NovelToon NovelToon
Cinta Di Musim Semi

Cinta Di Musim Semi

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Cinta Seiring Waktu / Angst
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: seoyoon

Berawal dari kematian tragis sang kekasih.
Kehidupan seorang gadis berparas cantik bernama Annalese kembali diselimuti kegelapan dan penyesalan yang teramat sangat.
Jika saja Anna bisa menurunkan ego dan berfikir jernih pada insiden di malam itu, akankah semuanya tetap baik-baik saja?

Yuk simak selengkapnya di novel "Cinta di Musim Semi".
_Cover by Pinterest_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon seoyoon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 23

Mulanya Anna enggan menyusul Sera ke kamar mandi, namun karena banyak pasang mata yang terus memperhatikannya seraya saling berbisik membicarakan betapa jahatnya Anna terhadap gadis malang yang kini sedang berada di kamar mandi.

Mau tak mau Anna pun akhirnya menyusul Sera dengan helaan nafas kesal juga dongkol dalam perjalananya menuju kamar mandi untuk memeriksa keadaan Leesera.

Sesampainya di depan pintu kamar mandi. Saat Anna hendak menarik handle pintu, ia mendengar dengan jelas suara wanita picik itu yang tengah mengobrol melalui ponselnya, karena Anna hanya mendengar suara Leesera tidak dengan lawan bicaranya.

Yang membuat Anna pun mengurungkan niatnya untuk menarik handle pintu dan lebih memilih menunggu sembari mendengarkan percakapan yang terdengar mencurigakan baginya.

“Aku akan membayar mu 3 kali lipat, kalau kau bisa membawa gadis itu pergi, kau bebas melakukan apapun padanya, tiduri dia sepuas dirimu, kalau perlu bawa saja semua teman-temanmu kalian bisa menikmatinya bersama,”

“Sial! Baiklah aku akan memberikanmu cek, isi saja nominal yang kau inginkan! Jauhkan saja wanita jalang itu dari sisi Bastian! Buat Bastian jijik terhadapnya, bila perlu buat dia sampai hamil anakmu, dengan begitu Bastian akan membatalkan pernikahannya.

Pokoknya aku gak mau tahu bagaimana caramu menculiknya, aku hanya ingin di enyah dari hadapanku juga Bastian! Mengerti!” pungkas Leesera yang kemudian mematikan ponsel nya yang membuat kamar mandi seketika hening.

“Ciih! Brengsek! Dasar rubah sialan!” umpat Anna yang telah mencapai puncak emosional nya.

Begitu mendengar suara pintu bilik kamar mandi tertutup Anna pun lantas masuk ke dalam kamar mandi seraya mengarahkan pandangan tajam nya ke setiap bilik kamar mandi yang tertutup.

Ia mencoba memindai satu per satu bilik kamar mandi yang digunakan oleh Leesera.

Sudut bibir Anna melengkung bersamaan dengan raut wajah yang dipenuhi aura hitam pekat layaknya seseorang yang hendak melangsungkan balas dendam. Setelah memastikan bilik yang digunakan oleh Leesera, Anna pun mengarahkan pandangannya ke area sekitar dan sampailah ia pada sebuah pel yang berada di dekat wastafel lengkap dengan sebuah ember yang berisi cairan bekas mengepel lantai kamar mandi.

Dengan langkah entang dan senyum smirk yang masih terukir di paras cantiknya ia membawa ember beserta lap pel tepat ke depan bilik kamar mandi yang di gunakan oleh Leesera tanpa suara yang dapat menimbulkan kecurigaan Leesera.

Setelah menurunkan sejenak ember yang berisi cairan kotor itu, tanpa membuang waktunya lagi, Anna meletakan tongkat kain pel dalam apitan handle pintu bilik kamar mandi, guna menyulitkan Leesera menarik pintu karena terganjal oleh tongkat.

Merasa sudah pas dengan posisinya, Anna pun bergegas membawa ember berisi cairan kotor ke dalam bilik kamar mandi yang bersebelahan dengan Leesera.

Gadis yang kini sudah di selimuti sisi gilanya pun lantas naik ke atas kloset sembari membawa ember dengan penuh kehati-hatian.

“Dasar nenek sihir, beraninya kau mengerjai ku, terima ini!” gumam Anna sepelan mungkin sebelum akhirnya menumpahkan cairan kotor itu dari atas bilik kamar mandi.

“ARRGGHHH!! SIALAN!! YAK!! SIAPA KAU!! BERANINYA KAU MEMPERLAKUKANKU SEPERTI INI!!” teriak Leesera seraya mengucek matanya dan berusaha menangkap sesosok makhluk yang baru saja menyiramnya dengan air kotor dan tentunya beraroma busuk.

“Brengsek!! YAK!!” teriak Leesera lagi ketika sebuah ember bersarang di kepalanya.

Ya, tak puas hanya dengan membanjiri tubuh Leesera dengan air kotor, Anna pun lantas melempar ember tersebut tepat mengarah ke kepala Leesera.

Selagi Leesera sibuk dengan ember yang menutupi pandangannya, Anna pun buru-buru turun dari kloset dan lantas berlari meninggalkan tempat kejadian perkara dengan perasaaan yang di penuhi aura kemenangan.

“Aughh! Sialan! Awas saja kalau ketemu, habis kau!” gerutu Leesera setelah berhasil mengeluarkan ember yang menutupi kepalanya.

Masih dengan perasaan emosional nya yang menggebu-gebu ia pun lantas menarik handle pintu.

“Apa ini?! Kenapa gak bisa dibuka!” panik Leesera ketika mendapati pintu kamar mandi macet dan sulit terbuka.

“Brengsek! Sudah pasti ini perbuatan ja*lang gila itu! ARRRGHH! Menjengkelkan sekali!! (amuk Leesera seraya memukul-mukul pintu kamar mandi dengan segenap kekuatan yang ia miliki)

Lihat aja! Aku pasti akan membalas perbuatanmu padaku ANNALESE! Hikkssss! Hikssss!” pekik Leesera yang di akhiri rengekan tangis penuh kekesalan yang sangat mendalam pada Anna.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sementara itu, di area lobby.

Anna terlihat kebingungan mencari arah tujuannya, untuk sejenak ia hanya terdiam sembari menyapu area sekitar mencoba mengingat jalanan yang sebelumnya ia lalui dengan Bastian tadi pagi.

“Hmmp … (Anna menghela nafas putus asa ketika memori nya tak bisa mengingat sedikitpun kemana arah yang sebelumnya ia lalui)

Kemana semua orang, ga ada yang bisa ku tanyai huh!” dengus Anna kesal ketika mendapati area sekitarnya benar-benar sepi tak ada satupun yang terlihat sejauh mata memandang. Karena memang sudah waktunya para karyawan bekerja.

“Apa kesini kali ya?” oceh Anna yang akhirnya memutuskan untuk mulai melangkah mengikuti instingnya.

Setelah berjalan kurang lebih 10 menit, akhirnya Anna menemukan sebuah lift yang berada cukup jauh sebenarnya dari tempatnya berdiri saat ini.

Namun setidaknya ia sudah berhasil menemukan lift yang akan membawanya ke lantai dimana sang presdir berada yakni lantai 17.

Senyum nya pun mengembang seiring dengan laju langkahnya yang ia percepat menuju lift.

“Kurasa sudah lebih dari 30 menit, jika aku terlambat apa dia akan mengamuk lagi?! Aughh! Membayangkannya aja sudah membuatku merinding,” oceh Anna usai menekan tombol lift.

“Maaf nona,” sapa seseorang yang muncul di sampingnya.

Anna mengalihkan atensinya pada orang yang memanggilnya dengan wajah datarnya.

“Ada yang bisa dibantu?” tambahnya yang membuat Anna merasakan angin segar berkat kehadirannya.

“Ahh syukurlah, akhirnya ada yang bisa ku tanyai, aku mau menemui Bastian,” kata Anna dengan lantang dan percaya diri.

Namun menyadari jika kalimatnya tadi malah mengundang kecurigaan seseorang yang mengenakan seragam keamanan tersebut. Anna pun buru-buru meralat kalimatnya agar lebih sopan dan enak di dengar.

“Maaf, maksud saya, saya ingin menemui pak Bastian, presdir HB Group, saya Annalese karyawan yang baru saja di rekrut oleh pak Bastian langsung,” Anna mencoba memperkenalkan dirinya dengan sopan bahkan ia sampai memasang seulas senyum palsunya untuk mendukung keramahannya.

Namun siapa sangka, pria bertubuh besar yang berada di hadapannya itu malah mengeluarkan suara tawa menggelegar khas bapak-bapak pada umumnya, yang tentu saja membuat Anna kebingungan dengan perubahan situasi yang terjadi saat ini.

“HHHahahhaa! Anda sudah tertangkap nona! Sebaiknya anda berhenti menguntit pak Bastian, atau saya akan membawamu ke jalur hukum,” ujarnya seraya mencengkram erat lengan Anna.

“Apa?! Penguntit? Baiklah! Jika anda tidak percaya, anda bisa menghubungi pak Bastian sekarang juga untuk mengkonfirmasi identitas saya! Atau, atau anda bisa panggilkan satpam yang bernama Ali, dia pasti mengenaliku, karena … ” tantang Anna seraya mencoba melepaskan tangannya dari cengkraman kuat sang keamanan tersebut.

“Berhenti bicara omong kosong nona! Tidak mungkin presdir kami terlibat dalam perekrutan karyawan, terlebih, bukankah gaun yang anda kenakan saat ini terlalu mewah hanya untuk seorang karyawan?

Sudah, sudah tidak perlu berpura-pura lagi, jika ingin menarik perhatian presdir kami, sebaiknya anda urungkan niat anda nona, karena presdir kami sangat membenci wanita yang agresif!” balas sang keamanan tersebut yang tetap mempertahankan cengkraman kuatnya yang membuat lengan mungil Anna semakin terasa sakit.

“Tidak! Sial! Sudah kubilang gaun ini sangat berlebihan! Augh!“ gerutu Anna yang sebenarnya di peruntukan untuk Bastian.

“Apa?! Berani sekali anda mengumpat!” kecam sang petugas keamanan tersebut yang merasa tersinggung dengan sikap kasar Anna.

“Bukan … “

Tiinggg!! Belum sempat Anna mengklarifikasi kalimatnya, pintu lift terbuka lebar, namun apalah daya kini tubuhnya benar-benar tak bisa bergerak sesuai dengan keinginannya. Hingga akhirnya Anna pun melewatkan kesempatan untuk pergi ke lantai dimana calon suaminya berada.

“Aishh! Sial!” umpat Anna dengan pandangan menyalak nya pada sang keamanan, karena dirinyalah ia tak bisa menaiki lift.

“Apa yang kau lihat huh! Lebih baik nona ikut ke ruangan keamanan sekarang juga dengan patuh, kalau tidak,” ancam sang petugas keamanan seraya terus berusaha menggiring Anna menjauh dari area depan lift.

“Kalau tidak apa huh?!” nyalak Anna yang mulai kehabisan kesabarannya, ia pun kemudian melancarkan aksi pemberontakannya dengan memelintir lengan kekar sang keamanan hingga membuat pria itu kewalahan dan akhirnya melepaskan cengkraman kuatnya sebelum tangannya keseleo.

Dengan gerakan cepatnya Anna meraih lengan kekar pria tersebut kemudian berputar dan lalu membantingkan tubuh petugas keamanan itu yang bahkan masih mencoba mencerna situasi aneh nya saat ini.

Alhasil petugas keamanan yang mulanya meremehkan Anna dan berfikir jika Anna hanyalah wanita lemah pada umumnya, ia tampak cukup terkejut ketika tubuhnya telah menyatu dengan permukaan lantai sampai tak dapat berkata-kata, dan hanya bisa melongo tak percaya jika wanita yang terlihat anggun di matanya memiliki cukup kekuatan untuk membanting tubuh besarnya.

“Sebenarnya aku tak ingin melakukan ini padamu, tapi percayalah, aku benar-benar … “

“YAK! TANGKAP GADIS GILA ITU!” teriak sang petugas keamanan pada rekan kerjanya yang baru saja muncul dari sisi lain, dirinya bahkan tak ingin mendengar keluh kesah Anna kembali.

Tak memiliki pilihan lain, Anna pun akhirnya memutuskan untuk melarikan diri karena merasa percuma, tak ada siapapun yang akan percaya padanya.

2 rekan nya pun berlarian menghampiri petugas keamanan yang masih tergeletak di lantai dengan tangannya yang terkilir.

“Ada apa?!”

“Kejar wanita gila tadi, dia penguntit tuan Bastian!” seru nya yang membuat kedua rekannya itu langsung berlarian mengejar Annalese yang sudah cukup jauh dari keberadaan mereka saat ini.

Dan terjadilah aksi kejar-kejaran di dalam perusahaan antara Anna dengan ketiga petugas keamanan.

Layaknya sekumpulan polisi yang tengah memburu seorang pencuri kelas kakap, karena saking gesitnya menghindar dan berlarian membuat para petugas keamanan itu kewalahan.

Bersambung***

1
Yeonso
Lagi dalam proses kak 😸
Alfatihah
season 2 nya gak lanjut thor
Yeonso
Terimakasih untuk dukungannya /Wilt//Wilt//Wilt/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!