NovelToon NovelToon
My Posesif Husband

My Posesif Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Contest
Popularitas:16.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Riria Raffasya Alfharizqi

Season 2 'Married With Ketos'

Menjalani hubungan jarak jauh itu susah dijalani bagi sebagian orang yang tidak kuat menahan rindu. Seperti kata Dylan, rindu itu berat dan..

Begitu juga yang sedang dijalani oleh pasangan muda Alsava dan Gerald. Ibarat kata baru diajak terbang tinggi kemudian harus terhempas pada sebuah kenyataan. Kenyataan bahwa salah satu dari mereka harus mengejar cita-cita dan impian.


Lalu bagaimana pertemuan mereka setelah lama terpisah? masih samakah hati yang dulu dirasa?

Jawabannya ada di kisah cinta mereka yang baru ya gaes 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Klien Misterius

Hoodie warna hitam kesukaannya dia taruh di sampingnya. Lelaki dengan perawakan tinggi dan kulit putih itu menatap ke arah jalanan. Senyumnya mengembang, dia kembali bisa merasakan udara di negeranya sendiri. Setelah 2tahun lebih berada di negeri orang.

"Kemana Tuan?" tanya sopir taxi yang duduk di depannya.

"Hotel Ivander Pak," jawabnya membuat sopir taxi itu mengangguk.

Memangnya siapa yang tidak mengenal hotel terkenal itu? Hotel Ivander menduduki peringkat no 3 terbaik se asia. Bahkan bisa mengalahkan hotel Zafano. Hotel terkenal pada masanya.

Jika saja sopir taxi itu tahu, siapa laki-laki yang menjadi penumpangnya sekarang, mungkin akan lain cerita.

Gerald memejamkan matanya. Menikmati perjalanan yang akan membawanya bertemu dengan gadisnya. Sengaja memang dia tidak memberitahu siapapun. Termasuk kedua orang tuanya. Gerald sudah menyiapkan kejutan untuk orang-orang tersayangnya.

"Miss u," gumamnya membayangkan pertemuannya dengan Alsa nanti.

Sementara Alsa di kampus sedang menahan marah. Bagaimana dia tidak marah jika sekarang teman-temannya mengira dirinya dan Viko sudah resmi jadian.

Aneh memang, hanya pulang bersama sudah digosipkan menjadi pacar. Dunia memang selalu punya cerita sendiri, tanpa tahu kebenarannya.

"Viko!" panggil Alsa yang sengaja masuk ke kelas Viko.

Viko yang tadinya sedang mengobrol dengan teman-temannya menoleh ke arah Alsa yang berdiri di ambang pintu. Senyumnya terukir tampan melihat orang yang datang gadis yang sangat disukainya.

"Wuih..langgeng nih pasti, baru diomongin udah nongol aja," komentar salah satu tema Viko seraya menepuk pundak Viko.

"Bentar," pamitnya beranjak menuju ke arah Alsa.

Viko menghampiri Alsa dengan senyum setampan mungkin. Sampai di depan Alsa, Viko berniat untuk mengajak Alsa masuk. Tetapi Alsa sudah lebih dulu menampar pipi kanan Viko.

Plak

Semua teman Viko menatap mereka heran. Sementara Viko menatap Alsa dengan senyum tipis di sudut bibirnya. Senyum dengan seribu arti.

"Maksud lo apa?" tanya Alsa yang sudah tidak bisa lagi menahan emosi.

Viko kembali menormalkan dirinya. "Gue kenapa?" tanya-nya membuat Alsa semakin muak.

"Jangan bertindak yang bikin gue semakin benci sama lo," ucap Alsa mantab.

Viko tersenyum dengan tatapan meremehkan Alsa. "Ikut gue!" Viko menarik tangan Alsa dan membawanya jauh dari yang lain.

Kini mereka berada di atap gedung kampus. Angin yang berhembus kencang membuat rambut Alsa bertebaran kemana-mana.

Viko menatap Alsa yang sedang menatap lurus ke depan.

"Cantik," gumamnya lirih.

Alsa menoleh ke arah Viko yang ternyata sedang menatapnya. Jika Gerald yang berada di depannya saat ini, mungkin Alsa akan langsung berhambur ke peluknya. Tetapi, lelaki yang berada di depan Alsa sekarang ialah laki-laki yang sangat ingin Alsa jauhi.

"Viko stop! gue udah punya cowok!" tekan Alsa lagi.

Barang kali Viko kembali tuli dan amnesia dengan hal itu.Tetapi tidak, Viko mengangguk, setatus persen dia tahu dan sadar. Hanya saja Viko tidak menganggapnya.

"I know," jawabnya enteng.

Alsa menghela napas. Tangannya terkepal mendengar jawaban Viko yang terkesan menggampangkan.

"Salah ya kalau gue suka sama lo?"

Pertanyaan Viko membuat Alsa tersenyum. "Lucu kalau lo masih tanya," sarkas Alsa.

Viko kembali mengangguk. "Lo tahu Al, orang pacaran itu masih bisa putus, dan orang yang gigih berusaha akan bisa mendapatkannya," jelas Viko membuat Alsa menatap tajam.

"Tapi tidak dengan membuat dirinya terlihat bodoh," sarkas Alsa.

"Bodoh di mata lo gue nggak masalah Al, ini cara gue buat dapatin lo," ucap Viko dengan tangan terangkat.

Viko berniat untuk mengusap puncuk rambut Alsa, tetapi dia urungkan melihat tatapan tajam Alsa yang seolah jijik akan dirinya.

Sudut bibirnya tersenyum dengan menggelengkan kepala. Viko membalikan badannya. Berniat untuk pergi, tetapi sebelum benar-benar pergi Viko kembali menoleh ke arah Alsa.

"Satu hal lagi, gue nggak akan pernah menyerah sekalipun dapat seratus tamparan dari lo." Viko berjalan meninggalkan Alsa yang semakin memanas.

"Lo gila Viko! gue benci sama lo!" teriak Alsa yang masih terdengar oleh Viko, tetapi tidak dia tanggapi teriakan Alsa.

"Teriaklah sesuka lo, pada akhirnya gue pemenang hati lo nantinya," yakin Viko.

Dan jelas saja itu semua karena Viko belum mengetahui kebenaran tentang Alsa.

"Arrghhhh...!" teriak Alsa meluapkan kekesalannya.

Setelah berita tentang Viko yang mengunggah foto Alsa dengan caption romantis misterius 'hrt ownr' atau pemilik hati membuat geger seluruh kampus. Kini Alsa dihadapkan dengan teman-teman kampusnya yang merasa iri dengan Alsa.

Ada yang setuju dengan kedekatan Alsa dan Viko, tetapi lebih banyak yang merasa kecewa dan marah akan kedekatan mereka. Salah satunya Ninda yang semakin menaruh dendam dengan Alsa.

Bruk..

Alsa didorong kuat sampai ke dinding lorong toilet. Dan pelakunya tidak lain adalah Ninda.

Alsa menghela napas kasar. Bosan rasanya harus kembali berurusan dengan sad girl di depannya ini.

"Apa lagi?" tanya Alsa kesal.

"Jal*ng." Ninda menatap Alsa nyalang.

Sementara Alsa menyunggingkan senyumnya. "Itu buat diri lo."

"Lo-" Ninda mengepalkan tangannya.

"Awas aja kalau masih ngejar Viko!" ancam Ninda membuat Alsa tertawa remeh.

"Lucu, harusnya lo melek. Viko yang ngejar gue."

"Dan lo..." tunjuk Alsa.

"Selamat bekerja keras untuk cowok yang nggak penting buat gue." Alsa menyenggol lengan Ninda dan berlalu.

"Sampah, ditinggal Gerald cari mangsa baru," sindir Ninda membuat Alsa memutar bola matanya jengah.

Ninda sama seperti mereka yang tidak tahu kehidupannya yang sesungguhnya. Tetapi masih saja ikut campur dan sok tahu.

Alsa menuju ke kelas Abim. Dimana Kia dan Icha masih berusaha untuk membujuk Abim. Melihat kedatangan Alsa membuat mereka menoleh.

"Bim," panggil Alsa melihat Abim yang tampak berwajah serius. Tidak seperti biasanya.

"Lo nggak bisa bantuin gue?" tanya Alsa lagi. Melihat wajah Abim sekarang Alsa juga sama tida yakinnya dengan Icha dan Kia.

"By, lo kan sekarang pintar banget tuh kayak hacker, bantuin Alsa by," pinta Icha memelas.

"Bisa, tapi ada syaratnya," jawab Abim membuat Alsa dan yang lain menatap Abim tidak percaya.

_______

Dan disinilah Alsa sekarang, setelah pulang kuliah, Abim mengajak Alsa ke hotel Ivander milik martuanya. Alsa menatap Abim yang berjalan di sebelahnya. Melihat kedatangan Alsa dan Abim membuat para pegawai hotel menunduk sebentar.

"Kenapa harus gue sih bim yang nemenin lo?" tanya Alsa merasa janggal.

"Klien gue ini sepesial Al," jawab Abim membuat Alsa menggeleng.

"Terus apa hubungannya sama gue? pakai ketemunya di sini lagi, di restoran atau apa gitu kek," kesal Alsa yang hanya ditanggapi oleh Abim dengan senyum.

"Bim! serius gue!" lanjut Alsa lagi memukul pelan lengan Abim.

Alsa merasa tidak enak berkunjung ke hotel martuanya hanya berdua dengan sahabat suaminya. Meski hanya untuk menemui klien saja, tetapi Alsa tetap saja merasa tidak enak.

"Lo mau gue bantuin buat hapus tuh foto nggak?"

Pertanyaan Abim membuat Alsa mau tidak mau mengangguk.

"Ya udah ikuti gue," lanjut Abim membuat Alsa mencebikkan bibirnya.

Mereka masuk ke dalam lift untuk menuju ke lantai paling atas. Sampai di depan lift, Alsa menatap Abim tidak percaya. Pasalnya Alsa baru tersadar jika di lantai atas hanya terdapat kamar VVIP dan juga ruangan yang hanya bisa dimasuki oleh keluarga Ivander. Meski Alsa termasuk keluarga Ivander sekarang, tetapi tidak akan mungkin bisa masuk mengingat Abim yang akan bertemu dengan kliennya.

"Lo ketemunya di kamar?"

Abim mengangguk sebagai jawaban.

"Ngaco!" lanjut Alsa berniat untuk kembali turun. Tetapi tangan Abim sudah lebih dulu menarik tas yang masih Alsa kenakan.

"Abim lepas!" kesal Alsa yang mendapat gelengan kepala dari Abim.

"Lo kabur gue kasih tahu Gerald, lo pulang sama Viko," ancam Abim membuat Alsa menatap Abim tidak percaya.

Mendadak Abim menjadi musuhnya sekarang.

"Terserah!" jawab Alsa tetapi akhirnya masuk ke dalam ruangan yang mungkin saja sudah Abim siapkan bersama dengan klien yang kata Abim sepesial itu.

Alsa masih tidak habis pikir. Abim diperbolehkan untuk masuk ke ruangan itu hanya untuk menemui kliennya. Tetapi jika Abim dan dirinya bisa masuk ke dalam, itu berati Abim sudah mendapat ijin kepada martuanya atau malah Gerald.

"Buruan masuk!" suruh Abim melihat Alsa yang hanya berdiri di depan pintu.

"Al! lo mau cepet kelar nggak masalah lo?" tanya Abim lagi yang membuat Alsa akhirnya masuk ke dalam.

Itu bukan kamar VVIP. Tetapi ruangan yang terdapat kolam berenang, ruang tamu, dan tempat tidur. Dengan menyuguhkan pemandangan indah. Persis seperti apartemen mini yang elit.

Alsa jadi teringat Gerald. Dimana dirinya dan Gerald pernah menghabiskan waktu seharian sebelum keberangkatan Gerald dulu.

"Al bentar ya? klien gue udah di bawah," pamit Abim berniat untuk keluar.

"Klien lo cewek kan?" tanya Alsa dan dijawab Abim dengan anggukan kepala, tetapi juga menggeleng.

"Abim! yang bener, gue pergi nih kalau cowok!" jawab Alsa membuat Abim tertawa.

"Iya cewek, takut amat! lagian kalau cowok juga enak kali Al berada di tempat seperti surga ini," jawab Abim ngasal dan membuat mata Alsa membola.

"Udah...gue jemput dulu, lo tunggu sini bentar!" ucap Abim lagi membuat Alsa menghela napas kasar.

"Awas aja lo bohong! gue aduin Gerald biar lo masuk penjara!" ancam Alsa membuat tawa Abim pecah.

Setelah kepergian Abim. Alsa melihat ke sekeliling ruangan. Bibirnya melengkung mengingat bagaimana Gerald dulu memperlakukannya begitu manis di tempat itu.

"Masih sama, hanya saja gue sendiri sekarang," gumam Alsa.

Langkah kakinya membawa Alsa menuju ke kolam renang yang berada di belakang.

Matanya melotot melihat taburan bunga merah bertuliskan i miss u. Ekor mata Alsa melirik ke sekeliling, barang kali ada orang di sana selain Abim dan dirinya tadi.

"Abim selingkuh?" Alsa berpikir jika klien yang dimaksud Abim tadi ialah pacar Abim yang tidak Icha ketahui. Tetapi untuk Apa Abim mengajaknya jika memang selingkuh? atau...

Brukkk...

Alsa menabrak seseorang ketika membalikkan badan. Beruntung orang itu sigap menarik tubuh Alsa agar tidak sampai jatuh dan tercebur. Matanya membulat melihat seseorang yang kini berada di depannya dengan posisi mereka setengah pelukan.

Deg

Seketika tubuh Alsa menegang. Alsa terdiam kaku di tempatnya, melihat seseorang yang berada di depannya.

1
Nouna Chaca
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
qilaaazxxx
bahkan lebih dari itu!!luka yg dirasain alsa!!!
qilaaazxxx
demi apaa!!!university of oxford dongg😭😭
Nouna Chaca
/Smile//Smile//Smile//Smile/
Nouna Chaca
/Awkward//Awkward//Awkward/ aku yg malu
Lenni Namora
Luar biasa
Qamaa
gak ada lanjutannya damarrel kak
MPit Mpit MPit
bagussss ih ceritanya akuh cuma punya 1 vote syudah akuh layangkan padamu Thor...
MPit Mpit MPit
akuh akan bilang sama author..thorr titip 1 cowok kaya Gerald untuk anak akuh..hihihihi
ALVARO DIRGANTARA
Luar biasa
novi 99
Leona sama seperti maminya ..

gak da tali pernikahan sudah punya anak ..

yang penting happy ending .

semoga Verrel sama Viko gak ada dendam dengan keluarga Alsa saat mereka bebas dari penjara nantinya
novi 99
astaga Gerald .../Facepalm/...
ajak aja Alsa untuk rencana tambah adik untuk El.



mami Eva sudah nyakitin batin Alsa masih juga nampar Alsa dua kali .
salah mam Eva sendiri , pas kembali datang malah nyakitin Alsa lebih dalam .
walaupun alasan apapun gak boleh dong gitu
novi 99
banyak yang suka sama Alsa.

mungkin aska , masih gak bisa move on
Anonymous
keren
novi 99
Gerald teledor , mana pengawal yang biasa jagain Alsa , sudah tau Verrel pasti datang kan sidang cerai.
novi 99
sweet banget mereka ...
cuma maminya aja yang durjana ...


vereel balik , musuh dalam selimut ..
novi 99
fix ini Gerald yang ngidam ....bener kata abim ..

gak usah alibi Gerald... bilang aja lagi Gemes/Facepalm/
Hana keun💜
Lumayan
Tamariska Almendi
seru sihhhh tapi kadang bikin kesel juga soal nya ada aja yg suka sama gerald atau alsa tapi ini seruuuu ,bikin season 3 nya ya buat abim sama icha
Tamariska Almendi
thor bikin season 3 kek Abim sama icha nikahh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!