NovelToon NovelToon
PENCARIAN ISTRI SEMPURNA

PENCARIAN ISTRI SEMPURNA

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Naim Nurbanah

Pencarian nya untuk mendapatkan wanita idaman yang bisa menerima diri dan anak-anak nya, melalui proses panjang. Tidak heran hambatan dan ujian harus ia hadapi. Termasuk persaingan diantara wanita-wanita yang mengejar dirinya karena dia termasuk pria yang mapan, tampan dan punya banyak aset yang berharga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naim Nurbanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Di rumah kayu kini mereka tinggal. Bahkan mereka telah dikaruniai seorang putri yang cantik. Nama putri mereka adalah Sandra Putri Anies. Namun di saat mereka hendak merayakan hari pernikahan mereka, Anies tiba-tiba merasakan nyeri di bagian dada nya sebelah kiri. Tentu saja ini membuat Sabrina menjadi bingung.

Beruntung di sana masih ada sopir pribadi Sabrina. Di saat itu Anies yang sudah tidak bisa menahan rasa sakit di bagian dada sebelah kirinya jatuh pingsan tidak sadarkan diri. Hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit dan langsung ditangani secara intensif oleh petugas medis.

"Kamu harus sehat, mas Anies! Kamu harus kuat. Semua demi aku dan anak kita," ucap Sabrina yang mendapati suaminya, Anies yang tiba-tiba terkena serangan jantung. Namun sekarang Anies sudah melewati masa kritis dan sudah lebih baik karena penanganan cepat oleh para petugas medis di rumah sakit itu.

Baru dua tahun mereka bersama dan memiliki satu buah hati, Anies divonis memiliki penyakit yang bisa membunuhnya sewaktu-waktu.

"Kamu mengkhawatirkan aku, Sabrina sayang?" ucap Anies pada Sabrina dengan tersenyum lebar.Sabrina berusaha tersenyum walau pun dirinya tidak bisa menyembunyikan air matanya yang sudah menetes di pipinya. Anies mengulurkan tangannya berusaha mengusap air mata itu.

"Jangan nangis seperti itu dong! Kamu terlihat jelek kalau nangis seperti itu," ucap Anies seraya mengusap lembut pipi putih dan mulus milik Sabrina.

"Memang jelek kok!" sahut Sabrina dengan cemberut.

Anies terkekeh hingga bahunya terlihat terguncang. Dia begitu bahagia bisa memiliki istri seperti Sabrina yang sangat patuh dan tidak neko-neko.

"Sabrina! Aku sayang kamu, sayang!" ucap Anies seraya kembali mengusap ke pipi Sabrina dengan penuh kelembutan.

"Aku juga menyayangi kamu, mas Anies! Kamu suami yang sangat baik banget," sahut Sabrina.

"Asyik! Aku ternyata ada yang menyayangi juga," ucap Anies dengan terkekeh.

Dia selalu terlihat kuat dan tegar. Anies saat di depan istrinya ingin selalu terlihat ceria dan tidak menunjukkan kalau dia sakit atau bahkan ada banyak masalah di perusahaan nya.

"Apakah kamu juga mengkhawatirkan aku saat tiba-tiba aku pingsan seperti tadi?" tanya Anies. Sabrina mengerutkan dahinya.

"Mas Anies bicara apa? Tentu saja aku mengkhawatirkan kamu. Kamu adalah suami dan juga ayah dari anakku," sahut Sabrina seraya menggenggam tangan Anies.

"Aku mencintaimu, Sabrina! Perasaan itu dari dulu tidak berubah," kata Anies.

"Iya, mas! Aku tahu itu mas!" sahut Sabrina. Anies memejamkan matanya. Pengaruh obat membuat dirinya menjadi mengantuk. Sabrina membiarkan suaminya istirahat setelah melewati masa kritisnya.

Sabrina mendekati wajah suaminya. Dikecup pelan kening itu.

"Jangan pernah meninggalkan aku, mas! Berjanji lah pada aku, mas!" ucap Sabrina pelan.

Sementara itu Anies mulai terlelap dalam tidurnya. Dia butuh istirahat karena kecapekan. Perusahaan nya yang sudah membuka cabang-cabang di setiap kota besar membuat Anies semakin padat jam terbangnya. Anies sering memantau dan turun lapangan langsung untuk memastikan orang-orang nya bisa menjalankan tugas-tugas dan pekerjaan nya dengan baik.

Sementara duduk di luar, ada orang tua Anies yang dengan sabar menunggu di sana. Mereka orang tua yang baik hingga menjadikan Anies sebagai pria yang pekerja keras dan bertanggung jawab.

"Mas Anies sudah tidur ma pa!" ucap Sabrina pada mertua nya. Orang tua Anies pun tersenyum seraya berujar.

"Anies butuh istirahat, nak! Kamu lebih baik pulang. Biar sopir yang akan mengantarkan kamu ke rumah. Suami kamu biar papa mama yang menjaganya," kata mama Anies.

"Tapi ma!" sahut Sabrina.

Namun pada akhirnya Sabrina menurut apa kata mertuanya. Putrinya pasti mencari dirinya jika tidak pulang ke rumah. Apalagi jika putri kecil nya hendak tidur dia selalu mencari mama nya. Walaupun berat meninggalkan Anies di rumah sakit, Sabrina akhirnya kembali ke rumah kayu.

"Besok kamu bisa kemari lagi, Sabrina!" kata papa yang seperti paham jika Sabrina berat untuk meninggalkan Anies yang masih berbaring lemas di ruang perawatan intensif. Walaupun Anies sudah melewati masa kritis nya.

*****

Kabar duka itu diterima oleh Sabrina di pagi itu. Padahal kemarin Anies suaminya sudah lebih baik dari sebelumnya. Makanya Sabrina berani meninggalkan Anies di rumah sakit untuk mengurus anaknya. Tapi kini Sabrina harus menerima kenyataan bahwa suaminya kini telah meninggalkan dirinya karena telah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.

"Mas Anies!" gumam Sabrina dengan isak tangis yang sudah tidak bisa dibendung kembali. Kini berbaring kaku jasad Anies, suami Sabrina tercinta dengan senyum di sudut bibirnya. Dia. begitu tampan kembali. pada Sang Khalik.

⭐⭐⭐⭐⭐

Hembusan angin membawa kesejukan. Alam menawarkan kedamaian hati. Keceriaan dari sekumpulan burung- burung yang membawa kabar gembira. Tetapi tidak untuk Sabrina. Saat ini, wanita yang masih muda dan segar itu diliputi kedukaan dan kehilangan. Separuh jiwa nya telah lebih dahulu pergi meninggalkan nya. Dengan penuh paksa, Sabrina harus menjalani hari- harinya tanpa laki- laki yang sudah sekian lama bersama dengan nya. Dia harus mulai terbiasa lagi tanpa ada hadir dan sosoknya. Hanya waktu yang akan menyembuhkan segala sepi dan kehilangan itu. Karena semua berawal dari biasa dan terbiasa dan kembali kepada yang baru yang akan membiasakan nya. Sendiri kuat tanpa perhatian dan dekapan hangat suaminya yang tercinta. Status nya saat ini adalah janda ditinggal mati suaminya.

⭐⭐⭐⭐⭐

Deburan ombak yang meninggalkan buih putih. Di telan pasir di pantai. Sedihnya saat kenangan masih bergelayut di mata. Ingatan kata- kata rayunya yang membuat melayang jiwa. Aku terlena tatkala bahasa itu membuat hanyut Sukma. Menenggelamkan perasaan yang akhirnya berpadu dalam hati kita bersama. Cintamu dan cintaku akan menjadi cerita manusia. Di dunia ini tidak selalu indah. Ada duka lara dan senang saling bergantian. Yang terpenting aku adalah wanita setia yang patut kamu banggakan. Sampai ajal mu tiba, aku masih menjaga namamu terukir jelas tertanam di jantungku yang berdetak. Apakah aku sanggup sendiri sampai kau datang menjemput ku kembali disini?

"Sabrina!" sebut mamanya Anies sambil memegang tangan Milik Sabrina.

Wanita paruh baya itu ingin memberikan kekuatan kepada menantunya itu yang kini sedang dalam masa berduka dan kehilangan. Bagi nya inilah perannya sebagai seorang ibu yang akan memberikan kekuatan psikologis agar Sabrina kembali bersemangat dan tidak terpuruk dalam kehilangan nya terhadap sosok yang dicintai nya.Walaupun hati seorang ibu tentu akan merasakan sakit ketika melihat putra nya terbujur kaku tidak bernyawa mendahului dirinya. Sakit yang tidak berdarah namun semua sudah menjadi ketetapan Nya.

Sabrina menatap lesu wajah mertuanya yang ada dihadapannya itu. Senyuman sedikit dipaksa kan supaya ibu mertuanya itu tidak terlalu mengkhawatirkan dirinya.

"Makan dulu yah, nak! Sedikit saja!" ucap mama mertuanya sambil menyodorkan piring yang sudah ada sedikit nasi dan lauk pauk itu. Tetapi Sabrina hanya menatap piring yang sudah ada isi nya itu dengan tatapan mata kosong tidak ada selera makan.

"Biar ibu suapi kamu yah!" tambah mama mertuanya sambil menyendok makanan itu lalu didekat kan ke mulut mungil milik Sabrina. Tetapi sekali lagi tangan Sabrina menampiknya dengan halus.

"Kamu harus makan, nak! Kamu masih ada Sandra yang membutuhkan Kamu. Kamu harus sehat demi putri kamu," ucap mama mertua.

"Sabrina, sayang! Jangan seperti ini terus-menerus dong. Anies akan sedih jika tahu kamu seperti ini. Biarkan Anies tenang di alamnya. Kita harus mendoakan Anies supaya mendapatkan tempat yang terbaik disisi Nya. Kita jangan memberatkan langkahnya. Suami kamu sudah terbebas dari beban dan derita hidup di dunia. Mama juga sangat kehilangan anak laki-laki mama satu-satu nya. Tetapi bukan berarti mama harus meratapi kepergian Anies. Kita hanyalah manusia, Sabrina. Suatu hari juga akan mengalami kematian sesuai garis takdir kita yang sudah tertulis di kitab Nya. Dan kamu juga harus semangat, Sabrina. Masih ada Sandra yang masih membutuhkan kamu." kata mama mertua terkesan tidak menunjukkan kesedihan nya.

Sabrina menatap pilu mama mertuanya. Wanita setengah baya ini terlihat semakin banyak guratan di dahinya. Di wajahnya terlihat kesedihan nya tetapi masih bisa ditutupinya. Jalan hidup ini harus tetap berjalan dan roda kehidupan mau tidak mau harus berputar.

Kehilangan seseorang yang sangat dicintai tidak boleh menyurutkan semangat kita dalam melanjutkan perjalanan hidup. Esok hari masih ada mentari yang terbit dan bersinar. Semangat untuk menjalani kehidupan ini tidak boleh surut. Waktu harus kita maksimalkan untuk memberi manfaat bagi sekitar nya, terutama menghargai diri sendiri,keluarga dan masyarakat sekitar.

"Mama!" panggil pelan Sabrina seraya memeluk tubuh mama mertuanya sambil menangis tersedu-sedu.

"Menangis lah, jika itu akan membuat kamu lebih lega," kata mama mertua sambil mengusap punggung Sabrina.

⭐⭐⭐⭐⭐

Aku mulai belajar dari hujan. Dia berkali-kali jatuh dan menjatuhkan air nya berkali - kali dengan ketentuan nya.

Aku mulai belajar dari lilin. Dia sanggup membakar dirinya untuk bisa menerangi sekitarnya.

Aku mulai belajar dari kamu. Ketika kamu sanggup menunggu ku sampai aku bisa menjemput di tempat mu.

Aku belajar dengan kesetiaan mu. Ketika kamu mampu menetapkan hatimu hanya dengan diriku. Padahal di sekitar mu ada yang lebih sempurna di banding aku.

Gelegar suara yang membangkitkan. Semangat bergelora karna dorongan. Langkah mulai tegas mengayun tujuan. Tidak ada yang dibanggakan jika tanpamu kurasa.

Jiwa kerdil bak debu beterbangan. Jika sudah mengingatkan Kebesaran Nya. Mulai meniti jalan - jalan yang berlubang.

Kamu adalah semangat ku.

Dan akan terus menjadi tenagaku dalam mencapai tujuan hidup. Harapan - harapan nyata bersamamu akan terwujud bersamamu.

Walaupun masih dengan bayanganmu yang selalu bersatu dalam ragaku.

Walaupun masih dengan mimpi itu yang datang tersenyum padaku. Aku dan kamu harus menang melawan waktu.

Tapi sekarang kau pergi meninggalkan ku berjuang sendiri.

Apakah aku mampu berjalan dengan satu kaki?

Apakah aku bisa terbang dengan satu sayap itu?

Semua sudah berlalu.

Kau dengan tenang meninggalkan ku. Kini aku terpuruk sendiri. Dalam sepi tanpamu lagi.

1
Cici Rosmawati
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
Nasih Moh
luar biasa
Jongger
cukup bagus Thor... semangat nulisnya
Wenny Enny
Luar biasa
Nays Noer
hayo pilih yang mana?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!