Dia tidak menyangka, kematiannya di sebuah pulau sangat membuat keluarga kandungnya merasa senang.
Saat ini, mereka sedang mengadakan pesta atas kematiannya.
Daniella Wang, yang saat ini telah menjadi arwah gentayangan melihat semua apa yang terjadi di kediaman Wang.
Tawa kedua orang tuanya, ke empat kakak laki-lakinya. Dan juga Ovellia Wang, putri palsu yang di sayangi mereka.
Ketika mereka mendengar tentang kematiannya, mereka hanya berkata;
"Itu akibat ulahnya sendiri, dia yang mencari kematiannya sendiri. Biarkan dia mati jauh-jauh."
Tiba-tiba ada kekuatan dahsyat yang menarik arwah Daniella. Kembali ke masa dia muda. Di mana ketika orang tua kandungnya ingin menjemputnya dari ayah angkatnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 31
"Mungkin ada yang tidak suka denganku. Dan merencanakan ini semua ayah. Mereka berbohong dan penipu." Dengan wajah yang dia buat memelas, berharap ayahnya tidak memarahinya.
Orang-orang yang ada di sekitar mereka, yang melihat kejadian itu. Ada yang tidak percaya dan ada juga yang merasa masih bingung.
Begitu juga dengan kepala sekolah, dia menggeleng-gelengkan kepalanya karena dia tidak terima dengan perkataan Olivia.
"Olivia, Mengapa kamu tidak bicara jujur? Sebaiknya katakan yang sebenarnya. Sebelum orang tuamu mengetahui apa yang telah kau lakukan di belakang mereka." Ucap kepala sekolah. Dia tidak terima atas perkataan Olivia. Yang mengatakan dia dan yang lainnya penipu. Dan mengatakan bahwa semuanya adalah rancangan seseorang untuk menjatuhkan dirinya.
"Kepala sekolah, siapa yang mengarang ini semua? Pasti anak itu kan?!" Dia berkata dengan marah. Anak yang dia maksudkan di sini adalah anak kandung dari kedua orang tuanya ini. Dia tidak berani menyebutkan kebenarannya, karena takut orang-orang yang ada di situ akan mengetahui bahwa dia adalah bukan putri asli dari keluarga Wang.
"Siapa maksudmu Olivia?" Tanya kepala sekolah bingung.
"Itu, itu.. orang yang tidak menyukai keberadaan ku. Karena statusku sebagai putri Wang." Dia meralat perkataannya.
"Apa maksudmu? Siapa yang tidak menyukai mu sebagai putri Wang? Bukankah engkau darah daging dari keluarga Wang? Jadi, untuk apa mereka tidak suka?" Kepala sekolah semakin bingung.
"Tidak apa-apa kepala sekolah, dia hanya sedang bingung saja." Ucap kakak tertuanya. Awalnya dia tidak memahami 'anak' yang mana maksud dari Olivia. Tetapi setelah dia mendengar tentang status Olivia, maka dia menyimpulkan bahwa yang dia maksud adalah putri asli dari keluarga Wang.
'Apakah anak itu sekolah di sini juga? Bukankah ini sekolah elit? Bagaimana dia bisa masuk ke sini? Sementara kehidupannya yang susah.' Gumam kakak pertamanya di dalam hati.
"Olivia cukup! Kamu jangan mengelak lagi!" Seru ibunya. "Katakan yang sebenarnya!"
"Ibu, aku telah mengatakan sebenarnya. Aku tidak melakukannya." Jawabnya lagi dengan wajah yang penuh rasa kasihan. Walau tangannya mengepal geram, karena dia tidak senang dengan perkataan ibunya yang mulai mencurigainya.
"Maaf ibu, bapak, saya tidak bisa berlama-lama seperti ini. Jika kalian ingin tahu kejadian sebenarnya, kalian bisa melihat video ini." Ucap kepala sekolah yang mulai jengkel dengan penyangkalan yang dilakukan oleh Olivia.
Seandainya Olivia mau jujur dan mengatakan yang sebenarnya. Apa yang telah dia lakukan, mungkin kepala sekolah tidak akan mengeluarkan bukti lain. Yaitu video dan bukti transaksi yang telah beredar diantara Olivia dan juga oknum guru itu.
Kepala sekolah membuka laptop dan memutar video. Kemudian memberikan video itu kepada ayah Olivia. Dan ketika tuan Wang melihatnya, dia semakin marah. Wajahnya yang menghitam tidak bisa menahan emosinya.
Tanpa sadar, dan dengan spontan dia menampar Olivia yang berada di depannya. Tetapi setelah dia melakukannya ada penyesalan di hatinya. Tetapi karena emosi yang memuncak rasa sesal itu hanya sekejap saja.
"Olivia, kau masih menyangkal?! Coba lihat ini, bukankah ini dirimu dengan seseorang?" Ayahnya memperlihatkan video itu kepada Olivia dan juga istri serta ketiga putranya.
Mereka membelalakkan mata, karena terkejut tidak menyangka Olivia bisa sepicik itu. Hanya untuk mendapatkan gelar murid terpintar, dia rela membeli soal ujian dari gurunya sendiri.
Setelah melihat video itu, Olivia tidak bisa lagi mengelak akhirnya. Dia akhirnya mengakui perbuatannya. Karena bukan hanya video, tapi bukti transferan uang kepada guru itu dapat diperlihatkan oleh kepala sekolah. Walau sebenarnya bukti-bukti itu di kirim seseorang secara sembunyi-sembunyi kepada kepala sekolah.
Ketiga kakaknya mengepalkan tangan mereka dengan kuat. Mereka juga tidak menyangka Olivia bisa berbuat curang begitu.
"Pak kepala sekolah, jadi hukuman apa yang akan diterima oleh Olivia?" Tanya ayahnya, karena dia juga tidak bisa menentukan hukum apa yang akan dia berikan kepada putrinya ini.
"Kami harus rapat dulu tuan Wang. Karena kami hendak berembuk untuk membahas hal tersebut." Kata kepala sekolah. "Tetapi yang pastinya, dia akan dikualifikasi dari peserta ujian." Sambung nya kembali.
'Dia hampir membuat Daniella menjadi kambing hitam. Apakah Daniella bisa meramal? Apakah karena keadaan seperti ini, sehingga dia menolak tinggal di rumah?' Pikir ibunya.
'Coba seandainya Daniella tinggal di kediaman Wang. Mungkin Olivia akan menjadikannya kambing hitam. Dan kami pasti akan menghukumnya. Apakah dia telah mengetahui jalannya seperti ini?' Ayahnya juga berfikir seperti itu.
Karena mereka seorang pebisnis, yang otaknya tidak lemot. Sehingga menyadari apa yang tersirat dari kata-kata Olivia tadi. Siapa yang tidak menyukainya menjadi putri Wang? Tentu saja itu merujuk kepada Daniella.
'Keputusan yang tepat dia tinggal di tempat terpisah.'
"Kami menerima keputusan dari kepala sekolah. Kalau begitu kamu pulang dulu pak." Ucap ayahnya, karena tidak ingin terlalu lama berdiri di halaman sekolah.
Sementara itu, berita tentang Olivia yang berbuat curang telah menyebar secara online. Karena ada beberapa siswa telah merekam dan menyebarkannya.