Rizki Bayu Saputra adalah seorang anak yang di besarkan oleh kakeknya yang merupakan pensiunan angkatan bersenjata.
Sebelum Kakeknya wafat dia telah menitipkan amanat bahwa dia harus mencari sebuah kebenaran di salah satu kota besar di negara tersebut.
apakah Rizki mampu menyelesaikan amanat mendiang kakeknya?
serta mendapatkan kebenaran tentang semuanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Frans Teguh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memulai Pertikaian
Hari ini adalah hari yang di tunggu tunggu oleh seluruh siswa sekolah Trita Kusuma.
Karena hari ini merupakan acara perpisahan di sekolah Trita Kusuma.
Para tamu dan orang tua siswa sudah banyak berdatangan di sekolah Trita Kusuma.
Banyak siswa kelas XI dan kelas X yang memberikan pertunjukan tentang kegiatan ekskul mereka kepada para tamu.
Rizki saat ini sedang berada di ruangan perpustakaan sambil memegang beberapa buku untuk menambah wawasannya.
Saat merasakan gugup Rizki memang selalu membaca buku untuk menghilangkan perasaan gugupnya.
Selain itu perpustakaan juga menjadi tempat terbaik Rizki untuk dapat fokus.
Tidak lama setelah Rizki membaca buku itu, tiba tiba Rizki ditarik lengan nya oleh seorang wanita.
"Sini ikut!!” ucap seorang wanita dengan menarik lengan Rizki dengan kencang, menuju kearah ujung ruangan perpustakaan.
Ternyata disana sudah ada tiga orang yang sedang duduk dan meminum teh dengan tenang.
Mereka adalah Gerry, Farhan dan Firman !
“ini orang yang kalian minta, sekarang, mana bayarannya!” ucap wanita itu dengan tegas.
“HAHAHA baiklah sesuai kesepakatan, ini buat biaya ibu mu yang di rumah sakit!” ucap Farhan sambil melemparkan uang itu ke bawah.
Wanita itu pun membungkuk dan mengambil semua uangnya dengan terisak !
Rizki yang melihat itu hanya bisa merasa kasihan dan merasa sedikit marah !
“apa yang kalian inginkan?!” ucap Rizki dengan gemetar.
“sialan, cepat pergi!!” bentak Firman kepada wanita itu, agar tidak mendengarkan pembicaraan mereka.
Perempuan itu pun bergegas mengambil semua uang yang ada di bawah dan segera meninggalkan tempat itu.
“maafkan aku!!” bisik perempuan itu saat melewati Rizki.
Rizki yang mendengar itu hanya sedikit mengangguk dan tersenyum.
Gerry yang melihat senyuman Rizki menjadi tertawa.
“HAHAHA bagus, sepertinya kau cukup berani!" ujar Gerry dengan bertepuk tangan.
"karena sebetulnya kau tidak perlu takut, silahkan duduk dan mari kita berdiskusi!!” Ajak Gerry kepada Rizki dengan senyum.
Rizki yang mendengarkan ucapan Gerry, merubah ekspresinya menjadi ketakutan dan hanya berdiri saja tanpa berani duduk.
“tidak perlu aku berdiri saja, tidak pantas orang seperti aku ini duduk dengan orang kaya seperti kalian!” jawab Rizki dengan cepat dan menunduk.
Gerry yang mendengar jawaban itu menjadi senang karena merasa ini akan sangat mudah untuknya dan teman temannya.
“baiklah sepertinya kau lebih senang berdiri!” ucap Gerry sambil meminum teh yang ada di mejanya.
“aku ingin kau melakukan sesuatu untuk ku dan teman teman ku!” tambah Gerry dengan tenang.
“apa yang kalian inginkan dari ku?!” ujar Rizki yang merasa khawatir.
“mudah kok, kau hanya harus mengikuti semua instruksi dari kami ber tiga!” ucap Farhan yang sedang memegang pundak Rizki.
“tenang semuanya tidak gratis, kami akan memberikan cek senilai $1000, bagaimana?!” tambah Firman yang melihat kearah Gerry yang mengangguk tanda setuju.
Rizki yang mendapat tawaran itu merasa bahwa ini ada yang tidak beres.
“maaf aku tidak berani, aku takut jika harus melakukan yang aku bahkan belum tahu apa itu!” jawab Rizki dengan menunduk dan ketakutan.
“tenang saja, ini akan sangat mudah. Kau hanya perlu mengikuti instruksi kami saja!” timpal Firman sambil berjalan menuju Rizki dan menepuk pundaknya.
“aku tidak akan bisa melakukannya, aku hanya bisa belajar saja!” ucap Rizki dengan menunduk.
Farhan dan Firman yang melihat Rizki yang sulit diajak kerja sama, menjadi sangat marah.
“Gerry jika seperti ini lebih baik kita habisi saja dia!” ucap Farhan dengan marah.
“benar, aku sudah kesal dari awal saat melihat wajahnya!” timpal Firman yang sudah memegangi kerah baju Rizki.
Farhan yang melihat itu langsung memukul kearah perut Rizki dengan sangat keras.
Rizki yang mendapat pukulan itu langsung terjatuh dan memegangi perutnya.
“rasakan itu! kau sangat berani menolak permintaan bos kami Gerry!!” bentak Farhan dengan keras.
Karena adanya keributan yang terjadi membuat seorang guru akhirnya datang dan melihat apa yang terjadi.
“hey apa yang terjadi? Gerry kenapa kau masih disini?!” ucap seorang Guru.
“apa masih belum selesai kau membuat masalah?!” tanya Guru itu yanh berjalan menuju Rizki.
"Farhan dan Firman, kau juga selalu membuat masalah!" ujar Guru itu dengan marah
“sudah cukup, biarkan jika memang dia tidak mau!” ucap Gery dengan senyum yang mengerikan.
Gery segera berdiri dan berjalan menjauh bersama Firman dan Farhan.
Mereka meninggalkan Rizki yang masih memegangi perutnya karena pukulan Farhan.
Mereka bahkan tidak memperdulikan guru mereka sendiri.
Namun setelah Gerry, Farhan dan Firman pergi, Rizki dibantu Guru itu untuk bangun dan berdiri.
"apa kau tidak apa apa?!" tanya Guru itu kepada Rizki.
"tidak apa apa, aku baik baik saja!" ujar Rizki dengan tersenyum.
Rizki yang sudah bangun pun langsung bergegas pergi menjauh dari perpustakaan.
“sial apa salahku, hanya karena tidak ingin bekerja sama!" gumam Rizki dengan kesal.
"mereka main pukul saja, untung saja aku dapat melompat dan menahan pukulan itu!" tambah Rizki yang masih kesal.
"Meskipun pukulan itu tidak terlalu menyakitkan aku harus berpura pura terjatuh agar mereka pergi” tambah Rizki dengan merapikan kemeja dan Jas nya
Setelah itu Rizki pun pergi untuk bersiap menghadiri acara kelulusan sekaligus perpisahan di sekolahnya.
tdi bagi tugasnya masing-masing 30 org, berarti total ny 120 tambah pemimpin jadi 124 orang lah
jadi lanjut baca saja, Kalo ceritanya sudah sudah tidak menarik baru.... Permisi Selamat tinggal...