Gadis cantik yang bernama Vanilla Jasmine untuk pertama kali dalam hidupnya ia terbangun di sebuah hotel bintang lima bersama seorang pria berumur. Vanilla Jasmine kerap dipanggil Lala oleh orang-orang terdekatnya. Lala tidak pernah menyangka bahwa malam dimana ia pergi dengan teman-temannya malah berakhir tidur dengan seorang pria yang Lala yakini pria tersebut bukan orang biasa. Memutuskan kabur dan menghilang agar tidak menambah masalah justru membuat beban baru bagi Lala. Beban yang tidak bisa dihapuskan begitu saja. Beban yang akan mengubah kehidupan Lala berikutnya. Beban akibat Lala kehilangan kehormatannya malam itu, tepat satu bulan Lala mengetahui jika ia tengah berbadan dua. Lalu apa yang akan Lala lakukan? Simak selengkapnya.
Peringatan🗣️🗣️🗣️
Cerita ini adalah murni hasil karangan imajinasi author dan seluruhnya adalah fiktif belaka. Semoga pembaca tidak larut dalam cerita sehingga tidak membawanya ke dalam dunia nyata. Cerita ini hanya hiburan, ok!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diamond ice, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Khawatir
Lokasi camping yang diadakan sekolah triplet berada di daerah dataran tinggi yang banyak pegunungan. Yang dimaksud camping disini anak-anak tidak tinggal di tenda layaknya orang dewasa melainkan di sebuah penginapan. Penjagaan dan pengawasan ketat dilakukan karena yang menjadi peserta camping adalah anak-anak yang masih kecil.
Baru sehari mereka melakukan kegiatan namun kejadian tidak mengenakan terjadi. Suasana di lokasi camping itu menjadi menegangkan. Beberapa anak- anak hilang saat mengikuti acara outbound sekolah. Padahal di lokasi cukup ramai dan padat orang. Lokasi itu berada di sebuah taman bermain yang ada di area pegunungan. Dan mereka sudah di bekali nasehat agar tidak pergi jauh-jauh dari lokasi.
'' Bagaimana ini Matt? Oliver ikut hilang bersama anak-anak yang lain,'' ucap Max yang saat ini tengah berkumpul bersama anak-anak yang di amankan.
Guru-guru serta panitia pelaksana menahan anak-anak untuk tidak pergi kemana pun. Takut daftar anak yang hilang jadi bertambah. Pihak penyelenggara sudah melaporkan kepada pihak keamanan dan juga beberapa orang sudah dikerahkan untuk mencari anak-anak yang hilang.
'' Kita lakukan satu hal. Ayo kita pergi dari sini! Kita tidak mungkin menunggu mereka menemukan Oliver, takutnya terjadi sesuatu dengan Oliver sebelum ada orang yang menemukannya,'' jawab Matt.
'' Ayo kita pergi!'' ucap Max kemudian mereka berdua pergi meninggalkan ruangan yang menampung semua teman-teman mereka.
Max dan Matt berjalan menelusuri jalan dimana mereka bisa menemukan petunjuk. Untung tadi tidak ada yang melihat mereka meninggalkan area aman, dan sekarang disinilah mereka di lokasi outbound tempat terakhir berlangsungnya acara sebelum kejadian terjadi.
'' Terakhir, aku dan kamu maju bersama karena mendapat giliran untuk bermain. Dan Oliver masih di tempat anak-anak yang sedang berkumpul. Lalu setelah itu kita mendapat kabar jika beberapa anak-anak hilang termasuk Oliver,'' jelas Max ketika mereka masih tekun meneliti tempat outbound.
'' Firasat ku mengatakan jika mereka diculik. Karena penculik itu memanfaatkan waktu untuk mengambil anak-anak ketika keadaan sedang ramai. Sedangkan keadaan ramai bisa menjadi tempat kamuflase mulus bagi mereka untuk beraksi bebas,'' jelas Matt.
'' Apapun itu kita harus menemukan Oliver, jangan sampai mama tahu tentang kejadian ini,''
Mereka berdua kemudian berjalan menuju pojok dari halaman tempat bermain. Secara tidak sengaja Matt menginjak sesuatu, ia menemukan sebuah benda yang begitu mencurigakan. Matt membungkuk kemudian mengambil benda itu. Dia mengamati benda apa yang ia temukan sekarang.
'' Kamu menemukan apa Matt?'' tanya Max begitu melihat Matt menemukan sesuatu.
'' Koin lima ratusan,'' jawab Matt begitu ia tahu yang dirinya temukan adalah koin uang receh.
'' Astaga, aku kira kamu menemukan bukti sesuatu,''
'' Tidak. Aku tidak menemukan apapun,''
'' Kita kesulitan melacaknya Max. Ada CCTV di sekitar sini, namun aku yakin petugas sudah melihatnya. Entahlah sulit bagi kita untuk melacak lebih jauh. Kita kekurangan ilmu dan teknologi yang memadai,''
'' Benar Matt. Lebih baik kita kembali, kita serahkan ini sama keamanan yang sekarang lagi mencari,'' ujar Max menyetujui apa yang dikatakan oleh Matt.
Mereka berdua memutuskan kembali ke penginapan tempat mereka berkumpul tadi. Penginapan satu-satunya yang menjadi tempat aman karena sudah dijaga ketat.
...****************...
'' Kamu belum bisa pulang. Sekarang kamu harus ikut aku, disini bahaya'' ujar Jason risau.
'' Tidak mau! Aku harus pulang,'' jawab Lala menolak mentah-mentah perkataan Jason.
'' Telah terjadi sesuatu dengan anak-anak,'' ucap Jason akhirnya.
'' Kamu jangan mengada-ada! Tahu dari mana kamu kan anak-anak sedang camping. Kalau kamu mau bilang ini cuma tipuan supaya aku ikut kamu, itu tidak akan mempan,'' jawab Lala masih tetap berada di dalam mobil.
'' Kamu keluar, sekarang ikut aku karena aku akan mengantarkan kamu pulang,''
'' Tidak mau,'' kekeh Lala tidak ingin keluar mobil.
'' Huft. Anak buah ku yang memberi tahu jika ada beberapa anak di lokasi camping berhasil diculik. Sebagian dari panitia dan petugas sudah mengamankan anak yang lain selebihnya mereka berpencar mencari anak-anak yang hilang,'' jelas Jason dan membuat Lala terkejut.
Saat ini mereka masih berada di parkiran perusahaan Davies milik keluarga Jason. Lala langsung keluar dari mobilnya begitu mendengar tengah terjadi sesuatu dengan triplet. Hati ibu mana yang tidak khawatir mendengar anak-anaknya terjadi sesuatu. Terlebih kondisi Lala yang sedang berjauhan dengan triplet.
'' Aku akan kesana untuk mencari triplet,'' ucap Lala melangkahkan kaki hendak pergi.
'' Kamu tetap pulang ke rumah dan tunggu kabar dariku. Biar aku saja yang mencari mereka,'' ucap Jason melarang Lala pergi karena ia juga khawatir terhadap Lala.
'' Bagaimana aku bisa diam di rumah? Triplet terjadi sesuatu, dan aku berada jauh disini tidak bisa menolongnya. Aku tidak mau menjadi ibu yang buruk karena tidak bisa menjaga mereka,'' ucap Lala dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
'' Aish, jangan menangis! Aku tidak bisa melihat kamu menangis seperti ini. Tahu gitu tadi aku tidak memberi tahu kamu tentang anak-anak,'' ujar Jason berusaha membuat Lala tidak semakin khawatir.
'' Kalau begitu katakan padaku, bagaimana itu bisa terjadi?'' tanya Lala serius ingin mendengar penjelasan dari Jason.
'' Beberapa anak-anak diculik di tempat mereka camping saat acara sedang ramai,''
'' Apa? Bagaimana bisa? Seharusnya aku tidak mengijinkan mereka berangkat kalau tahu jadi seperti ini,''
Lala terus berdebat ingin pergi menemui triplet di lokasi camping. Dan sekeras batu juga Jason melarang Lala untuk pergi. Lala sedang khawatir, ia takut Lala tidak bisa mengendalikan diri dan berakhir dirinya yang celaka. Dengan berat mengambil keputusan, Jason akhirnya mengajak Lala untuk mencari triplet. Ia tidak ada banyak waktu untuk membujuk Lala yang keras kepala.
'' Kamu tetap tenang. Karena aku sendiri yang akan menemukan anak- anak kita. Sekarang pakai sabuk pengaman dan berdoa lah semoga semua baik-baik saja,'' ucap Jason menenangkan Lala agar tidak gelisah. Mobil meluncur membawa mereka berdua pergi mencari triplet.
Selama di perjalanan, Lala tidak henti-hentinya menguatkan hati agar tidak cemas. Ia yakin anak-anaknya akan selamat. Jason yang melihat Lala khawatir berusaha menenangkan wanita itu. Tangan Jason terulur menggenggam tangan Lala untuk menyalurkan kekuatan. Tangan Jason tidak bebas, yang satu ia gunakan untuk menyetir sedangkan yang tidak menyetir ia gunakan untuk menggenggam tangan Lala erat sesekali mengelusnya untuk memberikan ketenangan.
'' Ini bukan jalan menuju alamat camping triplet. Kamu jangan mengada-ada Jason! Ini bukan arahnya, aku tahu itu,'' ucap Lala menyadari jika mereka tidak menuju ke lokasi camping.
'' Kalau kamu tidak tahu arah menuju tempat camping triplet, sini biar aku saja yang menyetir. Aku sudah tahu alamatnya, dan cepatlah berhenti supaya kita bisa bergantian,'' ucap Lala menyuruh Jason untuk berhenti dan ia yang akan menggantikan.
'' Cukup dan diam lah. Kalau kamu ingin anak-anak selamat maka kamu harus tetap diam dan jangan menganggu konsentrasi ku,'' ucap Jason karena Lala yang menganggu konsentrasinya.
Dari: Membuat laporan, Membayar pengacara, Apalagi kalo Soal Pesta Hiburan, Bayar laporan Mahal
mulai dari Jason kaya lagi ngidam (Covid Sindrom) biar Jason ikut merasakan Susah dan merasa bersalah Dan berusaha Mencari Lala,
ini tiba-tiba udah 6th kemudian, Udah gitu nggak ada Perasaan getaran Ikatan batin dengan Lala