setelah kematiannya yang konyol dibumi, Arkan terlahir kembali kedunia penuh dengan magis. Dengan bermodalkan bakat tingkat atas, Arkan percaya akan menjadi yang terkuat.
Genre : Fantasy, Action.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Billy Author, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23: Kegelapan yang Mengintai
Arkan berjalan dengan langkah mantap menuju desa kecil di depan, meski tubuhnya terasa lelah setelah pertempuran yang baru saja ia lalui. Meski ia berhasil mengalahkan tiga pembunuh bayaran, instingnya berkata bahwa ini baru permulaan. Desa yang tampak tenang itu, di bawah langit malam yang cerah, tampaknya menyimpan lebih banyak rahasia daripada yang terlihat.
Ia merasa punggungnya terasa berat, seolah ada mata yang mengawasi setiap langkahnya. Bahkan meskipun pembunuh bayaran yang dia hadapi sudah gugur, ada sesuatu yang lebih besar—lebih mengerikan—yang mengintai di balik bayangan.
Arkan beristirahat sebentar di luar desa, memanfaatkan Abyssal Awareness untuk memeriksa sekitar. Namun, yang ia dapatkan hanyalah kesenyapan yang mencekam. Tak ada tanda-tanda musuh yang mendekat, tetapi ada sesuatu yang tidak beres.
“Mereka pasti bekerja untuk seseorang. Dan jika aku melihat lebih jauh, orang ini pasti lebih kuat dari yang aku duga.”
Dengan hati-hati, Arkan memasuki desa. Seluruh tempat tampak seperti desa kecil biasa—rumah-rumah kayu dengan atap jerami, suara angin yang menggerakkan daun-daun pohon, dan aroma tanah basah. Tapi di balik kesederhanaan itu, ada banyak hal yang bisa disembunyikan.
Saat memasuki pusat desa, Arkan melihat sebuah tenda besar yang didirikan di dekat alun-alun. Beberapa orang desa tampaknya sedang mengelilinginya, berbicara dengan suara rendah. Tenda itu mengeluarkan cahaya lembut, dan ada seseorang di dalamnya yang tampak lebih penting daripada yang lain.
Tanpa menunggu lebih lama, Arkan bersembunyi di balik salah satu rumah dan mengaktifkan Stealth Mode. Dengan keahliannya dalam bersembunyi, ia merayap perlahan menuju tenda, berusaha untuk tidak menarik perhatian.
Begitu dia cukup dekat, ia mendengar percakapan yang cukup jelas.
“Kami sudah membereskan yang pertama, dan sekarang kita akan mengurus yang kedua. Jangan biarkan dia mengganggu rencana kita,” suara seorang pria dalam tenda itu terdengar dingin dan penuh ancaman.
“Tapi bagaimana jika dia sudah mendapatkan informasi?” jawab suara lain yang tampaknya lebih muda, cemas.
“Itu yang akan kita pastikan. Jika dia sudah tahu sesuatu, kita akan menghapusnya sebelum dia mengancam semuanya.”
Arkan mengerutkan kening, mendengarkan percakapan itu. Ada sesuatu yang lebih besar di balik pertemuan ini, dan jelas bahwa dirinya sudah menjadi sasaran. Mereka berbicara tentang dirinya, tanpa merujuk langsung padanya, tetapi cukup jelas siapa yang dimaksud dengan ‘yang pertama’ dan ‘yang kedua’.
“Aku harus pergi dari sini, tapi aku harus tahu lebih banyak,” pikir Arkan, memutuskan untuk terus mengamati.
Arkan menghabiskan beberapa jam berikutnya mengamati pergerakan orang-orang yang ada di sekitar tenda, mencari tahu siapa yang terlibat. Satu hal yang pasti: kelompok ini jauh lebih besar daripada yang dia kira. Tidak hanya ada pembunuh bayaran, tetapi mereka tampaknya memiliki jaringan yang lebih luas dan lebih kuat, bahkan mungkin berhubungan dengan para elit dunia ini.
Akhirnya, Arkan memutuskan untuk bertindak. Ia tahu bahwa berlarian atau melarikan diri hanya akan memberinya waktu sementara. Jika ia ingin mengakhiri ancaman ini, ia harus masuk lebih dalam ke dalam jaringan mereka. Namun, itu berarti ia harus berhadapan dengan kekuatan yang lebih besar lagi.
[Statistik Arkan]
Level: 36
HP: 4200/4700
MP: 2000/2000
STR: 740
AGI: 680
INT: 248
DEX: 210
VIT: 547
[Skill Teraktif]
Abyssal Awareness (Level 5): Mendeteksi musuh dalam radius 30 meter.
Stealth Mode (Level 4): Menyembunyikan diri sepenuhnya dalam bayang-bayang.
Shadow Reaper Slash (Level 3): Serangan mematikan yang menggabungkan kekuatan bayangan.
Abyssal Strike (Level 2): Serangan dengan kekuatan gelap yang menghancurkan pertahanan musuh.
Dark Barrier (Level 2): Pelindung energi gelap yang menahan serangan fisik dan magis.
Mengetahui bahwa dia tidak bisa bertindak sembarangan, Arkan merencanakan serangan yang lebih berhati-hati. Ia memutuskan untuk menyusup masuk ke dalam tenda pada malam hari, ketika semua orang di dalamnya sedang lengah.
Dengan menggunakan Stealth Mode, ia melangkah perlahan menuju pintu belakang tenda. Ia harus masuk tanpa diketahui oleh siapa pun.
Setibanya di dalam tenda, ia melihat beberapa orang duduk di sekitar meja besar, membahas sesuatu dengan serius. Namun, Arkan tidak punya banyak waktu untuk mengintip—ia harus mencari bukti atau informasi lebih lanjut yang bisa membantunya mengetahui siapa yang menggerakkan semuanya.
Dengan gerakan cepat, Arkan melompati meja dan menuju ke sudut tenda di mana beberapa tumpukan dokumen terletak. Ia dengan cermat mencari di antara tumpukan kertas tersebut, akhirnya menemukan sebuah gulungan yang tampaknya sangat penting.
“Ini dia…” gumam Arkan, membuka gulungan itu perlahan. Di dalamnya, ada peta dengan tanda-tanda khusus dan catatan yang mengarah ke beberapa lokasi di seluruh dunia. Salah satunya menunjukkan arah ke sebuah kota besar, jauh di sebelah timur. Ada juga catatan tentang "Operasi Penghapusan" yang melibatkan beberapa orang yang tercatat namanya—termasuk dirinya.
Tanpa berpikir dua kali, Arkan melipat gulungan itu dan menyembunyikannya di balik bajunya. Namun, saat ia berbalik untuk pergi, seseorang dari dalam tenda terkejut melihat gerakan kecil yang mencurigakan.
“Ada seseorang di sini!” teriaknya, dan semua orang langsung bersiap untuk menyerang.
Arkan tahu bahwa waktunya sudah habis. Dengan cepat, ia mengaktifkan Abyssal Strike, menumbangkan dua orang penjaga dengan cepat dan menghilang dalam bayang-bayang.
“Terlambat untuk melarikan diri.”
Namun, Arkan tahu bahwa ini hanya permulaan dari perjalanan yang jauh lebih berbahaya.