NovelToon NovelToon
Suamiku Tidak Mencintaiku

Suamiku Tidak Mencintaiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Risma begitu syok ketika mengetahui bahwa suaminya yang bernama Radit yang selama beberapa tahun tinggal terpisah darinya karena dia dipindah kerjakan di luar kota ternyata telah menikah lagi di belakangnya. Hati Risma pun bertambah hancur ketika mengetahui bahwa selama sebelas tahun menikah dengan Radit dan mempunyai dua orang anak ternyata Radit tidak pernah mencintainya. Radit tidak bahagia hidup dengannya dan memilih untuk menikahi mantan kekasihnya di masa lalu. Lalu apakah Risma akan sanggup menghadapi pengkhianantan sang suami , dan apakah Risma bisa bertahan hidup bersama Radit setelah diduakan dan dia sadar bahwa cintanya yang begitu besar hanya bertepuk sebelah tangan...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Risma sakit

Sekitar pukul setengah enam sore, mobil Taufik telah sampai di depan rumah bu Ratna. Taufik sudah mengatakan pada Risma bahwa dari rumah bu Ratna dia akan mengantar Risma dan anak- anak pulang ke rumah.

"Mas, tunggu sebentar ya, aku turun dulu..." ucap Risma. Taufik mengangguk.Kemudian Risma turun dari mobil Taufik.

"Assalamualaikum..." ucap Risma begitu sampai di teras rumah bu Ratna.

"Waalaikumsalam..."

"Kamu Risma, dari mana saja kamu hah...? Anak- anak nggak dijemput sampai sore, ditelpon juga nggak diangkat, ngapain aja kamu Risma...?" bu Ratna langsung marah pada Risma.

"Maaf Mi, tadi Risma ada perlu..." jawab Risma.

"Jangan bohong kamu...! Memangnya perlu apa...? Kamu pasti keluyuran sampai lupa waktu ya. Untung anak- anak nggak kenapa- napa. Coba kalau mereka diculik, siapa yang mau tanggung jawab...?" sahut bu Ratna.

"Ibu..." ucap Rafa dan Sabila keluar dari rumah bu Ratna.

" Rafa, Sabila..." Risma memeluk anak- anak.

"Ibu ke mana saja, kenapa nggak jemput...?" tanya Rafa.

"Ade sama mas Rafa nungguin ibu sampai sore..." sahut Sabila.

"Maafkan ibu ya sayang, maafkan ibu sayang..." Risma mengusap punggung kedua anaknya. Sementara itu bu Ratna melipat kedua tangannya di depan dada sambil melihat kesal ke arah Risma.

"Ayo nak kita pulang. Ambil tas kalian..." ucap Risma.

"Iya bu..." Rafa dan Sabila masuk ke dalam rumah mengambil barang- barangnya.

Tak lama kemudian Rafa dan Sabila kembali ke luar dengan menggendong tas masing- masing.

"Hei Risma, kamu mau pulang naik apa...?" tanya bu Ratna.

"I..itu di depan ada taksi on line yang menunggu..." Risma berbohong.

"Ayo sayang kita pulang..." ajak Risma pada Rafa dan Sabila.

"Nek kami pulang dulu ya..." Rafa dan Sabila salim pada bu Ratna. Sedangkan Risma enggan untuk salim karena dia kesal pada mertuanya itu yang sudah bersekongkol dengan Radit tentang perselingkuhan Radit dengan Eva.

Tanpa bicara apa- apa lagi Risma membawa anak- anaknya menuju mobil Taufik. Risma membuka pintu mobil bagian belakang, kemudian Rafa dan Sabila masuk ke dalam. Sedangkan Risma kembali duduk di samping Taufik.

"Lho om Taufik..." ucap Rafa begitu masuk ke dalam mobil.

"Hai Rafa, Sabila..." sahut Taufik menoleh ke belakang sambil tersenyum pada Rafa dan Sabila.

Ya tentu saja Rafa dan Sabila kenal dengan Taufik. Setiap pulang ke kampung halaman, mereka selalu bermain dengan anak perempuan Taufik yang bernama Fika yang seumuran dengan mereka.

"Jadi sekarang om Taufik sudah jadi supir taksi...?" tanya Rafa.

"Hah...?" Taufik tidak mengerti apa yang dimaksud Rafa.

"Ehm... Maaf mas, ta.. Tadi aku bilang sama ibu mertuaku kalau aku pulang naik taksi. Maaf ya..." Risma merasa tidak enak pada Taufik.

"Oh, iya nggak papa...." jawab Taufik sambil tertawa.

Taufik lalu melajukan mobilnya menuju rumah Risma. Di sepanjang perjalanan Taufik dan anak- anak terus mengobrol, sedangkan Risma hanya menjadi pendengar saja. Lima belas menit kemudian mobil yang ditumpangi mereka sampai di depan rumah Risma.

"Makasih ya mas Taufik sudah nganterin aku dan anak- anak sampai ke rumah..." ucap Risma. Taufik mengangguk sambil tersenyum.

"Ayo om Taufik mampir dulu ke rumah..." ucap Rafa.

"Iya om, kan om Taufik belum pernah main ke rumah Sabila..." sahut Sabila.

"Lain kali saja ya, om harus pulang sekarang..." jawab Taufik.

"Mas Rafa , Sabila, ayo salim sama om Taufik..." ucap Risma. Rafa dan Sabila menuruti apa kata sang ibu.

"Dada om Taufik..." ucap Rafa dan Sabila.

"Daah..." sahut Taufik.

Rafa dan Sabila turun dari mobil.

"Mas, terima kasih untuk hari ini, kamu sudah banyak membantuku...." ucap Risma.

"Ya sama- sama..." jawab Taufik sambil tersenyum dan menatap wajah Risma terlihat lelah.

"Kamu mau pulang ke mana...?" tanya Risma.

"Pulang ke rumah..." jawab Taufik.

"Ke kampung...?"

Taufik mengangguk.

"Tapi mas , perjalanan dari sini ke kampung kan cukup jauh, apa nggak sebaiknya kamu, istirahat dulu, atau menginap di penginapan, lalu pulang besok pagi...?" tanya Risma.

Sebenarnya Risma ingin menawarkan Taufik untuk istirahat di rumahnya, tapi dia merasa tidak enak, takut menimbulkan salah paham.

"Yah gimana nanti saja..." jawab Taufik.

"Maaf ya Mas , aku sudah merepotkan kamu..." Risma merasa tidak enak hati.

"Nggak papa Ris, kamu nggak usah merasa tidak enak seperti itu. Kamu istirahat saja, kamu terlihat letih sekali, jaga diri kamu baik- baik. Nanti obat yang dari dokter di minum ya..." sahut Taufik.

"Iya mas, sekali lagi terima kasih ya..." ucap Risma. Taufik mengangguk sambil tersenyum.

"Selamat istirahat..." ucap Taufik. Risma mengangguk, lalu turun dari mobil.

Setelah Risma masuk ke dalam rumah, Taufik lalu menjalankan mobilnya meninggalkan rumah Risma.

****

Beberapa hari kemudian Risma merasakan merasa tidak enak badan. Kepalanya pusing, dan badannya demam. Risma tiduran di kamar. Untungnya anak- anak sudah liburan sekolah semester dua, jadi Risma tidak sendirian di rumah.

"Ibu..., ibu sakit ya... Badan ibu panas...?" tanya Rafa menempelkan punggung tangan di dahi sang ibu.

"Ibu cuma sedikit pusing saja kok..." jawab Risma.

"Dikompres saja bu pakai air hangat..." sahut Sabila.

"Nggak usah, ibu mau tidur saja , nanti bangun tidur juga sembuh. Sudah kalian main saja di luar .Tapi mainnya jangan jauh- jauh ya .." ucap Risma.

"Ya udah kita mau main di rumah Sebelah ya bu...." sahut Rafa.

"Iya...."

Rafa dan Sabila lalu pergi main. Tiba- tiba ponsel Risma berbunyi menandakan pesan masuk. Ternyata pesan dari Taufik. Iya, kemarin Taufik meminta nomor Risma.

"Ris, bagaimana kabar kamu...? Apa kamu baik- baik saja...?" tanya Taufik.

"Aku baik- baik saja mas...." Risma tidak mau memberitahu Taufik kalau dirinya sedang tidak enak badan karena menurut dirinya itu tidak perlu.

"Syukurlah. Oya Risma, apa laki- laki yang kemarin masih suka mengganggumu...?" tanya Taufik.

"Nggak kok mas, semua aman..." jawab Risma.

"Syukurlah kalau begitu, kalau boleh tahu, apa kamu kenal dengan dia Risma...?" tanya Taufik.

"Iya, dia adik iparku mas...."

"Apa...? Adik iparmu...? Kamu harus lebih hati- hati sama dia Risma..."

"Iya mas, terima kasih sudah khawatirkan aku..."

"Iya Risma, aku hanya tidak mau kamu kenapa- kenapa..."

Obrolan lewat pesan pun berakhir. Risma meletakkan ponselnya di atas nakas. Risma kembali membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Baru saja beberapa menit ponsel Risma kembali berbunyi. Kali ini Ririn yang menelpon.

"Hallo Rin..." Risma mengangkat telpon dari sahabatnya.

"Hallo Ris, kamu mau senam nggak...?"

"Aku nggak senam dulu Rin..."

"Kenapa...?"

"Nggak enak badan..."

Kamu sakit...?"

"Cuma demam aja..."

"Udah minum obat...?"

"Belum. Mau istirahat saja, nanti juga sembuh...."

"Ya udah deh Ris, cepet sembuh ya. Nanti kalau ada apa- apa kabari aku aja..."

Iya Rin, makasih ya..."

"Yooo...."

Sambungan telpon pun berakhir Risma lalu tidur. Risma begitu nyenyak tertidur dan ketika bangun jam sudah menunjukkan pukul satu siang. Ketika bangun bukannya sembuh, tapi kepala Risma semakin pusing dan bandannya semakin panas, juga lemas.

"Ya Alloh kepalaku sakit sekali..." ucap Risma berusaha untuk duduk dan bersandar di sandaran tempat tidur.

"Ibu..." Rafa dan Sabila pulang dari main.

"Kalian baru pulang...? " tanya Risma.

"Iya bu..."

"Sholat dulu sana..." ucap Risma.

"Iya bu, ibu kenapa...? Ibu masih pusing...?" tanya Rafa.

"Iya nih kepala ibu tambah sakit..." jawab Risma.

Lalu Rafa mengambil air hangat dan handuk untuk mengompres sang ibu. Iya, dia tahu karena biasanya jika dia dan Sabila demam, Risma juga melakukan itu, mengompresnya dengan air hangat.

Sore hari pun tiba, walaupun sudah di kompres, demam Risma masih belum turun juga, kepalanya pun masih pusing. Akhirnya Risma memutuskan untuk berobat saja ke dokter. Risma memesan ojek on line untuk mengantarnya ke klinik terdekat. Setelah pulang berobat Risma lalu makan dan minum obat demam dan obat sakit kepala yang diberi oleh dokter.

Keesokan harinya demam Risma belum juga turun. Rafa dan Sabila pun merasa khawatir dengan kondisi sang ibu. Mereka lalu menelpon sang ayah untuk memberi tahu kondisi Risma.

"Halo Ris..." Radit mengangkat telpon disangkanya Risma yang menelpon.

"Ayah ini mas Rafa...." ucap Rafa.

"Oh, mas Rafa.... Ada apa...? Tumben nih telpon ayah, pasti mas Rafa sama ade lagi kangen sama ayah ya...?" tanya Radit.

"Ayah kapan pulang...?" tanya Rafa.

"Minggu depan sayang..."

"Ayah pulang sekarang saja, ibu lagi sakit..." ucap Rafa.

"Ibu sakit...? Sakit apa...?" tanya Radit.

"Ibu demam yah,,,'' sahut Sabila ikut bicara.

"Oh, demam... Ibu sudah minum obat...?" tanya Radit.

"Sudah yah..." jawab Rafa dan Sabila.

"Nggak papa, nanti juga ibu sembuh kok..." sahut Radit.

"Ayah mau ngomong sama ibu...? Ibu lagi di kamar....?" tanya Rafa.

"Nggak usah, biarkan saja ibu istirahat. Ayah lagi banyak kerjaan. Nanti saja ayah nelpon lagi ya...." jawab Radit.

"Iya Yah. Udah dulu ya yah, assalamualaikum..." ucap Rafa mengakhiri sambungan telpon.

"Waalaikumsalam..."

****

Sudah empat hari Risma sakit, obat dari dokter sama sekali tidak mempan mengobati demamnya. Malah justru Risma merasa sakitnya bertambah parah. Untuk sekedar bangun saja rasanya Risma tidak mampu karena badannya begitu lemah. Selain itu dia juga tidak selera makan karena lidahnya terasa pahit.

Malam pun tiba, Rafa dan Sabila menemani sang ibu tidur di kamarnya.

"Mas Rafa, anterin ibu ke kamar mandi yuk, perut ibu tiba- tiba mual. Ibu sepertinya mau muntah...." ucap Risma.

"Iya bu..." Rafa dan Sabila membantu sang ibu berjalan menuju kamar mandi.

Di dalam kamar mandi Risma memuntahkan makanan yang baru saja dia makan saat makan malam.

"Ibu... ibu kenapa muntah- muntah, mas Rafa Ade takut ibu kenapa- napa..." Sabila menangis melihat Risma muntah di kamar mandi.

"Ibu nggak papa Dek, ibu cuma muntah saja..." jawab Rafa yang sebenarnya dia juga mengkhawatirkan kondisi sang ibu.

Setelah selesai muntah Risma kembali ke tempat tidur dibantu oleh Rafa dan Sabila.

"Mas Rafa ambil minum, ibu haus..." ucap Risma.

"Ini bu..." Rafa memberikan satu gelas air putih. Risma lalu meminumnya.

Setelah itu Risma kembali berbaring di tempat tidur. Baru beberapa menit memejamkan mata, Risma kembali ingin muntah, dengan sedikit tenaga yang dia punya Risma segera turun dari tempat tidur dan bejalan ke kamar mandi. Begitu sampai di kamar mandi Risma kembali muntah.

"Ibu, kenapa ibu muntah- muntah terus..." Rafa panik sambil menyusul sang ibu ke kamar mandi.

"Nggak papa sayang..." Jawab Risma. Rafa menuntun sang ibu kembali ke tempat tidur. Namun baru beberapa langkah, tiba- tiba tubuh Risma jatuh ke lantai. Iya, Risma pingsan.

"Ibu..." seru Rafa dan Sabila panik .

"Ibu bangun ibu..." Rafa menggoyang- goyangkan tubuh sang ibu. Namun Risma hanya diam tak bergerak.

"Mas Rafa... Ibu kenapa mas...? Kenapa ibu nggak mau bangun... Hua...hua...." Sabila menangis.

"Diam dek jangan nangis.... ! Jangan bikin kakak tambah panik..." ucap Rafa.

"Tapi ibu nggak mau bangun... Hua...hua...." bukannya diam Sabila malah menangis lebih keras.

"Dek, kamu di sini saja temani ibu, mas Rafa mau cari bantuan. Tunggu saja di sini jangan ke mana- mana ya...." ucap Rafa . Sabila mengangguk paham.

Rafa segera lari ke rumah sebelah untuk mencari bantuan. Kebetulan sebelah rumah Risma adalah rumah pak Rt. Rafa sudah kenal baik dengan pak Rt karena Rafa sering main ke rumah pak rt, main bersama cucu pak Rt.

"Assalamualaikum..." ucap Rafa begitu sampai di teras rumah pak Rt. Kebetulan pak Rt dan bu Rt masih duduk di teras rumah sedang berbincang karena malam belum larut baru pukul sembilan.

"Waalaikumsalam... Lho Rafa ada apa...?" tanya pak Rt.

"Tolong Rafa pak Rt, ibu Rafa pingsan... hik..hik..." Jawab Rafa sambil menangis.

"Apa ..? pingsan..." ucap Pak Rt dan bu Rt.

Rafa, pak Rt dan bu Rt bergegas lari ke rumah Risma.

"Ibumu di mana Rafa...?" pak Rt dan bu rt mengikuti Rafa masuk ke dalam rumah.

"Ada di kamar..." jawab Rafa.

"Ya Alloh..." ucap bu Rt lalu menghampiri Risma yang masih tergelatak di lantai dan Sabila masih menangisi sang ibu.

"Kenapa ibumu bisa pingsan Rafa...?" tanya pak Rt.

"Sudah beberapa hari ini ibu sakit..." jawab Rafa.

"Bu..bu Risma...bangun bu...." Bu Rt menepuk- nepuk pipi Risma.

"Rafa, ada minyak kayu putih...?"

"Ada bu, ini..." Rafa memeberikan minyak kayu putih pada bu Rt. Lalu bu Rt mengoleskan minyak kayu putih ke hidung Risma.

Tak lama kemudian Risma bangun. Melihat kondisi Risma yang tidak memungkinkan ,pak Rt san bu rt menyarankan agar Risma di bawa ke rumah sakit. Risma pun setuju dengan ide tersebut.

"Rafa, kamu telpon ayah dulu, kasih tahu ayah kalau ibu mau dibawa ke rumah sakit..." ucap pak rt.

"Iya pak,..." Rafa lalu menelpon Radit. Namun sudah beberapa kali panggilan Radit tidak mengangkatnya juga.

"Tidak diangkat..." ucap Rafa.

"Ya sudah, ayo kita ke rumah sakit saja. Kalian berdua di rumah saja ya, kunci pintu rumah ya..." ucap pak Rt.

"Ade mau ikut..." ucap Sabila.

"Jangan sayang, kamu di rumah sama mas Rafa, nanti ibu pulang kok..." ucap Risma.

"Iya bu..."

"Rafa jagain adikmu ya..." ucap Risma dengan lemah.

Pak Rt dan istrinya lalu mengantar Risma ke rumah sakit menggunakan mobil pak Rt.

****

Sementara itu di kota B, di rumah dinasnya Radit dan Eva baru saja selesai melakukan hubungan suami istri dengan penuh gairah. Iya, mereka memang tidak ada bosannya melakukan kegiatan panas itu. Tiap malam mereka tidak pernah absen melakukan kegiatan rutin tersebut.

"Babby, udah ya aku capek banget. Malam ini satu ronde saja.Kamu ini benar- benar gila babby, tenagaku terkuras habis akibat ulah kamu..." ucap Eva yang masih dalam pelukan Radit di bawah selimut.

Radit pun tertawa pelan mendengar ucapan sang istri muda, kemudian mengecup keningnya.

"Salah kamu sendiri babby, tubuh kamu menggoda, bikin aku ingin makan kamu setiap saat..." sahut Radit.

"Ih kamu ini... " Eva mencubit pelan perut Radit. Radit pun tertawa.

"Apa kamu juga memperlakukan mbak Risma sama seperti memperlakukan aku babby...? Kamu buat mbak Risma tak berdaya setelah melakukan penyatuan...?" tanya Eva.

"Jujur aku tidak pernah segairah ini jika berhubungan dengan Risma. Aku melakukan hubungan dengan Risma hanya karena kewajibanku sebagai suami saja babby..." jawab Radit. Eva pun tersenyum karena merasa bangga dinomorsatukan oleh Radit.

" Oya Babby, tadi aku lihat ponsel kamu nyala, sepertinya ada yang menelponmu...." ucap Eva melirik telpon Radit di atas nakas. Telpon Radit di buat mode silent jadi ketika ada yang menelpon tidak kedengaran, hanya menyala saja.

"Ah, biarkan saja babby, paling telpon nggak penting. Lagian nggak sopan banget telpon malam- malam begini. Ayo kita tidur saja..." Radit memeluk Eva dengan erat lalu mereka berdua tertidur pulas.

Bersambung...

1
Daulat Pasaribu
lanjut Thor....
Gilak sih Radit jahat banget jadi suami
semoga ja si Radit dpt karmanya
Hera
apapun alasannya emang si raditnya aja yg mau enak dan menang sendiri, mau adil, wong dari mula aja udah gak adil berbuatnya, harus kuat risma kamu bisa kok tanpa si radit
Tirah Suranti
lanjutan nya mana nich Thor 🤗🥰
Yati Syahira
pisah tapi sevelum kadih hadiah jalang ama laki laknat di pecat ,aduin punys bukti konkrit di kantornya di larang nikah ,resikonya harus di pecat,anggi dpt balasan dari mulut ratna yg iblis
Mommy Almira: siap kak, tunggu aja ya...
total 1 replies
Ma Em
ya allah thor buat Risma berpisah dari si Radit suami yg tukang selingkuh semoga Risma dapat pengganti Radit lelaki yg baik dan sukses kalahkan si Radit agar si Radit, Eva dan bu Ratna malu sama Risma karena Risma wanita yg dia hina bisa mendapatkan suami yg lebih dari segalanya dari Radit, pokoknya harus ya thor Risma cerai dari Radit dpt gantinya yg lebih bagus dari situkang selingkuh
Mommy Almira: siap kak, tp nanti ya ceritanya masih panjang /Smile/
total 1 replies
Salsabiela
sedih ih... beneran ini nguras emosi bgt /Sob//Sob/
Asmara
kamu bikin aku nangis Thor, /Sob/, nggak bisa membayangkan kl ada di posisi Risma, menikah 10 th tpi tidak dicintai oleh suami, udah gitu keluarga suaminya pd munafik semua
Ma Em
Ya allah thor kalau baca ini hatiku sakit banget tanganku sampai gemetar kasihan sama nasibnya Risma sdh tdk dicintai suaminya juga disakiti hatinya dibohongi pula sama semua keluarga si Radit, buat si Radit si Eva juga keluarganya yg telah menyakiti Risma buat mereka dapat karmanya terutama si Radit dan si Eva aku tdk mau si Radit dan Eva bahagia thor buat dia menderita begitu juga sebaliknya buat Risma bahagia
Mommy Almira: bab berikutnya akan lebih sakit hati lagi kak 😁
total 1 replies
Yati Syahira
kuat risma balas keruk dulu hartanya ,trus laporin ke kantor biar dipecat laki laknat sama jalangnya,keguguran jalang pendarahaan rahimnya diangkat,cerai pergi jauh kelak berjodoh dgn taufik
Mommy Almira: siap kak 👍
total 1 replies
Hera
kena mental kan mereka yg udah ngebohongi risma, biar aja biar pada kejer semua, emang enak ngebohongi orang
Mommy Almira: iya kak gemes ya 😁
total 1 replies
Rina Nurvitasari
ceritanya bagus keren👍👍👍
Uthie
Hadduhhh... asli.. cerita ini sukses banget selalu bikin hati cenat-cenut... dan part ini sukses banget udah bikin hati Jedag - jedug.. karena ikut Emosi jiwa bacanya 👍👍
Mommy Almira: tapi yg baca masih dikit 😭😭
total 1 replies
Yuni asti
bikin sakit ,,ayo lebih cepet LG ya thorr upnya
Mommy Almira: diusahakan sehari 2 bab ya, bab berikutnya kl nggak siang ya sore ☺️
total 1 replies
Rahayu Putri pratiwi
ya ampun, sakit nya akuu😭😭
Mommy Almira: bab berikutnya bakal lebih sakit lgi lho kak 😁
total 1 replies
Ma Em
Semoga si Eva tdk bisa pertahankan kandungannya dan keguguran jgn sampai si Eva punya anak sama si Radit itulah hukumannya untuk pelakor semoga Risma segera sehat dan lebih baik Risma bercerai dari si Radit , benci banget sama si Radit dan si Eva semoga pernikahan mereka diketahui bos tempat kerjanya Radit dan Eva agar mereka dipecat cepat thor berikan hukuman untuk Radit dan Eva
Tirah Suranti
kebiasaan selalu lupa sama janji ke istrinya nich Radit ...
Hera
gedek sama menyek" eva, pengen ngegetok palanya
Hera
siap" aja lo radit dibuang sama risma, kamu ngacuhin risma, kamu jg nanti dibales oleh perbuatan mu sendiri
Yati Syahira
keluarga biadab mertua laki jalang ,risma harus keruk harta laki luknut laporin kekantor ,cerai
Yati Syahira
buadab laki,mertua,jalanng segera dpt balasan semua sampe nyungsep semua ,jurang penistaan ,risma jgn bodoh cerai pergi jauh
Mommy Almira: jurang penistaan .. aduh seram sekali ya 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!