Luke Bryan Smith adalah pria yang paling di takuti di SMA Alexander High school, ia merupakan cucu dari pemilik sekolah ternama itu. Dimana di sekolah hanya di isi oleh orang kalangan atas, ada beberapa siswa yang masuk lewat jalur beasiswa juga.
Ia punya pacar yang bernama Agatha Christie, mereka sudah pacaran selama 2 tahun sejak Agatha sekolah SMP, tapi sayangnya ketika mereka SMA Agatha harus pindah keluar Negeri karena berbagai alasan.
Walaupun begitu Hubungan mereka masih berjalan cukup baik hingga sekarang, tetapi semua itu berubah ketika ada seorang siswa baru jalur beasiswa masuk ke sekolah yang sama dengan Bryan.
Bryan justru malah lebih peduli pada wanita itu, masalah dalam hubungan Bryan dan Agatha semakin banyak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pasar Malam
Dua hari kemudian Agatha telah pulang ke rumahnya bersama orang tua dan kakaknya, Bryan hanya di beritahu kalau ia akan pulang dari rumah sakit.
Bryan awalnya ingin menjemput Agatha, tetapi tampaknya Agatha meminta Bryan tidak usah repot-repot melakukan itu.
Sekarang Bryan tengah bersantai di teras rumahnya di temani secangkir kopi, Anita yang melihat Bryan sendirian memilih untuk duduk di samping Bryan berniat menemani Bryan.
"Gimana kondisi Agatha?" Tanya Anita basa-basi.
"Dia udah pulang," Balas Bryan acuh tak acuh karena ia sedang bermain hp.
"Syukurlah kalau dia sudah pulang, lalu kenapa kamu tidak menjemput Agatha?"
"Udah ada orang tuanya."
Sebenarnya Bryan agak sedih karena merasa jika keluarga Agatha tidak terlalu merestui hubungannya dengan Agatha, itu terlihat cukup jelas dari perlakuan mereka padanya.
Yah walaupun mereka tidak pernah bilang kalau mereka tidak suka padanya, tetapi ia dapat menyadari hal itu.
"Mau aku ambilkan cemilan?" Tanya Anita.
"Boleh."
"Ya sudah aku ambil dulu," Saat Anita bangun ia tidak sengaja menyenggol kopi di meja itu hingga kopi tersebut mengenai celana Bryan.
Bryan terperanjak kaget sambil mengusap paha nya yang terkena tumpahan kopi karena itu kopi masih agak panas, Anita panik dan segera mengelap nya juga.
"Lu itu kalau apa-apa bisa hati-hati gak sih? Panas tau," Bentak Bryan sambil berdiri memandangi Anita dengan tajam.
"Maaf-maaf aku benar-benar tidak sengaja."
"Gue juga tau gak sengaja, makannya hati-hati."
"Udah ah, gue mau ke kamar. Terlanjur gak mood," Bryan beranjak pergi dari sana sekalian ia juga ingin mandi.
_________
Di malam harinya Bryan benar-benar merasa kesepian, ia duduk di kursi yang berada di taman belakang dekat kolam renang sembari memandangi bintang di langit yang menemani sang bulan.
Anita berjalan menghampiri Bryan, ia mencoba menawarkan makanan yang ia bawa untuk meminta maaf atas kejadian tadi pagi juga.
Bryan mengambil makanan yang Anita bawa, Anita memilih duduk di kursi yang berada di samping Bryan untuk menemani Bryan.
"Ada apa lagi?" Tanya Anita.
"Tau lah," Bryan agak malas menceritakan masalahnya.
Sudah tiga jam Agatha tidak membalas pesan darinya, bahkan Agatha tidak mengangkat telpon darinya. Bryan sejak tadi terus mengecek ponselnya berharap Agatha mengirim pesan balasan padanya, tapi sayangnya Agatha tidak melakukan itu.
"Gimana kalau malam ini kamu ikut aku," Ajak Anita.
"Kemana?"
"Kita ke pasar malam, kamu pasti belum pernah main ke pasar malem kan? Seru tau, kebetulan di Deket komplek ini ada pasar malam yang baru buka."
Bryan terdiam sejak memikirkan tawaran itu, sebenarnya ia malas pergi bersama Anita. Tetapi ia juga bosan jika harus terus berada di rumah.
"Okey, tapi kalau gak seru kita pulang," Tegas Bryan.
Ia pergi berjalan ke kamarnya untuk mengambil kunci mobil beserta jaket, sementara Anita terlihat begitu bahagia dan senang karena Bryan mau ikut dengannya.
Di tempat lain Agatha baru saja mau membalas pesan dari Bryan, tetapi ia keburu di panggil oleh ayahnya. Agatha berjalan menemui ayahnya di ruang tamu, "Ada apa Pa?"
"Besok malam kita ketemu sama orang yang udah selamatkan kamu, kamu udah hubungi dia kan?"
"Udah Pa, dia juga bilang iya."
"Bagus deh kalau gitu."
Arhan datang dan langsung merangkul pundak Agatha, "Ikut kakak yuk," Arhan menatap Agatha.
"Kemana?"
"Ikut aja ayok pasti seru kok."
"Ya udah aku siap-siap dulu."
"Kalian kalau mau keluar jangan malem-malem pulangnya," Tegas ayahnya mereka.
"Okey Papa ganteng," Teriak Agatha.
__________
Bryan dan Anita sudah sampai di sebuah pasar malam, di sana terlihat begitu ramai. Ada banyak penjual kaki lima yang berada di sana, "Kita beli itu yuk," Anita menunjuk seorang penjual telor gulung.
"Gak mau, nanti yang ada sakit makan-makanan sembarangan."
"Udah ayok, kalau gak tiap hari gak papah kok," Anita menarik tangan Bryan untuk membeli telor gulung tersebut.
Bryan akhirnya menurut, selesai beli telor gulung Anita terus memaksa Bryan untuk makan itu, karena sudah terlanjur beli akhirnya ia memakannya satu, tapi menurut nya itu biasa saja atau mungkin ia berharap ada di sini bersama Agatha.
Anita kembali mengajak Bryan untuk mencoba makanan yang lainnya, Anita juga mengajak Bryan untuk mencoba permainan di sana. Bryan akhirnya mulai merasa senang, kesepian dalam hatinya terobati berkat Anita.
Hingga yang terakhir Anita meminta Bryan untuk membelikannya permen kapas.
Sedari tadi Anita ternyata telah menyuruh orang untuk memfoto setiap kedekatannya dengan Bryan pada orang lain, Anita juga sengaja memeluk Bryan hingga memegang tangannya Bryan terus-menerus.
Kembali pada Agatha, Arhan mengajak Agatha untuk makan di sebuah kafe.
"Kakak ngajak aku keluar cuman buat nongkrong di kafe? Mending aku rebahan di rumah sambil telponan sama pacarku," Agatha menghela nafas beratnya.
"Pacaran Mulu, kayak yang pacarnya setia aja."
"Ian pacarku yang tampan dan baik hati itu tidak mungkin selingkuh yah, dia setia sekali," Balas Agatha menyombongkan Bryan.
"Yakin? Masih muda loh."
"Apa hubungannya setia sama masih muda? Tukang selingkuh itu kakak, makannya sampai sekarang kakak gak punya pacar," Ledek Agatha.
"Enak aja, kakak juga setia makannya kakak belum menemukan pacar yang baik juga."
"Kebanyakan pilih-pilih nanti salah pilih loh."
Saat sedang asik ngobrol tiba-tiba Agatha mendapatkan pesan dari nomor yang tidak ia kenal, pesan itu berisikan foto-foto Bryan dan Anita di pasar malam.
Agatha terdiam melihat foto itu.
"Ada apa sih?" Arhan merebut hp Agatha karena penasaran apa yang membuat adiknya tampak sedih dan kaget.
Arhan malah tertawa, "Katanya setia," Ledek Arhan sambil mengembalikan ponsel Agatha.
Agatha marah dan kesal, "Kenapa lagi-lagi dia sih?"
"Oh jadi bukan malam ini aja," Arhan terus meledek Adiknya.
"Tau ah pusing," Agatha mematikan layar ponselnya.
"Yang sabar aja," Arhan mengelus punggung Agatha.
"Sialan, ledek doang bisanya."
Beberapa saat kemudian mereka pulang, di perjalanan pulang Agatha kembali melihat Anita dan Bryan berada di sebuah parkiran kafe, Agatha meminta Arhan untuk menghentikan mobilnya terlebih dahulu, ia hanya ingin melihat hal tersebut.
Di sana Bryan terlihat begitu bahagia bersama Anita, itu benar-benar membuat Agatha marah dan kesal.
"Sabar Agatha sabar, kamu harus tetap terlihat anggun dan baik hati," Gumam Agatha yang di ketawain Arhan.
"Gak usah ngeledek."
"Udah cari pacar baru aja, masih banyak kok cowok di luar sana yang mau sama kamu."
"Oh kakak pikir itu gampang? Tidak, cintaku pada Bryan sudah seluas samudra Hindia jadi gak bakalan mudah untuk hilang begitu saja."
"Yakin setelah liat itu? Kalau emang sakit lepasin aja walaupun masih cinta, gak baik minum racun terus-menerus."
"Pacarku bukan racun."
"Itu perumpamaan dodol. Gak mau samperin mereka?"
"Gak papah biarin aja, aku bakal lihat seberapa jauh Bryan sama cewek sialan itu."