Isabella Dawson butuh uang banyak untuk biaya operasi kanker ibunya.
Jalan satu satunya yang bisa dia pikirkan untuk mendapatkan uang banyak dan cepat, hanyalah dengan menjual dirinya pada pria paling kaya yang dia temui di klub malam tempat dia bekerja.
Dan orang itu adalah Edgardo Van Hook, seorang ketua mafia terkenal yang berusia lebih dari 2 kali usia dirinya, sosok pria yang lebih cocok menjadi ayahnya.
Tapi Isabella tidak punya pilihan, karena hanya pria itu yang punya uang sejumlah yang dia butuhkan.
Penasaran dengan cerita antara Isabella dan Edgardo?Silahkan baca reader🥰.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11.Telpon Edgardo.
"Haaaah.."
Isabella mendengus, mendengar teguran Edgardo dari seberang telpon.
Benar benar pria tua brengsek! Dia pikir siapa dirinya berani bersikap seperti itu!
Meski kesal, tapi tentu saja semua yang ada dipikirannya barusan tidak dia katakan, karena sekali lagi dia butuh pria itu. Terutama uang milik Edgardo yang akan membuat ibunya kemungkinan besar bisa sembuh.
Jadi alih alih membalas ketus, dia malah menjawab pertanyaan pria itu lembut.
" Saya sedang berada diluar sekarang.Ada apa anda menelpon?" Ini telpon pertama mereka sejak malam pria itu meninggalkan dia dikamar hotel, karena telpon dari anak buahnya, membuat Isabella jadi berpikir apakah sekarang pria itu sudah kembali?Jadi menghubungi dia.
" Diluar? Dimana?"
Astaga! Haruskan dia mengatakannya secara rinci dimana dia berada sekarang! Menyebalkan sekali!gerutu Isabella dalam hati.
" Dirumah sakit, apa anda puas sekarang!?" Isabella menjawab ketus.
" Rumah sakit?"Edgardo mengulang penjelasan Isabella.
" Ya saya dirumah sakit, apa perlu anda saya fotokan tempatnya, supaya percaya?!" tantang Isabela dengan sengaja.
" Ya lakukan." balas pria itu tanpa diduga oleh Isabela, membuat perempuan itu mau tidak mau terpaksa mengirim gambar tempat diaman dia berdiri.
Kebetulan saat itu dia tepat berdiri didekat ruangan dokter Anderson, dokter spesialis kanker yang menangani ibunya dan orang yang ingin dia temui, jadi depan ruangan dokter Anderson lah yang dia foto untuk dikirimkan kepada Edgardo.
" Ruangan dokter spesialis kanker. Untuk apa kau berada disana?Apa kau sedang melakukan pemeriksaan kanker? Kanker apa? Jangan bilang kanker serviks? Kalau iya... "
" Bukan! Aku hanya lewat!" Teriak Isabella marah, pada tuduhan tiba tiba Edgardo.
" Lewat? Lalu untuk apa kau kerumah sakit?"pria itu bertanya lagi, membuat Isabella benar benar dibuat habis kesabaran dengan banyak pertanyaan tidak penting dari pria itu saat menelponnya.
"Aku sedang menuju ruangan dokter kandungan!"Kali ini Isabella menjawab asal,karena sudah sangat kesal pada Edgardo.
" Dokter kandungan?Untuk apa? Apa untuk..."
" Memasang alat kontrasepsi! Agar tidak hamil kalau nanti kita berdua berhubungan se*s! Puas!"bentak Isabella pada Edgardo dengan geram.
" Gadis pintar. Aku suka antisipasi yang kau rencanakan itu. Baiklah lakukan,karena saat kita berhubungan seks nanti aku juga tidak berniat menggunakan pengaman. Semula aku menghubungimu untuk memintamu melakukan pencegahan sebelum kita melakukannya, tapi ternyata kau lebih pintar dan peka dari yang aku kira karena berinisiatif melakukannya sebelum aku suruh."
Entah itu pujian atau cibiran, Isabella tidak perduli.Yang pasti dia memang tidak punya keinginan untuk hamil saat ini. Apalagi dari laki laki yang sudah membayar dia, seperti Edgardo ini.
Dia hanya butuh uang milik pria itu, bukan anaknya. Jadi sebenarnya, sebelum akan tidur dengan Edgardo, dia sudah berencana untuk melakukan pencegahan dengan minum pil pencegah kehamilan lebih dulu.
Itu sudah dia lakukan sejak beberapa waktu lalu tanpa dia katakan pada siapapun. Barusan dia mengatakan mengenai hal tersebut pada Edgardo karena merasa kesal.
" Anda pikir saya sudi hamil dengan anda?Tidak.Hidup saya masih panjang untuk disia siakan mengandung anak dari pria yang hanya menginginkan tubuh saya."balas Isabella.
" Baguslah kalau begitu,karena aku memang tidak ingin membuat hidupku rumit dengan adanya anak dari perempuan perempuan tidak jelas yang aku tiduri, seperti kau salah satunya nanti."Jawab Edgardo dingin, Mendengarnya membuat perasaan Isabella terasa sakit Bukan karena dia menyukai pria yang punya usia dua kali usianya itu,atau karena banyaknya uang yang dimiliki pria itu. Tapi karena jawaban Edgardo sangat menohok yang seolah menegaskan, bahwa pria itu tidak akan mungkin pernah mau mengakui anaknya kalau seumpama nanti akibat kebersamaan mereka dia hamil.
Dasar baji*an! Maki Isabella dalam hati marah.
" Itu tidak akan terjadi,anda tidak perlu khawatir tuan. Oh iya untuk apa anda menghubungi saya sekarang?Apa ini anda sudah kembali lagi kemari dan ingin berhubungan se*s dengan saya, jadi menelpon?" Isabella bertanya yang membuat Edgardo diseberang telpon tidak tiba menggeram marah, saat mendengar cara perempuan itu mengatakannya.
" Berhubungan seks?!Apa itu yang ada dipikiran mu ketika ada pria yang menelponmu?!" bentak Edgardo murka.
" Kenapa anda marah! Bukankah memang hubungan diantara kita hanya tentang itu!" Balas Isabella ikut murka karena dibentak oleh Edgardo.
" Begitu? Baiklah,kau benar. Sekarang aku belum pulang, tapi 2 hari lagi aku akan kembali. Jadi sampai aku datang persiapkan dirimu untuk berhubungan se*s denganku, karena kali ini aku bukan hanya akan menciummu saja seperti waktu itu, tapi aku benar benar akan memasukkan milikku kedalam dirimu. Camkan itu."Lalu sambungan telpon mereka terputus.Edgardo mengakhirinya begitu saja tanpa menunggu lagi jawab Isabela. Seolah itu adalah sebuah ultimatum yang tidak bisa dibantah.
Meski pembicaraan mereka sudah berakhir tapi Isabella belum beranjak dari tempatnya berdiri,dia masih merasa syok mendengar perkataan terkahir pria itu.
Sebab biar sudah beratus kali dia memikirkan kalau apa yang akan dilakukannya ini bukan apa apa tapi tetap saja masih sulit dan jujur saja dia takut.
Ini adalah pengalaman pertamanya bersama seorang pria,tapi ternyata dia akan melakukannya bersama pria yang punya usia dua kali usianya.
Bahkan bisa dibilang, pria itu pantas menjadi ayahnya. Karena andai Edgardo itu sekarang menikah diusia sama seperti ibunya dulu waktu menikah,dia yakin putri pria itu juga berusia tak jauh beda dengannya sekarang. Tapi tentu saja pria itu tidak punya putri seperti dirinya, karena dari yang dia tau, menurut khabar yang dia dengar diBar mengenai sosok dan status Edgardo, pria itu masih sendiri sampai sekarang, bahkan kekasih atau tunangan pun tidak terdengar ada.Meski Isabella yakin pria seperti Edgardo tidak kekurangan perempuan diatas ranjangnya.
Tapi alasan itu juga yang membuat Isabella lalu berani mendekati Edgardo malam itu dan menawarkan dirinya.
Tapi alasan utama tentu saja karena dia tau kalau seorang Edgardo Van Hook itu sangat kaya, juga menarik dari segi fisik dan penampilan,meski sudah tidak muda lagi.
Bahkan di Bar, Isabella sering mendengar celetukan dari pegawai perempuan atau tamu perempuan disana, kalau mereka bersedia dengan suka rela membuka kaki mereka pada seorang Edgardo, tanpa perlu dibayar asal bisa merasakan milik pria itu.
Diawal baru kerja diBar Isabella merasa jijik mendengar celetukan seperti itu dari mereka, tapi sekarang dia merasa beruntung.
Karena dari apa yang dia dengar mengenai pria itulah, dia jadi tidak perlu bersusah payah mencari pria kaya raya untuk tidur dengannya, sebab ada Edgardo yang sering datang ke Bar tempat dia bekerja, entah itu hanya untuk sekedar minum atau memang melakukan bisnis.Yang pasti Isabella merasa, pria itu adalah target yang tepat baginya.
sungguh mantap sekali ✌️🌹🌹🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘