NovelToon NovelToon
Obsession

Obsession

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Paksa
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: noona frog

Keesokan paginya Ana pun terbangun dari tidurnya dan mendapati pria itu sedang duduk di atas ranjangnya sembari melihat ke arah jendela.

Ana bergegas bangun dan menghampirinya "Bagaimana keadaanmu Tuan?" tanya Ana tersenyum.

Tuan itu diam tak bergeming dengan tatapan melihat ke arah jendela.

"Tuan katakanlah sesuatu?"

Tuan itu menoleh dan menatap Ana "Kau siapa?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noona frog, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tiga

Tokk! Tokkk! Tokkk! Jimms masuk dengan membawa sebuah amplop coklat besar, terlihat Harry sedang duduk menghadap kaca jendela membelakangi mejanya. "Seperti yang anda minta saya sudah menemukan informasi tentang Ana Daniella"

"Baiklah, letakkan di atas meja." Jimms meletakkan amplop tersebut di atas meja dan segera pergi meninggalkan Harry.

Setelah kepergian Jimms, Harry berbalik dan mengambil amplop tersebut. "Aku penasaran seperti apa latar belakangmu" ucap Harry sembari tersenyum sinis yang kemudian ia pun membuka nya.

Lembar perlembar profil Ana telah ia baca dan ada beberapa lembar foto Ana saat bekerja pun tak luput dari matanya, Harry tersenyum sinis "Ternyata kau adalah perawat yang masih berstatus magang" celetuk Harry pandangannya pun beralih ke sebuah name tag bertuliskan Ana Daniella di atas meja kerjanya.

Ceklekkk! Suara pintu terbuka seorang wanita tiba-tiba masuk dengan berbaju ketat dibagian dada dengan celana jeans ketat menonjolkan lekuk bokong dan pinggulnya dia adalah Jenna calon tunangannya Harry. "Harry apa yang terjadi kenapa dengan kepalamu?"

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Harry.

Seorang wanita lain juga masuk menghampiri Harry ia adalah sekretarisnya Harry "Maaf pak, nona Jenna memaksa masuk saya sudah mencoba menahannya tapi.."

Harry menghela nafas "pergilah!" ucap Harry sembari mengayunnkan tangannya agar sekretarisnya pergi.

"Baik pak"

"Kenapa kesini?" tanya Harry cuek.

Jenna terlihat cemas "Dimana kau dapatkan luka itu Harry, kenapa Kau dan Jimms tidak memberi tahuku?".

"Bukan urusanmu, pergilah!" Harry langsung menyimpan beberapa berkas Ana tadi.

Jenna mendekati Harry yang sedang duduk dan mengalungkan tangannya di leher Harry dari belakang. Jenna berbisik manja di telinga Harry "Aku merindukannmu sayang"

Harry melepaskan kedua tangan Jenna "Aku sibuk, aku sedang tidak ingin di ganggu"

"Baiklah.. Baiklah aku kesini karena orang tua aku mengundangmu Dinner dirumah nanti malam."

"untuk apa?"

"untuk apa! Yaa mereka hanya ingin bertemu kamu, karena mereka merasa kalian jarang bertemu itu saja." pandangan Jenna tertuju pada sebuah name tag di atas meja kerjanya Harry, Jenna mengambilnya "Ana Daniella.. "

Harry langsung merebut name tag Ana dari tangan Jenna. "Siapa Ana Daniella?"

tanya Jenna.

"Bukan urusanmu!"

"Ada perempuan lain di antara kita?, Harry sadarlah sebentar lagi kita akan menjadi keluarga"

Harry diam perhatiannya pun tertuju beberapa dokumen perusahaan di depannya "Harry kau mendengarkanku kan?"

"Pergilah! Jangan menggangguku aku sibuk" ucap Harry cuek.

"Harry.."

Harry menoleh memberikan tatapan amarahnya kepada Jenna "Pergilah! Sebelum aku melakukan sesuatu yang akan kau sesali".

Mendengar perkataan Harry, Jenna pun menghentakkan kakinya dan beranjak pergi.

"Tunggu!"

Jenna menghentikan langkahnya dan berbalik arah. "Katakan ini kepada orang tuamu, jangan pernah berharap kalau kita akan menjadi sebuah keluarga". Ucap Harry.

Setelah mendengar perkataan Harry, dengan kesal Jenna pun keluar dari ruangan Harry dan menutup pintunya dengan kencang.

***

Dalam perjalanan pulang tiba-tiba ponsel Ana bergetar, Drrrtt.. Ddrrrrttttt... tertera di layarnya dengan nama john dia adalah kakak kandung Ana, Ana pun mengangkat panggilan tersebut "Dari mana saja kau dari semalam aku kerumahmu sepertinya kau tidak ada dirumah, ku hubungi kau juga tidak mengangkat panggilanku Apa kau sengaja mengabaikanku" teriak John.

Ana mengehela napas"Aku sibuk dirumah sakit"

"Alasan! Kau berbohong kepadaku"

"Terus maumu apa?". Jawab Ana lantang "Paling-paling juga dia mau pinjam uangku lagi pikir Ana".

"Aku akan menjual rumah orang tua kita rumah yang kau tempati sekarang"

"Apaaa!!! Apa kau gila jika kau menjualnya dimana aku akan tinggal lagian itu satu-satunya peninggalan mereka"

"Dimana kau sekarang aku akan mendatangimu?"

"Aku sibuk nanti akan aku kabari lagi"

"Heii John.." panggilan pun terhenti John lebih dulu menutup panggilannya. Ana merasa geram dia secepatnya pulang dan mencari John.

Sesampainya dirumah barang-barang Ana berceceran di luar rumah, ternyata rumahnya sudah di jual oleh kakaknya.

Ana terduduk lesu di lantai ia pun menangis dengan tersedu-sedu "Secepat itu kau menjual rumah ini, dasar kakak sialan kerjamu hanya mabuk-mabukan dan berjudi.. Ohh astagaahh dimana aku akan tinggal sekarang haruskah aku katakan hidup ini tidak adil.. Persetan! aku benci kata-kata itu"

Setelah puas menangis Ana mulai merapikan barang-barangnya dan memasukkannya ke dalam koper. Ia pun berdiri meratapi rumah peninggalan orang tuanya mengenang beberapa momen dimana ia tumbuh di rumah itu. Tak dapat di pungkiri air matanya kembali membasahi pipinya.

Ana menghapus air matanya, ia pun menarik kopernya dan pergi meninggalkan rumah peninggalan orang tuanya.

Ana mengeluarkan ponselnya dan melakukan panggilan "Haloo.. marrie" dia adalah istrinya John atau kakak iparnya Ana dan mereka memiliki seorang anak perempuan bernama Jessie.

"Ada apa Ana?"

"Apa John sekarang ada bersamamu?"

"Tidak ada Ana, dari tadi malam dia tidak pulang kerumah tapi pagi tadi beberapa orang berbadan besar mencarinya"

"Benarkah, apa kalian baik-baik saja?"

"Kami baik Ana mereka hanya mencari kakakmu, ada apa kenapa kau mencarinya"

"Hmm tidak ada apa-apa, kalau begitu aku akan menutup panggilan ini. Selamat malam marrie".

Ana menutup ponselnya "Kemana perginya John, kemana aku harus mencarinya". Ucap Ana geram.

-

-

-

To be continued...

1
Wenti Depia Nopianti
wah, meteng ni mesti yakin aku
Luvly_Bee
Semangat kk 💪 salken ya... sama² baru netes kita, hahaha 😁
Ami: salken kk, semangat 💪🔥🔥🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!