dan menipu saya!"

"Tolong maafkan saya, Nyonya. Riana hanya terlalu mencintai Den Alvian, jadi nekat melakukan semua ini."

Mama Veny benar-benar kehabisan kata menghadapi ibu dan anak ini. Jika diteruskan ia bisa gila sendiri.

"Sudahlah, sekarang keluar dari rumah saya! Mulai sekarang kamu saya pecat!"

**

**

Sementara di rumah sakit, suasana sudah tampak lebih tenang. Dokter baru saja keluar setelah memastikan tidak ada luka serius pada tubuh Ajela.

Pihak rumah sakit pun mendapatkan teguran keras dari Alvian, karena dinilai lalai dalam menjaga keamanan pasien.

Pimpinan rumah sakit sempat datang menyambangi kamar perawatan Ajela dan meminta maaf secara langsung.

Kini Ajela sedang duduk bersandar di tempat tidur. Sesekali mengusap wajahnya yang masih menyisakan rasa perih akibat cakaran Riana.

"Sebenarnya kamu dengan Riana ada hubungan apa?" tanya Alvian tiba-tiba.

Sebenarnya Alvian sudah tahu semuanya. Bahkan ia tahu bagian terkecil sekalipun. Namun, ingin mendengar jawaban langsung dari mulut Ajela.

"Tidak ada hubungan apa-apa, Tuan. Saya hanya kebetulan mengenalnya."

"Tidak usah menutupi apapun. Aku sudah tahu semuanya. Aku hanya iseng bertanya."

Sebelah tangan Alvian mengulur menyentuh rahang Ajela. Ia gerakkan ke kanan dan kiri untuk melihat bekas cakaran Riana secara keseluruhan. Melihat itu saja sudah membuatnya kembali dikuasai amarah. Riana benar-benar sudah melewati batas.

"Aku ingat malam pertama kita bertemu, ada banyak lebam di tubuhmu. Apa Bik Nana atau Riana yang memukulimu?"

Tak ada jawaban dari Ajela.

Hanya bola matanya yang penuh oleh cairan bening. Sebisa mungkin ia tahan agar tak meleleh di pipi. Dan entah mengapa melihat itu membuat Alvian tidak tahan. Ia langsung membenamkan Ajela ke pelukannya. Tangannya yang kekar bergerak naik turun mengusap rambut dan punggung.

"Maaf, kamu harus mengalami semua ini. Hidup sendirian dalam kesusahan. Pasti sangat berat. Aku akan menghukum siapapun yang sudah menyakitimu. Riana dan ibunya harus membayar semuanya ."

"Tapi, Nona Riana itu tunangan Anda, Tuan."

"Aku dan Riana batal bertunangan," bisik Alvian di telinga Ajela.

Untuk sesaat waktu seperti berhenti bagi Ajela. Sentuhan Alvian menciptakan rasa yang berbeda. Alvian yang sebelumnya gemar membentak dan mengancam itu tiba-tiba berubah lembut.

Tiba-tiba pintu terbuka dan memunculkan sosok Galih.

Laki-laki itu diam mematung di ambang pintu sambil tersenyum getir.

Alvian langsung melepas pelukan. Menatap nyalang ke arah Galih.

"Maaf mengganggu. Aku mau memberitahu kalau urusan Riana di ruang kemananan belum selesai ."

**

**

Riana masih terduduk di ruang keamanan ketika Alvian datang bersama Galih. Wanita itu langsung berdiri meninggalkan tempat duduknya. Berlari menghambur menabrakkan tubuhnya ke dada bidang Alvian.

Namun, bukannya menyambut, Alvian malah mendorong wanita itu dengan kasar hingga terhempas ke kursi.

"Tolong maafkan aku, Al. Aku tahu aku salah. Tapi dengarkan dulu penjelasan aku!"

"Kamu memang harus menjelaskan banyak hal, Riana.

Pertama tentang obat perangsang yang kamu masukkan ke dalam minumanku. Ke dua, bagaimana kamu dan ibumu menjual Ajela, dan juga kejahatan lainnya yang sudah kamu lakukan kepada Ajela !"

Riana tersentak. Manik cokelatnya membulat penuh. Dari mana Alvian mengetahui semuanya?

"Al, jangan percaya apapun yang dikatakan Ajela tentang aku. Dari dulu dia itu iri sama aku. Dia pasti menjelek-jelekkan aku ke kamu, kan?"

Alvian menyeringai tipis, yang sialnya malah terlihat menyeramkan di mata Riana.

"Sudah ketahuan masih bisa menyalahkan orang lain.

Benar-benar sandiwara yang luar biasa." Alvian melirik Galih. " Sekarang seret wanita ini ke kantor polisi!"

Bersambung ~

Jangan lupa mampir ke karya aku yang berjudul JERAT PESONA DUDA BERANAK 1, Happy reading 👋 💚 💚 💚

1
aRwanA
qsi ajela parnuan dah seharusny bawa ke psikiater thor kekny si ajela traumA,ni juga ngapain si riana malah di buay dekt sma ajela ,awas dia bis celakai ajela kapan2
tina
lanjut kak
Lina
aaaa Thor kurang ,gak kerasa saking seru nya
S.gultom: sabar ya kak, saya usahakan dauble update 🙏🙏
total 1 replies
Mitha Ali
baguuuussss
aRwanA
waw bNyak thor bBya bacanya jadi seneng
S.gultom: semangat bacanya ya💚💚
total 1 replies
aRwanA
ayo alvian cepat ketemukan tu dah ada laki2 yang ngincer loh wkwk,kli gak gercep kau bakal kehilangan tu anak sma ajela,syukurin tu mamaya terlalu sombong pang ih
Novansyah
lanjut kk kalau update nya jangan cuma 1 bab kalau bisa sekali update 4 sampai 5 bab
S.gultom: sabar ya kak🙏🙏, saya akan mencoba update Sampai 4 bab ya kak🙏, makasih sudah mampir🙏🙏
total 1 replies
aRwanA
mamamu tu egois walupun ankmu nnti juga di pandang drajat lagi mana mau ngaku wkwk,,kecuali si ajela anak orng kaya yakin dah diterima sma mMami🤣🤣🤣
tina
lanjut
tina
lanjut kak
Rini Kuswanti
crita nya bagus JD sy baca LG meski prnah baca di novel sebelah
aRwanA
bagus lebih baik ajela pergi roh mamanya alviab juga gak setuju dia teelalu memandang deajat seseorng biarkan ajela memulai usaha biar meeeka menyesal
tina
lanjut
tina
lanjut kak
Nira Sakharina
bagus sih alur ceritanya
S.gultom: makasih kak, jangan lupa dukung novel ini ya kak💚, agar author selalu semangat ❤️❤️
total 1 replies
tina
lanjut
Lina
lanjut ceritanya bagus
Lia puspita sari
Luar biasa
Warsini Sini
bagus dan bikin gemes
tina
next
S.gultom: Sabar ya kak🙏, agar Kaka tidak bosan ada karya terbaru aku juga loh, judlnya Jerat Pesona Duda Beranak 1, ceritanya tidak kalah menarik nya dengan novel saya yang satu ini, silahkan mampir kak🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!