NovelToon NovelToon
Forbidden Love

Forbidden Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang
Popularitas:416
Nilai: 5
Nama Author: Fallenzio

seorang wanita cantik yang bertemu dengan Laki-Laki tampan membuat diri nya jatuh hati, Namun sangat di sayangkan mereka memiliki perbedaan yang sulit untuk mereka bersatu selama nya. apakah cinta mereka akan bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fallenzio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 19

Keesokan harinya, tubuh Nabillah sudah mulai merasa lebih baik. Ia kembali bekerja seperti biasanya, meskipun sang manajer menyarankannya untuk lebih banyak beristirahat.

Nabillah melirik jam yang sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Ia memijat keningnya karena kembali merasakan pening di sekitar kepalanya.

Ia meletakkan kepalanya di atas meja dan mencoba tidur sejenak agar rasa pusingnya sedikit berkurang.

Pita yang awalnya ingin bertanya kepada Nabillah mengurungkan niatnya saat melihat Nabillah sedang tertidur, biarkan Nabillah beristirahat terlebih dahulu.

Waktu terus berjalan, dan kini jarum jam sudah menunjukkan pukul tiga sore.

Seperti biasa, Delvin bersiap untuk mengantar keluarganya menjalani terapi. Kondisi Erlita kini telah menunjukkan kemajuan; ia sudah dapat berbicara dengan lancar seperti sebelumnya.

Setibanya di tempat terapi, Delvin memarkirkan mobilnya di area parkir. Ia keluar dari mobil dan berjalan masuk, menyusul keluarganya yang sudah lebih dulu berada di dalam.

Namun, antrean di tempat terapi masih panjang. Tidak ingin menunggu di dalam, Delvin memutuskan untuk keluar dan merokok di depan supermarket yang berada di seberang tempat terapi. Saat itu, ia tidak melihat Nabillah, tetapi menurut Pita, Nabillah sedang berada di ruangannya.

Sambil menikmati rokoknya, tiba-tiba pandangan Delvin tertuju kembali ke arah tempat terapi. Seketika, ekspresinya berubah panik dan langsung saja ia kembali ke tempat terapi tersebut.

.

Sementara itu, Nabillah sudah bangun sejak pukul sebelas tadi setelah tidur selama dua jam. Kini, waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore, tetapi cuaca tetap terasa panas.

Ia membereskan kertas materi yang sempat dibacanya, lalu meletakkannya di tempat yang telah disediakan. Setelah itu, Nabillah keluar dari ruangannya dan mendengar suara sang manajer yang sedang melakukan presentasi.

Dengan memberi isyarat kepada manajernya bahwa ia akan membeli minuman di luar, Nabillah mendapatkan anggukan tanda persetujuan. Ia pun keluar dengan tergesa-gesa, bahkan tidak sempat menyapa bapak-bapak dan ibu-ibu yang ada di sana.

Saat hendak berjalan menuju warung, tiba-tiba pandangan Nabillah menjadi buram, kepala terasa sangat pusing, dan hidungnya mengeluarkan darah. Tak mampu menahan rasa sakitnya, tubuh Nabillah mendadak ambruk di halaman tempat terapi. Orang-orang yang menyaksikannya segera panik melihat Nabillah tergeletak tak sadarkan diri.

Di sisi lain, Delvin yang berada di depan supermarket langsung menyadari situasi tersebut. Ia terlihat panik, segera mematikan rokoknya, dan bergegas menuju tempat terapi.

"Nabillah," gumamnya dengan suara cemas saat melihat tubuh Nabillah yang tergeletak tak sadarkan diri, dengan darah yang keluar dari hidung Nabillah.

Melihat Andika yang kebetulan berada di lokasi, Delvin segera melemparkan kunci mobilnya dan berkata, "Antar gue dan Nabillah ke rumah sakit, cepat!"

Andika yang memahami situasi segera berpamitan kepada Mama Ey dan Erlita, yang langsung mengangguk memberikan izin. Sementara itu, manajer Nabillah sibuk menelepon keluarga Nabillah di rumah, terlihat sama paniknya seperti orang-orang lainnya.

Dengan raut wajah penuh kekhawatiran, Delvin menggendong tubuh Nabillah yang lemas dan membawanya masuk ke dalam mobil. Andika, tanpa pikir panjang, langsung masuk ke kursi kemudi dan bersiap membawa mereka ke rumah sakit.

Di perjalanan menuju rumah sakit, Delvin terus memegang dan mencium tangan Nabillah. Ia berulang kali berdoa agar Nabillah segera sadar. Sementara itu, Andika, yang melihat kepanikan Delvin, hanya bisa merasa bingung. Rasa penasaran terus menggelayut dalam pikirannya.

"Bill, aku mohon, bangun," ujar Delvin dengan suara cemas, seolah memohon kepada Nabillah untuk membuka matanya.

Beberapa menit kemudian, mereka tiba di rumah sakit. Delvin segera keluar dari mobil, masih menggendong Nabillah dengan hati-hati. Seorang suster yang berada di sana segera memberikan arahan agar Delvin membawa Nabillah ke ruang pemeriksaan yang telah ditunjuk.

Setelah menyerahkan Nabillah kepada tim medis, Delvin merasa gelisah. Ia bolak-balik di depan ruangan tempat Nabillah sedang diperiksa, tak bisa menyembunyikan rasa frustrasinya.

Melihat Delvin yang tampak tidak tenang, Andika mendekatinya dan menariknya duduk di kursi yang ada di koridor. "Tenang, Vin. Nabillah akan baik-baik saja," ucap Andika, mencoba menenangkan adik ipar nya itu.

Delvin menundukkan kepala dengan ekspresi bersalah. "Ini semua salah gue, Bang. Nabillah jadi seperti ini karena gue," ujarnya dengan suara penuh penyesalan, membuat Andika semakin bingung.

"Maksud lo apa, Vin? Dengar, Nabillah itu manusia, bukan robot. Dia bisa sakit kapan saja. Ini bukan salah lo. Sudahlah, tenang, gue yakin dia nggak akan kenapa-kenapa," balas Andika, meskipun rasa penasaran mulai mengganggunya. Dalam hati, ia ingin bertanya kenapa Delvin begitu peduli pada Nabillah.

Tiba-tiba, terdengar suara yang memanggil, "Delvin."

Delvin menoleh ke arah sumber suara itu. Saat melihat siapa yang memanggilnya, ia langsung berdiri dan bersalaman.

"Nabillah gimana, Delvin?" tanya pria itu dengan nada khawatir.

Delvin menunduk sejenak sebelum menjawab, "Nabillah masih diperiksa, Ayah." Pria itu adalah ayah Nabillah.

Mengingat keras kepalanya putrinya itu. Berkali-kali ia sudah meminta Nabillah untuk beristirahat dan tidak bekerja dulu, tetapi Nabillah tetap bersikeras untuk pergi bekerja.

"Semoga Nabillah baik-baik saja," ucap Ayah Nabillah dengan nada penuh harap.

"Aamiin," jawab Delvin dan Andika hampir bersamaan, menguatkan harapan tersebut.

TBC...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!