Morgan & Emily,
Perjanjian bisnis orang tua Morgan, memmbuat Morgan & Emily harus menikah.
"Walaupun pernikahan kita atas dasar org lain, tapi aku tidak ingin ada org lain dalam rumah tangga ini ketika nanti kita sah menjadi pasangan suami istri". ucap Emily
Menjadi seorang Wanita karir sekaligus seorang istri, Emily selalu berusaha membuat suaminya bahagia dan menjaga rumah tangganya ditengah-tengah kesibukannya mengejar target menjadi kepala rumah sakit dan menyelesaikan proyek pembangunan rumah sakit miliknya sendiri.
"Aku hanya ingin kau fokus dengan Rumah tanggal & kandunganmu Emily, aku tidak meminta kau berhenti bekerja setidaknya kurangi beban pekerjaanmu". ucap Morgan frustasi sambil mengacak-ngacak wajahnya dengan telapak tangannya
Disaat Hubungan dengan Suaminya mulai terbangun sebuah peristiwa mengubah segalanya & membuat Emily keluar dari rumah dan meninggalkan segalanya dalam keadaan mengandung
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GRACIA SYLIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HARI TERAKHIR DI KOREA
.
.
"Tuhan tolong kasih aku jawaban atas semua ini, jika memang Emily bukan takdirku perlihatkan sesuatu yang menyakitkan. Tapi kalau di masih pantas untuk aku permudahkan lah jalan untuk aku menemukannya." Lagi lagi Morgan bermonolog dengan penuh harapan.
5 hari di Korea, ia tinggal bahkan tak jauh dari tempat tinggal Emily namun seakan semesta tidak mengizinkan keduanya bertemu.
Setiap harinya Morgan berusaha untuk tetap waras, beruntung ia memiliki pekerjaan yang menumpuk dan patner kerja serta karyawan-karyawan yang solid.
ini adalah hari terakhirnya berada di korea, setelah 4 hari beberapa hari ini disibuk kan oleh beberapa proyek yang mengharuskannya berpergian ke beberapa daerah di korea.
Jam pagi-pagi sekali ia sudah siap-siap untuk keluar mengunjungi tempat yang sudah ada dalam secarik kertas yang sudah ia ambil dari dalam laci kantornya sebelum ke bandara.
"NAMI ISLAND" tulisan dalam secarik kertas yang Emily berikan saat Emily mengandung pertama kali, Morgan berjanji akan membawanya ke satu tempat yang paling ingin sekali ia kunjungi jika anak mereka telah lahir dan boleh berpergian jauh.
Sebelumnya ia sudah menyuruh Veronica untuk meresearch tempat tersebut, termasuk berapa jam perjalanan dari hotel ke sana dan menggunakan transaksi apa. Dengan cekatan dan telaten semua informasi tentang Nami Island Veronica rangkum lalu mengirimkannya pada Morgan.
Hari ini Morgan dan Veronica mempunyai memiliki agenda yang berbeda, Morgan memberikannya waktu free sekedar istrahat atau pergi belanja. Dan Morgan juga menyampaikan akan kembali malam hari.
Kini Morgan dalam perjalanan menuju Nami island, dengan perasaan sedih dan bersalah. Ia berharap bisa menemukan Emily disana, walaupun mungkin mustahil karena keberadaan Emily saja ia tidak tahu di benua mana.
Setelah menempuh perjalanan 1 jam lebih, ia akhirnya sampai. Beruntungnya ia tiba disaat tempat wisata itu tidak begitu ramai, ia langsung saja melangkah menyusuri tempat tersebut tanpa petunjuk menikmati sejuknya pohon-pohon dan dengan pemandangan yabg indah.
Berada di Nami Island cukup mengobati rasa rindu Morgan pada Emily walaupun tidak akan bisa benar-benar menghapus kesedihannya, berjalan-jalan sambil mengambil beberapa gambar pemandang di Nami island.
Karena merasa lelah, akhirnya ia memilih untuk istrahat dibawah pohon dibawahnya terdapat kursi yang disiapkan oleh pihak pengelola, sebekumnya itu ia sempat membeli minuman dan satu paperbag camilan.
Sambil menikmati se cup coklat hangat, ditemani suara gesekan daun membuatnya begitu tenang. pikirannya berkeliaran sosok Emily, ia sangat merindukan semua yang ada pada wanita itu.
Ia menjadi sosok yang begitu lemah semenjak kepergian Emily, bahkan dengan hubungannya dengan Agatha waktu putus masa kuliah ia tidak pernah se patah hati ini, termasuk ketika Agatha menikah.
Air matanya mulai jatuh lagi, kali ini ia benar-benar terisak dibawah pohon rindang yang sepi. Ia benar-benar frustasi dengan semua keadaan yang seolah tidak memihaknya.
Ia sudah menghabiskan 365 hari lebih untuk menangisi Emily, ia begitu lelah namun hati ini selalu ingin didekatnya.
Disisi lain kini sudha menunjukkan jam 2 siang, Veronica memilih berbelanja tidak jauh dari tempat mereka menginap. Ia tidak terlalu banyak belanja karena memang bukan hobbynya, mengelilingi setiap toko dan rak untuk membeli sesuatu yang ia tidak butuhkan, yang penting beberapa titipan dan oleh-oleh sudah ia dapatkan. Kini ia memutuskan pergi ke mini market untuk membeli makanan dan juga minuman.
Saat sedang asik memilih, seorang anak kecil menabrak kakinya lalu terjatuh. Sontak saja ia kaget, lalu membantunya berdiri.
Beruntungnya anak itu tidak menangis, ia melihat sekelilingnya tidak ada ornag dewasa yang mengenalinya.
"Tuu...tuuu..bil..ituu." ucap anak itu sambil menunjuk sesuatu dalam rak.
Veronica yang kebingungan dengan bahasa anak itu namun sekilas ia bisa mendengar ia berbicara seperti bahasa indonesia, Veronica mencoba mengartikan maksudnya dengan melihat arah tangan mungilnya menunjuk.
Matanya tertuju pada susu kotak,Veronica langsung saja mengambilkan untuk Saka. Veronica begitu gemas dengan anak tersebut, lalu ia mengambil ponselnya dan mengambil beberapa gambar saka dengan raut wajah gemas serta outfit ala bayi korea yabg begitu menggemaskan.
Veronica masih pada tempatnya menunggu seseorang datang menghampiri bayi ini. Benar saja muncul seorang perempuan muda dengan wajah paniknya, mendengar namanya disebut batita tersebut menolah dan tentu Veronica yakin bahwa itu adalah orang tuanya.
"Terima kasih, sorry merepotkan anda." ucap Keyla dalam bahasa inggris.
Veronica membalasnya, kedua tidak saling mengenal satu sama lain. Yang Keyla tau hanyalah Rudi, dan dia juga tidak tau jika perempuan yang saat ini berada didepannya adalah perempuan yang sama ia lihat duduk makan malam bersama Morgan Hari.
Selesai membayar Veronica langsung saja keluar dari supermarket tersebut, sedangkan Keyla sambil membawa Bayi gembul ini kembali pada Ibu.
Saat ini, Emily dan Keyla sedang berada di minimarket untuk berbelanja bahan puding. Emily akan membuat puding untuk Bayi gembulnya. "Dapat dimana dek." Tanya Emily ketawa melihat Keyla ngos-ngosan sambil tetap fokus pada barang yang ada di rak.
"Lorong ke dua dari sini." ucapnya sambil menunjuk menggunakan bibirnya.
"Cepat juga lari kamu ya." Kata keyla yang kini pandangannya menoleh pada saka
Emily yang gemas menepuk-nepuk gemas pantat gembul saka yang masih dalam gendongan Keyla.
Sambil Emily memilih bahan, Saka tidak berhenti-berhenti celoteh tak jelas. Saka lancar berjalan namun soal berbicara ia belum terlalu bisa mengartikulasikan dengan baik.
Kini jam menunjukan pukul 7 malam, namun Morgan belum juga kembali ke hotel.
Entah apa yang dibuat Morgan disana, apa dia lupa jalan pulang. Entahlah Thor juga bingung.!!!!!
...********...
Kini Morgan dan Veronica telah kembali ke indonesia, Morgan mengajukan libur 3 hari untuk istrahat dirumah dan bermain dengan zoya zaya.
Zoya dan zaya yang sejak dari rumah begitu antusias tidak sabar bertemu dengan Morgan.
Sesampainya di rumah, langsungnya dua manusia itu berhamburan dalam pelukan Morgan.
"uncle ogan lama banget, di koleanya." ucap Zara
"Uncle banyak banget kerjaannya sayang, liat uncle punya apa!!!" Morgan menunjukkan 3 paperbag mainan.
"Ga boleh rebutan ya!!!." ucap Jane yang baru datang dan menghampiri mereka.
"Iya mamiii.." ucap zoya dan zaya.
"Janji dulu, kalo sampai nangis rebutan. Mami akan minta uncle morgan untuk berhenti meberikan kalian mainan." ucapnya penuh penegasan sambil menggendong zain.
"Iya..iya..mamiku sayang yang bawell." ucap si pemberani Zoya.
Mendengar itu Morgan melotot dan menutup mulutnya menahan tawa.
"Ini buat abang Zain." ucap Morgan memberikan satu paperbag main untuk zain.
Zain menerimanya tanpa malu-malu.
"kiss dulu dong." pinta Morgan
Zain memberikan ciuman pada kedua pipi Morgan, lalu ia melap mulutnya.
Melihat itu Morgan dengan cepat Mencium kedua pipi Zainnya, jika tidak ingat Morgan baru saja memberikannya mainan ia pasti akan meronta-ronta namun yang ia lakukan adalah mengelap bekas ciuman morgan pada pipinya.
Kini 3 bocah antusias membuka mainan tersebut Tv, ditemani Jane. Sedangkan Morgan naik ke kamarnya bersih-bersih lalu bersantai diatas tempat tidur sambil bermain ponsel melihat foto-fot selama ia dikorea dan membuka beberapa aplikasi media sosial.
Ia melihat snapgram veronica terdapat 5 slide hari ini, slide pertama diunggah 22 jam lalu foto seorang anak laki-laki yang begitu tampan dan lucu. Entah mengapa Ketika Morgan melihatnya hatinya merasakan sesuatu.
Ia memandang foto anak kecil tersebut, Morgan seperti tersihir. Ia melihat setiap detail wajah anak itu, seperti pernah melihat senyumannya namun pada seseorang.
Ia mencoba mengingat-ngingat namuk tidak bisa menemukan jawaban
Karena lelah, Morgan memberi tanda love pada snapgram itu lalu mematikan ponselnya dan menutup matanya untuk terlelap.
.
.
.
Hyyy Readersss, thor cuma mau bilang jangan lupa juga ya untuk beri penilaian bintang pada setiap karya Thor... Udah itu ajaa
Maaciiiwww semuanya, Thor mau tidur sepertinya tidak lanjut war up bab dulu. Capekk banget habis UAS,
Kalo seharian Thor ga muncull bangunin yaaa...seee youuu smuwaaaaa