Nicole Mary Wijaya adalah gadis yang sangat cantik dan genius selain itu Nicole anak dari pengusaha terkaya di negara itu dan banyak gadis dan wanita sangat iri dengan keberuntungan Nicole.
Banyak pria yang ingin melamarnya tapi Nicole selalu menolaknya dengan alasan dirinya masih suka belajar. Hingga suatu ketika dirinya dijodohkan oleh ayahnya membuat Nicole kabur dari mansion.
Sahabatnya yang sangat iri dengan Nicole menjebaknya. Apakah usahanya berhasil? Adakah pria yang bisa membuat hati Nicole membuka hatinya?
Ikuti yuk novelku yang ke 39
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengakuan Raka
("Ibu jangan katakan!" Teriak Belia).
("Ibu tidak ingin ma ti!" teriak Ibunya Belia).
("Diam! Katakan cepat! Kalau tidak aku tembak kalian semuanya." Ancam Raka).
("Memang benar putriku yang sengaja menyuruh seseorang untuk menukar obat itu agar istri Tuan tidak hamil." Jawab Ibunya Belia).
("Benar begitu Belia?" Tanya Raka dengan suara dingin hingga Belia merasakan ruangan tersebut sangat dingin sambil menodongkan pistol ke kening Belia).
Belia menghembuskan nafasnya dengan berat dengan tubuhnya gemetar melihat Ayahnya dan adik bungsunya meninggal di tempat akibat ulah dirinya yang ingin menjadi Nyonya Raka.
("Baik saya mengaku, memang saya yang sengaja menyuruh seseorang untuk menukar obat itu agar istri Tuan tidak hamil dan itu semua ide Ibuku dan di dukung oleh keluargaku." Jawab Belia dengan tubuh gemetar).
("Kenapa kalian semua tega melakukan itu, Hah!" Bentak Raka).
("Karena saya ingin menjadi Nyonya Raka," Jawab Belia).
("Saya sudah lama berkerja dengan Tuan dan sangat setia dengan Tuan tapi Tuan tidak pernah melirik sedikitpun malah melirik seorang wanita ja x lang dan mu x ra x han bahkan menguasai semua harta milik Tuan. Saya herannya, malah Tuan menikahinya padahal wanita itu tidak pantas menjadi istri Tu...'' Ucapan Belia terpotong oleh tamparan keras Raka).
Plak
Belia langsung memalingkan wajahnya ke arah samping karena terlalu keras tamparan Raka hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah segar. Raka menarik rambut Belia agar menatap dirinya sedangkan Belia meringis kesakitan ketika rambutnya di tarik.
Ibunya Belia yang melihat putrinya diperlakukan seperti itu menatap tajam ke arah Raka seakan ingin membunuhnya. Walau awalnya dirinya sangat kesal tapi melihat putri kandungnya di siksa membuat Ibunya meronta agar bisa melepaskan ikatan ke dua tangan dan ke dua kakinya agar dirinya bisa membebaskan putrinya.
("Aku sudah bilang jangan pernah menghina istriku, apa kamu tidak melihat temanmu Dewi mati di tangan anak buah ku gara-gara menghina istriku?" Tanya Raka).
("Istrimu pantas di hina, semoga istrimu selamanya tidak bisa hamil dan kamu selamanya tidak bisa mempunyai anak dari wanita manapun!" Teriak Ibunya Belia sambil menatap tajam ke arah Raka lewat layar ponsel anak buah Raka).
Raka memalingkan wajahnya ke arah Ibunya Belia kemudian memiringkan kepalanya sambil tersenyum devil.
("Tembak mulut wanita itu bersama putra sulungnya!" Perintah Raka dengan kejam).
Dor
Dor
("Akhhhhhhhh.." teriak Ibunya dan adiknya Belia).
("Ibu!... Tio!..." Teriak Belia).
Raka menutup laptopnya dan sambungan komunikasi langsung terputus kemudian Raka mengarahkan tangan kanannya untuk mengambil pistol dari saku jasnya karena tangan kirinya memegang rambut Belia.
"Terimalah kematianmu," ucap Raka sambil menarik pelatuknya ke arah kening Belia.
"Sayang ..." Panggil Nicole sambil berjalan ke arah suaminya.
Deg
Jantung Raka berdetak kencang bukan karena jatuh cinta tapi kedatangan istri yang dicintainya yang tiba-tiba membuatnya sangat terkejut. Raka melepaskan pelatuknya dan tidak jadi menembak Belia kemudian membalikkan tubuhnya karena dirinya membelakangi Nicole.
"Sayang, kenapa Belia ingin di tembak? Apa salah Belia?" Tanya Nicole dengan tubuh gemetar dan matanya berkaca-kaca.
"Dia yang telah membuatmu tidak bisa hamil dengan cara obat penyubur kandungan yang aku perintahkan untuk membelinya ternyata di tukar sama Belia agar istriku tidak bisa hamil." Jawab Raka menjelaskan.
"Tapi bukan berarti di tembak mati, kan bisa dipenjarakan." Ucap Nicole sambil berjalan ke arah suaminya.
"Apakah Nyonya ...." Ucapan Belia terputus oleh bentakan Raka.
"Diam!" Teriak Raka.
"Lanjutkan!" Perintah Nicole sambil menatap mata suaminya dengan wajah penuh kecewa.
"Nyonya tidak tahu kalau suami Nyonya telah menembak mati ke dua orang tuaku dan juga ke dua adikku bahkan sahabat Nyonya yang bernama Strawberry dan juga Dewi juga ma ti di tangan suami Nyonya." Ucap Belia mengadu.
'Aku tahu aku bakalan mati di tangan Tuan Raka tapi aku ingin hubungan mereka berakhir setelah mengetahui kalau suaminya ternyata sangat kejam.' Sambung Belia dalam hati.
"Apa ada lagi yang tidak aku ketahui?" Tanya Nicole.
"Tuan Raka seorang ketua mafia yang sangat kejam suka membunuh orang-orang yang menghalangi jalannya." Jawab Belia.
"Sayang, apa benar yang dikatakan oleh Belia?" Tanya Nicole dengan mata berkaca-kaca.
Raka hanya menganggukkan kepalanya dengan perlahan membuat Nicole menutup mulutnya dengan ke dua tangannya. Dirinya tidak menyangka pria yang dinikahinya ternyata sangat kejam.
Tes
Tes
Nicole yang tidak bisa menahan air matanya akhirnya keluar juga membuat Raka meletakkan pistolnya di meja kemudian berjalan ke arah istri yang sangat dicintainya.
"Kak Raka, bisakah tidak melakukan itu lagi? Aku ingin Kak Raka berhenti menjadi ketua mafia dan berhenti membunuh orang demi aku." Pinta Nicole penuh harap.
Raka menghapus air mata Nicole dengan menggunakan ke dua ibu jarinya kemudian tersenyum.
Grep
"Kakak akan melakukannya asal kamu tidak pergi dari kehidupan Kakak karena kamu sangat berarti buat Kakak." Jawab Raka sambil memeluk Nicole.
"Kakak melakukan ini karena Kakak tidak terima jika ada orang yang menghina ataupun merendahkan istri yang Kakak cintai." Sambung Raka.
"Nicole sangat berterima kasih mempunyai suami yang sangat mencintaiku tapi aku tidak ingin gara-gara masalah ini tangan Kakak kotor karena telah membunuh banyak orang." Ucap Nicole sambil membalas pelukan suaminya.
Belia yang melihat hal itu sangat marah karena rencananya gagal. Belia melirik ke arah pistol yang tidak begitu jauh dari tempatnya berlutut. Belia bangun dengan perlahan kemudian mengambil pistol tersebut dan diarahkan ke Raka.
Nicole yang melihat suaminya dalam bahaya membuat Nicole mendorong tubuh suaminya ke arah samping agar tubuhnya dijadikan tameng membuat Raka sangat terkejut karena Nicole melakukan itu dengan sekuat tenaganya.
Dor
"Akhhhhhhhh.." teriak Nicole.
Grep
Raka yang belum ada persiapan hanya tubuhnya ke geser ke arah samping dan tidak jatuh ke lantai bersamaan terdengar suara letusan pistol.
Tembakan tersebut mengenai dada Nicole membuat Nicole berteriak kesakitan dan hampir ambruk jika saja Raka tidak memeluk Nicole.
"Sayang!" Teriak Raka sambil mengambil pistol cadangan di saku jasnya.
"Matilah kalian berdua!" Teriak Belia sambil mengarahkan pistol milik Raka ke arah kening Raka.
Dor
"Akhhhhhhhh... " Teriak Belia.
Bruk
Belia yang ingin menembak Raka ternyata kalah cepat membuat Belia tertembak dan berteriak kesakitan dan langsung ambruk seketika karena tepat mengenai keningnya dengan mata melotot.
Raka menyimpan kembali pistolnya kemudian menghubungi bodyguardnya untuk datang ke ruangannya. Setelah selesai menghubungi Raka menggendong tubuh Nicole yang mulai dingin.
"Sayang, kamu harus kuat." Mohon Raka
Tok tok tok
Tiba-tiba pintu ruangannya di ketuk sebanyak tiga kali dan Raka menyuruhnya untuk membuka pintu.
Ceklek
Pintu ruangan nya di buka dengan lebar kemudian Raka berjalan sambil masih menggendong ala bridal style.
"Kamu urus mayat wanita itu dan lempar ke kandang buaya." Perintah Raka.
"Baik Tuan." Jawab salah satu anak buahnya.
Raka berjalan hingga dirinya melihat Dela sedang menghubungi seseorang. Dela yang mendengar suara langkah kaki langsung memutuskan sambungan komunikasi secara sepihak.
Dela langsung menekan tombol lift agar Raka bisa masuk ke dalam kotak persegi empat tersebut.
'Aku harap nyawanya tidak akan tertolong,' ucap Dela dalam hati.
Ting
Pintu lift terbuka dan Raka masuk ke dalam kotak persegi empat tersebut dengan diikuti Dela dan empat bodyguardnya untuk menuju ke rumah sakit.
Dua Puluh Menit Kemudian
Akhirnya Raka sudah sampai di rumah sakit dan sekarang duduk menunggu di ruang operasi dengan wajah yang tidak bisa di tebak.
"Dela." Panggil Raka dengan nada dingin yang melihat Dela sedang berdiri bersama para bodyguard lainnya.
"Ya Tuan," jawab Dela.
"Jika kamu mengikuti jejak Dewi dan Belia yang berani mengkhianati diriku, maka aku tidak segan-segan menyiksa dan menghukum mu dan juga semua keluargamu seperti yang terjadi pada Belia." Ucap Raka dengan nada tegas dan wajahnya yang dingin.
"Saya tidak mungkin melakukan hal itu Tuan karena saya sangat setia dengan Tuan." Jawab Dela.
'Saya mana mungkin mengkhianati Tuan karena saya sangat mencintai Tuan." Sambung Dela dalam hati.
"Bukan sama aku juga tapi sama istriku karena apapun perkataan istriku aku akan lebih percaya dengan istriku jadi jangan pernah sekalipun kamu ada pikiran untuk memfitnah istriku baik kamu atau siapapun bahkan keluargaku sekalipun karena aku sangat mencintai istriku dan lebih percaya apa yang dikatakannya.'' Ucap Raka dengan nada tegas dan dingin dengan wajah datar tanpa ada senyuman.
Raka tidak pernah tersenyum hanya berwajah datar dan kejam bagi siapa saja yang mengusik hidupnya tapi ketika bersama Nicole, Raka selalu hangat dan tatapan matanya sangat teduh.
Dela hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti walau dalam hatinya sangat membenci Nicole. Hampir dua jam Raka dan Dela saling diam dan sesekali Dela melirik ke arah Raka yang selalu menatap pintu operasi dengan wajah cemas dan takut.
'Si*l, semoga saja operasi nya gagal dan wanita yang tidak tahu diri itu mati di meja operasi,' ucap Dela dalam hati.
Tidak beberapa lama pintu operasi terbuka membuat Raka langsung turun dari kursi dan berjalan ke arah pintu di mana dokter berdiri di depan pintu dengan wajah lelahnya.
"Bagaimana keadaan istriku Dok?" Tanya Raka dengan wajah cemas.
"Pelurunya sudah berhasil di ambil dan keadaan Nyonya baik-baik saja, sebentar lagi akan dipindahkan ke ruang perawatan." Jawab dokter tersebut.
Raka menghembuskan nafasnya dengan perlahan dalam hatinya sangat lega karena istrinya baik-baik saja.
"Maaf Tuan, saya ingin mengecek kondisi pasien yang lainnya," Pamit dokter tersebut.
Raka tidak menjawab ucapan dokter tersebut hanya menganggukkan kepalanya sedangkan dokter tersebut berjalan meninggalkan tempat tersebut karena dirinya sudah mengerti sifat Raka.
Tidak berapa lama pintu operasi terbuka dengan lebar oleh dua perawat kemudian dua perawat tersebut mendorong brangkar di mana Nicole berbaring.
Skip
Kini Raka duduk di kursi dekat ranjang Nicole sambil menggenggam tangan Nicole yang tidak ada infusnya sedangkan Dela di suruh kembali ke mansion.
"Aku sangat mencintaimu dan aku tidak bisa hidup tanpamu. Kamu yang telah membuat hidupku lebih berwarna dan aku akan melakukan apapun agar kamu selalu ada di sisiku." Ucap Raka.
Cup
Raka mencium bibir Nicole dengan singkat bersamaan Nicole perlahan membuka matanya dan menatap suaminya dengan sendu.
"Apakah ada yang sakit?" Tanya Raka.
"Sedikit, Kak Raka," panggil Nicole dengan lirih.
"Ya." Jawab Raka.
"Sebelum aku kehilangan kesadaran aku mendengar suara tembakan, apakah Kak Raka menembak Belia?" Tanya Nicole.
Raka hanya menganggukkan kepalanya tanda kalau yang dikatakan oleh Nicole adalah benar adanya.
"Apakah Belia sudah meninggal?" Tanya Nicole.
Raka lagi-lagi hanya menganggukkan kepalanya membuat Nicole menghembuskan nafasnya dengan perlahan.
"Kenapa? Bukankah tadi Kak Raka bilang tidak akan membunuh orang lagi?" Tanya Nicole.
"Memang benar tapi Belia ingin menembak ku namun kamu mendorongku hingga kamulah yang terkena tembakan. Bukan itu saja tadi Belia berniat ingin menembak ku lagi setelah itu barulah menembak mu, sebelum hal itu terjadi Kakak terpaksa menembaknya." Jawab Raka.
"Jika seandainya saja Belia tidak melakukan itu maka aku hanya akan memecatnya." Sambung Raka.
"Kesalahan Belia terlalu fatal dia yang membuat kamu tidak bisa hamil dengan menukar obat yang aku pesan di tambah ingin membunuhku jadi apakah aku salah jika menembak mati Belia?" Tanya Raka.
"Tapi kenapa keluarga nya juga di tembak mati?" Tanya Nicole.
"Itu karena Belia tidak mengakui perbuatannya dan ketika keluarganya ada yang mati di tembak barulah Ibunya Belia dan Belia mengakui semua perbuatannya." Jawab Raka.
"Tapi aku mohon jangan lakukan itu lagi, jangan keluarganya yang juga ikut menjadi korban." Pinta Nicole.
Permintaan Nicole sangat berat karena dalam dunia mafia untuk mengorek informasi dari seseorang yang di tangkap hanya bisa mengancam melalui anggota keluarganya.
Raka menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian menganggukkan kepalanya tanda dirinya setuju walau dalam hatinya sangat berat.
"Aku akan menyetujui permintaan mu kecuali jika istriku atau keluargaku di culik atau disakiti bahkan ada yang menghina istriku maka Kakak tidak bisa diam walau sehelai rambut pun Kakak akan menghukumnya." Ucap Raka.
"Jika seandainya orang itu tidak mengakuinya maka terpaksa aku menggunakan cara kasar yaitu menjadikan keluarganya sebagai sandera dan aku siksa sampai orang itu mengaku." Sambung Raka.
"Kalau dia ternyata tidak bersalah, apakah Kak Raka akan tetap memaksa sampai dia mau mengakuinya?" Tanya Nicole.
"Sebelum menangkapnya Kakak mencari bukti dulu tidak mau tangkap orang yang tidak bersalah. Seperti kejadian pada Belia, Kakak tahu dia berbohong maka Kakak memaksanya dengan cara menembak keluarganya." Jawab Raka.
"Tapi kan kalau bisa jangan langsung di bunuh." Ucap Nicole.
"Mereka penjahat jika kita tidak membunuhnya maka suatu saat nanti dia akan melakukan kejahatan seperti yang dilakukan oleh Strawberry wanita yang tidak tahu diri itu." Jawab Raka.
"Strawberry mantan sahabat ku?" Tanya Nicole dengan wajah terkejut.
"Ya," jawab Raka singkat.
"Tapi kan Strawberry hanya menjebakku kenapa Strawberry di tembak mati? Kenapa tidak diperlakukan sama seperti yang aku alami?" Tanya Nicole.
"Selain wanita jahat itu menjebak dirimu, Dia juga yang telah membuat rumor di sekolah dan di kampus kalau istriku adalah simpanan sugar daddy padahal istriku sering membantunya baik berupa barang dan juga berupa finansial. Apakah pantas wanita jahat itu dibiarkan hidup?" Tanya Raka yang tidak mau menyebut nama Strawberry karena dirinya sangat membencinya.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sugar Daddy adalah sebutan untuk pria dewasa kaya yang menghabiskan uangnya dengan membelanjakan berbagai barang untuk kekasih simpanannya. Kekasih atau simpanan tersebut biasanya berusia jauh lebih muda.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Apa? Kenapa Dia tega padaku?" " Tanya Nicole dengan tubuh gemetar karena dirinya tidak percaya kalau selama ini dirinya berteman dengan wanita ular .
"Dia melakukan itu karena dirinya sangat iri dengan istriku, hidup mewah dengan bergelimpangan harta dan apa yang diinginkan tinggal pilih sedangkan dirinya harus berkerja keras dan rela menjadikan dirinya menjadi wanita simpanan sugar Daddy." Jawab Raka.
Nicole langsung terdiam mendengar pengakuan Raka namun dalam hatinya dirinya sangat menyesal bertemu dengan Strawberry karena ternyata Strawberry sangat jahat padanya.
"Apakah istriku sangat membenci Kakak dan ingin meninggalkan Kakak?" Tanya Raka sambil menatap Nicole dengan tatapan yang tidak bisa di tebak.
"Seandainya istriku membenci Kakak, kenapa istriku menjadikan tubuhnya sebagai tameng? Kenapa tidak membiarkan Kakak yang kena tembak? Jika Kakak mati kamu bisa mencari pria yang lebih baik dari Kakak karena Kakak sadar kalau Kakak adalah ketua Mafia yang sangat kejam tapi beginilah pekerjaan Kakak yang baru sekarang kamu ketahui." Sambung Raka dengan wajah sendu.