NovelToon NovelToon
TABUR PASIR

TABUR PASIR

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Iblis / Keluarga / Kutukan / Hantu / Tumbal
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Siswondo07

[TAMAT] Tiba-tiba 7 orang dari keluarga Handoko meninggal dunia selang dua hari sekali. Ketuju itu semua laki-laki dan dimakamkan berjejer dimakam keluarga.

Dewi salah satu anak perempuan dikeluarga Handoko, sangat teramat penasaran dengan kejadian ini. Semua keluarganya diam seribu bahasa, seolah-olah semua ini takdir Tuhan. Disitulah awal Dewi akan mencari tahu masalah demi masalah dikeluarga ini.

Ikuti terus kisahnya di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siswondo07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Saling Mengunci

Siang Bolong, Don dan para pengikutnya membawa mobil ke pekuburan tengah kota, bergaya seperti orang mau ziarah. Padahal mereka ingin mengambil tanah kering pekuburan orang. Ketika sudah izin ke penunggu, Don dan pengikutnya berjalan mencari kuburan yang tanahnya kering. Setelah menemukan segera memasukan pasir kering kedalam karung hingga dapat setengah karung. Lalu beranjak pergi ke mobil tanpa ada orang yang curiga.

Setelah dapat pasir, nanti malam tepat pukul 12 malam Don dan rekannya beraksi. Ketika semua sudah dimobil lekas pergi menyembunyikan diri dan pasir itu.

Sementara dilain tempat, Jaya merasa sangat resah dan akhirnya memiliki ide untuk menangkal hal jahat dengan doa kepada Allah dan mencoba menabur garam disekitar komplek. Untuk mendapatkan pertolongan Warga, Jaya beranjak menuju kerumah Pak RT.

Langkah kaki keluar dari kostan dan berjalan cepat menuju ke rumah Pak RT. Setelah sampai didepan gerbang rumah, terlihat Pak RT sedang santai duduk diteras dan menikmati secangkir kopi hitam pahit kegemarannya. Jaya lekas membuka gerbang dan masuk kearea rumah.

Melangkah mendekati Pak RT dan mengucap salam.

"Permisi Pak RT." Ucap Jaya.

"Jaya. Sini Nak duduk. Mau dibuatkan kopi." Ungkap dengan nada antusias Pak RT atas kedatangan Jaya.

Jaya duduk dikursi yang sampingan dengan Pak RT. Lalu menjawab pertanyaannya "Boleh Pak." Senyum kecil Jaya.

"Lastri, buatkan kopi manis satu lagi untuk Jaya." Ungkap dengan Nada tinggi ke Istinya yang ada diruang Tamu.

"Ia Pak." Jawab Lastri.

Lalu Pak RT kembali berbincang pada Jaya. "Ada keperluan apa Nak kesini?" Tanya Pak RT penuh rasa penasaran. Matanya tajam menatap Jaya dan menunggu jawabannya.

"Gini Pak." Lalu Jaya menceritakan awal rencananya dengan Ucok hingga sampai dirumah Handoko, lalu perihal Handoko ke tempat dukun.

Cerita itu membuat Pak RT geleng-geleng kepala. Saat cerita itu berlanjut, datanglah kopi yang diantarkan Lastri, lalu Lastri kembali ke dalam rumah. Cerita itu masih panjang keluar dari mulut Jaya.

"Begitu Pak Ceritanya. Saya ingin salah satu warga membantu saya menebar garam disepanjang perbatasan Komplek ini until menangkal hal-hal yang jahat." Tatap Jaya pada Pak RT.

"Saya akan bantu Nak. Tapi tetap yang utama meminta perlindungan pada Allah. Minumlah dulu biar seger." Ungkap Pak RT.

Jaya lalu meminum Kopi hitam manis itu. Membuat mata dan pikirannya terbuka jauh, rasa kantuk sudah hilang.

"Tunggu. Saya akan hubungi beberapa orang yang akan membantumu." Ucap Pak RT.

Saat itu Pak RT membuka ponselnya, menghubungi ada 4 orang teman dekatnya, saat dihubungi semua untuk menangi nabur Garam dan membawa garam banyak, keempat orang itu setuju untuk ikut berkontribusi melawan kejahatan.

Jaya menghela nafas bahwa rasanya lega dan bahagia disaat komplek ini diambang kehancuran masih banyak orang peduli.

"Teman saya akan segera kesini Nak. Apapun yang akan kau lakukan demi komplek ini dijalan yang benar, Bapak akan dukung dan bantu sebisa mungkin." Ungkap Pak RT, lalu tersenyum kecil pada Jaya. Tatapan penuh harapan itu keluar dari mata Pak RT.

Jaya juga tersenyum kecil. Lalu melanjutkan minum kopinya hingga habis.

Hampir satu jam lamanya mejunggu, akhirnya yang ditunggu keempat orang itu datang juga membawa empat plastik isi garam kasar. Setelah itu Jaya pamit untuk segera menabur garam diperbatasan sekeliling komplek.

Sebelum pergi, Pak RT menyuruh kumpul terlebih dahulu, membaca doa bersama agar segala urusan lancar dan terselesaikan, dijauhkan dari segala marabahaya bahaya. Setelah doa selesai Jaya dan keempat orang itu berjalan menuju ke arah gapura sebagai titik awal nabur Garam.

Didepan gapura itu, Jaya mulai menaburkan garam disepanjang dekat selokan air, banyak orang melihat merasa aneh namun ini semua harus dilakukan demi komplek Muara Air.

Setelah selesai menabur, semua kembali kerumah masing-masing. Jaya kembali ke kostannnya, bersih-bersih badan dan berdoa kembali agar dijauhkan dari segala malapetaka komplek ini.

-

Soni, seorang yang penuh penasaran berjalan menbaw sebuah bingkisan makanan untuk berbagi dengan Satpam dan Ucok. Kegiatan bagi-bagi ini dihari Jumat ini memang selalu ia lakukan untuk sedekah kebaikan. Saat sampai diruang kerja satpam, ia masuk dan melihat Ucok dengan tatapan lekat.

Soni lalu menaruh kue kemeja, menyuruh semua untuk makan kuenya.

Saat satpam akan makan tiba-tiba dihubungi untuk segera menuju ke lahan parkir oleh atasannya, satpam itu pergi dengan sigap dan cepat meninggalkan ruangan itu.

Kini didalam ruangan itu hanya ada Ucok yang duduk dan Soni berdiri. Saling tatap menatap.

Ucok lalu izin buat ambil roti untuk dimakan.

"Saya Soni, saya asisten utama Pak Handoko." Ucap Soni, lalu mengulurkan tangan kanannya pada Ucok.

Ucok segera menelan kue didalam mulutnya, membersihkan kedua tangan dan menerima jabatan tangan kanan Soni. Lalu menjawab "Saya Ucok." Senyum kecil Ucok pada Soni.

"Kau harus berhati-hati jika ada niat lain selain berkerja." Ucap penuh misterius Soni pada Ucok.

Ucok kaget dan hanya diam saja. Tidak bisa berucap apapun.

"Apapun itu! Kau yang lebih tahu. Kau hanya memberimu sebuah peringatan keras demi kebaikanmu. Jika kau ada yang menyuruh ke sini, maka aku kasih peringatan kau dan orang bekiganmu untuk tidak melawan Bapak. Bapak bukan orang sembarangan, dia pengendali." Ungkap panjang itu keluar dari mulut soni. Soni tidak bisa mengungkapkan secara detail.

"Saya tidak ada niat apa-apa? Saya kerja disini demi keluarga saya." Jawab Ucok yang berusaha menyembunyikannya kepanikannya.

"Bagus." Ucap Soni yang mendengar ucapan Ucok. Senyum kecil. Lalu Soni melangkah pergi meninggalkan Ucok diruangan itu.

Saat itu pas Satpam itu kembali, lalu melanjutkan makan rotinya. Disela itu Satpam teman Ucok melihat Ucok bengong lekas menepuk pundaknya. Ucok kaget. Lalu keduanya kembali makan kue bersama.

-

Dikamar Dewi, adik Jose paling bungsu sedang duduk dimeja kerja kamarnya, hari ini ia cuti libur kerja. Ia mencoba membuka laptop dan membaca berita hari ini, disebuah portal berita terlihat ada nama Handoko lekas ia membacanya lekat-lekat. Saat membaca Dewi merasa kaget atas kasus konflik tanah di Komplek Muara Air yang sampai saat ini Ayahnya masih bersitegang dengan warga untuk membeli tanahnya. Namun sampai saat ini belum berhasil.

Dalam hati Dewi berkata sifat tidak mau kalah Ayahnya masih tertanam diusia uang sudah tua ini. Harusnya diusia tua ini melakuka kebaikan dan mendekatkan diri pada Tuhan bukan tambah serakah dengan bisnis. Namun Dewi tak pernah berani spek up mengenai urusan Ayahnya, paling-paling juga debat dengan Kakanya Jose dan Mama sampai emosi.

Dewi masih fokus membaca berita demi berita, hingga ketukan pintu berkali-kali dan panggilan suara dari mulut kakanya membuat Dewi terganggu.

"Apaan si? Ganggu banget." Gerutu Dewi, ia mengehentikan aktivitasnya. Ia berdiri dari duduknya dan melangkah menuju ke pintu kamar.

Dewi membuka pintu, terlihat Jose sudah berdiri petantang-pententeng.

"Ada apa?" Tanya Dewi.

"Nanti malam Mama ada Acara pesta dirumah Tante Usman, kau dan aku disuruh ikut nemenin Mama. Katanya biar kita dapet jodoh." Jawab Jose, lalu tersenyum nakal pada Adiknya.

"Ok." Hanya itu saja yang dijawab Dewi, wajahnya kesal dan jutek.

"Jutek amat. Ya udah siap-siap satu jam lagi berangkat." Ungkap Jose.

"Ya." Jawab jutek Dewi. Lalu ia menutup pintu dan bersiap untuk memakai baju yang mewah.

Sementara Jose kembali ke kamarnya untuk bersiap-siap juga.

*

1
Ree Prasetya
cakep
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!