NovelToon NovelToon
Gadis Pilihan Ummi

Gadis Pilihan Ummi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Ammar dijodohkan dengan Safa yang merupakan anak dari adik angkat ibunya. perjodohan terjadi atas permintaan Ibunda Safa saat menjelang akhir hayatnya karena ingin anaknya memiliki pendamping setelah dirinya tiada

Sedangkan Sang Adik Ubay mengalami insiden tidak mengenakan, dia tidak ingin bertanggungjawab karena dia tak pernah merasa berbuat hal itu tapi karena permintaan sang ibu untuk menikahi gadis itu Maka dia menikahinya.

Begitupun dengan kedua adik lelaki kembar mereka yang menemukan jodohnya dengan cara tak terduga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Keluarga Fahira 2

Ubay berusaha tenang dan sabar menghadapi keluarga istrinya, walau sejak tadi dia sudah emosi karena mereka memperlakukan istrinya dengan tidak baik didepan matanya.

"Bagaimana kabarmu nak Ubay?? ". Ucap Ibu Fahira dengan ramah sangat berbeda dengan sikapnya pada snag anak perempuan nya.

"Baik bu, Alhamdulillah". Ucap Ubay tersenyum.

"Baguslah, Ibu dan keluarga datang kesini karena ingin membicarakan sesuatu pada nak Ubay, kalian pasti ada waktu kan, karena tadi kami dari kantor kalian dan mereka bilang kalian sedang cuti". Ucap Sang ibu mertua.

Sedangkan sang ayah mertua sedang menundukkan kepalanya, dua sebenarnya tidak enak dan kasihan pada anak perempuan dan suaminya itu, dia merasa tertampar dengan kata-kata terkahir anaknya sebelum meninggalkan rumahnya saat pernikahannya.

"Aku berharap keluarga suamiku menerimaku dengan penuh kasih sayang karena aku tak pernah mendapatkan dari orangtuaku sendiri seolah aku hanya anak yang sengaja dibuat untuk disiksa dan dimanfaatkan untuk berbakti dan tak punya hak untuk bahagia, jika boleh menyesali sesuatu, aku menyesal lahir dari keluarga ini". Itulah kalimat penyesalan Fahira yang menamparnya sampai kini.

"Iya bu, kami memang sedang cuti seminggu, memang apa yang perlu dibicarakan dengan saya?? Tanya Ubay dengan sopan.

Fahira datang membawa nampan berisi minuman dan cemilan yang dibawah oleh bibi yang telah datang pagi tadi. Dia duduk disebelah suaminya mendengar kan apa yang dikatakan keluarganya.

"Kami meminta Mobil yang kalian berikan pada Fahira untuk diberikan kepada kami". Ucap Ibu Fahira dengan lantang.

"Mobil yang mana yah bu?? ". Tanya Ubay dengan hati-hati.

"Mobil yang jadi Mahar Fahira lah, memang mobil yang mana lagi". Ketusnya memandang tajam Ubay.

"Maaf bu, itu adalah mobil Fahira bukan untuk diberikan kepada orang lain, lagian Ibu sudah mendapatkan uang 550 juta karena kalian tidak mengeluarkan apapun saat pernikahan, apakah ini tidak keterlaluan?? ". Ucap Ubay dengan tenang.

"Itu terserah kami lah, itu sudah menjadi milik Fahira, itu berarti milik kami juga, kau tidak berhak mengaturnya. Dan kau Fahira berikan mobil itu pada kami". Hardiknya dengan keras kepada anak perempuannya itu.

"Maaf bu, benar kata suamiku, itu mobilku bukan untuk diberikan kepada siapapun, kalian sudah mengambil uang panaik dan undangan kalian juga sudah diberikan kepada kalian, apa lagi yang kalian rampas, jangan terlalu serakah bu". Ucap Fahira memelas.

Dia memandang suaminya dengan sendu karena melihat bagaimana keluarganya memperlakukan nya.

"Dasar kurang ajar, jangan membantah ibu, mau jadi anak durhaka kamu??". Hardik Farhan berang, dia sangat menginginkan mobil itu makanya dia meminta ibunya mengambil mobil itu dari Fahira.

"Jangan membentak istriku". Ucap Ubay dengan dingin, dia menatap tajam kepada kakak lelaki istrinya itu.

"Jangan kurang ajar kamu menantu, dia kakak ipar mu". Hardik Ibu Fahira pada Ubay.

"Maaf ibu, sejak tadi saya berusaha berbaik hati dan berbaik sangka pada kalian, tapi ternyata beginilah sifat asli kalian yang serakah dan memperalat istri saya selama ini, saya tidak meninggikan suara saya pada ibu karena menghormati ibu sebagai orang tuanya. tapi jika kakaknya berani melukai istriku walau hanya dengan kata-kata, aku tidak akan tinggal diam".

"Kak". Ucap Fahira dengan kata berkaca-kaca. Dia tidak menyangka suaminya akan membelanya sampai Seperti ini.

"Lebih baik kalian pulang, jika datang kerumah saya membuat keributan, mobil itu milik istri saya, jangan kira saya tidak tahu jika kalian menginginkan mobil itu untuk anak lelaki kalian yang tidak berguna ini". Ucap Ubay dengan tajam.

"Dasar kurang ajar". Umpat Farhan melayangkan tangannya tapi langsung ditangkap oleh Ubay dan mendorongnya dengan kasar.

"Pergilah, saya masih berbaik hati mengatakannya dengan pelan karena menghormati kalian, jangan sampai saya bertindak tegas, dan satu lagi kalian punya perjanjian hitam diatas putih kepada keluarga saya, saat menikahkan Fahira sama saya, saya harap kalian tidak lupa".

"Mobil itu harus menjadi milikku, berikan padaku sialan". Ucap Farhan dengan murka kemudian menyerang Ubay tapi kembali ditangkap dan kali ini diberikan pukulan keras sehingga dia jatuh tersungkur dengan mulut dan hidung berdarah.

"Disini ada CCTV, kalian akan saya penjarakan jika tidak mau pergi dari sini". Ucapnya dengan dingin.

"Fahira beritahu suamimu untuk berikan pada ibu mobil itu". Ucap sang ibu mencengkram tangan Fahira dengan keras sehingga membuat Fahira meringis.

Ubay yang melihat istrinya diperlakukan seperti itu menghampiri sang mertua dengan muka penuh amarah.

"Lepaskan tangan istriku, kalau tidak ku patahkan tangan ibu". Ucap Ubay dengan emosi.

"Saya tidak mau, lakukan saja jika berani". Tantangnya kepada sang menantu.

"Kalian apakan menantuku". suara teriakan melengking dari belakang terdengar.

Ternyata itu adalah Shofiyah dan juga Kedua menantunya Shifa dan Safa yang datang menjenguk adik mereka karena baru menikah. Tak lupa dengan kedua anak lelaki Shofiyah itu.

Plak.. Tangan Ibu Fatma terasa panas karena tepukan keras dari Shofiyah saat melihatnya mencengkram erat tangan Fahira. Sehingga tangannya terlepas karena sangat sakit

"Bawah adik kalian naik kekamarnya". Perintahnya kepada kedua menantunya itu.

"Baik Ummi". Ucap keduanya dengan kompak

Kini Shofiyah menatap tajam keluarga besannya ini. " Kalian tidak punya malu menuntut yang bukan milik kalian". Ucap Shofiyah dengan kesal.

"Fahira itu anak kami, terserah kami dong". Ucap Bu Fatma dengan enteng.

"Tapi sayangnya kepemilikan kalian atas anak kalian itu sudah gugur saat dia sudah menikah, kalian punya perjanjian hitam diatas putih dengan keluarga kami, dan kau".. Tunjuk Shofiyah pada kakak menantunya.

"Kalau mau barang dan harta harusnya kau bekerja, jangan jadi benalu yang hanya bisa meminta-minta, kau tidak malu disebut laki-laki". Hardiknya dengan sangat pedas.

Ketiga anak Lelaki Shofiyah itu mengerjapkan matanya mendengar perkataan ibu mereka, sejak kapan ibunya bisa berkata sekasar itu pada orang lain.

"Jangan kurang ajar pada anakku besan, dia kakak Fahira jadi dia berhak atas itu". Ucap Ibu Fatma yang tidak terima anak lelaki kesayangannya di cap seperti itu.

"Pergilah dari sini sebelum ketiga anakku memanggil polisi dan memenjarakan kalian, kalian pasti ingat bukan jika aku memliki keponakan polisi dan tentara serta seorang pengacara". Ucap Shofiyah dengan tajam

" Tapi kami mau mobil itu". Ucap Farhan masih kekeh dengan keinginannya.

"Panggil Ukasyah dan Ustman kesini nak , kalian berdua telpon mereka dan pastikan penjarakan mereka dengan lama". Ucapnya dengan berang.

"Ayo pulang, sejak tadi kalian itu seperti manusia tidak punya malu, sudah tuan rumah mengusir, tapi masih kekeh dengan permintaan kalian, jika kalian masih kekeh disini silahkan, aku pulang duluan". Ucap Pak Ramdan, ayah Fahira.

"Aku tidak mau Ayah, aku mau mobil itu". Ucap Farhan membentak dan mendorong ayahnya dengan kasar.

Bugh.. sebuah pukulan telak kembali dia terima kali ini karena dia meneriaki dan mendorong sang ayah.

"Jangan kurang ajar pada orangtua". Ucap Ubay dengan penuh emosi.

Pak Ramdan menatap mata menantunya dengan berkaca-kaca, ini pertama kalinya ada yang membelanya sampai seperti itu setelah apa yang dilakukannya selama ini.

"Terima kasih nak menantu, ayah pulang dulu, sampaikan maaf ayah pada Fahira atas semua perbuatan ayah, permisi". Ucapnya meninggalkan mereka semua.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!