di mana ia tidak pernah menyangka bahwa hidup nya akan mengalami perubahan yang sangat besar,
Di awali dengan hancurnya sebuah karir yang ia bangun selama ini hingga di campakkan oleh tunangannya begitu saja tanpa suatu alasan yang jelas,
Alea, merupakan seorang wanita karir berusia 25 tahun dan hidup sebatang kara, tanpa sanak saudara, tinggal dan di besarkan di panti asuhan dan tak pernah ada yang mencari ataupun mengadopsi nya sebagai anak angkat membuat Alea sudah terbiasa menganggap dirinya sebagai yatim piatu dan hanya menganggap orang-orang di panti asuhan sebagai keluarga nya
Klik untuk 👉🏻 (lanjutkan membaca)🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mey Andani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13
"CLEK" Suara pintu kamar yang terbuka
"Ibu, ada apa?!"
"Nira, ibu cuma mau mengingatkan kalo besok adalah hari ulang tahun ayah mertuamu, dan beliau akan pulang bersama dengan nyonya Renata untuk merayakan nya bersama di rumah ini"
"Nyonya Renata?!" Tanya Alea yang bingung saat baru pertama kali mendengar nam itu, pasalnya sebelumnya Yunira tak pernah memberitahu nya kalau ada anggota keluarga yang lain lagi di rumah itu
"Ah, ibu lupa memberitahu mu, selama empat tahun kamu menikah dengan Daniel, kamu cuma taunya dia istri kedua ayah mertua mu dan ibu dari dita, tapi kalian tidak pernah bertemu secara langsung, jadi ibu rasa mungkin kamu akan sedikit canggung saat bertemu dengannya nanti" kata bi Nami
(Apa.?! Bu Nami bilang dia...? Jadi selama ini Dita adalah saudara tirinya Daniel, mereka di lahirkan dari ibu yang berbeda, woahh... Sebuah fakta yang benar-benar mengejutkan, aku tidak pernah menyangka saat melihat hubungan Daniel dan Dita sangat lah dekat layaknya saudara kandung, tapi ternyata mereka beda ibu,..! Tapi aku salut sih, ku pikir ibu sambungnya Daniel pasti sangat baik, makanya Daniel juga sangat menyayangi adik semata wayangnya itu). Gumam Alea dalam hatinya yang mengungkapkan keterkejutan nya sendiri atas fakta yang baru saja di ketahuinya
meski demikian begitu banyak lagi pertanyaan dalam dirinya tentang nyonya Renata yang di Maksud, namun Alea tak bisa gegabah dan langsung bertanya begitu saja, ia takut bibnami akan curiga padanya, karna mereka hanya tau dirinya sebagai Yunira dir rumah itu
(Sebenarnya aku sangat penasaran tentang nyonya Renata itu, tapi aku harus bisa menahan diri, biar ku ikuti saja bagai mana alurnya nanti, biar tidak ada yang akan mencurigai ku) gumam Alea dalam hatinya
Sebelum berbicara, Alea dengan cepat mengubah ekspresi nya terlebih dahulu, dari ekspresi terkejut dan penuh tanya sebelumnya kini menjadi ekspresi yang biasa-biasa saja. "A-emm kayaknya sih emang gitu Bu, hehee,.." kata Alea sambil tersenyum dan memperlihatkan giginya
"Kamu tenang saja, ibu mertuamu itu baik kok, beliau orangnya sangat ramah, jadi kamu harus bisa menyelesaikan dirimu ya!"
"Siapa Bu!" jawab Alea cepat dengan menunjukkan jempol nya pada bi Nami
"E-hee,.. Tapi nira, ibu boleh minta bantuan kamu gak?!" tanya Bi Nami ragu
"Ibu mau minta bantuan apa sama aku, gak perlu sungkan, katakan saja!"
"Kata Daniel mertuamu akan datang lebih cepat, jadi Nanti pagi-pagi sekali ibu mau masak beberapa hidangan, kamu bisa kan bantuin ibu, kata Daniel dia juga pengen kamu bikinin pangsit kuah lagi"
"Ya udah aku bisa kok Bu, ibu tenang aja aku pasti bakal bantuin kok" jawab Alea dengan ramah sambil tersenyum
Mendengar itu bi Nami pun merasa lega, namun masih ada satu hal lagi yang membuat nya merasa khawatir, ia seperti ingin menyampaikan sesuatu namun takut kali ini Alea menolaknya, tapi mengingat itu adalah hal yang sangat mendesak, jadi mau tak mau ia harus mengatakannya
"Bu, apa masih ada hal lain lagi?!" tanya Alea yang heran melihat bi nami yang tak kunjung pergi dari kamarnya
"A-emm, itu se-sebenarnya... Sebenarnya Anu, aduh gimana ngomongnya ya?!" kata bi Nami yang malah bingung sendiri
"Ibu, sebenarnya ada apa, kok ibu kayak berat banget mau ngomong nha?!" tanya Alea yang terheran melihat tingkah bii Nami seperti ada yang aneh
"Nira, sebenarnya ibu cuma mau bilang, kamu tau kan kalau ayah mertuamu tidak mengetahui hubungan kamu dan Daniel tidak begitu baik, dia juga tidak tau kamu dan Daniel tidak pernah tidur satu kamar selama menikah, jadi....-
bi Nami kembali ragu untuk melanjutkan kata-katanya
"Jadi apa Bu?!"
"Jadi... Tadi Daniel bilang sama ibu, dia nyuruh ibu buat bawa semua barang-barang kamu ke kamarnya dan...-
"Tunggu dulu... Maksud ibu...?! Gak, gak, gak... Gak bisa lah Bu, ini kan kamar aku, aku gak mungkin tidur sekamar sama Mas Daniel" tolak Alea saat ia mengerti maksud dari apa yang di sampaikan oleh Bi Nami
"Tapi nira...-
"Gak Bu, pokok nya aku gak mau pindah dari kamar aku dan aku gak akan pernah berbagi kamar sama mas Daniel"
saat Alea sedang sibuk berbicara, ia tak sadar kalau Daniel kini sudah berada di kamarnya juga, Daniel yang baru saja masuk langsung memberi kode pada bi Nami agar meninggalkan mereka berdua di kamar itu
"Kalau kamu gak mau pindah ke kamarku, ya sudah aku saja yang pindah kesini!" kata Daniel yang tiba-tiba mengejutkan Alea
Untuk beberapa saat Alea masih belum menyadari sepenuhnya kehadiran Daniel, namun saat suara menggelegar itu menggema di telinganya, Alea langsung sadar
ia berbalik dan melihat ke arah suara itu berasal namun naas nya, posisi Daniel yang saat itu berada tepat di belakang alea, sehingga saat Alea berbalik, kini posisi mereka menjadi langsung menghadap satu sama lain
Untuk beberapa saat keduanya saling terpaku dengan posisi wajah yang berhadapan sehingga membuat keduanya saling bertatapan satu sama lain
Dengan posisi itu membuat keduanya merasakan detak jantung yang sangat kencang dan tak beraturan
"Deg, deg, deg"
(Ya Tuhan, aku benar-benar sangat memuji mu karna makhluk yang kau ciptakan ini, dia benar-benar sempurna, baru saja beberapa hari lalu aku mengenal nya, kenapa rasanya hati ini seperti ingin selalu dekat dengannya) Suara hati Alea
(*Aku tidak tau apa yang ku rasakan saat ini, selama empat tahun aku menikahi Yunira, namun sebelumnya aku tak pernah merasakan perasaan yang aneh seperti ini, akhir-akhir ini banyak sekali yang berubah dari dirinya dan sifat nya, apa sekarang aku sudah Muali jatuh cinta padan*nya) suara hati Daniel
Lama keduanya saling terpaku pada tatapan yang mendalam, namun beberapa saat kemudian, Alea tiba-tiba tersadar dan buru-buru melerai suasana itu
(Astaga, apa yang ku pikirkan, Alea sadar lah, dia kakak ipar mu, dia adalah suami dari kakak kandung mu, tidak seharusnya kamu berpikir seperti itu) gumam Alea yang berusaha menepis pemikiran nya sendiri
"A-ekhemm... I-itu nanti,.. E- em beri aku waktu dulu, aku akan pikirkan lagi nanti" kata Alea yang merasa canggung
Sementara Daniel yang terlihat biasa saja, ia bersikap seolah tidak terjadi apa-apa dengan mereka berdua, ia berpikir itu merupakan hal yang wajar karna Yunira adalah istri nya
"Uummm,... Baiklah kalau begitu aku akan kembali ke kamar ku dulu, sebaiknya jangan lama-lama berpikir, karna besok papa dan mommy akan datang, jadi kita tidak punya waktu banyak"
.
.
.
BERSAMBUNG
maaf jika saya lacang, thor
ini kan keluargany daniel... spt tahu keluarga aditya malah sebalikny...
bukti, masak cuman dpt photo yg backgroundny hotel aja sdh memutuskn pertunangan tanpa menerima penjelada alea