Nathan merasa dirinya tidak normal. Sudah banyak gadis yang dia pacari mulai dari lokal, sampai internasional. Namun, tidak ada satu pun dari mereka yang bisa membuatnya bergairah. Sampai akhirnya, orang tua Nathan memaksanya menikah dengan wanita pilihan mereka.
Sayangnya, takdir membawa Nathan bertemu dengan Sheren, gadis malang yang dikhianati pacar dan kakak tirinya saat baru kembali dari luar negeri. Akibat jebakan ibu tiri Sheren, membuat pertemuan pertamanya dengan Nathan harus berakhir dengan cinta satu malam.
Akankah Sheren benar-benar menjadi penyembuh untuk kelainan Nathan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HTI | Bab 18
Kode persetujuan yang diucapkan oleh Sheren, membuat Nathan dan orang tuanya semakin semangat untuk meresmikan hubungan keduanya. Ayah Nathan langsung mengatur jadwal untuk bertemu dengan orang tua Sheren. Tentu saja mereka tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang datang dari Sheren.
Malam ini setelah selesai makan malam dengan keluarga Winata, Nathan mengantar Sheren pulang ke rumahnya. Keduanya telah sepakat untuk melanjutkan hubungan mereka tentang pernikahan meskipun belum ada cinta di hati mereka.
Sebenarnya Nathan memanfaatkan Sheren karena dialah satu-satunya yang bisa membuat adik kecilnya bereaksi. Sementara Sheren juga memanfaatkan Nathan karena ingin menunjukkan bahwa dia bisa mendapatkan laki-laki yang lebih baik dari Kenzo, apalagi Nathan tidak akan berkhianat darinya.
Sheren mengajak Nathan untuk masuk bertemu dengan ayah kandungnya. Ayah Sheren ternyata sedang melamun sendirian di ruang tengah. Entah ke mana istri dan anak laki-lakinya.
“Pa,” sapa Sheren pada ayahnya.
Mendengar suara sang putri yang sedang ada di pikirannya, membuat laki-laki itu menoleh untuk memastikan pendengarannya. Wajah ayah Sheren itu seketika berubah cara dan terlihat sangat bahagia.
“Kamu sudah pulang, Sheren?” tanya ayah Sheren sembari melirik laki-laki yang ada di samping putrinya.
Sheren sebenarnya enggan berbasa-basi, tapi karena tidak enak hati dengan Nathan akhirnya dia pun menjawab, “Iya seperti yang Papa lihat, aku ke sini karena ada seseorang yang ingin bertemu dengan Papa.”
“Oh ya, siapa?”
“Pak Nathan, ini papa saya,” kata Sheren.
Nathan memahami situasi, dia tahu bahwa hubungan Sheren dan ayahnya terlihat renggang. Laki-laki itu langsung memperkenalkan diri.
“Malam, Om. Saya Nathan teman dekatnya Sheren.” Nathan mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan ayah Sheren.
Ayah Sheren langsung membalas dengan menjabat tangan Nathan. “Jimmy, Papanya Sheren,” balas laki-laki itu. “Ayo kita duduk dulu! Kalian ke sini pasti ada sesuatu yang ingin dibicarakan, bukan? Sheren bilang sama Bibi untuk membuatkan minum!”
Sheren menurut dan menuju dapur untuk membuatkan minum. Sementara Nathan kini berdua dengan ayahnya Sheren.
“Sendirian saja, Om?” tanya Nathan berusaha mencairkan suasana agar tidak terlalu tegang.
“Ada Nando adiknya Sheren di kamar, kalau mamanya Sheren lagi di rumah kakaknya. Sudah lama kenal Sheren?”
Tepat saat ayah Sheren menyelesaikan pertanyaannya, Sheren muncul setelah menemui asisten rumah tangga.
“Kami baru saling mengenal, Om. Kebetulan Sheren adalah sekretaris pribadi saya di kantor,” jawab Nathan.
Dia dan Sheren saling pandang. Lalu, keduanya seperti memberikan kode satu sama lain.
“Oh, begitu. Lalu, apa kalian menjalin hubungan?”
Dengan mantap Nathan menjawab, “Ya. Sebenarnya kami ke sini ingin meminta restu Om selaku orang tua Sheren. Kami ingin menikahi secepatnya. Apakah Om mengizinkan?”
Ayah Sheren tentu terkejut dengan pengakuan Nathan itu. Dia memandangi dan memperhatikan putrinya dari atas sampai bawah, apakah ada sesuatu yang salah.
“Sheren, apa kamu menikah karena rasa sakit hati dengan Kenzo dan Scarlett?” tanya ayah Sheren.
Sheren manatap ayahnya dengan serius, lalu dia memandang wajah Nathan. Sebenarnya memang iya dia mau menikah dengan Nathan karena alasan itu, tapi Sheren tidak mau mengatakannya kepada sang ayah. Dia ingin menunjukkan bahwa dia juga bisa bahagia dengan laki-laki lain.
“Menikah?! Laki-laki mana yang kamu sewa untuk dijadikan suami, Sheren? Apa kamu ingin menunjukkan kalau kamu tidak bersedih kehilangan Kenzo?” tanya Scarlet yang tiba-tiba muncul bersama mamanya dan Kenzo.
Sheren dan Nathan kompak menoleh ke arah tiga orang yang baru datang itu. Saat melihat Kenzo, Sheren langsung membuang muka. Sementara itu, Nathan bisa menebak bahwa ketiga orang itu adalah ibu tiri, saudara tiri dan mantan kekasih Sheren.
Nathan tidak terima jika Sheren dihina di depannya. Apalagi, Scarlet sudah mengiranya sebagai laki-laki yang disewa oleh Sheren. laki-laki itu berdiri dengan tegak dan menatap Scarlet dan mamanya, lalu dia pun memperkenalkan diri. “Saya bukan laki-laki sewaan, nama saya Nathan Arga Winata, Putra tunggal Angga Winata.”
***
Kembang kopinya jangan lupa, yang masih punya vote sini bagi aku 🥰