Kehidupan manusia memang dipenuhi dengan penderitaan. Namun apakah manusia akan selalu menangis dengan hal itu?
Jawabannya tidak, penderitaan yang datang bukan untuk ditangisi namun untuk bangkit menjadi sosok yang kuat dan mandiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gita Simamora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perpisahan di SMP
..."Tetaplah berjalan dalam roda kehidupan sebab memang setiap pertemuan akan diakhiri dengan perpisahan"...
...Akhirnya mereka sampai kepada tahap perpisahan, dimana Gio yang akan SMA sedangkan Nala naik kelas 9 SMP. Di acara perpisahan siswa sibuk mengucapkan perpisahan kepada teman-temannya sembari memberi hadiah. ...
...Gio berdiri di sudut sekolah melihat teman-temannya dan seluruh siswa yang mendatangkan haru baginya. Selain perpisahan dengan teman-temannya, Gio juga berpisah dengan Nala sahabat yang selalu membantunya. ...
...Saat Gio masih termenung, tiba-tiba suara Nala datang dari belakangnya dengan gaya rambut di gerai. ...
...Nala membawa kotak hadiah kepada Gio,...
..."Hai Gio, ini untuk kamu jika sudah SMA jangan lupa kepadaku ya meskipun banyak kegiatanmu setelah SMA nanti" ...
...Gio mengelus kepala Nala dan menjepit rambut Nala dengan jepitan rambut warna pink sesuai warna kesukaan Nala. ...
..."Kamu sangat cantik jika memakai jepitan rambut ini, kamu harus memakainya jika kamu ke sekolah ya Nala!" ...
...Nala menjawabnya dengan tersenyum sangat senang "Terimakasih ya Gio" ...
...Dengan tersenyum lebar Gio menjawab Nala, "Terimakasih juga Nala atas kadonya" ...
..."Iya Gio, sekarang aja buka kadonya!" pintanya dengan antusias...
...Gio sebenarnya penasaran isi kado dari Nala sehingga dengan cepat ia membukanya. Ternyata isi dari kado tersebut ialah gelang couple yang tulisannya Gio and Nala, always together ....
...Melihat itu mereka mengikat janji supaya selalu bersahabat meskipun pisah sekolah. ...
..."Kamu harus selalu memakainya ya Gio, itu tandanya bahwa kamu masih mengingatku!" ...
...Dengan haru Gio menjawab Nala, "Iya Nala, sini aku pakaikan ke tangan kamu" ...
...Gio memakaikannya ke tangan Nala dan begitu juga sebaliknya. Tidak lupa Nala menyampaikan pesan pamannya yang hendak berlibur bersama Gio. ...
..."Oh iya, nanti akhir pekan setelah kita libur kamu bisa ngak ikut berlibur bersama aku dan paman Gio? "...
...Gio menjawabnya dengan iseng, "Bisa gak ya?????"...
...Nala sempat kecewa karena sebelumnya Nala sudah berharap supaya Gio ikut liburan bersama mereka. Dari jawaban Gio Nala merasa bahwa dia tidak bisa ikut. ...
...Gio dengan pura-pura berpikir langsung mengatakan kepada Nala "Ya tentu bisalah!" ...
...Gio juga menggoda Nala, "apasih yang ngak bisa buat Nala" ucapnya dengan sambil tersenyum dan menyentuh pipi Nala. ...
..."Kamu ihh... Selalu iseng. Yaudah aku tunggu ya, kamu datang aja ke rumahku hari Minggu" ucap Nala dengan melepaskan tangan Gio dari wajahnya. ...
...Gio menjawabnya dengan tertawa, "Siap boss.." ...
...Setelah acara perpisahan selesai dan saat pulang Nala tidak menyuruh pamannya untuk menjemputnya karena dia ingin pulang bersama Gio. ...
...Ditengah perjalanan Gio mengajak Nala makan bakso karena mereka sudah lapar. Acara perpisahannya memang agak lama hingga guru tidak melihat jam pulang siswa. Tapi perpisahan itu seru juga karena anak-anak dapat saling gembira menonton hiburan tarian, drama komedi dan kontes nyanyi. Selain itu juga ada moment haru saat siswa saling berpelukan karena enggan untuk berpisah. Tapi, apa boleh buat setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan. ...
...Nah, saat mereka makan bakso Nala tidak sengaja menumpahkan saos dengan begitu banyaknya ke bakso yang ingin ia makan. Bagaimana tidak, saos tersebut tidak di tutup dengan baik hingga Nala merasa apes kala itu. Tentu saja Gio yang melihatnya terbahak-bahak hingga perutnya sakit. ...
..."Bisa-bisanya kamu tidak memperhatikan tutup saos itu Nala, kamu terpesona samaku ya???" ucap Gio dengan menertawai Nala. ...
...Nala yang malu, hanya tersenyum karena sial sekali perasaannya. Tapi ibu yang punya warung bakso itu baik terhadap mereka. Sampai-sampai bakso yang tadi ketumpahan saos diganti oleh ibu itu dengan yang baru. ...
..."Nak, udah ngakpapa ini gantinya ya... Itu salah ibu yang ngak menutup saosnya dengan baik" ucap ibu tersebut dengan sangat santun. ...
...Mendengar itu, Nala merasa tersentuh karena lembutnya ucapan ibu tersebut....
..."Tidak apa-apa ibu, ngak usah di ganti. Namanya juga kecelakaan ibu"...
...Ibu tersebut menjawab Nala, "Ngak pokoknya ibu harus ganti, tunggu sebentar ya nak!!" ...
...Ibu tersebut membawa bakso yang baru terhadap Nala. Dengan rasa penuh hormat Nala berterimakasih kepada ibu tersebut. ...
...Gio menatap Nala yang melihat raut wajahnya merasa tidak enak kepada ibu tersebut. ...
..."Nala ngakpapa, ibu ini memang sangat baik makanya aku sering kesini makan bakso bersama ayah dan ibu" ucap Gio. ...
..."ohhh, aku ngak nyangka aja. Lihatlah wajahnya seperti garang tapi hatinya ternyata sangat baik!" jawab Nala kepada Gio...
...Gio menjawab Nala dan memasukkan sedikit nasihat....
..."Makanya Nala jangan menilai orang dari luarnya aja. Seperti halnya buku, jangan kita langsung menilai dari sampulnya aja sebelum membaca" ...
...Nala menjawab Gio sambil tertawa, "Waduh dapat nasihat lagi nihhh.. Nanti cepat tobat juga aku, jika selalu diberi nasihat seperti ini"...
...Gio menjawab Nala dengan menggelengkan kepalanya, "Kamu bisa aja Nala" ...
...Sebelum Nala menjawabnya, Gio langsung melanjutkan pembicaraannya....
..."Ayo buruan makan baksonya, lama banget. Lihat aku nih udah sampai bersih mangkoknya. Lahhh.. kamu satu biji aja belum termakan!"...
..."Santai lah... ini juga bisa cepat kok" jawab Nala dengan nada yang tinggi. ...
...Gio hanya tertawa dan menyisihkan rambutnya yang selalu terurai saat Nala makan bakso. Melihat tatapan Gio, Nala tersedak dan Gio langsung memberikannya minum.....
..."Hati-hati dong Nala kalo makan" ...
...Nala menjawab Gio dengan bentakan, "Makanya jangan ganggu!" ...
...Setelah selesai makan dan membayarnya Gio dan Nala langsung melanjutkan perjalanan untuk pulang. Ditengah perjalanan Gio berhenti sejenak karena terik matahari yang selalu terpapar di wajahnya.....
..."Kita ke bawah pohon itu dulu ya Nala, Ngak tertahan asli panas banget!" ...
...Nala mengangguk "Ya udah ayooo..!"...
...Di pohon rindang tersebut Gio merasa sedikit lebih rileks dan tenang. ...
..."Disini sangat sejuk Nala, kamu mana kepanasan tadi kan aku tutupi. Mukaku udah gosong gara-gara matahari ini" ...
...Nala menjawabnya dengan sedikit jengkel, "Siapa bilang Akau ngak kena matahari, aku kena juga yaa!!" ...
...Nala melanjutkan lagi, "Lagian disuruh pake topi malah ngeyel, kan jadi kepanasan" ...
..."Iya deh.... Tapi aku tidur dulu ya Nala. Nanti bangunkan aku!" ucap Gio kepada Nala...
..."Hem" ucap Nala dengan singkat. ...
...Saat Gio tidur, Nala memandangi Gio dengan penuh kasih sayang. Ia takut bahwa perasaannya akan semakin dalam kepada Gio sedangkan Gio tidak menyukainya. Ia juga takut Gio akan menjauh saat ia tahu bahwa ia sangat mencintainya lebih dari sabahat....
..."Jangan pernah menjauh dariku ya Gio" ucapnya pelan...
...Nala menatap wajah Gio yang sedang tidur itu dan sesekali mengelusnya. Tiba-tiba Gio terbangun yang membuat Nala terkejut dan wajahnya memerah. ...
..."Kamu ngapain Nala?" tanya Gio ...
...Nala menjawabnya sambil menyembunyikan rasa malunya. "Tidak apa-apa, tadi aku hanya mencoba membuang daun yang ada di wajah kamu!" ...
...Gio merasa heran dan mengatakan "tapi kenapa kamu membelakangiku? Aneh kamu Nala. Ayo kita pulang aja lagian sudah tidak panas lagi."...
..."Iya Gio, aku juga mau langsung tidur" jawab Nala kepada Gio ...
...Setelah sampai di rumah Nala yang mengingat kejadian tadi langsung turun dari sepeda tanpa mengucapkan apapun kepada Gio. Dikamar Nala hanya merasa bodoh kepada dirinya karena kejadian itu. Nala tidak bisa membayangkan saat besok di hari Minggu berjumpa dengan Gio....
..."Lama-lama aku malah kurang fokus karena selalu memperhatikan Gio" ucapnya dalam hati. ...
...Tapi Nala mencoba melupakan moment itu dan mengatakan "oke kita hanya sahabat jadi jangan berharap Nala!" ...
...Hal tersebut membuat Nala kepikiran, namun ia dapat mengalihkannya dengan mendengar musik. Selain itu, Nala membersihkan rumah dan juga area taman supaya tidak sibuk dengan jalan pikirannya terhadap sahabatnya Gio....
...Bersambung......