Chasing Hudie'S Love

Di kamar Xi.

Hubungan Li ling dan Xi begitu dekat, dan hubungan mereka terganggu dengan lamaran dari keluarga Xu untuk putri kedua mereka Xu wei.

Xu wei gadis paling cantik dan sempurna di ibukota, sebuah keberuntungan lamaran itu diberikan oleh keluarga Xu.

Mendengar kabar itu Xi menjadi murung, dan itu membuat Hu die dan Niang sangat mencemaskan saudaranya.

Lalu Hu die menyarankan kepada kedua orang tuanya, agar membiarkan Xi bertemu dengan nona Xu dahulu.

"Ayah, ibu. Aku tidak mau kakakku bersedih karena pernikahan ini, bagaimana membiarkan mereka berdua bertemu?. Seperti kencan buta! " Ucap Hu die.

"Apa itu kencan buta? " Tanya tuan Shou.

"Pertemuan calon pasangan agar saling mengenal pribadinya, agar pernikahan mereka kedepannya bisa lebih baik" Ucap Hu die.

"Aku terima usul Hu die, ayah" Ucap Xi.

"Pernikahan kalian diatur oleh orang tua, jadi kalian harus mematuhi peraturan" Ucap nyonya Shou.

"Jika seperti itu, kenapa kalian menikahkan aku dengan raja siluman?. Kenapa bukan dengan manusia biasa?, apa sekarang pilihan kalian sudah terbaik? " Ucap Hu die.

Niang dan Xi melarang Hu die berbicara seperti itu kepada orang tuanya,tuan dan nyonya Shou hanya terdiam.

"Biarkan Xi, ayah dan ibumu berhak mendapatkan itu karena tidak bisa menghentikan pernikahan itu" Ucap tuan Shou.

Hu die yang kesal, terdiam memikirkan ucapannya dan tiba-tiba dia mendapatkan ide tentang pernikahannya itu.

"Aku tau! " Seru Hu die sambil tersenyum.

Semu orang bingung dengan yang diucapkan Hu die. "Apa yang tau? " Tanya Niang.

"Cara agar membatalkan pernikahan ini, maksudku pernikahan ku! " Ucap Hu die sambil tersenyum.

"Bagaimana? " Tanya nyonya Shou.

"Ayah izinkan raja siluman tinggal bersama kita sebelum hari pernikahan, saat tinggal disini buat dia tidak suka dengan diriku" Ucap Hu die.

Mereka berempat berunding, dan merasa usul Hu die bagus karena tuan dan nyonya Shou tidak suka dengan siluman karena mereka berpikiran kalau siluman itu makhluk jahat dan seenaknya.

Dan untuk pernikahan Xi, mereka juga menerima pendapat Hu die. Dan menyuruh Xi melakukan kencan buta dengan nona Xu, mereka tidak tau kalau pembicaraan mereka dikuping oleh Li ling.

Li ling yang tidak senang dengan usulan itu, maka dia pergi menemui Yu ze untuk mengatakan rencana keluarga Shou.

Di istana Yu ze.

Li ling masuk kedalam istananya dan berteriak memanggil nama Yu ze dengan lantang,Yu ze yang sedang beristirahat dikamarnya terbangun dengan suara Li ling.

Yu ze lalu keluar dari kamarnya, dan berjalan kearah Li ling begitu juga dengan Yan.

"Li ling, ada apa? " Tanya Yan.

"Kamu menganggu waktu tidur ku" Ucap Yu ze yang kesal.

"Sekarang bukan waktunya untuk tidur, kamu tidak tau apa yang di rencanakan oleh calon istrimu itu?" Ucap Li ling.

Mereka berdua menjadi bingung, dan Yan pun menanyakan maksud dari ucapan Li ling.

Akhirnya Li ling menjelaskan maksud ucapannya dan menceritakan apa yang dia dengar di keluarga Shou,Yu ze tidak percaya begitu saja dengan ucapan Li ling.

"Dari mana kamu tau informasi seperti itu? " Tanya Yu ze.

Li ling mau tidak mau harus jujur kepada Yu ze, walaupun nanti kedepan nya Yu ze akan menghukumnya.

"Sebenarnya, aku selama ini tinggal di rumah keluarga Shou" Jawab Li ling yang gugup.

"Yan, kurung Li ling di pagoda sampai aku mengizinkannya keluar dari sana" Perintah Yu ze dengan tegas.

"Baik ketua! " Seru Yan.

"Tunggu dulu!, aku sudah menolongmu tapi kenapa kamu malah menghukummu seberat itu? " Ucap Li ling yang tidak terima dengan hukuman yang diberikan oleh Yu ze.

Li ling pun melawan Yang, dan akhirnya mereka berdua berkelahi. Karena Li ling yang bersikeras untuk tidak mau dikurung, maka Yu ze akhirnya turun tangan sendiri untuk menangkap Li ling.

Akhirnya Yu ze pun berhasil menangkap Li ling, tapi saat ditangkap untuk pertama kali nya Li ling memohon kepada Yu ze.

"Aku mohon lepaskan aku!, berikan aku waktu satu hari untuk berpamitan dengan seseorang" Ucap Li ling.

"Jika kamu tidak berpisah sekarang, nantinya perasaan kalian akan mendalam dan kalian tidak bisa berpisah" Ucap Yu ze.

"Kamu tau apa!, kamu sendiri belum pernah jatuh cinta seperti ku. Mana tau bagaimana sakitnya rasanya berpisah dengan orang yang disukai" Ucap Li ling yang kesal.

Setelah mendengar ucapan Li ling, Yu ze lalu melepaskan dirinya.

"Pergilah!, kamu tau sendiri manusia tidak akan bisa menerima kita.Jika kamu di sakiti oleh nya jangan salahkan aku untuk membayar dengan nyawanya" Ucap tegas Yu ze.

Yu ze dan Yan meninggalkan Li ling, yang menangis sambil bersujud mengucapkan terimakasih kepada Yu ze.

Yu ze pun berjalan dengan Yan kearah halaman istana mereka, Yu ze hanya diam sambil melihat kearah salju yang jatuh dengan perlahan.

"Ketua, jika benar yang diceritakan oleh Li ling. Sebaiknya kita tidak perlu menerima undangan mereka" Ucap Yan.

"Kenapa tidak?,tidak baik menolak undangan mereka" Jawab Yu ze.

Lalu Yu ze mempersiapkan kepindahannya ke kediaman Hu die,dan Yan pun menuruti permintaan Yu ze.

Beberapa hari kemudian surat dari keluarga Shou tiba di istana Yu ze, Yu ze yang beberapa hari tidak bertemu dengan Hu die karena menghindari dirinya.

Di kamar Xi.

Li ling yang cemas karena Xi akan bertemu dengan Wei, sepanjang hari dia tidak menampakkan wujudnya menjadi manusia.

Xi pun berusaha membujuk Li ling yang sedang marah kepada dirinya. "Jika kamu seperti itu, bagaimana aku bisa pergi menemuinya dengan tenang. Kami hanya bertemu saja, mana mungkin aku tertarik dengan gadis yang baru aku temui" Ucap Xi.

Lalu Li ling merubah wujudnya menjadi manusia, dan itu membuat Xi senang melihat nya.

"Kamu ini pria pasti saja kamu akan tertarik dengan wanita cantik, siapa tau saat bertemu dengan dirinya kamu akan segera menikah dengan dirinya" Ucap Li ling sambil cemberut.

Xi pun mencoba menenangkan Li ling dengan memeluknya dan meyakinkan dirinya. "Kamu tenang saja!, kekasihmu ini bukan pria mata keranjang. Saat bertemu dengan dirinya aku akan langsung menolaknya" Ucap Xi.

"Janji!, kamu akan langsung menolaknya" Ucap Li ling.

"Janji, jika aku melanggar biar petir akan menyambar ku" Ucap Xi.

Li ling yang mendengarkan ucapan itu langsung menutup mulut Xi, dan mengelengkan kepalanya. "Jangan ucapkan itu!, bagaimana kalau dewa mendengarnya" Ucap Li ling.

Mereka berdua pun akhirnya berpelukan, dan Li ling menunggu Xi dikamarnya dengan tenang. Setelah Xi pergi, Hu die dan Niang muncul ditempat persembunyian mereka.

Ternyata mereka berdua sudah curiga dengan sikap Xi, dan memutuskan untuk menyelidiki Xi yang bersikap aneh seperti itu.