NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Ibu Tiri Kejam

Suami Pilihan Ibu Tiri Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: eilha rahmah

Novel ini berkisah tentang kehidupan seorang gadis jelita bernama Alea, yang kehilangan kebahagiaan semenjak kepergian ibundanya

Hingga ayahnya memutuskan untuk menikahi seorang janda dengan harapan mengembalikan semangat hidup putri tersayangnya

Namun alih-alih mendapat kebahagiaan dan kasih sayang seorang ibu, hidup Alea semakin rumit karena dia dipaksa oleh ibu tirinya menikahi seorang pria dingin di umurnya yang masih belia

Akankah Alea bisa menemukan kebahagiaannya bersama suami pilihan ibu tirinya yang kejam?

Yuk... Simak terus cerita hidup Alea...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eilha rahmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23

“Mas Hesa...” Alea terbelalak kaget melihat suaminya sedang duduk dikoridor rumah sakit sambil menggenggam minuman bersoda di tangannya.

"Lea" Mahesa yang melihat Alea langsung panik bukan kepalang, bukan karena ketahuan dirinya sedang berada dirumah sakit, namun lebih karena khawatir akan keadaan istrinya yang ia tinggalkan dalam keadaan sakit kenapa tiba-tiba berada dirumah sakit.

“Mas...” Alea menghentikan ucapannya demi melihat mata Mahesa yang bonyok seperti itu.

“Mas, ini kenapa?” Alea mengusap mata Mahesa yang terlihat lebam kebiruan.

Mahesa hanya bisa meringis matanya masih sedikit nyeri, dia bingung harus bagaimana menjawab pertanyaan istrinya. “Ehhmm...” Belum sempat dia menjawab, tiba-tiba saja Vivi datang membawa kertas resep yang baru saja diberikan dokter kepadanya.

Melihat Alea disana, Vivi hanya bisa melongo dia mematung sejenak. Otaknya berfikir keras alasan apa yang harus dia berikan. Sahabatnya itu pasti akan memberondongi dia dengan berbagai pertanyaan. Ya Tuhan bantu aku... Vivi berdoa dalam hatinya.

“Vi... hidungmu kenapa?” Alea pun tak kalah terkejut melihat Vivi dengan hidung yang tersumpal kasa tebal, sempat beberapa saat Alea berfikir apa mungkin sahabatnya itu sedang oplas hidung. Namun dia menampik pikirannya itu, mengingat rumah sakit ini tidak menyediakan jasa oplas.

“A-Anu Lea...” Belum sempat Vivi menjawab pertanyaan Alea, keadaan semakin diperparah dengan teriakan Dimas dari dalam kamar.

“Woy Bro... Gua mau kencing” Mahesa menepuk jidatnya. Bocah tengil satu ini benar-benar membuatnya hampir gila.

Alea langsung masuk kedalam kamar tak menghiraukan Mahesa dan Vivi berusaha untuk menghentikan dia. Melihat Dimas yang babak belur seperti itu Alea benar-benar kebingungan. Kenapa suaminya, sahabatnya dan mantan kekasihnya ada di rumah sakit yang sama dengan kondisi babak belur seperti ini.

“Ada apa ini?” Alea mulai bertanya. Tidak ada yang berani menjawab pertanyaan Alea semuanya diam mematung.

“Vi, ada apa ini?” Alea menengok ke arah Vivi berdiri, namun yang ditanyai seakan bisu tak bersuara. “Mas Hesa, ini ada apa sebenarnya?” Kini pandangannya tertuju pada suaminya yang sedang duduk di sofa di pojok ruangan.

Mahesa menelan ludah, kemudian beranjak menghampiri Alea “Lea...sebenarnya kami...”

“Kecelakaan” Dimas memotong ucapan Mahesa.

Semua mata kini mengarah pada Dimas yang masih berbaring di atas tempat tidurnya.

“Ya, kita kecelakaan” Vivi ikut membenarkan perkataan Dimas. Namun ada raut tak biasa yang tersirat dimatanya sepertinya dia menyembunyikan sesuatu.

Alea menarik nafas dalam-dalam. Kecelakaan, bukannya ini seperti cerita yang dibuat-buat. Bagaimana mungkin mereka kecelakaan, bersamaan, kebetulan yang sangat aneh.

“Vi” Alea mendekat kearah Vivi yang sejak tadi tak beranjak dari tempatnya berdiri. “plis, ceritakan yang sebenarnya” Alea meraih tangan Vivi, dia tahu jika sahabatnya itu tidak pandai berbohong.

Vivi menggaruk kepalanya yang tidak gatal “Maaf Lea...”

Flash Back On

Bik Jum menaiki satu persatu anak tangga sembari membawa nampan berisi bubur dan minuman hangat untuk Alea. Sejak tadi pagi Alea sama sekali belum meninggalkan kamarnya, dan sekarang sudah hampir sore jadi Bik Jum berinisiatif membawakan Alea makan siang.

“Mbak Lea” Bik Jum memanggil, namun tidak ada balasan dari dalam kamar. Mungkin sedang tidur, pikir Bik Jum. Akhirnya Bik Jum memutuskan untuk masuk saja.

“Mbak Lea” Panggil Bik Jum sekali lagi sembari membuka pintu kamar, namun dia heran karena didalam sana dia tidak menemukan Alea. Bik Jum celingak celinguk kemudian menaruh nampannya di atas nakas. Sayup dia mendengar suara dari kamar mandi.

“Mbak Lea... Mbak Lea didalam?” Tanya Bik Jum mengeraskan suaranya.

“Bik Jum” Benar saja, terdengar suara Alea menyahuti dari dalam kamar mandi “Bik masuk kesini Bik”

Tanpa basa basi Bik Jum membuka pintu kamar mandi “Ya Tuhan.. Mbak Lea kenapa” Bik Jum panik saat melihat Alea muntah-muntah di dalam wastafel.

“Kita kerumah sakit ya mbak” Ajak Bik Jum sambil mencoba memapah lengan Alea.

Mereka tiba dirumah sakit diantar oleh pak Muji, Alea memutuskan untuk masuk seorang diri, Bik Jum dan Pak Muji disuruh menunggu saja didalam mobil.

Flash Back Off

“Kamu kok gak cerita sama aku Vi?”

“Mahesa tuh yang larang”

“Ya kamu kan sahabatku Vi, kalau kamu bilang mungkin hal ini gak bakalan terjadi”

“Sudah terlanjur patah mau bagaimana lagi” Dimas yang sedang duduk di kursi roda baru saja keluar dari kamar mandi dibantu oleh Mahesa.

“Apanya yang patah?” Alea beringsut hendak mendekati Dimas, namun tangannya segera ditarik Vivi. Dia tidak mau ada adegan guling-gulingan lagi Cuma karena Mahesa cemburu Alea mendekati Dimas.

“Sudah diam disini saja, jangan dekat-dekat sama mereka” Ucap Vivi, darah dihidungnya sudah tidak keluar lagi, kini tinggal lebam yang sepertinya akan susah hilang.

“Kau tanya apa yang patah?” Dimas bertanya.

“Apa?”

“Ini” Dimas menyentuh dadanya, memang benar tulang rusuk bagian kanannya ada yang retak. Namun yang dimaksud Dimas bukan itu, tapi hatinya yang sudah patah karena ditinggal Alea.

Mahesa yang masih berdiri dibelakang kursi roda spontan menggeplak kepala Dimas. “Berani sekali kau menggoda istriku dihadapanku” Mahesa bersungut-sungut.

“Mas Hesa!” Alea langsung menegur suaminya yang sudah seenaknya main tangan.

Vivi yang sedang duduk dipojokan tidak bereaksi apapun, sepertinya sudah mulai terbiasa dengan kelakuan Mahesa dan Dimas.

Ya, percuma saja mengomeli mereka sampai mulut berbusa, Meskipun beberapa jam yang lalu mereka hampir saling membunuh. Namun sekarang sepertinya sudah tidak apa-apa buktinya Mahesa masih mau membantu Dimas untuk buang air kecil tadi.

“Sudah, tidak perlu khawatirkan mereka. Buang-buang energi saja” Alea menoleh pada sahabatnya itu. Nada bicara Vivi sedikit datar, sepertinya dia sedang cemburu karena Dimas masih saja mencoba menggoda Alea meski di depan Mahesa sekalipun.

Mahesa yang selesai membantu Dimas berbaring di tempat tidurnya, mulai menghampiri Alea kemudian duduk disamping istrinya itu.

Alea sedikit tertegun saat Mahesa menatap matanya, dia tahu benar bahwa suaminya saat ini sedang marah. Namun sedang berusaha di tahan olehnya. Alea mengusap bibir Mahesa yang memar dengan jemarinya yang lentik, yang kemudian disambut dengan tangan Mahesa yang masih terlihat lecet bekas memukuli Dimas tadi.

Dimas memalingkan mukanya demi tidak melihat kemesraan yang tengah dipamerkan dua sejoli dihadapannya itu. Hatinya seketika meradang, badannya sudah babak belur masih juga hatinya remuk redam.

Alea memang khawatir pada suaminya, namun melihat kondisi Dimas yang jauh lebih parah Alea merasa sangat bersalah. Karena dialah Dimas sampai dihajar habis-habisan oleh Mahesa.

Andai dia bisa mungkin Alea akan bersimpuh meminta maaf pada sang mantan, namun karena Mahesa masih berada disana, Alea takut dia hanya akan memperparah keadaan mengingat suaminya yang sangat emosional jika itu berhubungan dengan Alea.

Mahesa juga sudah mengakui kesalahannya, dia mengcover semua biaya rumah sakit sampai Dimas benar-benar dinyatakan sembuh oleh dokter, dia juga membayar dokter spesialis kulit untuk menerapi hidung Vivi yang bengkak sampai pulih seperti sedia kala.

.

.

1
eilha rahmah
bagus
Ikramina Taufik
Luar biasa
Aini~
Gak nyangka Dimas masih setia berharap sama Alea, gak kebayang gimana sakitnya di tinggal pacar kawin...
Aini~
wadaw... CLBK
Aini~
akhirnya ira pergi juga, jangan pernah ada tempat untuk orang ke 3 😅😅
Aini~
akhirnya up lagi setelah sekian purnama 🤭🤭
Gracia Grace
Luar biasa
Aini~
Mahesaa kereen bangettt... awalnya sempet kecewa, tapi syukurlah dia tetap setia pada Alea...
Jihan Hwang
hai aku mampir thor... mampir juga dinovelku yuk/Smile//Good/
eilha rahmah: siaap kak😘
total 1 replies
Aini~
bener bener nih si Hesa
Aini~
eh...eh... sapee nih??
Aini~
Ya ampun... parah nih si Hesa /Facepalm//Facepalm/
eilha rahmah
jangan syok ya kak
Aini~
buju busyeeetttt /Gosh//Gosh//Gosh/
Aini~
ya ampun... dibungkus om om berduit🤣🤣
tapi gapapalah, kan suami sendiri 🤭🤭
Musha
ceritanya jadi to the point, gak bertele2 seperti kemarin...
joss banget ceritanya /Drool//Drool/
Aini~
kalau kamu cinta kenapa Alea sampe kamu jambak2 segala? cintamu terlalu memaksa Hesa
Aini~
cemburu sma pak muji...Astagahhhhhh
eilha rahmah: /Facepalm/ dari dulu kemana aja si Lea ini
total 1 replies
Aini~
ah alesaannn... bilang aja kangen
Aini~
duh, dilihat suami dewek mah gak usah malu Leaa🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!