Novel Pertama
Hidup mandiri dalam kesendirian dan diacuhkan oleh keluarga karena berstatus anak haram, membuat Bella memilih menjalani takdirnya sendiri. Mengabaikan cibiran orang-orang, Bella berhasil mencapai puncak tertinggi.
Menghilang selama enam tahun lalu kembali menjadi sosok paling disegani dan dihormati. Lidah tajam dan mulut beracunnya membuat orang-orang hanya berani mencibir dari belakang.
"Terkadang, kepedihan harus dilalui sebelum tercapainya kebahagiaan. Tersenyumlah ketika bersedih, karena akan ada kebahagiaan setelah itu. Berjuanglah keras dalam kesunyian dan biarkan kesuksesan kita menggema ke seluruh dunia."
~ Qiara Arabelle ~
__________
Pria tampan nan arogan serta kekayaan dan kekuasaan berada ditangannya, tidak sengaja dipertemukan oleh gadis berpenampilan sederhana namun berhasil membuat sosoknya yang tak tersentuh mengharapkan cinta dari gadis acuh namun tak biasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 11 | Pertemuan Keluarga (1)
Mansion Victor, 07:00 p.m
Suara deru mobil mewah memasuki halaman Mansion milik Victor. Para tuan rumah sudah setia menyambut kedatangan mereka. Terutama Norin dan Putrinya Sela yang nampak siap dengan penampilan terbaiknya. Berharap bisa menarik perhatian dari orang terkaya di dunia ini.
Alfred keluar setelah pintu mobil dibuka oleh sopir pribadinya, disusul Clarissa yang menggandeng lengan suaminya. Lalu Sofia yang juga turun.
Tak lama sebuah mobil mewah lain menyusul memasuki halaman. Alex keluar dengan aura dinginnya, membuat semua nampak gugup. Bean segera berpamitan setelah mengantar Alex karena masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan.
Hans mempersilahkan mereka masuk dan diterima baik oleh Ramona. Alex masih dengan aura dinginnya hanya mengikuti. Siapa yang tau jika pikirannya sedang berkelana. Memikirkan Bella yang tidak kunjung membalas pesannya, bahkan telpon nya pun tidak diangkat sama sekali.
Apa yang dilakukan wanitanya sekarang? Apakah sangat sibuk? Tidak taukah gadis itu jika dia khawatir sekarang.
-
-
Sedangkan di tempat lain seorang wanita masih setia menangani berkas-berkasnya. Dibantu oleh Ken dan Sandra akhirnya semua pekerjaan selesai.
“Finally! Ahh lelahnya ...” Bella merenggangkan otot-otot nya. Sejak tadi Bella tidak sadar jika ponselnya terus berbunyi karena memang ponselnya dalam mode silent. Bella mengeceknya. Lima puluh pesan dan tujuh puluh panggilan tak terjawab dari Alex.
Astaga ... Bella menatap ponselnya tidak percaya, sebanyak itu?
‘Sorry. Ponselku dalam mode silent. Itu sebabnya aku tidak tau jika kau menghubungiku. Aku sangat sibuk. Sepertinya aku tidak bisa menghubungimu malam ini, ada hal yang harus aku lakukan. Yang jelas aku baik-baik saja.’ Bella mengirim pesan pada Alex. Tak lama langsung dibalas olehnya.
Cepat sekali.
‘Baiklah, jaga dirimu. Aku mencintaimu.’ Bella tersenyum, seperti nya Alex sudah berhasil memasuki hatinya. Tapi entahlah, dia juga tidak mengerti.
“Antar aku ke mansion Victor.” Membuat Sandra dan Ken mengerjit bingung. Victor? Bukankah Bosnya ini sudah tidak ingin berhubungan dengan keluarga lamanya.
“Anda yakin Nona? Bukankah ...”
“Aku tau apa yang kulakukan,” katanya pada Ken.
“San, pulanglah. Biar Ken yang mengantarku.”
“Baik, Nona.”
Bella beranjak membersihkan dirinya di kamar pribadinya. Setelah selesai, Bella keluar dan menyusul Ken di bawah yang sudah siap di samping mobilnya.
Ken terkejut melihat penampilan Bella. Tidak ada lagi Bella yang sederhana, Bos nya kini berpenampilan sebagaimana dirinya dulu. Sangat cantik dan modis. Penampilan Bella yang sederhana saja dapat membuat orang tidak berkedip, apalagi jika dia menunjukkan penampilan aslinya.
Bella tersenyum melihat Ken. “Tutup mulutmu Ken! Salivamu menetes.” Dengan segera Ken mengusap mulutnya. Ken cemberut saat tau jika Bella hanya mengerjainya, membuat Bella tertawa. Membuka pintu untuk Bella, menyusul masuk dan menjalankan mobilnya.
“Kau jangan terkejut melihat penampilanku. Aku hanya tidak ingin mereka memandang rendah diriku. Apalagi Sela dan ibunya itu pasti akan menggangguku. Aku ingin mereka tahu bahwa aku bisa hidup dengan baik walau tanpa mereka.” Bella kembali mengingat kejadian lama yang dialaminya semenjak berada disana.
Ken mengerti, Bos nya ini memang luar biasa. Sejak dia mengenal Bella, dia tau bahwa Bosnya ini wanita yang tangguh dan berpendirian. Tidak pernah menyerah dalam hidupnya. Dia sangat bangga bisa menjadi orang kepercayaan Bella.
...--- o0o ---...
“Dia pasti baik-baik saja. Mungkin sedang sibuk.” Clarissa mengerti saat melihat kegelisahan Alex. Alex mendesah pelan, dia juga berpikir begitu.
Ting
Dengan cepat Alex membukan ponselnya. Alex menyunggingkan senyumnya saat melihat satu pesan masuk dari Bella.
‘Sorry. Ponselku dalam mode silent, itu sebabnya aku tidak tau jika kau menghubungiku. Aku sangat sibuk tadi. Sepertinya aku tidak bisa menghubungimu malam ini, ada hal yang harus aku lakukan. Yang jelas aku baik-baik saja’
‘Baiklah, jaga dirimu. Aku mencintaimu.’
Keluarga Victor yang menyaksikan aura hangat dari Alex seketika membeku. Apa ini Tuan Muda Marcelio? Bahkan mereka melihatnya tersenyum. Alex menyadari itu, dia kembali ke mode dinginnya.
Sofia hanya berdecak. Kakak iparnya sangat luar biasa karena bisa membuat seorang Marcelio bertekuk lutut. Berbeda dengan Sela, dia justru sangat senang. Dia berpikir jika Alex sedang tersenyum untuknya.
“Terima kasih atas kedatangan nya Tuan dan Nyonya Ramona, Tuan muda dan Nona muda. Kami sangat merasa terhormat karena kalian bersedia datang,” ucap Hans memulai pembicaraan.
“Sama-sama Tuan Victor. Kami juga berterima kasih atas undangannya.”
“Maaf jika lancang. Bukankah Keluarga Victor mempunyai dua putri? Tapi saya hanya melihat satu.” Clarissa yang sudah penasaran akhirnya bertanya. Pasalnya semua orang tahu jika keluarga Victor memilik dua putri. Tapi selama ini hanya Sela yang terlihat, seakan-akan mereka hanya mempunyai satu putri.
Alfred, Alex dan Sofia mengerjit bingung, kenapa dia bertanya soal ini. Dia tidak berniat untuk meminangnya kan?
Keluarga Victor yang mendengar itu menjadi gugup seketika “Ahh- itu Nyonya ... sejak awal putri pertama kami memilih untuk menjalani hidupnya sendiri. Dia tidak ingin bergantung pada kami.” Clarissa hanya mengangguk, dia jadi merindukan Bella. Sedang apa sekarang?
Sela yang mendengar itu menjadi kesal. Kenapa ayahnya berbicara sangat manis tentang Bella. Selo? Dia sejak tadi hanya memperhatikan pintu masuk, berharap sosok kakaknya itu muncul disana.
Setelah cukup lama mengobrol. Hans akhirnya mengajak untuk makan malam. Mereka semua menuju ruang makan. Namun saat akan memulai. Moli, kepala pelayan datang tergopoh-gopoh membuat mereka semua heran.
“Ada apa Moli?” Quela bertanya.
“I- itu Nyonya besar. Nona Qi ada diluar.”
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...VOTE...
...LIKE...
...RATE...
...COMMENT...
...FOLLOW...
...TERIMA KASIH YANG SUDAH DUKUNG AUTHOR😚...