Lisya menjadi siswi pindahan di sekolah isinya kalangan atas. Demi sebuah misi yang penuh teka-teki saat di telusuri. Bermodal sebuah buku diary yang isinya juga tidak jelas. Tapi Lisya mempunyai tekad kuat untuk membalas dendam kepada para pembully.
Ternyata ada seorang peneror yang yang aneh. Mengirim pesan aneh pada orang orang tertentu. Lebih anehnya lagi peneror itu memakai nama who?
Akhirnya Lisya tau jika Velia bukan bunuh diri melainkan ada campur tangan orang lain
"Who is the perpetrator?" "(siapakah pelakunya?)"
Apakah ada hubungannya dengan peneror itu?
Semua urusan itu susah jika cinta sudah masuk kedalamnya. Itu yang terjadi pada Lisya yang terjebak dengan laki-laki yang dekat dengan para pembully. Ia memanfaatkan laki-laki itu untuk membalas dendam tanpa tau jika laki-laki itu menaruh perasaan pada Lisya. Dan lebih dari satu orang.
Mari lihat kisah manis percintaan ini dan bagaimana akhir kisah manis itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinkacill, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Happy 21th anniversery Pajases High School
"Happy 21th anniversery Pajases High School. Kita tampilkan beberapa persembahan menarik dari siswa siswi berbakat Pajases High School" seru Sasya sebagai MC hari ini. Dengan nada yang berani dan anggun mengucapkan kata demi kata sesuai dengan susunan acara
Banyak pertunjukan yang dipersembahkan dalam acar ini salah satunya Vino dan teman temannya yang membawa kan lagu Cinderella -radja
"Cinderella pun tiba dengan kereta kencana"
"Sepatu kaca hiasi kakinya"
"Semua mata terpana akan kedatangannya"
"Pangeran pun jatuh cinta padanya"
"Come on"
Suara Vino sebagai vokalis utama mengalun dengan keren. Semua orang ikut bernyanyi. Vino termasuk laki-laki tampan di PHS, visual dan suaranya benar benar menyihir kaum hawa yang sedang berteriak histeris memuja.
"Pengen gebet" pekik Ara diantara kerumunan orang
Sasya yang sedang berdiri disampingnya hanya memutar bola mata malas lalu menoleh ke arah Kalvin yang, biasa saja? Kok gak cemburu?
"Kalian kenapa gak ikut nyanyi juga sih?" tanya Ara pada Revan and the geng saat pertunjukan akan beralih ke ballet.
"Bisa pingsan anak cewek kalau ngeliat Kita tebar pesona" ujar Alan dan tentu saja disetujui Aren. Kan sama-sama narsis!
"Lo gak nge MC lagi?" tanya Seira pada Sasya
"Udah diambil guru noh" benar saja ternyata sang Pembina OSIS sudah didepan sebagai pemandu acara pertunjukan
"Lisya kapan tampilnya sya?" tanya Aren. Gak sabar nih
"Seharusnya udah ballet sih" sahut Sasya
"Wih berarti udah ini"
Sedangkan Vino yang sedang belakang punggung hendak keluar untuk pergi ke kursi penonton langsung teralihkan pada gadis yang begitu cantik.
"Bagus banget tadi" Lisya bertepuk tangan saat Vino berdiri di depannya
"Ya kan terpesona kan lo!" ujar laki-laki itu dengan pd nya
"Gak juga sih" ujar Lisya lalu punggung nya ditepuk Sabela. Maklum ya guys, Jewar yang ganteng aja dibilang lempeng.
"Lo tambah cakep dah, habis ini lo tampil kan, semangat tampilnya dek dan buat kalian juga" ujar Vino pada Lisya kemudian beralih pada teman teman dance Lisya yang lain
Lisya hanya tersenyum lalu Vino pergi tak lupa dengan keisengan nya yang mencubit pipi Lisya.
"Ih Vino!" pekik Lisya kesal
"Seru banget di dekatin cogan" goda Sabela
"Lagian cogan mana yang bisa nolak Lisya" balas salah satu teman dance Lisya
Mereka tertawa sebentar lalu kembali gugup saat lagu ballet sudah berhenti. Mereka saling mensupport saat panitia menyuruh naik ke panggung.
Mereka mengambil konsep cute. Lisya memakai rok ruffled berwarna broken white dan atasan lengan panjang warna pink dengan hiasan pita ditengah nya. Sepatu sneakers berwarna putih campur pink dan ia hiasi dengan beberapa elemen berbentuk pita. Rambut panjangnya diikat dua mengunakan pita berwarna pink.
Lisya berdiri ditengah membelakangi penonton. Ia dipilih menjadi center oleh teman-teman dance nya. Sedikit gugup dan ia menghela nafas berulang kali
"Kita saksikan pertunjukan selanjutnya, cover dance dari klub dance membawakan dance red flavor-red velvet"
Intro dimulai, mereka memulai gerakan dengan kesesuaian instrumen lagu. Apalagi lagu ini juga mengandalkan ekspresi yang manis dan imut. Makanya Lisya jadi center, soalnya wajahnya cantik dan menggemaskan.
"Ppa-ppa-ppalgan mat, gunggeumhae honey"
"Kkaemulmyeon jeomjeom nogadeun strawberry geu mat"
"Corner candy shop chaja bwa baby"
"Naega jeil joahaneun geon yeoreum geu mat"
Semua orang heboh saat semua anggota dance berbalik dan langsung berpose menggemaskan. Belum lagi centernya yang visualnya yang benar-benar cocok dengan lagunya.
"Imut kiyut semua"
"Center nya yang paling gemoy"
"Lisya cakep bener, buset dah"
"Yayang gue"
Ucapan terakhir itu Aren yang berbicara. Ia juga ikut heboh dan terkesima akan pertunjukan di depannya. Memang benar Lisya memang menarik atensi seluruh penonton.
"Kalau kayak gini bakal lupa muka garangnya" ujar Alan dengan tatapan terkesima
"Bestie gue, imut banget. Harus poto sih abis ini" pekik Ara
"Ajak bikin tok tok aja nanti" saran Sasya. Mana tau fyp kan
"Always pretty" batin Revan dengan tatapan intens pada center yang membawa dance red flavor itu. Dan itu tak luput dari pandangan Seira. Lagi dan lagi tatapan Revan hanya tertuju pada Lisya.
Lisya makin percaya diri karena semua orang antusias menonton mereka. Ia memainkan ekspresinya dengan baik sebagai center.
"Cantik kan war" goda Vino yang berdiri disebelah Jewar
"Hmm" dehem Jewar yang menatap ke arah panggung
"Ham hem ham hem, bilang kek 'cantik banget' gitu" sindir Vino tak dihiraukan Jewar
Jewar dan Vino berdiri di barisan penonton. Tentunya mengawasi kelancaran acara sebagai panitia. Walau Vino ikut berpartisipasi untuk mengisi acara tapi ia langsung ikut menghandle bersama Jewar setelah kelar manggung.
"Ini manusia sebelah alay bener dah" gumam Vino, pasalnya yang berdiri disebelahnya ini rombongan Seira dan para cowok cowok mereka. Eh cowoknya bukan ya?
"Naega jeil joahaneun geon yeoreumui neo"
Akhirnya lagu berakhir dengan ending fairy mereka yang manis sambil menunjuk ke arah penonton. Semua langsung bertepuk tangan heboh.
"Lancar guys!" pekik salah satu anggota dance setelah mereka turun panggung
"Capek juga ya!" keluh Sabela
"Gue bete anjir!" ujar gadis berbando putih dengan cemberut
"Napa?" tanya temannya
"Cowok gue! Tadi gue natap dia tapi dianya malah natap Lisya. Pengen gue lempar sepatu dari atas panggung" mereka semua tertawa mendengarnya
"Maaf deh" ujar Lisya yang tadinya ikut tertawa
"Bukan salah lo! Mata cowok gue aja yang jelalatan."
"Resiko pacaran sama crocodile" ujar Sabela tertawa pelan
"Entar bakal gue kasih wejangan" sungut gadis itu
"Pokoknya penampilan kita lancar dan bagus. Say thank buat orang yang bantuin kita" gadis yang menghandle koreografi dance mereka bersuara
Para anak dance mengucapkan terima kasih pada Lisya. Lalu mereka berfoto bersama dan juga membuat video pendek dance challenge yang sedang viral. Mereka menghabiskan waktu dibelakang panggung membuat video.
"Gue balik jadi panitia" ujar Lisya mengalungkan name tagnya
"Eh iya, sampai lupa kalau lo anak OSIS" ujar salah satu dari mereka
"Semangat, ca" dukung Sabela
Lisya mengganguk lalu pamit keluar dan berjalan ke arah Sasya selaku teman panitianya. Ternyata gak terlalu mudah karena banyak yang minta foto. Bukan narsis tapi rasanya emang kayak artis!
"Ca, lo keren banget sumpah!" pekik heboh Ara
"Heh, suaranya! Orang lagi nyanyi sedih di depan" peringat Kalvin. Pasalnya sekarang penampilan duet membawakan salah satu lagu bernadya. Ara malah teriak teriak
"Upss kelepasan" Ara menutup mulutnya
"Gemoy banget tadi, ekspresi nya bener bener minta cium" seperti biasa Aren dan mulut yang tidak di filter
"Sensor cuy" Alan menabok tangan Aren lalu menatap Lisya "maksudnya minta kiss ca" emang sama-sama sengklek!
"Bacot ah lu berdua" sungut Lisya lalu berdiri disamping Sasya
"Anjir, muka galaknya balik" gumam Aren dibalas anggukan oleh Alan
"Di panggung mode tipu tipu" bisik Alan. Jangan dikasih tau Lisya ya!
"Kok bukan lo yang nge mc?" tanya Lisya pada Sasya
"Tiba-tiba aja pembina OSISnya ngambil mic" sungut Sasya. Mana bisa protes ke guru
"Foto foto dulu gak sih" ujar Ara
Kebetulan sekarang mereka berpindah ke belakang jadi mereka berfoto membelakangi panggung. Awalnya mereka berfoto bersama tapi setelah itu Lisya jadi pusing sendiri karena berfoto dengan mereka satu persatu. Katanya mau post!
"Seira, Revan nya boleh foto berdua juga kan" ujar Ara polos. Lagian Kalvin, Aren, dan Alan juga mengambil gambar bersama Lisya
Seira menatap Ara tajam. Ara menyadarinya dan menjadi gegalapan. Ia lupa jika Seira itu pencemburu lagi pula Revan mana mau di dekati cewek lain.
Lisya tak peduli dan malah masih berpose saat Alan masih menangkap gambarnya. Alan yang hendak menangkap gambar lagi terhenti karena kehadiran orang yang berdiri disamping Lisya. Eh- kok Revan bisa disitu
"Cepetan"
"Sabar anjir!" ujar Alan
"Senyum nya bang" gurau Aren pada Revan yang kaku
Cekrekk
Alan menatap gambar yang ia ambil dengan sempurna. Sedangkan Revan kembali berdiri di samping Seira yang tercengang dengan api cemburu. Begitu juga Sasya dan Ara yang juga tak menyangka.
Revan? Tentu saja tidak peduli dengan perasaan gadis disampingnya ini. Ia lebih memilih melirik Lisya yang melihat lihat foto di ponsel Alan.
